Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa


konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada
hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila
tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia.Ilmu Pengetahuan mempunyai posisi dan peran penting dalam setiap
aktivitas berpikir manusia.

Perkembangan pesat ilmu pengetahuan pada masa sekarang berbanding lurus dengan
sikap kritis dan cerdas manusia dalam menanggapi berbagai peristiwa di sekitarnya.
Namun dalam perkembangannya, timbul gejala penurunan derajat manusia. Hal ini
dikarenakan produk yang dihasilkan oleh manusia, baik itu suatu teori mau pun materi
menjadi lebih bernilai ketimbang penggagasnya. Oleh karena itu, Penerapan Nilai-nilai
Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia harus diperkuat, agar
bangsa Indonesia tidak terjerumus pada pengembangan ilmu pengetahuan yang saat ini
semakin jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada


nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia
merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia.
Peran Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu harus sampai pada penyadaran,
bahwa fanatisme kaidah kenetralan keilmuan atau kemandirian ilmu hanyalah akan
menjebak diri seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan semata-
mata berpegang pada kaidah ilmu sendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis,
religius, dan nilai budaya yang bersifat mutlak bagi kehidupan manusia yang berbudaya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan nilai ketuhanan pancasila ?

2. Bagaimanakah hubungan nilai ketuhanan dengan pengembangan ilmu ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dari nilai ketuhanan pancasila

2. Untuk mengetahui hubungan antara nilai ketuhanan dengan pengembangan ilmu

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Ketuhanan Pancasila

Nilai Ketuhanan Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila
terdiri dari dua kata yaitu Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang
merupakan bagian dari UUD 1945. Pancasila sebagai ideologi negara berkaitan erat dengan
sifat ideologi Pancasila itu sendiri. Oleh karena itu, tentulah setiap masyarakat melandasi
segala aspek kehidupannya dengan dasar-dasar nilai Pancasila. Begitu pula dalam upaya
perkembangan Ilmu Pengetahuan , menjadikan Pancasila sebagai kerangka pikir dalam
pelaksanaannya. Kekhasan nilai yang melekat dalam Pancasila sebagai nilai intrinsik terletak
pada diakuinya nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
sosial sebagai satu kesatuan. Kekhasan ini yang membedakan Indonesia dari negara lain.
Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan memiliki
sifat universal. Karena sifatnya yang universal, maka nilai-nilai itu tidak hanya milik manusia
Indonesia, melainkan manusia seluruh dunia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
mempunyai tingkatan dan bobot yang berbeda. Meskipun demikian, nilai nilai itu tidak saling
bertentangan, bahkan saling melengkapi. Hal ini disebabkan sebagai suatu substansi,
Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, atau kesatuan organic (organic
whole). Dengan demikian berarti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan satu
kesatuan yang bulat dan utuh pula. Nilai-nilai itu saling berhubungan secara erat dan nilai-
nilai yang satu tidak dapat dipisahkan dari nilai yang lain. Atau nilai-nilai yang dimiliki
bangsa Indonesia itu akan memberikan pola (patroon) bagi sikap, tingkah laku dan perbuatan
bangsa Indonesia (Kaelan, 2002: 129).
Nilai-nilai Pancasila meskipun merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realitas
sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun sebenarnya nilai-nilai
3
Pancasila juga bersifat universal dapat diterima oleh siapapun dan kapanpun. Nilai yang
pertama adalah ketuhanan. Nilai ketuhanan mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta.
Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan
bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan
untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
berlaku diskriminatif antarumat beragama. Secara hirarki nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai
yang tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan
diturunkan dari nilai ini . Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan
nilai , kaidah dan hukum Tuhan.
Pandangan demikian secara empiris bisa dibuktikan bahwa setiap perbuatan yang
melanggar nilai , kaidah dan hukum Tuhan , baik itu kaitannya dengan hubungan antara
manusia maupun alam pasti akan berdampak buruk. Misalnya pelanggaran akan kaidah
Tuhan tentang menjalin hubungan kasih sayang antar sesama akan menghasilkan konflik dan
permusuhan. Pelanggaran kaidah Tuhan untuk melestarikan alam akan menghasilkan bencana
alam dan lain-lain. Sebagai contoh , nilai ketuhanan akan menghasilkan nilai spiritualitas ,
ketaatan dan toleransi. Nilai Ketuhanan Pancasila apabila benar-benar dipahami dan
diamalkan tentu dapat menurunkan angka korupsi .
Apabila bangsa Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan , tentu tidak
akan mudah menjatuhkan martabat dirinya ke dalam kehinaan dengan melakukan korupsi.
Perbuatan korupsi terjadi karena hilangnya kontrol diri dan ketidakmampuan untuk menahan
diri melakukan kejahatan. Penanaman satu nilai tentunya tidak cukup dan memang tidak bisa
dalam konteks pancasila, karena nilai pancasila merupakan kesatuan organis yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dengan demikian akan menjadi kekuatan moral besar
manakala keseluruhan nilai pancasila yang meliputi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan
, kerakyatan dan keadilan dijadikan landasan moril.

2.2 Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan


pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat,
ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Pada awalnya ilmu ditemukan untuk mencerdaskan, memartabatkan dan

4
mensejahterakan manusia . Ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap menurut dekade
waktu dan menciptakan jamannya, dimulai dari zaman Yunani Kuno , abad tengah, abad
modern dan kontemporer.
Problematika keilmuan dapat segera diantisipasi dengan merumuskan kerangka dasar
nilai bagi pengembangan ilmu. Kerangka dasar nilai ini harus menggambarkan suatu sistem
filosofi kehidupan yang dijadikan prinsip kehidupan masyarakat, yang sudah mengakar dan
membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yaitu nilai-nilai Pancasila. Ciri khas
yang terkandung dalam ilmu pengetahuan adalah rasional, antroposentris, dan cenderung
sekuler, dengan suatu etos kebebasan. Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 yang merupakan bagian dari UUD 1945. Oleh karena itu, tentulah
setiap masyarakat melandasi segala aspek kehidupannya dengan dasar-dasar nilai Pancasila.
Dalam mempertimbangkan sebuah strategi secara imperatif kita meletakkan Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pengertian
dasar nilai menggambarkan. Pancasila suatu sumber orientasi dan arah pengembangan ilmu.
Dalam konteks Pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis, epistemologis
dan aksiologis. Dimensi ontologis berarti ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk
mencari kebenaran yang tidak mengenal titik hent.Dimensi epistemologis, nilai-nilai
Pancasila dijadikan pisau analisis/metode berfikir dan tolok ukur kebenaran. Dimensi
aksiologis, mengandung nilai-nilai imperatif dalam mengembangkan ilmu adalah sila-sila
Pancasila sebagai satu keutuhan. Untuk itu ilmuwan dituntut memahami Pancasila secara
utuh, mendasar, dan kritis, maka diperlukan suatu situasi kondusif baik struktural maupun
kultural.
Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan harus berdasarkan pada nilai-nilai
pancasila sebagai contoh nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan mengimplementasikan ilmu
pengetahuan , menciptakan perimbangan antara rasional dan irrasional antara akal , rasa dan
kehendak. Berdasarkan nilai ini ilmu pengetahuan tidak hanya memikirkan apa yang
ditemukan , dibuktikan dan dikembangkan tetapi juga mempertimbangkan maksud dan
akibatnya kepada manusia dan sekitarnya. Nilai- nilai Pancasila sebagai pedoman dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan harus tetap digunakan agar kita tidak terjebak dan tepat
sasaran mencapai tujuan bangsa.
Hubungan antara pancasila dengan ilmu pengetahuan tidak dapat lagi ditempatkan
sebagai sesuatu yang saling bertentangan, pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu
pengetahuan, akan menjadikan pancasila itu sebagai suatu yang represif dan kontraproduktif.
Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa didasari dan diarahkan oleh nilai-nilai pancasila akan

5
menjadi suatu yang melahirkan akibat-akibat fatal bagi bangsa Indonesia. Pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Pancasila.
Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari
perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Nilai ketuhanan memilik arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya
Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Serta dengan nilai ini ilmu pengetahuan tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan , dibuktikan dan dikembangkan tetapi juga
mempertimbangkan maksud dan akibatnya kepada manusia dan sekitarnya .

Saran

Indonesia sebagai bangsa yang masyarakatnya menganut ideologi pancasila, hendaknya


dalam mengembangkan maupun memanfaatkan perkembangan Ilmu Pengetahuan, harus
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan berdasarkan tujuan untuk
kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia baik untuk masa sekarang maupun masa
mendatang.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://atikakmal.blogspot.co.id/2016/02/nilai-ketuhanan-sebagai-dasar-nilai.html

atikakmal.blogspot.com/2016/02/nilai-ketuhanan-sebagai-dasar-nilai.html

Anda mungkin juga menyukai