Jarang sekali orang menyadari bahwa, petai, jengkol, durian, bawang putih. Tetapi
mulutnya mengeluarkan hawa tak sedap, bau mulut dapat terjadi oleh berbagai
karena memang sulit mengecek bau mulut karena penyebab lain (Manan C). Lebih
sendiri. Bau mulut merupakan masalah dari 90% kasus bersumber dari mulut dan
yang hampir menyangkut setiap orang 10 % berasal dari kelainan sistemik (http:/
(Manan C). Bau mulut tidak jarang /myhealth.uscd.edu-Health).
menjauhkan sang empunya dari pergaulan Halitosis diperkirakan mengenai 50% -
di lingkungannya. Pengidap bau mulut baru 65% dari penduduk (http://
tahu saat semua orang tiba – tiba pergi saat indrax.wordpress.com). Menurut The
ia datang atau dengan refleks orang California Breath Clinic, diperkirakan
menutup hidung ketika ia tiba. Sudah tentu 50% penduduk mengalami halitosis
kita tidak ingin mempunyai gangguan mulut dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
seperti ini (www.mixfm-medan.com). Halitosis memiliki dampak yang signifikan
Penyebab bau mulut (halitosis) bisa sangat baik secara pribadi maupun sosial. Nafas
sederhana dan langsung, misalnya makan bau juga dapat menjadi menetap (chronic
1 Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar
126
Senjaya, AA., (Perawatan Halitosis)
127
Jurnal Skala Husada Volume 8 Nomor 2 September 2011 : 126-131
usus; 23) penyakit paru – paru; 24) terkait dengan bagian belakang lidah.
gangguan hati/ liver; 25) pasien psikiatris; Ambil sendok, putar terbalik, dan
dan 26) kelainan somatis. menggunakannya untuk mengikis/
Para pakar biologi pada pertemuan mengeruk bagian paling belakang lidah.
Perhimpunan Riset Dental Amerika di Lihatlah materi yang menempel pada
Dallas, melaporkan hasil temuan mereka sendok, biasanya itu berupa bahan putih
bahwa, bakteri penyebab bau mulut adalah dan tebal. Kemudian cium baunya (http://
Solobacterium moorei (http://nias- www.animated-teeth.com).
online.net). Rongga mulut berisikan jutaan Menurut Prof. Mel Rosenberg, Ph.D. dari
bakteri anaerob yang mengolah protein Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tel
dari makanan dan menguraikannya, Aviv (citet Chudahman Manan) sebelum
seperti Fusobacterium dan Actinomyces. ke ahli yang lain, sebaiknya konsultasi dulu
Proses penguraian protein tersebut ke dokter gigi. Bila tidak menemukan
menghasilkan bau (http://www.doktermu masalah pada gigi dan mulut, saatnya kita
.com). Penyebab paling mendasar dari berkonsultasi ke dokter spesialis THT. Bila
nafas bau adalah adanya lapisan yang belum juga ditemukan masalahnya, barulah
menutupi permukaan bagian belakang ke dokter ahli penyakit dalam, karena
lidah. Lebih tepatnya nafas bau dikhawatirkan bau mulut itu merupakan
disebabkan oleh bakteri yang hidup di bagian dari kelainan organ dalam tubuh.
lapisan tersebut. Penyebab mendasar Ketika akan berkonsultasi ke dokter gigi,
kedua adalah akumulasi bakteri dalam jangan gunakan obat kumur, obat
mulut seseorang (http://www.animated- pengharum mulut, merokok, mengunyah
teeth.com). Nilai pH dalam rongga mulut permen, makan, dan minum. Usahakan
umumnya 6,5. Bila nilai tersebut bau yang nanti dihadapi oleh dokter gigi,
bertambah banyak atau mengandung memang bau yang tipikal kita idap,
materi lain maka, akan berubah menjadi sehingga pelacakan sumber baunya dapat
alkali dan menimbulkan bau busuk, apalagi dilakukan dengan benar.
nilai pH mencapai 7,2 ke atas, akan lebih Beberapa peneliti menggunakan beberapa
mendorong pertumbuhan kuman negatif metode yang berbeda untuk mengukur
Granstrom, sehingga memungkinkan halitosis, seperti dikutip dari http://
penguraian protein melepaskan bau busuk. www.animated-teeth.com , sebagai
Terlebih bila yang dilepaskan sulfida yang berikut:
mudah menguap maka, bau mulut akan Pengujian Organoleptik
lebih tidak menyedapkan. Selain itu ketika
mulut kering atau kurang melakukan gerak Menilai nafas seseorang dengan cara
penelanan mudah menimbulkan mulut pengujian organoleptik berarti bahwa,
berbau busuk (http://www.mixfm- peneliti hanya melakukan evaluasi nafas
medan.com). menggunakan penciuman hidung sebagai
sarana untuk membuat penilaian.
Pemeriksaan halitosis Berdasarkan sejarah pengujian nafas
Banyak cara objektif untuk bisa mencium seperti ini telah menjadi pilihan yang sering
napas sendiri, antara lain: untuk mengetahui digunakan peneliti gigi. Pemeriksaan ini
bau lidah bagian depan jilatlah pergelangan murah dan mudah, karena tidak
tangan, tunggu sekitar lima detik, memerlukan alat khusus. Hidung mampu
sementara air liur agak mengering, dan mendeteksi sampai 10.000 bau yang
kemudian mencium baunya. Cara berbeda-beda. Permasalahan yang terkait
berikutnya, yaitu: memeriksa bau yang dengan pemeriksaan organoleptik yaitu:
128
Senjaya, AA., (Perawatan Halitosis)
tehnik ini tidak benar – benar obejektif. Ini menunjukan tingkat VSC’s yang sesuai
Selain itu faktor- faktor lain di luar nafas yang ada dalam mulut. Halimeter tidak
bau dapat mempengaruhi evaluasi dapat menguji jenis VSC”s secara khusus.
organoleptik. Sebagai contoh: penelitian – Halimeter menghasilkan pengukuran yang
penelitian telah menunjukan bahwa, faktor kurang definitif dari bau mulut seseorang
– faktor seperti kelaparan, siklus dibandingkan dengan gas kromatografi.
menstruasi, posisi kepala dapat Selain itu senyawa seperti etanol dan
mempengaruhi penilaian. Selain itu minyak esensial (termasuk yang ditemukan
konsumsi kopi, teh, jus, produk tembakau, di obat kumur) mengganggu kemampuan
dan kosmetik beraroma oleh subjek halimeter dalam membuat pengukuran.
sebelum pengujian organoleptik dapat Keuntungan penggunaan halimeter untuk
mempengaruhi hasil pengujian. penelititan dibandingkan dengan gas
Pengukuran organoleptik ini tidak bisa kromatografi, yaitu: halimeter tidak
mengukur tingkat lemah, kuat atau rata – memerlukan pelatihan khusus, bersifat
rata halitosis. portable, pengukuran cepat, dan relatif
Gas Kromatografi lebih murah.
Kromatografi adalah memanfaatkan gas Pengujian BANA
untuk mengidentifikasi senyawa yang Beberapa bakteri penyebab penyakit
ditemukan dalam sampel. Kromatografi periodontal (penyakit gusi) menghasilkan
telah dimanfaatkan dibeberapa bidang produk – produk limbah yang cukup
keilmuan. Gas kromatografi juga telah berbau, dan memberi kontribusi terhadap
dipakai dokter gigi untuk studi halitosis dan masalah nafas seseorang. Keberadaan
dapat mengkuantifikasi tingkat yang tepat beberapa jenis bakteri dapat diuji dengan
dari berbagai senyawa yang ada dalam melakukan tes Bana. Bakteri tersebut
nafas seseorang. Gas kromatografi ini mempunyai karakteristik yang mampu
dianggap sebagai gold standard atau cara menghasilkan enzim yang merendahkan
terbaik untuk pengukuran halitosis. Namun “Benzoil senyawa-D, L-arginin-
belum secara luas dipergunakan dalam naphthylamida” disingkat Bana. Ketika
penelitian, sebab relatif mahal, untuk sebuah sampel air liur pasien yang
mengoperasikannya memerlukan pelatihan mengandung bakteri diuji dengan senyawa
khusus, dan memerlukan waktu yang Bana, akan menyebabkan perubahan
banyak dalam setiap pengukuran nafas. warna pada media pengujian.
Halimeter Chemiluminescence
Halimeter adalah suatu monitor khusus Salah satu metode yang baru
senyawa sulfida, yang bisa mengkuan- dikembangkan untuk pengujian
tifikasi aspek tertentu dari nafas seseorang. keberadaan senyawa terkait dengan
Alat ini pertama kali diperkenalkan tahun halitosis dengan menggunakan prinsip
1991 untuk mengukur tingkat gas sulfida, chemiluminescence. Jenis pengujian ini
seperti hidrogen sulfida dan metil pertama kali dipergunakan pada tahun
merkaptan, yang disebut sebagai senyawa 1999. Ketika sebuah sampel yang
- senyawa belerang atsiri atau VSC’s mengandung senyawa - senyawa belerang
(Volatile Sulphur Compounds), ini (seperti VSC’s – jenis senyawa yang
dikenal sebagai bahan penyebab bau menyebabkan bau mulut) dicampur
mulut. Halimeter menunjukan tingkat dengan senyawa merkuri, reaksi yang
sulfida dalam nafas seseorang. dihasilkan menyebabkan fluoresensi.
129
Jurnal Skala Husada Volume 8 Nomor 2 September 2011 : 126-131
131