Anda di halaman 1dari 6

PERAWATAN HALITOSIS

Asep Arifin Senjaya1

Abstract. Bad breath (halitosis) ia a problem that concern almost everyone.


Bad breath is not uncommon to distance the owner of the association in his
neighborhood. Halitosis is a term used to describe unpleasant breath odor
emitted when breathing. Halitosis is estimated about 50%-65% of the
population. The main cause of halitosis is bacteria and VSC’s. Ninety percent
of patients had halitosis from the mouth causes such as as poor oral hygiene,
periodontal disease, a layer on the surface tongue, impacted food, dirty
dentures, mouth cancer, and sore throat (The California Breath Clinic). Several
method for measuring halitosis, as follows: organoleptic test, chromatogaraphy
gas. halimeter, Bana testing, and chemiluminescence. Prof. Mel Rosenberg.
Ph.D from the Faculty of Dentistry, University of Tel Aviv (citet Chudahman
Manan), recommends halitosis prevention by: 1)consult to the dentist regularly.
2)clean between teeth with dental floss, choose a neutral unscented. Check
the smell. Clean again if smell. 3)brush your teeth and gums clean regularly.
4)a lot of dringking. 5)sugar free chewing gum for 1-2 minutes, especially if
the mouth feels dry. 6)rinse and brush your teeth after eating or drinking milk
product, fish, and meat. 7)ask your dentist which mouthwash clinically proven
its effectiveness in combating bad breath. Its best to use it just before sleep at
night. 8)eat fresh and has fibers vegetables. 9)do not smoke because it heightens
the risk of bad breath. 10)if you wear dentures, at night soak dentures in
antiseptic solution, unless you forbid dentist. The conclusion is: halitosis or
bad breath can develop all the people. The main source of halitosis is in the
mouth, that is the volatile sulphur compounds (VSC’s). This compounds is
produced from decomposition of protein by anaerobic bacteria.
Keywords: halitosis

Jarang sekali orang menyadari bahwa, petai, jengkol, durian, bawang putih. Tetapi
mulutnya mengeluarkan hawa tak sedap, bau mulut dapat terjadi oleh berbagai
karena memang sulit mengecek bau mulut karena penyebab lain (Manan C). Lebih
sendiri. Bau mulut merupakan masalah dari 90% kasus bersumber dari mulut dan
yang hampir menyangkut setiap orang 10 % berasal dari kelainan sistemik (http:/
(Manan C). Bau mulut tidak jarang /myhealth.uscd.edu-Health).
menjauhkan sang empunya dari pergaulan Halitosis diperkirakan mengenai 50% -
di lingkungannya. Pengidap bau mulut baru 65% dari penduduk (http://
tahu saat semua orang tiba – tiba pergi saat indrax.wordpress.com). Menurut The
ia datang atau dengan refleks orang California Breath Clinic, diperkirakan
menutup hidung ketika ia tiba. Sudah tentu 50% penduduk mengalami halitosis
kita tidak ingin mempunyai gangguan mulut dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
seperti ini (www.mixfm-medan.com). Halitosis memiliki dampak yang signifikan
Penyebab bau mulut (halitosis) bisa sangat baik secara pribadi maupun sosial. Nafas
sederhana dan langsung, misalnya makan bau juga dapat menjadi menetap (chronic
1 Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar
126
Senjaya, AA., (Perawatan Halitosis)

bad breath), ini merupakan kondisi yang Penyebab halitosis


serius, sementara mempengaruhi 25% dari Nafas bau secara mendasar disebabkan
penduduk dengan tingkatan yang oleh dua hal, yaitu: fisiologis dan patologis.
bervariasi. Pada kebanyakan kasus (85%- Sumber fisiologis dari nafas bau berasal
90%), bau mulut atau halitosis dimulai dari dari kondisi pada permukaan dari lidah.
mulut sendiri. Lokasi dari mulut yang paling Bakteri yang dijumpai pada permukaan
umum yang berhubungan dengan halitosis lidah pasien yang sehat berbeda dengan
adalah lidah. Bakteri di lidah menghasilkan pasien pengidap halitosis. Sumber
senyawa – senyawa bau busuk dan asam patologis melibatkan keparahan saku gusi,
lemak, dan ini dilaporkan berhubungan yang dikenal dengan penyakit periodontal.
dengan 80% - 90% dari seluruh kasus bau Penyebab utama halitosis adalah bakteri
mulut (Wikipedia). dan VSC’s. Sembilan puluh persen pasien
Penulisan ini bertujuan untuk memberikan halitosis mempunyai penyebab dari mulut
gambaran mengenai halitosis, sehingga seperti: kebersihan mulut yang jelek,
pembaca dapat memahami segala sesuatu penyakit periodontal, lapisan pada
tentang halitosis. permukaan lidah, sisa makanan yang
Pembahasan terbenam, gigi tiruan lepasan yang kotor,
kanker di mulut, dan radang tenggorokan
Pengertian Hallitosis (The California Breath Clinic).
Halitosis adalah istilah yang digunakan Penyebab halitosis sangat beragam.
untuk menggambarkan nafas bau yang Menurut doktermu.com, penyebab bau
tidak sedap yang dikeluarkan saat bernafas mulut adalah: 1) kurangnya kebersihan
(Wikipedia). Halitosis adalah nafas bau mulut; 2) pola makan merupakan
yang tidak enak, tidak menyenangkan dan penyebab utama halitosis yaitu proses
menusuk hidung (http://www.medicalera penguraian protein oleh bakteri..
.com). Halitosis adalah istilah teknis dari Penguraian protein oleh bakteri ini
nafas bau (http://myhealth.uscd.edu- menghasilkan gas yang berbau, seperti:
Health). Menurut The California Breath hidrogen sulfida, metil mercaptan, kadaver,
Clinic, halitosis adalah istilah untuk nafas skatol, dan putricine. Sehingga produk
bau yang diakibatkan volatile sulphur makanan yang kaya protein dapat
compounds (VSC’s). menyebabkan bau mulut. Mengkonsumsi
Istilah halitosis pertama digunakan tahun makanan tertentu, seperti bawang mentah,
1870-an. Halitosis berasal dari bahasa akan menghasilkan bau yang khas; 3)
Latin ’halitus’ yang berarti nafas dan ’osis’ biofilm (lapisan biologis) pada mukosa
dari bahasa Yunani, yang diartikan mulut yang mengandung jutaan bakteri;
keadaan medis tertentu. Nafas bau bukan 4) karies gigi; 5) radang gusi; 6) resesi
istilah baru. Catatan menunjukan istilah gusi; 7) plak dan karang gigi; 8)lesi/ luka
nafas bau sudah ada sejak tahun 1550 SM dalam mulut; 9) penyakit kelenjar ludah;
(http://en.wikipedia.org). Menurut Agus 10) tonsilitis/ pembengkakan amandel; 11)
Djaja (2000), terdapat beberapa istilah plak tonsilar dan cairan tonsilar; 12)
bau mulut yang dipergunakan di dunia faringitis dan abses faringeal; 13) gigi palsu
ilmiah atau di masyarakat sehari – hari. yang kotor; 14) tembakau; 15) merokok;
Istilah tersebut adalah: halitosis, fetor oris, 16) lesi di hidung dan telinga; 17 ) kencing
fetor ex ore, bau mulut, nafas tak sedap, manis; 18) demam; 19) puasa dan
oral malodor, bad breath, dragon dehidrasi; 20) pasien rawat inap; 21)
breath, dan jungle mouth. penyakit perut dan esofagus; 22) penyakit

127
Jurnal Skala Husada Volume 8 Nomor 2 September 2011 : 126-131

usus; 23) penyakit paru – paru; 24) terkait dengan bagian belakang lidah.
gangguan hati/ liver; 25) pasien psikiatris; Ambil sendok, putar terbalik, dan
dan 26) kelainan somatis. menggunakannya untuk mengikis/
Para pakar biologi pada pertemuan mengeruk bagian paling belakang lidah.
Perhimpunan Riset Dental Amerika di Lihatlah materi yang menempel pada
Dallas, melaporkan hasil temuan mereka sendok, biasanya itu berupa bahan putih
bahwa, bakteri penyebab bau mulut adalah dan tebal. Kemudian cium baunya (http://
Solobacterium moorei (http://nias- www.animated-teeth.com).
online.net). Rongga mulut berisikan jutaan Menurut Prof. Mel Rosenberg, Ph.D. dari
bakteri anaerob yang mengolah protein Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Tel
dari makanan dan menguraikannya, Aviv (citet Chudahman Manan) sebelum
seperti Fusobacterium dan Actinomyces. ke ahli yang lain, sebaiknya konsultasi dulu
Proses penguraian protein tersebut ke dokter gigi. Bila tidak menemukan
menghasilkan bau (http://www.doktermu masalah pada gigi dan mulut, saatnya kita
.com). Penyebab paling mendasar dari berkonsultasi ke dokter spesialis THT. Bila
nafas bau adalah adanya lapisan yang belum juga ditemukan masalahnya, barulah
menutupi permukaan bagian belakang ke dokter ahli penyakit dalam, karena
lidah. Lebih tepatnya nafas bau dikhawatirkan bau mulut itu merupakan
disebabkan oleh bakteri yang hidup di bagian dari kelainan organ dalam tubuh.
lapisan tersebut. Penyebab mendasar Ketika akan berkonsultasi ke dokter gigi,
kedua adalah akumulasi bakteri dalam jangan gunakan obat kumur, obat
mulut seseorang (http://www.animated- pengharum mulut, merokok, mengunyah
teeth.com). Nilai pH dalam rongga mulut permen, makan, dan minum. Usahakan
umumnya 6,5. Bila nilai tersebut bau yang nanti dihadapi oleh dokter gigi,
bertambah banyak atau mengandung memang bau yang tipikal kita idap,
materi lain maka, akan berubah menjadi sehingga pelacakan sumber baunya dapat
alkali dan menimbulkan bau busuk, apalagi dilakukan dengan benar.
nilai pH mencapai 7,2 ke atas, akan lebih Beberapa peneliti menggunakan beberapa
mendorong pertumbuhan kuman negatif metode yang berbeda untuk mengukur
Granstrom, sehingga memungkinkan halitosis, seperti dikutip dari http://
penguraian protein melepaskan bau busuk. www.animated-teeth.com , sebagai
Terlebih bila yang dilepaskan sulfida yang berikut:
mudah menguap maka, bau mulut akan Pengujian Organoleptik
lebih tidak menyedapkan. Selain itu ketika
mulut kering atau kurang melakukan gerak Menilai nafas seseorang dengan cara
penelanan mudah menimbulkan mulut pengujian organoleptik berarti bahwa,
berbau busuk (http://www.mixfm- peneliti hanya melakukan evaluasi nafas
medan.com). menggunakan penciuman hidung sebagai
sarana untuk membuat penilaian.
Pemeriksaan halitosis Berdasarkan sejarah pengujian nafas
Banyak cara objektif untuk bisa mencium seperti ini telah menjadi pilihan yang sering
napas sendiri, antara lain: untuk mengetahui digunakan peneliti gigi. Pemeriksaan ini
bau lidah bagian depan jilatlah pergelangan murah dan mudah, karena tidak
tangan, tunggu sekitar lima detik, memerlukan alat khusus. Hidung mampu
sementara air liur agak mengering, dan mendeteksi sampai 10.000 bau yang
kemudian mencium baunya. Cara berbeda-beda. Permasalahan yang terkait
berikutnya, yaitu: memeriksa bau yang dengan pemeriksaan organoleptik yaitu:
128
Senjaya, AA., (Perawatan Halitosis)

tehnik ini tidak benar – benar obejektif. Ini menunjukan tingkat VSC’s yang sesuai
Selain itu faktor- faktor lain di luar nafas yang ada dalam mulut. Halimeter tidak
bau dapat mempengaruhi evaluasi dapat menguji jenis VSC”s secara khusus.
organoleptik. Sebagai contoh: penelitian – Halimeter menghasilkan pengukuran yang
penelitian telah menunjukan bahwa, faktor kurang definitif dari bau mulut seseorang
– faktor seperti kelaparan, siklus dibandingkan dengan gas kromatografi.
menstruasi, posisi kepala dapat Selain itu senyawa seperti etanol dan
mempengaruhi penilaian. Selain itu minyak esensial (termasuk yang ditemukan
konsumsi kopi, teh, jus, produk tembakau, di obat kumur) mengganggu kemampuan
dan kosmetik beraroma oleh subjek halimeter dalam membuat pengukuran.
sebelum pengujian organoleptik dapat Keuntungan penggunaan halimeter untuk
mempengaruhi hasil pengujian. penelititan dibandingkan dengan gas
Pengukuran organoleptik ini tidak bisa kromatografi, yaitu: halimeter tidak
mengukur tingkat lemah, kuat atau rata – memerlukan pelatihan khusus, bersifat
rata halitosis. portable, pengukuran cepat, dan relatif
Gas Kromatografi lebih murah.
Kromatografi adalah memanfaatkan gas Pengujian BANA
untuk mengidentifikasi senyawa yang Beberapa bakteri penyebab penyakit
ditemukan dalam sampel. Kromatografi periodontal (penyakit gusi) menghasilkan
telah dimanfaatkan dibeberapa bidang produk – produk limbah yang cukup
keilmuan. Gas kromatografi juga telah berbau, dan memberi kontribusi terhadap
dipakai dokter gigi untuk studi halitosis dan masalah nafas seseorang. Keberadaan
dapat mengkuantifikasi tingkat yang tepat beberapa jenis bakteri dapat diuji dengan
dari berbagai senyawa yang ada dalam melakukan tes Bana. Bakteri tersebut
nafas seseorang. Gas kromatografi ini mempunyai karakteristik yang mampu
dianggap sebagai gold standard atau cara menghasilkan enzim yang merendahkan
terbaik untuk pengukuran halitosis. Namun “Benzoil senyawa-D, L-arginin-
belum secara luas dipergunakan dalam naphthylamida” disingkat Bana. Ketika
penelitian, sebab relatif mahal, untuk sebuah sampel air liur pasien yang
mengoperasikannya memerlukan pelatihan mengandung bakteri diuji dengan senyawa
khusus, dan memerlukan waktu yang Bana, akan menyebabkan perubahan
banyak dalam setiap pengukuran nafas. warna pada media pengujian.
Halimeter Chemiluminescence
Halimeter adalah suatu monitor khusus Salah satu metode yang baru
senyawa sulfida, yang bisa mengkuan- dikembangkan untuk pengujian
tifikasi aspek tertentu dari nafas seseorang. keberadaan senyawa terkait dengan
Alat ini pertama kali diperkenalkan tahun halitosis dengan menggunakan prinsip
1991 untuk mengukur tingkat gas sulfida, chemiluminescence. Jenis pengujian ini
seperti hidrogen sulfida dan metil pertama kali dipergunakan pada tahun
merkaptan, yang disebut sebagai senyawa 1999. Ketika sebuah sampel yang
- senyawa belerang atsiri atau VSC’s mengandung senyawa - senyawa belerang
(Volatile Sulphur Compounds), ini (seperti VSC’s – jenis senyawa yang
dikenal sebagai bahan penyebab bau menyebabkan bau mulut) dicampur
mulut. Halimeter menunjukan tingkat dengan senyawa merkuri, reaksi yang
sulfida dalam nafas seseorang. dihasilkan menyebabkan fluoresensi.

129
Jurnal Skala Husada Volume 8 Nomor 2 September 2011 : 126-131

Kekuatan metodologi chemiluminescence (hindari odol berisi sodium laryl sulphate);


yaitu dapat memberikan selektifitas dan 10) Pakai obat kumur yang berisi dioksida
kepekaan lebih baik dibandingkan klor; dan 11) Penggunaan pengikis lidah
halimeter. (mengikis lidah/ menyikat lidah dengan
sikat gigi) untuk menyingkirkan lapisan
Pencegahan, pengobatan, dan
putih pada permukaan lidah; 12)
perawatan halitosis
Pembersihan gigi tiruan dengan teratur; 13)
Langkah pencegahan dan pengobatan Minum banyak air putih; dan 14) Lakukan
halitosis, seperti di kutip dari http:// pengobatan pada penyakit primer, seperti:
www.mixfm-medan.com, antara lain radang gusi, radang lambung, kencing
sebagai berikut: 1) Ingat berkumur setelah manis, dan sebagainya.
makan, menggosok gigi selama tiga menit Prof. Mel Rosenberg, Ph.D. dari Fakultas
setelah makan, perhatikan kebersihan gigi Kedokteran Gigi Universitas Tel Aviv (citet
palsu dan dilepas waktu tidur. Jaga selalu Chudahman Manan), menganjurkan
kebersihan rongga mulut dan perlu perawatan halitosis yang baik setiap hari,
melakukan pemeriksaan rongga mulut yaitu: 1) Periksakan gigi ke dokter gigi
secara rutin; 2) Jangan makan terlalu secara teratur; 2) Bersihkan sela-sela gigi
kenyang, apalagi makan malam, dan dengan dental floss, pilih yang netral
dianjurkan makan hidangan yang agak tanpa pengharum. Periksa baunya.
tawar dan tidak terlalu berminyak, jangan Bersihkan lagi kalau masih berbau; 3)
makan kudapan menjelang tidur, kurangilah Gosok gigi dan bersihkan gusi secara
konsumsi alkohol dan tidak merokok; 3) teratur; 4) Banyak minum; 5) Kunyah
Cegah sembelit, dan jaga kelancaran permen karet bebas gula selama 1 – 2
buang air besar; 4) Orang setengah baya menit, terutama bila mulut terasa kering.
dan lanjut usia dianjurkan banyak Bisa juga kunyah daun peterselli, bunga
mengkonsumsi buah-buahan segar dan cengkeh, atau biji adas; 6) Berkumur dan
minum teh untuk menggairahkan sekresi gosok gigi setelah makan atau minum
ludah; 5) Setiap pagi minum segelas air produk susu, ikan, dan daging; 7)
hangat ditambah sedikit garam dalam Tanyakan kepada dokter gigi, obat kumur
keadaan perut kosong, berfungsi untuk mana yang secara klinis telah terbukti
mengatur fungsi lambung, ini juga dapat efektivitasnya dalam melawan bau mulut.
mengurangi timbulnya halitosis; 6) Bidara Paling baik menggunakannya di saat
merah dan hitam dapat meringankan menjelang tidur malam; 8) Makan lalap
halitosis yang ditimbulkan karena makan sayuran segar yang berserat; 9) Tidak
brambang dan bawang serta makanan merokok karena mempertinggi risiko
pedas lainnya. Selain itu, minum teh kental timbulnya bau mulut; dan 10) Jika Anda
juga dapat meringankan bau bawang; 7) memakai gigi palsu, saat malam hari
Mengulum permen vitamin C atau permen rendam gigi palsu dalam cairan antiseptik,
karet, menggunakan pasta gigi yang kecuali bila dokter gigi anda melarangnya.
mengandung fluorin atau obat tradisional
Tiongkok dan mengunyah daun teh juga Kesimpulan dan Saran
dapat menghilangkan halitosis; 8) Dalam Berdasarkan pembahasan di atas dapat
keadaan biasa, halitosis dapat dicegah disimpulkan halitosis atau bau mulut dapat
dengan memperhatikan kebersihan rongga dialami semua orang. Sumber utama
mulut dan memelihara kebiasaan baik halitosis adalah di dalam mulut, yaitu
perawatan gigi; 9) Menyikat dan bersihkan adanya senyawa-senyawa belerang yang
sela-sela gigi memakai odol dioksida klor mudah menguap atau volatile sulphur
130
Senjaya, AA., (Perawatan Halitosis)

compounds (VSC’s). Senyawa ini Manan C, Menyiasati Bau Mulut,


dihasilkan dari proses penguraian protein tersedia di http://indrax.
oleh bakteri anaerob, khususnya pada wodrpress.com, diakses 20 Maret
permukaan lidah bagian belakang. 2011
Untuk terhindar dari halitosis, disarankan Bau mulut, tersedia di http://
agar melakukan berbagai upaya www.medicalera.com, diakses 20
pencegahan dan perawatan seperti yang Maret 2011
telah disampaikan di atas. Fresh breath, tersedia di http://
myhealth.uscd.edu-Health, diakses
Daftar Pustaka 19 Maret 2011
Djaja A, 2000, Halitosis, Jakarta, PT Bakteri penyebab halitosis, tersedia di
DENTAL LINTAS MEDIA- http://niasonline.net, diakses 20
TAMA. Maret 2011
The California Breath Clinic, Bad Breath Bad breath, tersedia di http://
and Halitosis Reseach, tersedia di www.animated-teeth.com, diakses
http://www.haalitosisresearch.com, 20 Maret 2011
diakses tanggal 25 Maret 2011. Bau mulut, tersedia di http://www.mixfm-
Penyebab Bau Mulut, tersedia di http:// medan.com, diakses 20 Maret
www.doktermu.com, diakses 20 2011
Maret 2011.
Wikipedia, Halitosis, tersedia di http://
en.wikipedia.org, diakses 19 Maret
2011

131

Anda mungkin juga menyukai