1 SM PDF
1 SM PDF
59-70
ISSN 1411-0288 print / ISSN 2338-8137 online
ABSTRAK
Reformasi bidang akuntansi pemerintahan yaitu perubahan dari basis akuntansi kas
menjadi basis akuntansi akrual diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan. UU No. 17 Tahun 2003 dan PP No. 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) menyatakan bahwa implementasi
akuntansi akrual sudah harus diimplementasikan pada tahun 2015. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk memahami dan menganalisis implementasi Standar Akuntansi
Pemerintah berbasis akrual dalam aspek komitmen, regulasi dan kebijakan, pengelolaan
SDM dan pengelolaan teknologi informasi pada Pemerintah Kabupaten Jombang. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi
dengan pimpinan dan pegawai dari bagian keuangan SKPKD dan SKPD. Data dianalisis
menggunakan pendekatan interpretif yang merupakan salah satu pendekatan dalam
penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pimpinan beserta jajaran SKPD
memiliki komitmen dalam implementasi SAP berbasis akrual. Perangkat regulasi dan
kebijakan juga telah dibuat, disosialisasikan dan diimplementasikan. Dalam pengelolaan
SDM telah dilakukan sosialisasi dan pelatihan bagi pengelola keuangan SKPD. Sedangkan
dalam pengelolaan teknologi informasi Pemerintah Kabupaten Jombang telah bekerja sama
dengan BPKP dalam penyediaan aplikasi keuangan SIMDA. Namun dari ketiga aspek
tersebut masih terdapat kendala-kendala yang perlu mendapat perhatian Pemerintah
Kabupaten Jombang.
ABSTRACT
The reform of public sector accounting, in which changing cash accounting basis into
accrual accounting basis, are expected to enhance transparency and accountability in financial
management. Law No. 17 of 2003 and Government Regulation No. 71 of 2010 concerning
Public Sector Accounting Standards (SAP) stated that the accrual accounting has to be
implemented in 2015. The research aims to understand and analyze the implementation of the
accrual-based public sector accounting standards in aspects of commitment, regulations and
policies, human resource and information technology management on the Local Government
of Jombang. The data are collected through observation, documentation and in-depth
interviews with managers and employees of the finance department of SKPKD and SKPD.
Data are analyzed by using an interpretive approach which is one of approaches in qualitative
research. The results show that the local government head and its subordinate in SKPD are
committed in the implementation of the accrual-based public sector accounting standards.
The regulations and policies have also been created, disseminated and implemented. In
human resource management aspect, socialization and training in financial management for
SKPD has been conducted. Whereas in the information technology management, Local
Government of Jombang has been working with BPKP in providing the financial applications
(SIMDA). However, there are still several obstacles that need further attention by Local
Government of Jombang.
59
60 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 18, NO. 1, MEI 2016: 59-70
karyawan memihak pada suatu organisasi ter- suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
sebut dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk elemen yang dihubungkan bersama untuk me-
memelihara keanggotanya dalam organisasi ter- mudahkan aliran informasi, materi atau energi.
sebut. Regulasi adalah peraturan khusus yang Istilah ini sering dipergunakan untuk meng-
dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendukung gambarkan suatu set entitas yang berinteraksi,
terjalinnya hubungan yang serasi, seimbang, dimana suatu model matematika seringkali bisa
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, budaya dibuat. Sistem merupakan seperangkat unsur
masyarakat setempat, untuk mewujudkan pem- yang saling terikat dalam suatu relasi antar
bangunan ekonomi yang berkelanjutan guna unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
meningkatkan kualitas kehidupan dan ling- Menurut Mukhtar (2002), sistem adalah
kungannya. suatu entitas yang terdiri dari dua atau lebih
Permendagri 64 Tahun 2013 mengamanat- komponen yang saling berinteraksi untuk men-
kan pemerintah daerah untuk menyediakan per- capai tujuan. Sistem yang relevan dengan tugas
angkat regulasi dan kebijakan terkait implemen- akuntansi adalah computer based system, yang
tasi SAP berbasis akrual. Kebijakan (policy) ber- dapat diartikan integrasinya peralatan, program,
asal dari bahasa Latin politea yang berarti kewar- data, dan prosedur untuk menjalankan satu tugas
ganegaraan. Karena policy dikaitkan dengan pe- pada suatu komputer. Kesuksesan suatu sistem
merintah, maka lebih tepat jika diterjemahkan membutuhkan tujuan-tujuan yang terdefinisikan.
sebagai kebijaksanaan dan bukan kebijakan. Suatu sistem dengan tujuan tertentu akan menye-
Berkaitan dengan pengertian kebijakan ter- lesaikan lebih banyak untuk suatu organisasi,
sebut, Winarno (2007) memberikan pengertian daripada sistem tanpa tujuan, sedikit tujuan, atau
sebagai berikut: Bahwa kebijakan sebagai suatu tujuan yang ambisius.
arah tindakan yang disesuaikan oleh seseorang, Reformasi akuntansi pemerintahan men-
kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkung- dapat momentumnya dengan terbitnya UU Nomor
an tertentu, yang memberikan hambatan-ham- 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang
batan dan kesempatan-kesempatan terhadap mewajibkan adanya suatu Standar Akuntansi
kebijakan yang diusulkan untuk menggunakan Pemerintahan sebagai basis penyusunan laporan
dan mengatasi dalam rangka mencapai suatu keuangan instansi pemerintah, lalu diperkuat
tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau dengan UU 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
maksud tertentu. Istilah kebijakan ini lebih tertuju Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
pada kebijakan (policy) yaitu kebijakan negara, Negara. Undang-undang tersebut menyebabkan
kebijakan yang dibuat negara. Kebijakan publik kebutuhan mendesak akan standar akuntansi se-
dapat juga berarti serangkaian tindakan yang bagai basis penyusunan dan audit laporan ke-
ditetapkan dan dilaksanakan atau tidak dilak- uangan instansi pemerintah oleh BPK. Tanpa
sanakan oleh pemerintah yang mempunyai tujuan standar, BPK tidak dapat menerbitkan opini
tertentu demi kepentingan seluruh masyarakat. audit. Bentuk pertanggungjawaban APBN/APBD
Menurut Hasibuan (2000), sumber daya adalah laporan keuangan yang harus sesuai
manusia adalah semua manusia yang terlibat di dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
dalam suatu organisasi dalam mengupayakan Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerin-
terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Hadari tah No. 71 Tahun 2010 yang tentang SAP Berbasis
(2003) membagi pengertian SDM menjadi dua, Akrual. Laporan keuangan yang dihasilkan dari
yaitu pengertian secara makro dan mikro. Penger- penerapan SAP Berbasis Akrual dimaksudkan
tian SDM secara makro adalah semua manusia untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pe-
sebagai penduduk atau warga negara suatu mangku kepentingan, baik para pengguna mau-
negara atau dalam batas wilayah tertentu yang pun pemeriksa laporan keuangan pemerintah,
sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal
sudah maupun belum memperoleh pekerjaan ini sejalan dengan salah satu prinsip akuntansi
(lapangan kerja). Pengertian SDM dalam arti yaitu bahwa biaya yang dikeluarkan sebanding
mikro secara sederhana adalah manusia atau dengan manfaat yang diperoleh.
orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu Menurut Athukorala dan Reid (2003), peme-
organisasi yang disebut personil, pegawai, karya- rintah Selandia Baru melakukan reformasi besar
wan, pekerja, tenaga kerja dan lainnya. Jadi, pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-
sumber daya manusia (SDM) adalah semua orang an. Reformasi tersebut mengubah manajemen
yang terlibat yang bekerja untuk mencapai tujuan pemerintahan dari sistem berbasis ketaatan, yang
perusahaan. menggunakan aturan yang detil, restriktif dan
Sistem berasal dari bahasa latin (Systema) plafon anggaran kas, menjadi rezim yang berbasis
dan bahasa Yunani (Sustema). Sistem adalah kinerja dan akuntabilitas. Keberhasilan dari
62 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 18, NO. 1, MEI 2016: 59-70
“Rencana aksi sebagai wujud komitmen 05/2011 tentang Pedoman Umum SAP
antara Bupati dan Ketua DPRD yang namun hasil wawancara menunjukkan
berisi kegiatan-kegiatan yang akan di- bahwa Pemda tidak memiliki panduan
laksanakan dalam upaya implementasi terkait unsur LK yang perlu disajikan
SAP berbasis akrual telah ditanda- kembali (restatement) pada saat me-
tangani kedua belah pihak. Dengan de- nerapkan SAP berbasis akrual untuk
mikian anggaran untuk kegiatan dalam pertama kali. Hal tersebut karena dalam
implementasi SAP berbasis akrual akan Perbup Nomor 22 Tahun 2014, Bab 15
Permendagri No. 64 Tahun 2013 dan
disetujui oleh DPRD.”
Buletin Teknis belum mengatur tentang
b. Kepala Daerah telah mendapatkan per-
restatement. Wawancara dengan Kepala
nyataan komitmen dari SKPD yang men-
DPPKAD menyatakan bahwa:
dukung perencanaan implementasi SAP
“Dalam Peraturan Bupati terkait
berbasis akrual
Keterlibatan SKPD dalam perencanaan kebijakan akuntansi belum diatur
strategi implementasi SAP berbasis akrual tentang perlakuan akuntansi atas pe-
sebagai wujud komitmen bersama antara nyajian kembali (restatement) lapor-
pemda dengan SKPD dan diharapkan dapat an keuangan TA 2014. Hal tersebut
lebih meningkatkan rasa tanggungjawab dikarenakan Permendagri belum me-
dari SKPD agar dapat menjalankan ke- ngaturnya. Atas hal tersebut kami
giatan pemerintahan dengan sebaik-baik- akan berkoordinasi dengan BPKP
nya dan menghasilkan laporan keuangan sebagai pendamping pembuatan lapor-
daerah sesuai dengan SAP berbasis akrual. an keuangan.”
Kepala DPPKAD menyatakan bahwa: Peraturan bupati terkait sistem dan
“Komitmen bersama antara Bupati dan kebijakan akuntansi belum mengatur
Kepala SKPD telah diwujudkan dalam tentang perlakuan akuntansi atas pe-
bentuk pakta integritas dan ditanda- nyajian kembali (restatement). DPPKAD
tangani pada awal Tahun 2015. Hal telah berkoordinasi secara terus-mene-
tersebut sebagai wujud keseriusan dari rus kepada BPKP terkait penyajian
setiap SKPD dalam pelaksanaan SAP kembali akun-akun dalam laporan ke-
berbasis akrual.” uangan.
Namun demikian selain upaya tersebut di b. Regulasi dan kebijakan SAP berbasis
atas, masih terdapat kendala terkait akrual belum sepenuhnya diimplemen-
dengan regulasi dan kebijakan pemerintah tasikan
daerah untuk implementasi Standar Akun- Regulasi dan kebijakan SAP berbasis
tansi Pemerintahan berbasis akrual, khu- akrual yang telah diimplementasikan
susnya perangkat regulasi dan kebijakan sejak bulan Januari 2015 yaitu Peratur-
yang belum sepenuhnya mendukung SAP an Bupati Jombang Nomor 22 Tahun
berbasis akrual dan diimplementasikan, 2014 tanggal 23 Mei 2014 tentang
yaitu: Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabu-
a. Regulasi dan kebijakan SAP berbasis paten Jombang yang berlaku sejak
akrual, belum sepenuhnya relevan dan tanggal 1 Januari 2015 dan Peraturan
mutakhir Bupati Jombang Nomor 21 Tahun 2014
Regulasi dan kebijakan SAP berbasis
tanggal 23 Mei 2014 tentang Sistem
akrual belum sepenuhnya relevan dan
Akuntansi Pemerintah Kabupaten Jom-
mutakhir meskipun Pemkab Jombang
bang yang berlaku sejak tanggal 1
telah mempunyai Peraturan Bupati
Januari 2015. Namun demikian, masih
Jombang Nomor 21 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupa- terdapat kebijakan SAP berbasis akrual
ten Jombang dan Peraturan Bupati yang belum diimplementasikan. Hal ini
Jombang Nomor 22 Tahun 2014 tanggal dapat dilihat dari Laporan Keuangan
23 Mei 2014 tentang Kebijakan Akun- Semester I Tahun 2015 khususnya pada
tansi Pemerintah Kabupaten Jombang. neraca. Penyesuaian akun neraca ke
Dan walaupun telah berpedoman pada sistem akrual dilakukan pada akhir
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang tahun dengan menginput jurnal memo-
Sistem Akuntansi Pemerintahan dan rial pada SIMDA. Untuk akun penyi-
Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 sihan piutang, piutang neto, dan cadang-
tentang penetapan SAP berbasis akrual an piutang masih disesuaikan melalui
pada pemerintah daerah serta Peratur- program MS Excel tanpa menggunakan
an Menteri Keuangan Nomor 238/PMK/ jurnal memorial dalam SIMDA.
Satrio: Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual 65
Berdasarkan wawancara dan observasi yang Upaya yang telah dilakukan pemda dalam
telah dilakukan, komitmen dari pimpinan menyiapkan sumber daya manusia yang
merupakan unsur terpenting dalam keberhasil- kompeten dan profesional dalam pengelolaan
an suatu pemerintah daerah. Pimpinan (kepala keuangan sebagai implementasi SAP berbasis
daerah) adalah orang yang bertanggung jawab akrual yaitu Pemda telah melakukan analisis
atas daerah yang dipimpinnya. Pemerintah kebutuhan SDM pengelola keuangan dalam
Kabupaten Jombang memiliki keinginan yang rangka implementasi SAP berbasis akrual
kuat dalam meningkatkan akuntabilitas lapor- pada setiap SKPD sebagai berikut.
an keuangannya. Dengan adanya komitmen a. Pemda telah melakukan pelatihan yang
dari pimpinan, regulasi dan kebijakan yang dibutuhkan dalam rangka implementasi
akan dilaksanakan pada tingkatan pegawai SAP berbasis akrual
dapat ditetapkan. Regulasi dan kebijakan ini Dalam rangka meningkatkan kapasitas
yang akan dijadikan pedoman dalam melak- SDM Pengelola Keuangan guna menunjang
sanakan kegiatan. Pemerintah Kabupaten persiapan implementasi SAP berbasis
Jombang menargetkan memperoleh penilaian akrual, Pemkab Jombang telah melakukan
tertinggi atau opini WTP dari BPK. pelatihan dan bintek diantaranya, yaitu:
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia 1) Sosialisasi pengelolaan keuangan daerah
Kewajiban penerapan SAP berbasis akrual yang berbasis akrual dengan SIMDA
mengharuskan pemerintah daerah menyesuai- versi 2.7 pada tanggal 19 – 21 Nopember
kan sistem akuntansi berbasis kas menuju
2014 yang dilaksanakan oleh DPPKAD
akrual (cash towards accrual) yang sedang
dengan narasumber dari BPKP Per-
diterapkan saat ini ke sistem akuntansi ber-
wakilan Provinsi Jawa Timur dan
basis akrual, sesuai amanat Peraturan Peme-
peserta meliputi PPK serta Bendahara
rintah Nomor 71 Tahun 2010. Penyesuaian
Pengeluaran SKPD;
tersebut berdampak pada sistem penatausaha-
2) Sosialisasi implementasi SAP berbasis
an keuangan pemerintah daerah sehingga
akrual yang dilaksanakan oleh DPPKAD
pemerintah daerah perlu menyiapkan sumber
pada tanggal 15 Januari 2015 dan 4
daya yang memadai. Salah satu sumber daya
yang harus disiapkan oleh pemerintah daerah Februari 2015 dengan narasumber dari
adalah sumber daya manusia. Kebutuhan atas BPKP;
sumber daya manusia yang kompeten dan 3) Sosialisasi penyusunan laporan progno-
profesional dalam pengelolaan keuangan dae- sis 2015 dan tata cara meng-entry saldo
rah meningkat seiring dengan semakin kuat- awal dengan sistem akuntansi berbasis
nya upaya untuk menerapkan akuntansi peme- akrual dengan SIMDA Versi 2.7.5
rintahan berbasis akrual. Untuk itu, pemerin- tanggal 25 – 26 Juni 2015 dengan pe-
tah daerah harus menyusun perencanaan SDM serta dari Bendahara Pengeluaran dan
di bidang akuntansi pemerintahan, termasuk para Operator SIMDA;
upaya pelatihan/sosialisasi implementasi SAP 4) Bintek dalam rangka penyusutan bagi
berbasis akrual. Pelatihan/sosialisasi tersebut Pengurus Barang pada tanggal 18 – 21
diperlukan untuk menguatkan komitmen, me- Agustus 2015 yang diselenggarakan oleh
ningkatkan kompetensi SDM, dan meminima- DPPKAD dengan narasumber dari
lisasi risiko ketidakandalan data keuangan. BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur
Secara umum, melalui program sosialisasi/ dan peserta Pengurus Barang seluruh
training diharapkan semua pemangku kepen- SKPD.
tingan memahami dan mendukung implemen- b. Pemda telah menyusun analisa kompetensi
tasi SAP berbasis akrual dan bersama-sama yang dibutuhkan untuk setiap tugas dan
mengupayakan pencapaian opini terbaik pada fungsi pengelola keuangan
laporan keuangan pemerintah daerah Tahun Analisis kompetensi telah disusun oleh
Anggaran 2015. Wawancara dengan Kepala pemda, hal tersebut tertuang dalam
Bidang Akuntansi DPPKAD yang menyatakan: Keputusan Bupati Nomor 188.4.45/217/415.
“Sosialisasi dan pelatihan tentang SAP 10.10/2014 tentang Hasil Analisa Jabatan
berbasis akrual telah dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
bulan Januari dan Februari 2015 dengan Jombang Tahun 2014. Analisis jabatan dan
narasumber BPKP Perwakilan Provinsi analisis beban kerja dilakukan secara ber-
Jawa Timur. Sedangkan diklat yang diikuti tahap sejak Tahun 2012, selesai dilaksana-
oleh bendahara dan pengelola keuangan kan dan ditetapkan tanggal 23 Oktober
SKPD dilaksanakan bulan November 2015 2014. Dalam dokumen analisis jabatan
di Pusdiklat BPK Yogyakarta.” diantaranya memuat peta bezeting, peta
66 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 18, NO. 1, MEI 2016: 59-70
kebutuhan dan proyeksi kebutuhan selama tansi akrual yang baru diterapkan pada
lima tahun dari Tahun 2012 s/d 2016. Tahun 2015 tidak hanya memerlukan
Selain itu dalam dokumen analisis jabatan pengetahuan akan maknanya saja, tetapi
juga menjelaskan tentang kompetensi yang setiap SDM pengelola keuangan harus
dibutuhkan untuk setiap tugas dan fungsi mengetahui bagaimana menerapkannya
tidak hanya untuk pengelola keuangan, dalam pembuatan laporan keuangan. Pela-
aset dan TI serta pereviu LKPD namun tihan-pelatihan yang dilakukan Pemerintah
untuk semua tugas dan fungsi di lingkung- Kabupaten Jombang merupakan upaya
an Pemkab Jombang. yang dilakukan untuk meningkatkan kom-
Namun demikian selain berbagai upaya yang petensi SDM pengelola keuangan. Diharap-
telah dilakukan tersebut masih terdapat kan dengan adanya pelatihan yang di-
kendala pada pengelolaan SDM yaitu: selenggarakan, SDM pengelola keuangan
a. SDM Pengelola Keuangan belum memiliki SKPD dapat bekerja secara optimal dalam
kompetensi (latar belakang pendidikan yang pembuatan laporan keuangan.
sesuai, pengalaman dan pelatihan) di 3. Pengelolaan Teknologi Informasi
bidang pengelolaan keuangan Salah satu aspek yang dapat mendukung
Pemkab Jombang telah berupaya mening- kesuksesan implementasi SAP berbasis akrual
katkan kompetensi SDM Pengelola Keuang- pada pemerintah daerah adalah aspek penge-
an melalui sosialisasi, diklat di bidang lolaan teknologi informasi yang memadai. Hal
pengelolaan keuangan meskipun belum se- ini disebabkan karena jumlah transaksi yang
luruhnya mengikuti sosialisasi/diklat serta besar dan semakin kompleks memiliki risiko
dengan belajar dan praktek langsung tingkat kesalahan yang tinggi jika dilaksana-
dibantu dengan aplikasi SIMDA sehingga kan secara manual. Dengan pengelolaan
perangkat Pengelola Keuangan dapat men- aplikasi teknologi informasi yang memadai,
jalankan tugasnya. Wawancara dengan pemerintah daerah dapat mengolah transaksi
Kepala Bidang Mutasi Badan Kepegawaian keuangan secara akurat dan tepat waktu
Daerah menyatakan bahwa: untuk menghasilkan laporan keuangan guna
“Berdasarkan analisis kebutuhan pega- pengambilan keputusan.
wai dan terbatasnya jumlah PNS di Pemerintah Kabupaten Jombang dalam imple-
lingkungan Pemerintah Kabupaten mentasi Standar Akuntansi Pemerintahan ber-
Jombang, penempatan pegawai masih basis akrual khususnya dalam aspek pengelola-
belum sesuai yang dipersyaratkan. an teknologi informasi diketahui beberapa hal
Masih terdapat posisi jabatan benda- sebagai berikut.
hara di beberapa SKPD dengan kuali- a. Pemda telah melakukan analisis kebutuhan
fikasi pendidikan SMA dan S1 Non sistem aplikasi untuk mendukung imple-
Akuntansi.” mentasi SAP berbasis akrual
b. Jumlah SDM Pengelola Keuangan belum Pemkab Jombang berupaya melaksanakan
sesuai dengan hasil analisis kebutuhan manajemen tata kelola keuangan yang ber-
Pemkab Jombang telah menerbitkan Per- basis teknologi informasi untuk terwujud-
aturan Bupati Jombang Nomor 188.4.45/ nya pengelolaan keuangan yang baik sesuai
217A/415.10.10/2014 tentang Hasil Analisa dengan peraturan yang berlaku, efektif,
Jabatan Satuan Kerja Pemerintah Daerah efisien, transparan, akuntabel dan audi-
Kabupaten Jombang Tahun 2014. Selain itu tabel. Hal tersebut penting untuk mening-
pemda juga telah melakukan analisis beban katkan kualitas Laporan Keuangan Peme-
kerja dan peta kebutuhan dari masing- rintah Daerah menuju terwujudnya mana-
masing SKPD. Namun dengan keterbatas- jemen pemerintahan yang good governance.
an jumlah PNS di lingkungan pemda Analisis kebutuhan sistem aplikasi SIMDA
berdampak pula terhadap kurangnya jum- dilakukan karena adanya kebutuhan
lah SDM Pengelola Keuangan sehingga Pemkab Jombang dalam mempersiapkan
masih belum sesuai dengan hasil analisis pelaksanaan tata kelola keuangan daerah
kebutuhan. sesuai dengan peraturan yang berlaku. Atas
Secara ringkas, pemaknaan beberapa infor- hal tersebut Pemkab Jombang melakukan
man tentang pengelolaan SDM dalam kerjasama dengan BPKP Provinsi Jawa
penerapan SAP berbasis akrual dapat Timur, yang tertuang dalam Nota Kese-
dipahami sebagai upaya Pemerintah Kabu- pakatan Bersama Nomor 180/06/415.12/
paten Jombang meningkatkan pemahaman 2006 dan PRJ.4453/PW13/3/2006 tanggal 16
dan kompetensi para pegawainya. Akun- Agustus 2006 dan terakhir Nomor 180/1/
Satrio: Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual 67
415.10.1/2015 dan PRJ-03/PW13/3/2015 tang- SIMDA BMD. Aplikasi lain yang belum terinte-
gal 15 Januari 2015. Sejak saat itu Pemkab grasi secara horizontal adalah Sistem Informasi
Jombang melaksanakan pengelolaan ke- Manajemen Pendapatan Daerah (SIMPATDA),
uangan menggunakan aplikasi SIMDA. Sistem Informasi Manajemen Gaji Taspen (SIM
Kepala Bidang Akuntansi DPPKAD me- Gaji Taspen), Sistem Informasi Manajemen
nyatakan: Kepegawaian (SIMPEG) dan aplikasi pada BLUD.
“Alasan pemilihan SIMDA BPKP adalah Namun Kepala DPPKAD optimis bahwa sistem
karena sistem aplikasi tersebut bisa me- aplikasi tersebut dapat terintegrasi, menyatakan
nyajikan laporan keuangan sesuai dengan bahwa:
SAP serta memberikan kemudahan “Pengintegrasian antar aplikasi sampai
dalam penatausahaan sesuai dengan sekarang belum dapat dilakukan karena
Permendagri dan peraturan yang ber- terdapat perbedaan bahasa pemrograman,
laku. BPKP juga melakukan pendam- namun Tahun 2016 akan diupayakan bisa
pingan dan konsultasi serta koordinasi diintegrasikan dengan bantuan BPKP dan
dengan DPPKAD apabila ada masalah.” penyedia aplikasi lainnya. Namun tetap di-
b. Pemda telah memberlakukan pembatasan lakukan rekonsiliasi antar bidang sebulan
akses fisik ke ruang data server, pembatas- sekali.”
an akses logical ke aplikasi dan database
melalui penggunaan user id dan password. Pengelolaan teknologi informasi dengan ada-
Ruangan server SIMDA terletak di ruangan nya aplikasi SIMDA yang bekerja sama dengan
server DPPKAD bersama dengan server BPKP tidak dapat dipungkiri sangat membantu
SIMDA BMD. Pembatasan akses fisik Pemerintah Kabupaten Jombang dalam pem-
dalam ruangan server telah diterapkan oleh buatan laporan keuangan. Dengan adanya apli-
DPPKAD. Ruangan server selalu dalam kasi SIMDA ini diharapkan laporan keuangan
keadaan terkunci dengan pemegang kunci dapat dibuat tepat waktu, akurat dan akuntabel.
adalah Kabid Akuntansi DPPKAD. Sedang- Pemerintah Kabupaten Jombang telah berupaya
kan ruangan server dan jaringan Pemkab mencegah dan melindungi database aplikasi
Jombang yang menghubungkan jaringan SIMDA dari akses pihak luar dan kerusakan atau
pada SKPD dan server SIMDA terletak di kehilangan database.
Kantor Arsip, PDE dan Perpustakaan pada
Gedung Sekretariat Daerah. Adapun ruang- KESIMPULAN DAN SARAN
an server tersebut selalu dalam keadaan
terkunci. Kesimpulan
Disamping hal-hal yang telah dicapai Implementasi SAP berbasis akrual pada
Pemkab Jombang dalam persiapan SAP berbasis Pemerintah Kabupaten Jombang dilakukan pada
akrual dalam aspek pengelolaan IT tersebut, aspek-aspek sebagai berikut:
masih terdapat kendala yaitu Sistem aplikasi yang 1. Dalam aspek komitmen, regulasi dan kebijak-
dimiliki belum sepenuhnya terintegrasi secara an, Pemerintah Kabupaten Jombang telah
vertikal (sistem aplikasi SKPD kepada SKPKD) menetapkan rencana aksi (Action Plan) imple-
dan horisontal (antar aplikasi dalam sistem). mentasi SAP berbasis akrual yang telah
Sistem aplikasi yang dimiliki Pemkab disetujui oleh DPRD. Seluruh Kepala SKPD
Jombang belum terintegrasi secara vertikal dan telah menyatakan komitmen yang tertuang
horizontal. Terintegrasi vertikal yaitu sistem dalam surat pernyataan komitmen (pakta
aplikasi SIMDA antara SKPD dengan SKPKD integritas) implementasi Standar Akuntansi
belum semuanya terintegrasi secara otomatis. Dari Pemerintahan berbasis akrual dengan target
64 SKPD terdapat 57 SKPD yang sudah opini WTP dari BPK. Sedangkan kendala yang
terintegrasi secara online dan tujuh SKPD yang terjadi adalah regulasi dan kebijakan SAP
masih offline/belum terintegrasi. Pada SKPD yang berbasis akrual belum sepenuhnya relevan dan
masih offline, Bendahara SKPD masih meng- mutakhir serta belum sepenuhnya diimple-
gunakan media rekonsiliasi manual dengan mem- mentasikan.
bawa data SIMDA per SKPD untuk direkonsiliasi- 2. Dalam aspek pengelolaan SDM, Pemerintah
kan ke DPPKAD secara periodik. Kabupaten Jombang telah melakukan sosiali-
Terintegrasi horizontal yaitu sistem aplikasi sasi dan pelatihan yang ditujukan untuk
SIMDA dan SIMDA BMD belum terintegrasi bendahara dan pengelola keuangan SKPD.
secara memadai, sehingga diperlukan waktu Selain itu Pemkab Jombang telah menyusun
untuk melakukan rekonsiliasi antara SIMDA dan analisa kompetensi yang dibutuhkan untuk
68 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 18, NO. 1, MEI 2016: 59-70
Lucianelli, G. (2015). A new challenge for policy Peter Van Der Hoek, M. (2005). From cash to
makers and managers of public universities: accrual budgeting and accounting in the
opportunities and obstacles passing from cash public sector: The Dutch experience. Public
to accrual system. In Comparative Inter- Budgeting & Finance, 25 (1):32-45.
Ritonga, I. (2015). Lessons learned from early
national Goverment Accounting Research.
implementation stage of accrual accounting in
University of Malta, Valeta. indonesia local government: A case study in
Lüder, K. (2002). Accrual Accounting and Bud- province xyz In International Public Sector
geting in Government – A History of the Conference (IPSC) 2015 Hotel Mercure, Sura-
Hessian “ New Admi ni str ati ve M anage- baya, Indonesia
ment (NVS)” Project Robbins, S. (2001). Perilaku Organisasi. Jakarta:
Meiliana, A. K., Siti-Nabiha, dan L.-K. Phua. 2013. PT. Prehallindo.
Transparency And Accountability In The Sahati, E., dan I. Yuhertiana. (2015). Accrual
Public Sector: Analysing The Adoption Of implementation of government accounting:
The accounting staffs readiness analysis In
Accrual Accounting In Indonesia Paper read
International Public Sector Conference (IPSC)
at Asia- America- Africa- Australia Public 2015 Hotel Mercure, Surabaya, Indonesia
Finance Management Conference "Distance Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi: Perekayasa-
Technology on Good Government Gover- an Pelaporan Keuangan. Vol. Edisi 3. Yogya-
nance” 21-22 October, at Faculty of Economics karta: BPFE.
- Universitas Terbuka. Widiastuti, N. P. E., K. Septyan, dan S. Y. Wijaya.
Moleong, L. J. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. (2012). Determination of the disclosure qua-
Vol. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja lity and implication toward the system accrual
Rosdakarya. on financial reporting public sector in
Indonesia. Paper read at Asia- America-
Nasi, G., dan I. Steccolini. (2008). Implementation
Africa-Australia Public Finance Management
of accounting reforms: An empirical inves- Conference "Public Reform For Good Govern-
tigation into Italian local governments. ment Governance", 13-14 November, at Post
Näsi, S., dan P. Leppänen. (2015). Creative use of Graduate Building, UPN “Veteran” Jawa
cross-entity transactions to balance local Timur, Surabaya, Indonesia.
government economies in accrual budgeting Wijaya, I. F., dan B. Dahlan. (2013). Accrual
and accounting in Finland In Comparative Accounting Implementation in Indonesia
Internetional Goverment Accounting Research. Paper read at Asia- America- Africa- Australia
University of Malta, Valeta. Public Finance Management Conference
Ouda, H. 2004. Basic requirements model for "Distance Technology on Good Government
Governance” 21-22 October, at Faculty of
successful implementation of accrual account-
Economics - Universitas Terbuka.
ing in the public sector. Public Fund Digest 4 Winarno, B. (2007). Kebijakan Publik: Teori dan
(1):78-99. Proses. Jakarta: Media Pressindo.