Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan ini tidak

terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat

mendorong upaya untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Salah satu

faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan sumber daya manusia (SDM)

adalah pendidikan. Pendidikan harus sejalan dengan perkembangan teknologi

dan ilmu pengetahuan. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan tidak tertinggal

dengan perkembangan zaman sehingga dapat menyiapkan siswa dalam

menghadapi masa kini dan masa depan. Salah satu upaya yang ditempuh

dengan penyempurnaan kurikulum.

Kurikulum yang digunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh tiap-tiap satuan pendidikan. Prinsip-prinsip pengembangan

KTSP di antaranya adalah relevan dengan kebutuhan kehidupan masa kini

dan masa datang. Selain itu, harus menyeluruh dan berkesinambungan,

menyeluruh artinya KTSP mencakup keseluruhan dimensi kompetensi dan

bidang kajian keilmuan. Berkesinambungan artinya KTSP antar semua

jenjang pendidikan berjenjang dan berkelanjutan. Berdasarkan prinsip-prinsip

pengembangan KTSP tersebut pembelajaran yang cocok digunakan adalah

pembelajaran terpadu (Depdiknas, 2009:1).

1
2

Fogarty (1991: xiii), mengemukakan bahwa dalam arti luas

pembelajaran terpadu dalam satu disiplin ilmu, terpadu antarmata pelajaran,

serta terpadu dalam dan lintas peserta didik (Mitarlis dan Mulyaningsih,

2009: 11). Dalam struktur kurikulum SMP/MTs, substansi mata pelajaran

IPA adalah IPA terpadu. Melalui Pembelajaran IPA Terpadu, peserta didik

dapat menghubungkan pengetahuannya dengan penerapan dalam kehidupan

sehari-hari. Karena pembelajaran IPA Terpadu merupakan konsep

pembelajaran yang banyak berhubungan dengan obyek nyata dan dilakukan

dengan situasi yang lebih alami. Dengan adanya pembelajaran IPA terpadu,

siswa diharapkan mampu mempunyai pengetahuan IPA yang utuh dalam

menghadapi permasalahan sehari-hari secara kontekstual. Dengan demikian,

peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang

dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik, dan aktif. (Mitarlis

dan Mulyaningsih, 2009).

Berdasarkan kurikulum KTSP tersebut, menuntut agar pembelajaran

IPA diajarkan secara terpadu dengan mengaitkan ketiga disiplin ilmu Fisika,

Kimia, dan Biologi dengan suatu tema atau topik dan tidak diajarkan secara

terpisah-pisah. Namun kenyataan di lapangan, pembelajaran IPA di MTs 2

Kediri masih terpisah-pisah antara ketiga disiplin ilmu tersebut. Hal ini

didasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru IPA MTs Negeri 2

Kediri, selain itu hasil wawancara juga menyatakan bahwa kurikulum yang

digunakan di MTs Negeri 2 Kediri adalah KTSP. Kurikulum tersebut sudah

terlaksana dengan baik hal ini terbukti karena hasil belajar siswa selama
3

kegiatan pembelajaran IPA telah mencapai KKM yang telah ditetapkan,

sehingga diperoleh ketuntasan klasikal dalam satu kelas sekitar 88% melebihi

ketuntasan klasikal yang ditetapkan oleh KTSP. Namun, pembelajaran IPA

yang diterapkan di MTs Negeri 2 Kediri belum terpadu karena untuk

mengajarkan secara terpadu guru masih merasa kesulitan terlebih dalam

pembuatan perangkat pembelajaran IPA terpadu belum sepenuhnya dipahami

oleh guru. Hasil wawancara ini juga didukung oleh pernyataan siswa pada

angket yang telah disebarkan oleh peneliti kepada siswa MTs Negeri 2

Kediri. Presentase responden yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA

belum dilaksanakan secara terpadu sebanyak 100%. Sementara, siswa lebih

senang jika pembelajaran IPA dikaitkan dengan permasalahan kehidupan

sehari-hari hal tersebut terbukti dengan presentase responden sebanyak 96%

menyatakan bahwa siswa senang jika pelajaran IPA dikaitkan dengan

permasalahan kehidupan sehari-hari. Untuk menunjang hal tersebut

diperlukan adanya pembelajaran IPA terpadu.

Fogarty (1991) menyatakan bahwa terdapat 10 tipe keterpaduan IPA.

Dalam pendidikan di Indonesia terdapat tiga model pemaduan yang biasa

digunakan, yaitu model ketehubungan (connected), model jaring laba-laba

(webbed), dan model keterpaduan (integrated) (Mitarlis dan Mulyaningsih,

2009: 15-16). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengembangan

perangkat pembelajaran IPA terpadu yang digunakan adalah model jaring

laba-laba (webbed). Webbed adalah salah satu tipe keterpaduan yang

memadukan konsep-konsep dari sejumlah KD (Kompetensi Dasar) yang


4

saling berkaitan sub-sub tema yang diambil dari dalam KD yang satu dengan

KD yang lainnya. Agar dapat menghasilkan kompetensi yang utuh, konsep-

konsep dari masing-masing KD tersebut harus dikaitkan dengan suatu tema

tertentu hingga menyerupai jaring laba-laba (webbed).

Model keterpaduan webbed pemaduan antar KD dapat dihubungkan

dengan suatu tema/topik. Salah satu tema/topik yang dibuat haruslah sesuai

dengan kondisi nyata dari lingkungan yang ada di sekitar siswa. Tema yang

sesuai dalam pembelajaran IPA terpadu adalah tema “Pengolahan Minyak

Kelapa”. Tema ini dipilih karena dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Disamping itu, dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti minyak goreng

yang aman dikonsumsi.

Berdasarkan hasil kajian dari tema pengolahan minyak kelapa yang

merupakan perpaduan dari Kompetensi Dasar (KD) 2.4 Membandingkan

Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran, 4.1 Membandingkan sifat fisika dan

sifat kimia zat, 4.2 Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara

berdasarkan sifat fisika dan kimia, 4.2 Melakukan Pemisahan Campuran

dengan berbagai cara Berdasarkan Sifat Fisika dan Kimia, dan 2.4

Mendeskripsikan Penerapan Bioteknologi dan Mendukung Kelangsungan

Hidup Makhluk Hidup Manusia melalui Produksi Pangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti telah mengembangkan

perangkat pembelajaran IPA Terpadu pada tema “Pengolahan Minyak

Kelapa” dengan judul penelitian “Pengembangan Perangkat Pembelajaran


5

IPA Terpadu tipe Webbed pada tema Pengolahan Minyak Kelapa untuk

Siswa SMP Kelas VIII”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengetahui kelayakan

perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed pada tema pengolahan

minyak kelapa, maka dapat diperoleh suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana validitas perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed

pada tema pengolahan minyak kelapa yang dikembangkan ditinjau dari

isi perangkat? Rumusan masalah tersebut di atas dijabarkan menjadi

pertanyaan yang lebih khusus:

a. Bagaimanakah kebenaran dan kesesuaian isi buku siswa dan LKS

pada pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed pada tema pengolahan

minyak kelapa?

b. Bagaimanakah kesesuaian RPP IPA Terpadu berdasarkan tipe

webbed?

c. Bagaimanakah keterbacaan buku siswa dan LKS?

2. Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe

webbed pada tema pengolahan minyak kelapa?

3. Bagaimana keefektifan perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe

webbed pada tema pengolahan minyak kelapa?


6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitiannya

sebagai berikut:

1. Mengembangkan perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed pada

pada tema pengolahan minyak kelapa yang terdiri dari silabus, RPP,

buku siswa, LKS, dan tes hasil belajar siswa.

2. Mendeskripsikan kelayakan perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe

webbed pada pada tema pengolahan minyak kelapa yang meliputi:

a. Kebenaran dan kesesuaian isi buku siswa dan LKS pada

pembelajaran IPA Terpadu tipe webbed pada tema pengolahan

minyak kelapa.

b. Kesesuaian RPP dengan kaidah webbed .

c. Keterbacaan buku siswa dan LKS.

3. Mendeskripsikan kepraktisan perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe

webbed pada tema pengolahan minyak kelapa.

4. Mendeskripsikan keefektifan perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe

webbed pada tema pengolahan minyak kelapa.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Tersedia perangkat yang bisa digunakan orang lain untuk melakukan

proses pembelajaran.
7

2. Bisa dijadikan contoh bagi orang lain untuk membuat perangkat

pembelajaran dengan tema atau topik yang lain.

E. Definisi Istilah, Asumsi, dan Batasan Masalah

1. Definisi Istilah

Adapun definisi istilah terhadap maksud judul penelitian sebagai

berikut:

a. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang

terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, LKS, bahan

ajar dan tes hasil belajar yang memungkinkan siswa dan guru

melakukan kegiatan belajar mengajar yang dibuat oleh peneliti.

b. IPA Terpadu merupakan paduan antar bidang ilmu yang dilkemas

dalam satu tema meliputi biologi, kimia, dan fisika sehingga

didapatkan pemahaman yang menyeluruh oleh peserta didik.

c. Tipe webbed merupakan salah satu model pemaduan pembelajaran

sains yang menggunakan pendekatan tematik dan dimulai dengan

penentuan tema sehingga terbentuk keterpaduan seperti jaring laba-

laba.

d. Pengolahan minyak kelapa adalah suatu proses pembuatan minyak

yang diperoleh dari kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan) atau

dari perasan santannya. Pengolahan minyak kelapa ini digunakan

sebagai tema pembelajaran IPA Terpadu untuk materi pokok senyawa

kimia yang terkandung dalam minyak kelapa, pemisahan campuran


8

pada minyak kelapa, sifat fisika dan kimia minyak kelapa, dan

pembudidayaan kelapa.

2. Asumsi

Asumsi yang mendukung penelitian tentang pengembangan

perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe webbed dengan tema

pengolahan minyak Kelapa adalah sebagai berikut:

a. Setelah dipilih penelaah secara profesional dan diberikan pengarahan

untuk pengisian, penelaah memberikan penilaian secara objektif.

b. Siswa mengisi lembar angket respons yang diberikan sesuai dengan

pendapatnya sendiri tanpa dipengaruhi siswa lain.

3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan

sebagai berikut:

a. Pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu menggunakan

desain instruksional 4-D (four D models) namun hanya sampai pada

tahap pengembangan.

b. Materi pokok yang dipadukan dalam tema Pengolahan Minyak

Kelapa adalah klasifikasi materi, sifat zat, penerapan bioteknologi,

dan pemisahan campuran.

c. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam tiga kali pertemuan.

d. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII di MTs Negeri 2

Kediri dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang yang akan

dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Anda mungkin juga menyukai