(PROPOSAL JUDUL)
DIBUAT OLEH :
UMU KALSUM
NPM. 12320151
Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan
darah di atas nilai normal (140/90 mm Hg atau lebih).Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI bahkan menunjukkan
Hipertensi merupakan bahaya diam-diam yang bisa mematikan. Karena, tidak ada gejala atau
tanda khas untuk peringatan dini. Bahkan banyak orang merasa sehat dan energik bisa
menyimpan gejala hipertensi. Berdasarkan Riskesdas 2007, sebagian besar kasus hipertensi di
masyarakat belum terdiagnosis. Hipertensi bukan saja penyakit mematikan, tapi juga pemicu
Dari sisi kesehatan, bahaya merokok sudah tidak dibantahkan, bukan hanya menurut WHO,
tetapi lebih dari 70 ribu artikel ilmiah membuktikan bahwa dalam kepulan
asaprokok terkandung 4000 racun kimia berbahaya dan 43 diantaranya itu adalah
tar, karbonmonoksida (CO) dan nikotin. Dan berbagai penyakit kanker pun
suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang cukup banyak menggangu
kesehatan masyarakat. Pada umumnya terjadi pada manusia yang sudah berusia
setengah umur (usia lebih dari 40 tahun). Namun, banyak orang yang tidak t a h u d a n t i d a k
m e n ya d a r i b a h w a d i r i n ya m e n d e r i t a h i p e r t e n s i . H a l i n i d i s e b a b k a n gejalanya
tidak nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan
(Gunawan L,2001)
Stress pada pekerjaan cenderung menyebabkan terjadinya hipertensi berat. Pria mengalami
pekerjaan penuh tekanan, misalnya penyandang jabatan menuntut besar tanpa disertai wewenang
pengambilan keputusan, akan mengalami tekanan darah lebih tinggi selama jam kerjanya,
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang jabatanya lebih ‘longgar’ tanggung jawabnya.
Stress yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit misalnya sakit kepala, sulit
tidur, hipertensi, penyakit jantung, stroke. Dan dengan kesibukan pada pekerjaan secara tidak
langsung mempengaruhi pengaturan terhadap pola makan dan gaya hidup seseorang
(Muhammadun AS 2010). Di negara maju seperti Amerika Serikat diperkirakan 20% mengalami
tekanan darah tinggi, dari 57 Juta penduduk Amerika sebanyak 90% kasus Hipertensi
Berdasarkan data Lancet (2008) jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia terus meningkat .
Di India misalnya jumlah penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 . Di
bagian lain di Asia tercatat 38,4 juta penderita hipertensi dan di Indonesia mencapai 17-21% dari
populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi. Menurut WHO 59% dari penderita
hipertensi yang terdeteksi hanya 25% yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5% yang bisa
Dengan semakin meningkatnya pendapatan seseorang biasanya akan merubah gaya hidupnya
menjadi kebarat-baratan. Pemandangan seperti ini banyak dijumpai di kota-kota seperti banyak
dijumpai restoran cepat saji dan lain-lain yang dengan mudah menggeser pola makan
masyarakat. Makanan yang disajikan direstoran umumnya memiliki kandungan tinggi lemak dan
tinggi protein. Dan juga seseorang terlalu sering mengkonsumsi makanan tersebut dikhawatirkan
lebih mudah terserang penyakit hipertensi dan penyakit lainnya (Purwati, Saliman, Rahayu,
2004).
Begitu pula dengan masyarakat di daerah pedalaman atau pegunungan yang rata-rata
berpendidikan rendah dan bermata pencaharian sebagai petani mempunyai peluang menderita
hipertensi karena mempunyai kebiasaan makan yang dominan berasa asin dan senang makanan
yang bersantan kental kemudian tidak diiringi pula dengan pengetahuan yang cukup terhadap
penyakit hipertensi sehingga tidak menutup kemungkinan walaupun tinggal dikota ataupun di
Pedesaan potensial menderita hipertensi hampir sama (Purwati, Saliman, Rahayu, 2004).
Data yang diperoleh di Desa Tempuran didapatkan bahwa jumlah penduduk sebanyak 2120
orang, sedangkan jumlah orang dewasa sebanyak 1210 orang. Dimana jumlah perokok mencapai
787 orang (65%) dan bukan perokok 423 orang (35%). Dari pre survey yang peneliti lakukan
terhadap 10 orang perokok usia dewasa di Desa Tempuran, 6 orang (60%) perokok dewasa
Melihat latar belakang dan fenomena tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Perilaku Merokok Terhadap Kejadian Hipertensi
Pada Usia Dewasa di Desa Tempuran Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah Tahun 2013”.