Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH PROGAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA


MAHASISWA FKIP UNS ANGKATAN 2011
Rizki Putri Ariani, Trisno Martono, Mintasih Indriayu*
*Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Tata Niaga, FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta, 57126, Indonesia
Email: rizkiputriariani@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Progam
Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa
Progam Studi Pendidikan Ilmu Sosial FKIP UNS angkatan 2011. Kegiatan PPL
dapat diartikan sebagai program pelatihan bagi mahasiswa untuk menerapkan
berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam rangka menyiapkan
pembentukan guru yang profesional. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Progam Studi Pendidikan IPS FKIP UNS angkatan 2011 yang sudah
mengikuti PPL sejumlah 414 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
81 mahasiswa yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
Proportional Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara Progam
Pengalaman Lapangan (X) terhadap kesiapan menjadi guru (Y) pada mahasiswa
Progam Studi Pendidikan IPS FKIP UNS angkatan 2011.
Kata Kunci: Progam Pengalaman Lapangan, Kesiapan Menjadi Guru, Guru
Profesional

ABSTRACT
This research aims to determine whether there is influence of Teaching
Practice Progam (TPP) toward the readiness to become teacher in college students
of Social Science Education Study Program of FKIP UNS generation 2011. TPP
activity can be interpreted as a training program for students to apply a range of
knowledge, attitudes, and skills in order to prepare the establishment of a
professional teacher. This research is descriptive quantitative research with survey
method.The population in this research is students’ college of Social Science
Education Study Program of FKIP UNS generation 2011 that have followed PPL
number of 414 students. The sample in this research amounted to 81 students were
taken by using Proportional Random Sampling technique. The instrument was
used a questionnaire and documentation. Data analysis techniques were used to
test the hypothesis is the analysis of simple regression analysis. The results of
research showed there was a positive and significant effect of Teaching Practice
Progam (TPP) (X) on the readiness become a teacher (Y) in the students’ college
of Social Science Education Study Program of FKIP UNS.
Keywords: Teaching Practice Progam (TPP), Readiness Being a teacher,
professional teacher

PENDAHULUAN Mempersiapkan SDM yang


Pendidikan memiliki peranan berkualitas bukan hanya dilakukan
yang penting dalam menyiapkan terhadap peserta didik saja namun
generasi penerus yang berkualitas juga terhadap guru yang menjadi
guna menjamin kelangsungan dan salah satu faktor penting dalam
kemajuan suatu bangsa. Apalagi, di meningkatkan kualitas pendidikan di
tengah persaingan berat dalam dunia Indonesia. Guru menjadi salah satu
kerja, pendidikan diharapkan dapat unsur penting dan harus ada dalam
dijadikan sebagai wadah guna penyelenggaraan pendidikan,
meningkatkan kemampuan Sumber sehingga penting sekali untuk
Daya Manusia (SDM) di Indonesia menyiapkan calon guru profesional
agar lebih mampu bersaing secara yang mampu melaksanakan pekerjaan
global. Dengan tersedianya SDM guru secara optimal dan memiliki
yang berdaya saing tinggi, pengaruh yang positif dalam
penyerapan tenaga kerja Indonesia usahanya meningkatkan kemampuan
dalam lapangan pekerjaan juga akan peserta didik. Guru profesional
lebih meningkat. Maka dari itu, dalam diharapkan dapat membantu peserta
menyiapkan tenaga kerja yang didik agar lebih siap lagi menjadi
berdaya saing tinggi perlu persiapan SDM yang berkualitas dan sangat
yang matang, utamanya melalui dibutuhkan untuk mengisi berbagai
pendidikan. Pendidikan memberikan sektor kerja yang ada. Adanya tenaga
kesempatan bagi setiap peserta didik pendidik atau guru yang kompeten
untuk mendapatkan pengetahuan dan lebih memungkinkan untuk
keterampilan yang akan mereka mewujudkan proses belajar mengajar
gunakan nantinya dalam menghadapi yang efektif sehingga tujuan
dunia kerja. pembelajaran dapat tercapai.
Kedudukan dan peran guru Menjadi seorang tenaga
sebagai tenaga profesional dituntut pendidik atau guru memerlukan
untuk memiliki kompetensi pendidikan khusus. Fakultas
profesional, kompetensi pedagogik, Keguruan dan Ilmu Pendidikan
kompetensi sosial, dan kompetensi (FKIP) UNS merupakan salah satu
kepribadian sebagaimana dijelaskan Lembaga Pendidikan Tenaga
dalam Undang – Undang Republik Kependidikan (LPTK) yang fungsi
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 utamanya adalah menyelenggarakan
tentang Guru dan Dosen Bab IV pasal pendidikan bagi calon guru
8 dan 9 yang menyatakan bahwa profesional. FKIP UNS memiliki
Guru wajib memiliki kualifikasi andil dalam menyiapkan calon guru
akademik, kompetensi, sertifikat yang diharapkan mampu bekerja
pendidik, sehat jasmani dan rohani, secara profesional untuk
serta memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
mewujudkan pendidikan nasional. Indonesia.
Selain itu, guru profesional tidak Menyiapkan calon guru yang
hanya dituntut untuk menguasai profesional tidak hanya dengan
bidang ilmu, bahan ajar, metode memberikan pengetahuan teoritis
pembelajaran, memotivasi peserta tentang kompetensi keguruan saja
didik, memiliki keterampilan yang tetapi pengetahuan yang telah didapat
tinggi dan wawasan yang luas dalam hendaknya dapat diterapkan dalam
bidang pendidikan, namun juga harus praktik mengajar langsung di sekolah.
mampu memahami kondisi sosial Salah satu progam yang dijalankan
masyarakat dan lingkungan organisasi FKIP UNS dalam rangka menyiapkan
tempat mereka bekerja. Hal ini mahasiswa calon guru profesional
penting untuk menciptakan budaya adalah melalui Progam Pengalaman
kerja guru sehingga mereka mampu Lapangan (PPL). PPL sangat
menjalankan proses pembelajaran membantu mahasiswa calon guru
yang bermakna, kreatif dan dinamis untuk menerapkan pengetahuan yang
sehingga menyenangkan bagi peserta sudah diperolehnya di bangku
didik dan guru itu sendiri. perkuliahan untuk dipraktikan secara
terintegrasi di sekolah tempat mereka UNS hendaknya dapat dijadikan
menjalankan PPL. sebagai ajang untuk melatih kesiapan
Progam Pengalaman mereka dalam menjalankan peran
Lapangan (PPL) ditujukan agar para sebagai seorang guru profesional.
mahasiswa mendapatkan pengalaman Maka dari itu, proses PPL yang
kependidikan secara faktual di berlangsung harus dapat dijalankan
lapangan dan sebagai wahana untuk semaksimal mungkin oleh praktikan.
mempersiapkan tenaga kependidikan Namun dalam pelaksanaanya,
yang profesional. PPL yang dilakukan seringkali mahasiswa PPL FKIP
mahasiswa merupakan salah satu kurang mementingkan proses PPL
wadah agar mahasiswa mendapatkan yang berlangsung. Kurangnya
pengalaman profesi yang dapat pemahaman tentang pentingnya PPL
diandalkan. Selama PPL mahasiswa menyebabkan mahasiswa terkesan
akan dihadapkan pada kondisi riil seenaknya dalam mengajar karena
aplikasi bidang keilmuan, seperti; mengetahui bahwa yang terpenting
kemampuan mengajar, kemampuan bukan proses, melainkan hasil nilai
bersosialisasi dan bernegosiasi, dan PPL. Hal ini menyebabkan
kemampuan manajerial kependidikan mahasiswa kurang antusias memenuhi
lainnya yang mencerminkan kompetensi yang diharapkan sehingga
kompetensi sebagai pendidik. kesiapan mereka dalam menjalankan
Sehingga melalui progam ini peranan sebagai guru profesional juga
diharapkan dapat membantu masih kurang.
menyiapkan calon guru yang Berdasarkan hasil pengamatan
memiliki kompetensi baik dari segi dan wawancara terhadap beberapa
pengetahuan, keterampilan dan sikap praktikan PPL di FKIP UNS angkatan
kerja serta siap menjalankan tugas 2011 dapat diketahui bahwa
sebagai guru yang memiliki karakter kurangnya kesiapan mahasiswa
kuat dan cerdas. praktikan FKIP UNS dapat terlihat
Progam Pengalaman misalnya dari kemampuan mahasiswa
Lapangan (PPL) yang dilaksanakan dalam mengelola kelas yang masih
oleh mahasiswa calon guru di FKIP kurang sehingga pembelajaran yang
berlangsung kurang kondusif dan pembelajaran dan bersendau gurau
efektif. Selain itu masih ditemui dengan teman mereka. Masalah
mahasiswa PPL FKIP UNS yang lainnya juga datang berkenaan dengan
kurang disiplin dan seringkali guru pamong mahasiswa PPL yang
terlambat ketika hadir di sekolah seolah-olah memanfaatkan kehadiran
mitra PPL maupun saat harus mahasiswa PPL untuk melaksanakan
mengajar di kelas. Ada pula semua tugas guru yang seharusnya
mahasiswa yang belum berani jika mereka laksanakan. Selain itu, masih
harus masuk kelas untuk mengajar ditemui mahasiswa PPL yang masih
tanpa didampingi oleh teman mengikuti perkuliahan di kampus
sejawatnya. Hal ini memperlihatkan sehingga mengurangi konsentrasi
bahwa mahasiswa tersebut belum siap mereka dalam melaksanakan tugas-
untuk melaksanakan tugasnya. tugas di sekolah mitra PPL.
Ketidaksiapan mahasiswa praktikan Progam Pengalaman
juga terlihat dari penguasaan materi Lapangan (PPL) di FKIP UNS
pelajaran yang masih kurang. Hal diharapkan dapat memberikan hasil
tersebut terlihat ketika mereka yang maksimal yakni peningkatan
menyampaikan materi pelajaran. kemampuan mahasiswa praktikan
Mahasiswa dalam menyampaikan baik dalam hal pengetahuan maupun
materi seringkali masih kurang jelas dalam keterampilan mengajar. Hal ini
dan mahasiswa masih kesulitan karena pada dasarnya Progam
mengaitkan materi dengan fenomena Pengalaman Lapangan (PPL) adalah
nyata yang terjadi. ajang untuk mempersiapkan
Selain itu, masalah lain yang mahasiswa menjadi guru profesional.
terjadi pada mahasiswa juga terlihat Berdasarkan latar belakang yang telah
dari rencana pembelajaran yang dikemukakan maka penulis mencoba
kurang matang akibatnya pelaksanaan mengkaji mengenai pengaruh
kegiatan belajar mengajar kurang Program Pengalaman Lapangan
berjalan maksimal dan (PPL) terhadap kesiapan menjadi
mengakibatkan sebagian peserta didik guru pada mahasiswa FKIP UNS
merasa bosan, tidak memperhatikan angkatan 2011. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah Kependidikan (LPTK). Pengertian
Progam Pengalaman Lapangan (PPL) Program Pengalaman Lapangan
memiliki pengaruh yang signifikan (PPL) di FKIP UNS adalah salah satu
terhadap kesiapan mahasiswa FKIP kegiatan kurikuler yang merupakan
UNS menjadi guru? kulminasi dari seluruh program
pendidikan yang telah dihayati dan
TINJAUAN PUSTAKA
dialami oleh mahasiswa di LPTK.
Progam Pengalaman Lapangan
PPL dapat diartikan sebagai program
Progam Pengalaman
yang merupakan ajang pelatihan
Lapangan (PPL) merupakan salah
untuk menerapkan berbagai
satu kegiatan intrakurikuler yang
pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dilaksanakan oleh mahasiswa yang
dalam rangka pembentukan guru yang
mencangkup latihan mengajar
profesional. Dengan demikian, PPL
maupun tugas-tugas kependidikan di
merupakan program yang
luar mengajar secara terbimbing dan
mempersyaratkan kemampuan
terpadu untuk memenuhi persyaratan
aplikasi dan terpadu dari seluruh
pembentukan profesi kependidikan
pengalaman belajar sebelumnya ke
(Hamalik, 2008:171). Selanjutnya
dalam program pelatihan berupa
menurut Hamalik Progam
kinerja dalam semua hal yang
Pengalaman Lapangan ini
berkaitan dengan profesi keguruan,
diorientasikan pada kompetensi,
baik kegiatan mengajar maupun
terarah pada pembentukan
tugas-tugas keguruan lainnya.
kemampuan-kemampuan profesional
Menurut Hamalik (2008: 171-
siswa calon guru atau tenaga
172) Progam Pengalaman Lapangan
kependididikan lainnya, serta
(PPL) adalah serangkaian kegiatan
dilaksanakan, dikelola dan ditata
yang diprogamkan bagi mahasiswa
secara terbimbing dan terpadu.
LPTK, yang meliputi, baik latihan
Progam Pengalaman
mengajar maupun latihan di luar
Lapangan (PPL) tidak berdiri sendiri
mengajar. Kegiatan ini merupakan
melainkan terpadu di dalam
ajang untuk membentuk dan membina
keseluruhan progam pendidikan di
kompetensi-kompetensi professional
Lembaga Pendidikan Tenaga
yang dipersyaratkan oleh pekerjaan guru selama mengajar selain wawasan
guru atau tenaga kependidikan yang pengetahuan yang bertambah juga ada
lain. Sasaran yang ingin dicapai beberapa keterampilan yang dapat
adalah pribadi calon pendidik yang diperoleh yaitu:
memiliki seperangkat pengetahuan, a. Mampu berperan sebagai
keterampilan, nilai dan sikap, serta organizator proses belajar
pola tingkah laku yang diperlukan mengajar.
bagi profesinya serta cakap dan tepat b. Mampu menyusun bahan
menggunakannya di dalam pelajaran atas dasar pendekatan
penyelenggaraan pendidikan dan struktural, interdisipliner,
pengajaran baik di sekolah maupun di fungsional, behaviour dan
luar sekolah. teknologi
Progam Pengalaman c. Mampu menyusun garis besar
Lapangan (PPL) yang dulu disebut program pengajaran.
Progam Latihan Profesi (PLP) d. Mampu memecahkan dan
dimaksudkan untuk menyediakan melaksanakan teknik-teknik
pengalaman mengajar kepada mengajar yang baik dalam
mahasiswa dalam situasi nyata di mencapai tujuan pendidikan.
lapangan untuk mencapai kompetensi e. Mampu merancang dan
secara utuh. Melalui progam ini melaksanakan teknik-teknik
mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengajar yang baik dalam
menggunakan pengetahuan dan mencapai tujuan pendidikan.
keterampilan akademik yang telah f. Memahami dan mampu
diperoleh melalui perkuliahan sesuai melaksanakan kegiatan dan
dengan tuntutan nyata dalam situasi pendidikan di luar sekolah.
kerja, tetapi juga dituntut untuk Berdasarkan penjelasan di
mendapat pengalaman mengajar atas, dapat disimpulkan bahwa
secara profesional (Alma, 2010: 103- Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
104). adalah program pelatihan bagi
Menurut Hamalik (2008: 67) mahasiswa untuk menerapkan
keterampilan yang dapat diperoleh berbagai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam rangka menurut Danim (2010:17) “guru
pembentukan guru yang profesional. merupakan pendidik profesional
Menurut Sofiyana (2013) dengan tugas utama mendidik,
indikator yang digunakan dalam PPL mengajar, membimbing,
terdiri; 1) Keterampilan praktik mengarahkan, melatih, menilai dan
mengajar, 2) Pengetahuan kerja guru mengevaluasi peserta didik pada jalur
yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan formal” .
belajar mengajar, 3) Sikap kerja guru Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1
yang berkaitan dengan kegiatan Undang-Undang Nomor 14 Tahun
belajar mengajar, 4) Kreatifitas kerja 2005 tentang Guru dan Dosen
guru dalam kegiatan belajar mengajar, menjelaskan bahwa, “Guru adalah
dan 5) Keterampilan kerja guru yang pendidik profesional dengan tugas
berkaitan dengan kegiatan belajar utama mendidik, mengajar,
mengajar. Dalam penelitian ini yang membimbing, mengarahkan, melatih,
digunakan sebagai indikator PPL menilai dan mengevaluasi peserta
adalah sebagai berikut: 1) didik pada pendidikan anak usia dini
Keterampilan mengajar mahasiswa jalur pendidikan formal, pendidikan
PPL, 2) Pengetahuan kerja guru yang dasar dan pendidikan menengah”.
berkaitan dengan kegiatan belajar Jabatan guru merupakan
mengajar dan 3) Sikap kerja guru jabatan profesional karena jabatan ini
yang berkaitan dengan kegiatan tidak hanya menuntut kemampuan
belajar mengajar. spesialisasi tenaga pendidik dalam
Kesiapan Menjadi Guru arti menguasai pengetahuan akademik
Guru pada hakekatnya dan kemahiran profesional yang
merupakan jabatan atau profesi yang relevan dengan bidang tugasnya
memerlukan keahlian khusus sebagai sebagai tenaga pendidik, tetapi juga
guru. Pekerjaan ini tidak bisa tingkat kedewasaan dan tanggung
dilakukan oleh orang yang tidak jawab serta kemandirian yang tinggal
memiliki keahlian untuk melakukan dalam mengambil keputusan.
kegiatan atau pekerjaan sebagai guru Menurut Saudagar (2011: 50) guru
(Usman, 2009: 5). Sedangkan profesional adalah orang yang punya
kemampuan dan keahlian khusus Pendidikan (LPTK). Lembaga ini
dalam bidang keguruan sehingga ia memiliki andil untuk melatih dan
mampu melaksanakan tugas dan menyiapkan tenaga pendidik
fungsinya sebagai guru. profesional. LPTK membekali
Selain itu, guru dalam mahasiswa dengan pengetahuan dan
menjalankan tugas profesionalnya ketrampilan sehingga diharapkan agar
harus memiliki kompetensi yang setelah lulus nantinya, mahasiswa
dapat diperoleh melalui pendidikan siap terjun dalam dunia keguruan.
profesi. Kompetensi adalah Kesiapan mahasiswa untuk menjadi
seperangkat pengetahuan, guru yang profesional ditentukan oleh
keterampilan dan perilaku yang harus kemampuan mereka, yang tentunya
dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh mereka peroleh setelah mendapatkan
guru. Sesuai Pasal 9 Undang – pendidikan di LPTK.
undang Republik Indonesia Nomor 14 Kesiapan sendiri menurut
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen kamus psikologi adalah “tingkat
Bab IV menyatakan bahwa guru perkembangan dari kematangan atau
wajib memiliki kompetensi meliputi kedewasaan yang menguntungkan
kompetensi pedagogik, kompetensi untuk mempraktekkan sesuatu”
kepribadian,kompetensi social, dan (Chaplin, 2006: 419). Menurut
kompetensi profesional yang Slameto (2010: 113) kesiapan adalah
diperoleh melalui pendidikan profesi. keseluruhan kondisi seseorang yang
Hal ini menjelaskan bahwa jabatan membuatnya siap untuk memberi
guru tidak dapat diperoleh dengan respon/ jawaban di dalam cara cara
cara yang instan melainkan perlu tertentu terhadap suatu situasi.
persiapan yang maksimal sehingga Sedangkan Dalyono (2005:52)
hasil yang diharapkan yakni menyatakan bahwa “Kesiapan adalah
tesedianya calon guru yang kemampuan yang cukup baik fisik
berkualitas dapat terpenuhi. dan mental”. Kesiapan fisik berkaitan
Menjadi seorang guru, dengan tenaga yang cukup dan
memerlukan pendidikan khusus yakni kesehatan yang baik, sementara
melalui Lembaga Pendidikan Tenaga kesiapan mental yaitu memiliki minat
dan motivasi yang cukup untuk Berdasarkan pendapat diatas,
melakukan suatu kegiatan. dapat dikatakan bahwa kesiapan
Berdasarkan pengertian tersebut, mahasiswa untuk menjadi guru dapat
dapat disimpulkan bahwa kesiapan dilihat dari kemampuan yang telah
merupakan kondisi seseorang yang dikuasai mahasiswa tersebut baik
sudah siap berdasarkan tingkat berupa pengetahuan, keterampilan
kematangan, pengalaman, keadaan dan sikap kerja yang diperlukan bagi
mental dan emosi untuk melakukan mereka untuk menjalankan tugas
sesuatu. sebagai seorang guru. Kemampuan ini
Kesiapan seseorang dalam menjadi dasar bagi mereka untuk
menjadi guru ditentukan oleh menjalankan peranan sebagai seorang
kemampuan dalam menguasai guru. Menurut Yanita (2004) kesiapan
bidangnya, minat, bakat, keselarasan menjadi seorang guru adalah kesiapan
dengan tujuan yang ingin dicapai dan mahasiswa dilihat dari kompetensi
sikap terhadap bidang profesinya. yang dimilikinya sebagai seorang
Tekad, semangat dan lingkungan pendidik.
keluarga juga tidak terlepas dari Berdasarkan berbagai
faktor pendukung kesiapan menjadi penjelasan mengenai kesiapan di atas,
guru. Kesiapan menjadi guru menurut dapat disimpulkan bahwa kesiapan
Irwansyah (2013: 330) adalah: menjadi guru adalah suatu kondisi
Berkaitan dengan kesiapan mahasiswa calon guru dilihat dari
menjadi guru, dapat dikatakan
kemampuannya yang membuatnya
bahwa kesiapan adalah suatu
kemampuan yang harus dimiliki siap untuk melaksanakan pekerjaan
oleh mahasiswa alumni untuk
sebagai guru.
dapat langsung mengajar
setamat kuliah tanpa Menurut Yanita (2004)
memerlukan masa penyesuaian
kesiapan mahasiswa dilihat dari
diri yang memakan waktu
sesuai dengan target yang telah kompetensi yang dimilikinya sebagai
ditetapkan. Kemampuan
seorang pendidik. Kesiapan menjadi
tersebut meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja guru dilihat melalui: 1) Aspek
sesuai dengan standar yang
kognitif yang meliputi meliputi
ditetapkan atau biasa disebut
dengan kompetensi. kemampuan guru dalam penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan 1) Kesiapan dalam aspek kognitif
mendalam, pengetahuan tentang Kesiapan dalam aspek
kependidikan yang menunjang kognitif yakni sebagai calon guru
kegiatan pembelajaran yang hendaknya memiliki kemampuan
dilaksanakan, 2) Aspek afektif kognitif yang menunjang kegiatan
meliputi sikap kerja, minat menjadi pembelajaran yang dilakukannya.
guru, memiliki kemampuan Aspek kognitif meliputi:
kepribadian yang mantap, berakhlak a. Pengetahuan bidang studi yang
mulia, arif dan berwibawa serta akan menjadi mata pelajaran
menjadi teladan peserta didik, yang akan diajarkan guru
termasuk kemampuan guru dalam b. Pengetahuan tentang
berkomunikasi dan berinteraksi secara kependidikan/ keguruan yang
efektif dan efisien dengan orang lain menunjang kegiatan
terutama peserta didik. Aspek ini pembelajaran yang
berkaitan erat dengan kompetensi dilaksanakan.
dasar guru yaitu kompetensi 2) Kesiapan dalam aspek afektif
kepribadian dan kompetensi sosial; Kesiapan dalam aspek
dan 3) Aspek psikomotor meliputi afektif yakni seluruh kondisi pada
keterampilan mahasiswa sebagai ranah rasa yang meliputi emosi
calon guru dalam menjalankan tugas dan perasaan diri calon guru serta
dan kewajibannya mengelola program sikap-sikap tertentu terhadap diri
pembelajaran yang di dalamnya sendiri dan orang lain. Aspek
mencakup kemampuan untuk afektif meliputi:
mengelaborasi kemampuan peserta a. Perasaan diri terhadap profesi
didik, merencanakan program guru
pembelajaran, melaksanakan program b. Efikasi guru / keyakinan
pembelajaran, dan mengevaluasi terhadap keefektifan
program pembelajaran. Berdasarkan kemampuan sebagai pengajar
teori diatas, Indikator yang digunakan c. Minat menjadi guru
dalam penelitian ini adalah: d. Memiliki kemampuan
kepribadian yang mantap
3) Kesiapan dalam aspek psikomotor ini dilakukan selama enam bulan
Kompetensi psikomotor (Januari – Juni 2014).
seorang guru merupakan Penelitian ini menggunakan
keterampilan atau kecakapan yang jenis penelitian diskriptif kuantitatif
bersifat jasmaniah yang dengan metode survei. Penelitian ini
dibutuhkan oleh guru untuk tidak mengadakan manipulasi atau
menunjang kegiatan profesional perubahan pada variable-variabel
sebagai guru. Aspek psikomotor bebas, tetapi menggambarkan suatu
meliputi: kondisi apa adanya menggunakan
a. Kecakapan ekspresi verbal angka-angka (Sukmadinata, 2006:
yakni fasih dan lancar berbicara 54). Sedangkan alasan menggunakan
baik ketika menyampaikan jenis pendekatan kuantitatif, karena
maupun menjawab pertanyaan. data yang diperoleh nantinya berupa
b. Kecakapan ekspresi non verbal angka. Analisis data dalam penelitian
atau pernyataan tindakan dalam ini bersifat kuantitatif/statistik dengan
hal mendemonstrasikan hal-hal tujuan untuk menguji hipotesis yang
yang terkandung dalam materi telah ditetapkan. Metode survei
pelajaran. merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mendapatkan data
METODE PENELITIAN
dari tempat tertentu, peneliti
Penelitian ini dilaksanakan di
melakukan perlakuan dalam
Fakultas Keguruan dan Ilmu
pengumpulan data, misalnya dengan
Pendidikan (FKIP) Program Studi
mengedarkan kuesioner (Sugiyono,
Pendidikan Ekonomi Bidang
2010:6).
Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan
Penelitian ini merupakan jenis
Akuntansi Universitas Sebelas Maret
penelitian survey karena dalam
Surakarta (UNS). Pertimbangan
mengumpulkan data mengenai
peneliti dalam memilih tempat ini
pengalaman Progam Pengalaman
sebagai tempat penelitian dikarenakan
Lapangan (PPL) dan kesiapan
tempat ini ada hubungannya dengan
menjadi guru diperoleh dengan cara
permasalahan yang diteliti. Penelitian
mengedarkan kuesioner terhadap kelompoknya dan dilakukan dengan
responden. proporsional guna mendapatkan
Variabel independen dalam sampel yang representative. Teknik
penelitian ini yaitu Progam ini digunakan untuk menentukan
Pengalaman Lapangan (PPL) (X) dan sampel pada tiap-tiap kelas.
variable dependen adalah kesiapan Metode pengumpulan data
menjadi guru yang dinyatakan dalam dalam penelitian ini menggunakan
Y. Populasi yang digunakan dalam metode kuesioner dalam bentuk
penelitian ini adalah mahasiswa FKIP pernyataan tertutup dan bentuknya
UNS angkatan 2011 dari rumpun IPS adalah rating-scale (skala bertingkat)
yang terdiri dari 7 Prodi yaitu Prodi dengan lima alternatif jawaban yaitu
Pendidikan Ekonomi, Prodi Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Pendidikan Akutansi, Prodi Kurang setuju (KS), Tidak Setuju
Pendidikan Administrasi Perkantoran, (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Prodi Pendidikan Sosiologi, Prodi Uji validitas pada penelitian
Pendidikan Geografi, Prodi ini menggunakan teknik korelasi
Pendidikan Sejarah dan Prodi Pearson Produk Momen. Uji coba
Pendidikan Kewarganegaraan. penelitian ini dilakukan kepada 30
Populasi yang digunakan responden sehingga pada harga r
adalah semua mahasiswa FKIP UNS tabel diperoleh harga sebesar 0,361.
rumpun IPS tersebut yang telah Jadi butir pernyataan kuesioner
mengikuti kegiatan PPL tahun 2014 dikatakan valid jika r hitung> r tabel
yang berjumlah 414 mahasiswa. atau >0,361. Butir-butir pernyataan
Sedangkan sampel yang diambil kuesioner yang valid tersebut
sebanyak 81 mahasiswa. Teknik digunakan dalam pengumpulan data
pengambilan sampel yang digunakan penelitian. Uji reliabilitas penelitian
dalam penelitian ini Proportional ini menggunakan Cronbach’s alpha.
Random Sampling. Teknik ini Kriterianya adalah jika harga alpha
merupakan teknik menentukan sama dengan atau lebih besar dari
sampel tiap kelompok yang 0,600 berarti reliable.
disesuaikan dengan jumlah
Analisis data dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis
ini menggunakan dua jenis analisis “Progam Pengalaman Lapangan
regresi yaitu analisis regresi linier (PPL) berpengaruh secara signifikan
sederhana. Langkah awal sebelum terhadap Kesiapan Menjadi Guru”.
dilakukan pengujian hipotesis perlu Langkah-langkah untuk melakukan
dilakukan pengujian prasyarat uji analisis regresi linier sederhana
analisis. Pengujian prasyarat analisis adalah mencari persamaan garis
meliputi: 1) Uji Normalitas; 2) Uji regresi linier sederhana. Setelah itu
Linearitas; dan 3) Uji mencari tingkat signifikansi model
Heteroskedastisitas. Berdasarkan uji regresi tersebut dengan menggunakan
prasyarat analisis yang telah uji statistik dengan uji t. Penelitian ini
dilaksanakan dapat disimpulkan menggunakan uji R Square untuk
bahwa model residual terdistribusi mengetahui seberapa besar pengaruh
normal, model dinyatakan linier, dan variabel independen memengaruhi
tidak ada heteroskedastisitas. Artinya, variabel dependen.
model memenuhi syarat untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan uji hipotesis dengan Berdasarkan hasil pengujian secara
menggunakan uji regresi linier statistic dengan menggunakan progam
sederhana. SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Analisis regresi linier
sederhana dalam penelitian ini

Table 1.1 Tabel Output Coefficients


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 40.738 10.544 3.864 .000
X .510 .088 .548 5.819 .000
a. Dependent Variable: Y
(Sumber: Data primer dioleh, 2015)
Berdasarkan tabel tersebut, terhadap kesiapan menjadi guru pada
garis regresi dapat dinyatakan mahasiswa FKIP UNS.
dengan persamaan berikut Hasil perhitungan R square
Y=40,738+0,51X. Persamaan ini dapat dilihat pada output Model
menunjukan bahwa peningkatan PPL Summary. Pada kolom R square
akan menyebabkan peningkatan dapat diketahui persentase yang
kesiapan menjadi guru. Artinya, dapat dijelaskan oleh variable
setiap peningkatan sebesar satu independen terhadap variable
satuan PPL akan menyebabkan dependen.
peningkatan kesiapan menjadi guru Table 1.2 Tabel Output Summary
sebesar 0,51 satuan. Jadi, Progam
Model Summaryb
Pengalaman Lapangan (PPL)
Adjusted
berpengaruh secara positif terhadap
Model R R Square Square
kesiapan menjadi guru.
Sedangkan melalui uji t yang 1 .548a .300 .291

dilihat pada tabel tersebut, diperoleh a. Predictors: (Constant), X


nilai t hitung sebesar 5,819. b. Dependent Variable: Y
Selanjutnya pengujian dilakukan (Sumber: Data primer diolah,2015)
dengan membandingkan t hitung
Berdasarkan tabel di atas,
dengan t table dan diperoleh hasil t
terlihat R Square sebesar 0,300 atau
hitung > t table (5,819>1,990)
30%. Hal ini berarti bahwa pengaruh
sehingga hipotesis nol ditolak dan
Progam Pengalaman Lapangan
hipotesis alternative diterima.
(PPL) terhadap kesiapan menjadi
Berdasarkan nilai signifikansi juga
guru sebesar 30%, sedangkan sisanya
dapat diketahui bahwa probabilitas
sebesar 70% dipengaruhi oleh faktor
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
lain yang tidak dimasukan dalam
sehingga hipotesis nol ditolak.
model ini.
Pengujian secara statistic ini
membuktikan bahwa Progam SIMPULAN
Pengalaman Lapangan (PPL) Berdasarkan hasil pengujian

berpengaruh secara signifikan hipotesis, dapat diuraikan


kesimpulan sebagai berikut: 1) pengetahuan tersebut di peroleh
Progam Pengalaman Lapangan melalui pengalaman, dalam hal ini
(PPL) berpengaruh secara signifikan pengalaman yang diperoleh
terhadap Kesiapan Menjadi Guru mahasiswa adalah kegiatan Progam
pada mahasiswa FKIP UNS Pengalaman Lapangan (PPL). Hal ini
angkatan 2011. Berdasarkan uji sejalan juga dengan pendapat
tersebut hipotesis penelitian yang Hamalik (2008: 67) bahwa
menyatakan bahwa “Progam “keterampilan yang dapat diperoleh
Pengalaman Lapangan (PPL) guru selama mengajar selain
berpengaruh secara signifikan wawasan pengetahuan yang
terhadap kesiapan menjadi guru pada bertambah juga ada beberapa
mahasiswa FKIP UNS” dapat keterampilan yang dapat diperoleh.
diterima atau terbukti kebenarannya. Maka dari itu, dapat disimpulkan
Besarnya pengaruh Progam bahwa Progam Pengalaman
Pengalaman Lapangan (PPL) Lapangan (PPL) mempengaruhi
terhadap Kesiapan Menjadi Guru kesiapan menjadi guru pada
adalah sebesar 30%, sedangkan mahasiswa.
sisanya sebesar 70% dipengaruhi Implikasi
oleh factor lain yang tidak Hasil penelitian menunjukan
dimasukan dalam penelitian ini. bahwa Progam Pengalaman
Factor lain tersebut seperti yang Lapangan (PPL) berpengaruh secara
dikemukan oleh Yanita (2014) antara positif dan signifikan terhadap
lain: minat menjadi guru, prestasi kesiapan menjadi guru profesional
belajar, informasi dunia kerja, pada mahasiswa FKIP UNS
lingkungan keluarga, latar belakang angkatan 2011. Hal ini berarti
mahasiswa dan lain-lain. mahasiswa perlu memaksimalkan
Temuan ini mendukung teori pelaksanaan Progam Pengalaman
Slameto (2010) bahwa beberapa Lapangan (PPL) dengan melatih
aspek yang dapat mempengaruhi kesiapan mereka dalam
kesiapan adalah keterampilan dan melaksanakan tugas-tugas
pengetahuan. Keterampilan dan profesional guru. Hal-hal yang perlu
dilatih tersebut seperti keterampilan b. Mahasiswa PPL hendaknya
mengajar maupun kemampuan dapat melatih dan
melaksanakan tugas administrasi mengembangkan kemampuan
yang berkaitan dengan tugas mereka dalam menyelesaikan
mengajar. Selain itu, mahasiswa juga tugas administrasi sebagai
perlu meningkatkan pengetahuan kelengkapan pengajaran
mereka baik yang berkenaan dengan seperti RRP, Silabus, dan
bidang studi yang akan mereka lainnya.
ajarkan maupun pengetahuan lain di c. Mahasiswa PPL hendaknya
bidang keguruan serta sikap dapat menyelesaikan tugas
profesional guru supaya mahasiswa PPL dengan penuh tanggung
dapat menjadi guru yang memiliki jawab dan tepat waktu serta
karakter kuat, cerdas dan profesional. mematuhi peraturan PPL
Saran sehingga karakter sebagai
Berdasarkan simpulan dan guru yang disiplin,
implikasi hasil penelitian yang telah bertanggung jawab dan
dilakukan, sebagai sumbangan menaati aturan dapat terlatih
pemikiran dalam upaya dan terbentuk.
mengoptimalkan kesiapan menjadi 2. Bagi Sekolah Mitra PPL
guru profesional pada mahasiswa a. Seolah mitra PPL hendaknya
FKIP UNS, dikemukakan saran senantiasa memberikan
sebagai berikut: pengarahan dan bimbingan
1. Bagi Mahasiswa bagi mahasiswa PPL
a. Mahasiswa PPL hendaknya sehingga mahasiswa dapat
memanfaatkan progam PPL melaksanakan PPL dengan
untuk melatih dan baik dan lancar serta dapat
meningkatkan keterampilan terbantu dengan memperoleh
mengajar di kelas maupun di pengetahuan mengenai tugas-
luar kelas guna lebih tugas guru di sekolah.
meningkatkan kesiapan b. Sekolah mitra PPL
mereka menjadi guru. hendaknya tidak
memanfaatkan mahasiswa variable yang mempengaruhi
PPL untuk menjalankan kesiapan menjadi guru dengan
semua aktivitas guru namun Progam Pengalaman Lapangan
mahasiswa hendaknya (PPL).
dijadikan sebagai mitra,
murid maupun pembawa DAFTAR PUSTAKA
informasi mengenai
Alma, Buchari. (2010). Guru
pengetahuan terbaru dalam Profesional: Menguasai
dunia pendidikan yang Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung:
diperoleh mahasiswa di Alfabaeta
Perguruan Tinggi.
Arikunto, Suharsimi. (2006).
3. Bagi Lembaga Pendidikan Prosedur Penelitian: Suatu
Tenaga Pendidikan (LPTK) Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
LPTK UNS hendaknya lebih
mempersiapkan mahasiswa Unit PPL. 2014. Pedoman Program
Pengalaman Lapangan (PPL)
dengan pembekalan yang baik FKIP UNS. Surakarta: Unit
melalui perkuliahan di kelas PPL-FKIPUNS.

maupun micro teaching Chaplin. (2006). Kamus Lengkap


sehingga mahasiswa dapat Psikologi (Penerjemah Dr.
Kartini Kartono). Jakarta:
menjalankan Progam Raja Grafindo Persada
Pengalaman Lapangan (PPL)
Dalyono, M. (2005). Psikologi
dengan baik dan maksimal Pendidikan. Jakarta: Rineka
4. Bagi Penelitian Selanjutnya Cipta.
Peneliti selanjutnya diharapkan Danim, Sudarwan. (2010).
dapat mengkaji dan Profesionalisasi dan Etika
Profesi Guru. Bandung:
mengeksplorasi factor-faktor Alfabaeta
lain yang dapat memengaruhi
Departemen Pendidikan Nasional.
kesiapan menjadi guru (2005). Undang-undang
profesional. Hal tersebut Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen
dikarenakan dalam penelitian ini
hanya mengemukakan tentang
Fahmi Ulin Ni’mah dan Nina Riduwan. (2009). Belajar Mudah
Oktarina (2014). Pengaruh Penelitian. Bandung:
Minat Profesi Guru, Locus Of Alfabeta
Control Internal, Peran Guru
Pamong Dan Prestasi Belajar Sanjaya, Wina. (2006). Strategi
Terhadap Kesiapan Pembelajaran Berorientasi
Mahasiswa Menjadi Guru Standar Proses Pendidikan.
Pada Jurusan Pendidikan Jakarta: Kencana
Ekonomi Fakultas Ekonomi Prenadamedia Group
Universitas Negeri Semarang.
Economic Education Analysis Satori, Djam’an dkk. (2008). Profesi
Journal, 3 (2), 2252-6544. Keguruan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Hamalik, Oemar. (2008). Pendidikan
Guru Berdasarkan Saudagar, Fachruddin dan Ali Idrus.
Pendekatan Kompetensi. (2011). Pengembangan
Jakarta: Bumi Aksara. Profesionalitas Guru. Jakarta:
gaung Persada
Hatice Sancar Tokmak dan Turkan
Karakus (2011). ICT Pre- Siregar, Syofian. (2013). Metode
Service Teachers' Opinion Penelitian Kuantitatif:
About The Constribution Of Dilengkapi Perbandingan
Initial Teacher Training To Perhitungan Manual & SPSS.
Teaching Practice. Journal of Jakarta: Prenadamedia Group.
Contemporary Educational
Technology, 2(4), 319-332 Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhi.
Hülya Yılmaz dan Pınar Huyugüzel Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Çavaş (2008). The Effect of
the Teaching Practice on Pre- Sofiyana, Intan Prawisda (2013).
service Elementary Teachers’ Pengaruh PPL Terhadap
Science Teaching Efficacy Minat Mahasiswa Pendidikan
and Classroom Management Seni Musik Uny Menjadi
Beliefs. Eurasia Journal of Guru. Skripsi. UNY
Mathematics, Science &
Technology Education, 4(1), Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
45-54 Kuantitatif Kualiatif dan
R&D. Bandung: Alfabaeta
Irwansyah, Budi. (2013). Analisis
Kesiapan Mahasiswa Alumni . (2012). Metode Penelitian
Program Studi Pendidikan Kuantitatif Kualiatif dan
Matematika Stain Zawiyah R&D. Bandung:
Cot Kala Langsa Menjadi Alfabaeta
Guru Matematika. Jurnal
Prosiding SNYuBe. Syah, Muhibbin. (2013). Psikologi
Pendidikan: Dengan
pendekatan Baru. Bandung: Widoyoko, S. Eko Putro (2005).
PT Remaja Rodaskarya Kompetensi Mengajar Guru
Offset IPS SMA Kabupaten
Purworejo. Penelitian Dosen
Undang-Undang Republik Indonesia Muda Dijen Dikti
Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Yanita Janti Murtiningsih (2014).
Nasional Pengaruh Penguasaan Mata
Kuliah Dasar Kependidikan
Uno, Hamzah B. (2008). Profesi dan Praktik Progam
Kependidikan: Problema, Pengalaman Lapangan
Solusi, dan Reformasi Terhadap Kesiapan Menjadi
Pendidikan di Indonesia. Guru. JUPE UNS, Vol 2 No 3
Jakarta: PT Bumi Aksara Hal 323 s/d 337

Usman, Moh.Uzer. (2009). Menjadi


Guru Profesional. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai