Anda di halaman 1dari 23

http://www.corrosionindonesia.

com/

Inspection Manual Storage Tank Minyak dan Gas Bumi Pertamina


(Part.1)
Manual ini mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan atmospheric tank dan
low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in service), pada saat tanki dalam
keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service) dan juga pada New Construction.

Ada beberapa persamaan antara pekerjaan inspeksi pada tank in service dan tank out of service
dengan pekerjaan yang dilakukan pada saat pembangunan tanki baru. Spherical tank tidak
termasuk dalam scope storage tank ini dan dimasukkan dalam scope Pressure Vessel.

Setiap pemakaian storage tank, harus memenuhi persyaratan standard/code yang ditentukan serta
sudah mendapatkan izin/akte penggunaan dari Migas. Secara urnum storage tank (baru) harus
dilengkapi dengan :

1. Gambar konstruksi (construction drawing).


2. Design Calculation.
3. Material Test Certificate.
4. Welding Procedure Specification dan Welder Qualification.
5. Non Destructive Testing Report.
6. Hydrostatic Test Report.
7. Calibration Report.

Inspection Pada New Construction

Review Design/Drawing

Mereview gambar kerja/lnspection Scope berdasarkan standard/code yang disepakati dan


peraturan Pemerintah yang berlaku, sebelum pelaksanaan fabrication & erection.

Review Hasil Pengukuran Level Ring Wall

Setelah fondasi atau ring wall dicor, dilakukan pengukuran level oleh Bagian Topography.
Inspeksi dalam hal ini hanya melakukan evaluasi, hasil pengukuran tersebut apakah fondasi atau
ring wall ini sudah betul-betul rata dan horizontal.

Batasan-batasan perbedaan level yang diperbolehkan 30 feet (9150 MM) circumference


adalah  1/8 inch (3 MM) dan  ¼ inch (6 MM) diukur dari average elevation untuk concrete
ring wall.

Untuk fondasi yang tidak memakai concrete, batasan-batasan yang dibolehkan adalah 1/8 inch (3
MM) pada jarak 10 feet circumference dan ½ inch (127 MM) dari everage elevation.

1
http://www.corrosionindonesia.com/

Material-Specification

Material yang digunakan harus sesuai dengan specification yang tercantum pada standard/code
yang disepakati.

Pengecekan terhadap stamp pada material tangki, terutama plate dan pipe untuk
dibandingkan/dicocokan dengan material test certificate yang ada. Untuk material yang diragukan
kebenaran specifikasinya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, jika perlu dikirim ke
Laboratorium guna penelitian Destructive Test (Chemical Analysis dan Mechanical Properties)

Tank Erection

Pekerjaan prefabrication dilakukan untuk mempercepat/mempermudah erection, terutama untuk


accessories tangki. Tank erection meliputi pekerjaan bottom, shell, roof/ponton.

Pengerjaan pemasangan shell plate biasanya bertahap, pertama dilakukan penyetelan shell plate
course I ke II dan seterusnya.

Yang perlu diperhatikan selama pemasangan shell antara lain :

Misalignment pada vertical joint tidak boleh lebih dari 10% dari tebal platenya dengan batasan
maximum 1/16 inch (1,6 MM).

Plate yang diatasnya pada setiap point posisi proyeksi sebelah luar maximum 20% dari tebal plate
diatasnya dan minimum 1/8 inch kecuali untuk plat yang tebalnya kurang dari 5/16 inch minimum
dapat 1/16 inch.

Roof dari tanki bermacam-macam typenya seperti Cone Roof, Umbrella, Floating Roof, Lifter
Roof, Plain Breather Roof, Dome Roof atau Vapour Dome Roof.

Yang dimaksud dengan accessories/perlengkapan tangki ialah semua perlengkapan tangki yang
dipasang di dalam maupun di luar tangki. Pemeriksaan Inspeksi hanya terbatas pada peralatan
tertentu saja, untuk itu di bawah dibuat daftar accessories dan hubungannya dengan scope
inspection yang dilakukan pada masing-masing equipment tersebut.

No. Accessories Visual Hydrotest Pneumatic X-Ray Ket.

Foam Chamber, Water


1. X X
Springkler
2. P.V. Valve, Vent Tube X X
3. Stairways/Ladder
X
Platform, Handrail

2
http://www.corrosionindonesia.com/

No. Accessories Visual Hydrotest Pneumatic X-Ray Ket.

4. Mixing Equipment
X
Explotion Watch.
5. Steam Coil X X X
6. Insulation X
7. Nozzle X X
8. Level gauge X
9. Electrical Grounding X
Piping Systems, Swing
10. X X X
Pipe, dll.
11. Drain Sump X

Secara garis besar dapat dijelaskan visual check hanya melihat secara visual apakah las-lasan
maupun konstruksinya masih baik/tidak baik.

Hydrostest dilakukan pada pipe system, pneumatic test dilakukan untuk Pressure Relieving Device
sesuai dengan procedure yang terdapat pada manual peralatan tersebut.

Untuk nozzle, pneumatic test dilakukan pada reinforcing platenya.

Radiography diperlukan untuk joint pada Suction dan Discharge Pipe.

Internal coating pada shell/bottom diperlukan untuk mencegah terjadinya korosi atau kontaminasi
antara product dengan shell/bottom.

Inspeksi terhadap Surface Preparation sebelum coating/painting perlu dilaksanakan, apakah telah
memenuhi persyaratan dari Coating Manufacturer. Pengukuran ketebalan dari coating/painting
dilakukan secara random.

3
http://www.corrosionindonesia.com/

Inspection Manual Storage Tank Minyak dan Gas Bumi Pertamina


(Part.2)
Manual ini mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan atmospheric tank
dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in service), pada saat tanki
dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service) dan juga pada New Construction.

Inspection Pada Tank In Service

Onstream inspection dilakukan secara berkala, tergantung pada service tanki. Corrosion
Allowance/rate, lokasi tanki, kondisi pemeriksaan sebelumnya pemeriksaan secara Non
Destructive.

Inspection pada in service (on stream inspection) dilakukan untuk mengurangi waktu tanki tidak
beroperasi. Pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan antara lain :

1. Visual Inspection terhadap Ladder, Stairway, Walkway, Anchor bolt Pipe Connection, dsb.
2. Visual dan pengukuran/survey level terhadap pondasi.
3. Pemeriksaan earth connection (Grounding).
4. Pemeriksaan visual/pengukuran ketebalan protective coating.
5. Pemeriksaan secara visual isolasi.
6. Pemeriksaan secara visual, hammer test dan pengukuran ketebalan shell dan roof.
7. Pemeriksaan secara visual atas ponton (deck) dan floating roof tank terhadap kebocoran pada
sealing, kemacetan ladder, kondisi pelat ponton dan kebocoran/kebutuhan pipa drain.
8. Buka/periksa Flame Arresters dan bersihkan Screen dan Grid.
9. Pressure Vacuum Valve harus diperiksa visual dan ditest setiap 3 tahun.

4
http://www.corrosionindonesia.com/

Inspection Manual : Storage Tank Minyak dan Gas Bumi (Part.3)


Manual ini mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan atmospheric tank
dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in service), pada saat tanki
dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service) dan juga pada New Construction.

Inspection pada Tank Out Of Service

Setelah tanki dioperasikan beberapa tahun, sesuai dengan schedule akan distop dari operasinya
umumnya untuk cleaning. Pada kesempatan ini tanki dibersihkan sehingga inspection dapat
dilakukan secara menyeluruh. Secara garis besar pemeriksaan meliputi :

Bagian Tank Job Ket.


Bottom Pemeriksaan Plate & Joint
Thickness
Pengukuran
Level Fondasi
Hydrostatic
Pengetesan
Pneumatic
Pemeriksaan
Shell Plate dan Joint
Visual
Plumbness

Peaking
Pengukuran
Banding

Thickness
Hydrosttaic
Pengetesan
Pneumatic
Pemeriksaan
Roof Plate & Joint
Visual
Pengukuran Thickness
Pengetesan Pneumatic
Pemeriksaan Las-lasan,
Accessories
Visual Structure.
Hydrostatic
Pengetesan
Pneumatic
COATING Visual Kondisi
& PAINTING

5
http://www.corrosionindonesia.com/

Pengetesan Thickness

Inspection interval pada pembersihan tanki sangat tergantung kepada.:

1. Sifat liquid/minyak yang ditampung (sifat korosinya).


2. Hasil pemeriksaan visual pada tank in service.
3. Corrosion Allowance dan Corrosion rates.
4. Kondisi tanki pada pemeriksaan sebelumnya.
5. Methode dan material yang digunakan pada pembangunan tanki dan perbaikan-perbaikan.
6. Lokasi tanki apakah pada daerah yang berbahaya.
7. Potensial dari polusi udara dan air.

Biasanya schedule pemeriksaan tanki disusun/direncanakan sepanjang tahun berdasar-kan hal-hal


tersebut di atas, interval ini berkisar dari 2-6 tahun terkadang dapat diperpanjang berdasarkan hasil
pemeriksaan pada saat tanki in service (pemeriksaan Non Destructive).

Dengan metode NDT yang baru (UT) korosi dibawah bottom plate dapat dideteksi.

Bottom Plate

Pemeriksaan visual terhadap seluruh, sambungan las/keling, dan pengukuran ketebalan serta
hammer test.

Adalah sangat sulit mendetect korosi yang terjadi pada bagian bawah bottom plate, biasanya dari
hasil hammer test dan pengukuran ketebalan didapat lokasi-lokasi yang perlu dicurigai dalam hal
ini qualifikasi inspector sangat menentukan).

Jika perlu dilakukan Destructive Test (pemotongan sample 30 x 30 cm) pada bottom plate guna
penelitian lebih lanjut.

Disamping pengukuran level/survey pondasi, pengukuran level bottom plate juga diperlukan,
batasan-batasan dapat dilihat sesuai API 650 atau dengari batasan Critical Uneven Settlement dari
Safety Committe Conference of Petroleum Association of Japan

Un Uniform Dish Type Local

Dibawah shell plate D/100 65 mm / 10 m

Dibagian bottom plate D/100 1/170 to 1/60

6
http://www.corrosionindonesia.com/

Untuk hasil pengukuran diluar batasan tersebut diperlukan perbaikan fondasi tanki/bottom.
Setiap repair pada bottom plate perlu dilakukan pemeriksaan, urnumnya testing dilakukan seperti
pada pembangunan tanki barn.

Sebelum tanki dihydrostatic test, perlu dilakukan leak test terhadap bottom plate dengan
pneumatic test (vacuum box testing atau under side pressure) sesuai dengan code yang
digunakan.

Shell Plate

Disamping pemeriksaan secara visual terhadap seluruh plate, terutamapada sambungan las/keling
seperti pemeriksaan crack pada las-lasan (terutama pada tee joint) dan pitting pada shell plate,
terkadang diperlukan hammer test.

Khusus yang perlu juga diperhatikan pada visual inspection adalah pada shell first
course (kondisi yang disebabkan air yang terkandung dalam proses) dan shell top course
(tanki light product) .

Pemeriksaan ketebalan (dengan Ultrasonic) tetap harus dilakukan terhadap shell plate (biasanya
8 penjuru), guna merecord/mendapatkan kondisi shell plate yang sebenarnya (counter check
dengan perhitungan ketebalan yang diperbolehkan antara lain API 650 tahun 1993 sec. 5.3.7.

Dari hasil pengukuran tersebut dapat dievaluasi, apakah plate masih dapat dipakai/tidak atau perlu
direncanakan penggantian pada next stop, dan sebagainya.

Setiap ada perbaikan/las-lasan perlu dilakukan inspection/testing sesuai dengan code


yang berlaku.

Untuk local repair lasan, pemeriksaan dapat, dilakukan dengan penetrant atau magnetic particle,
dianjurkan test ini dilakukan juga pada seluruh tee joint (setelah disand blast dan
visual inspection) . Untuk tanki dengan horizontal laped joint perlu dilakukan pneumatic test;
Hydrostatic test sebagai final test diperlukan sebelum pemakaian tanki.

Roof Plate

Pemeriksaan visual/hammer test terhadap seluruh roof plate bagian luar/dalam perlu dilakukan,
termasuk lapped welding joint. Jika roof bergelombang/berubah bentuk, perlu dilakukan
pemeriksaan roof bagian dalam termasuk support dan structure.

7
http://www.corrosionindonesia.com/

Jika terdapat local corrosion pada bagian dalam shell, maka setiap roof support/column
harusdiperiksa pada ketinggian yang sama dengan shell tersebut.

Bagian dalam/bawah floating roof (deck dan ponton) harus di periksa atas kemungkinan terjadinya
korosi, demikian juga bagian-bagian penting dari roof seal harus di periksa dari sebelah dalam.

Pengukuran ketebalan roof plate/ponton dan deck biasanya di lakukan random/per segment,
minimum thickness yang di perbolehkan sesuai Standard yang dipakai (biasanya 1/8″).

Keseluruhan sambungan las pada roof plate perlu dileak test (setelah visual inspection dan
perbaikan) sesuai dengan API 650 5.3.7 dengan vacuum box atau Internal air pressure.

Untuk Non Pressure Tank (memakai Vent tubes) adalah 75 mmWG untuk Low Pressure Tank
(memakai PV valves) adalah 1,25 x setting pressure PV Valve.

Tank Accessories

Seluruh accessories tank pada bagian dalam seperti pipe coil, coil support, swing pipe/nozzles,
mixing devices perlu di periksa secara visual dan hammer test. Coil dan support perlu di periksa
terhadap kemungkinan adanya korosi dan crack, dan harus di hammer test kecuali untuk cast iron
material terkadang menggunakan Ultrasonic Inspection (thickness reading).

Jika di perkirakan terjadi internal corrosion pada coil, dapat di lakukan Destructive Test
(pemotongan) untuk pemeriksaan bagian dalam. Steam coil perlu di hydrostatic test sebelum
pemakaian.

Demikian juga seluruh accessories pada bagian luar tanki seperti Springkier box. Stairway,
Platform, dan sebagiannya perlu di periksa secara visual.

Seluruh pressure releaving device/PV Valve perlu diperiksa terutama bagian-bagiannya secara
visual, apakah terserang korosi atau tidak dan perlu di test kembali sesuai dengan design (Peraturan
Pemerintah mengharuskan test ulang PV Valves max setiap 3 tahun).

Seluruh Valves di bawa ke Workshop untuk pemeriksaan detail/parts dan perlu dilakukan
pneumatic sesuai guide/procedure yang berlaku.

Lining dan Painting

Beberapa tangki, permukaan bagian dalamnya diberi lining dengan corrosion resistant material
seperti Lead, Rubber, Organic/Inorganic Coating, Class atau

Concrete.

8
http://www.corrosionindonesia.com/

Lining di pasang bukan hanya sebagai proteksi terhadap korosi, tetapi juga untuk mencegah
terjadinya kontaminasi product.

Seluruh lining harus di periksa secara visual dan/atau dengan scraping yang halus/lunak, dimana
scraping akan membuang bagian tipis dark lead oxide, dan sebagiannya. Untuk lead lining
dapat.digunakan dye parietrant test dalam mengetahui terjadinya pinholes.

Pada Rubber Organic/Inorganic, Class coating sering terjadi kerusakan akibat


mechanical/benturan, holes, bulging atau cracks.

Disamping secara visual inspection dapat juga dilakukan dengan holiday test.

Ketebalan painting dan lining perlu di check/direcord apakah masih memenuhi persyaratan sesuai
spec atau ketebalan yang direkomendasikan oleh Manufacturer (lining/painting tersebut).

External painting di lakukan untuk pencegahan korosi karena udara/hujan di samping untuk
dekorasi.

Pemilihan warna paint di sesuaikan dengan media tanki.

Schedule Inspection

Schedule Inspection untuk Storage Tank di siapkan oleh Bagian Inspeksi bersama Bagian Operasi
dan tergantung pada hasil inspeksi sebelumnya dan media yang ditampung.

9
http://www.corrosionindonesia.com/

Dimension Inspection : Inspection Manual Storage Tank Minyak


dan Gas Bumi Pertamina (Part.4)
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan-tulisan sebelumnya tentang Inspection Manual
Storage Tank Minyak & Gas Bumi Pertamina part 1 – 3.

Manual ini mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan atmospheric tank
dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in service), pada saat tanki
dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service), dan juga pada new construction.

DIMENSION INSPECTION

Dimensi tangki harus di ukur pada saat konstruksi dan harus memenuhi toleransi yang
diperbolehkan oleh standard/code atau spesifikasi yang sudah di sepakati.

Disamping memenuhi batasan-batasan yang di izinkan untuk perbedaan level fondasi tanki, juga
saat penyetelan shell plate dan beberapa pengukuran yang harus di lakukan sebelum hydrostatic
test antara lain:

Plumbness

Plumbness adalah kemiringan vertical dari tangki, maximum out of plumbness di ukur dari tepi
shell teratas dengan tepi dari shell terbawah adalah tidak boleh melebihi dari 1/200 total tinggi
shell keseluruhan.

Roundness

Roundness adalah kebulatan dari dinding tanki. Toleransi yang di izinkan ialah :

Diameter Range Radius Toleransi

0 – 40 feet (0 -12,2 M)  ½ inch (12,25 MM)

40 – 150 feet (12,2 – 45,75 M)  ¾ inch (18,38 MM)

150 – 250 feet (45,75 – 76,25 M)  1 inch (25,4 MM)

250 lebih feet (>76,25 M)  1¼ inch (31.75MM)

Peaking

Peaking adalah untuk lekukan yang terjadi pada sambungan las-lasan horizontal. Batasan yang
dibolehkan adalah pada jarak panjang 36 inches (915 mn) peaking maximum dibolehkan sampai
½ inch (12,7 mm).

10
http://www.corrosionindonesia.com/

Banding

Banding adalah lekukan yang terjadi pada sambungan las-lasan vertical batasan yang di bolehkan
adalah pada panjang 36 inches (915mm) banding maximum adalah ½ inch (12,7 mm).

Tank Calibration

Semua tangki baru setelah seluruh pekerjaan Mechanical selesai dan sebelurn di operasikan harus
dikalibrasi oleh instansi Pemerintah.

Kalibrasi tanki dilakukan oleh Petugas Metrologi disaksikan oleh Direktorat Teknik Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi, dan Pertamina.

Dari hasil kalibrasi tersebut akan dikeluarkan daftar isi tangki yang :

1. Disahkan berdasarkan Undang-Undang R.I. No. 2 tahun 1981 tentang Metrologi Legal oleh
Direktur Metrologi.
2. Diketahui dan disetujui oleh Direktur Jendral Bea dan Cukai.
3. Disetujui untuk digunakan oleh Direktur Direktorat Teknik Pertambangan Minyak dan Gas
Bumi.

Kalibrasi ulang harus di lakukan setiap 5 tahun (untuk tangki keperluan komersial).

11
http://www.corrosionindonesia.com/

Weld Inspection : Inspection Manual Storage Tank Minyak dan


Gas Bumi Pertamina (Part.5)
Seluruh keperluan pengelasan harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan standard atau code
yang ditentukan, dan harus dilakukan Non Destructive Test.

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan tentang Inspection Manual Storage Tank Minyak &
Gas Bumi Pertamina part 1 – 4.

Manual ini mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan atmospheric tank
dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in service), pada saat tanki
dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service) dan juga pada New Construction.

WELD INSPECTION

Pengelasan harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan standard/code yang di setujui dan
persyaratan lainnya :

Welding Procedure Specification

1. Base Metal Specification (Type dan Grade)


2. Filter Metal
3. Preheat dan PWHT (post weld heat treatment)
4. Process Weld.

Procedure Qualification Record

Welder Performance Qualification test

1. Test position
2. Type, Purpose of test dan Examination.

Seluruh keperluan pengelasan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan, dan seluruh
production weld harus dilakukan Non Destructive Test.

TAHAP ERECTION

Seluruh pengelasan harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan.

Bottom

Visual Inspection pada seluruh production weld, yang kurang sempurna perlu perbaikan/repair.
Radiography Inspection terhadap Annular plate radial joint perlu dilakukan antara lain:

12
http://www.corrosionindonesia.com/

1. Untuk double butt welded joint, spot terhadap 10% radial joint.
2. Untuk single welded dengan backing strip, spot terhadap 50% radial joint.
3. Lokasi pada sebelah luar (outer edge) dengan min 6 inch (147 mm).

Shell

Radiography Inspection terhadap vertical dan horizontal joint perlu dilakukan.

Horizontal joint : Satu spot pada 10 feet pertama dan seterusnya setiap 200 feet untuk type dan
tebal las-lasan yang sama.

Vertical joint : Butt weld dengan ketebalan shell plate 3/8 inch atau kurang satu spot radiography
diperlukan setelah penyelesaian 10 feet weld untuk satu type dan ketebalan pengelasan yang sama
dari seorang welder atau welding operator.

Kemudian tambahkan satu spot radiography lagi setiap 100 feet las-lasan sedikitnya 25% dipilih
untuk radiography pada sambungari antara vertical dan horizontal (T.joint) dan minimum 2 spot
untuk masing-masing inter section dari tanki tersebut.

Selanjutnya paling sedikit 1 spot pada setiap vertical joint pada course terbawah.

Untuk ketebalan shell plate antara 3/8″ – 1″ radiography spot sama dengan scope untuk plate yang
lebih tipis dari 3/8″ diatas, tetapi tambahannya untuk T.joint harus semua di radiography dengan
syarat harus terlihat jelas pada film sepanjang 2 inch pada las-lasan verticalnya.

Pada course terbawah 2 spot radiography diperlukan untuk setiap vertical joint dimana satu
diantaranya adalah dekat/menempel pada sambungan ke bottom plate.

Untuk ketebalan lebih dari 1 inch harus di lakukan full radiography dan pada sambungan vertical
dan horizontal joint (T.joint) dalam film harus terlihat minimum 2″ pada las-lasan verticalnya.

Roof

Konstruksi roof umumnya dilakukan dengan welding joint, termasuk structurenya kecuali untuk
floating roof ada bagian yang merupakan seal dari bahan yang elastic (karet pcv).

Pemeriksaan secara visual dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil las-lasan yang baik, bila ada
kekurangan di rekomendasikan untuk di repair.

TAHAP MAINTENANCE

Visual Inspection perlu di lakukan terhadap seluruh las-lasan guna melihat kemungkinan
terjadinya korosi, erosi, crack, deformasi atau defect lainnya.

Jika perlu NDT akan di lakukan seperti Liquid Penetrant Test, Magnetic Particle Test, Ultrasonic
Testing atau Radiography.

13
http://www.corrosionindonesia.com/

NDT & Pressure Test : Inspection Manual Storage Tank Minyak


dan Gas Bumi Pertamina (Part.6)

Seluruh production weld harus memenuhi persyaratan sesuai dengan standard/code yang
ditentukan dan harus dilakukan Non Destructive Test.

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan tentang Inspection Manual Storage Tank Minyak &
Gas Bumi Pertamina Part 1 – 5.

Manual ini mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan atmospheric tank
dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in service), pada saat tanki
dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service) dan juga pada New Construction.

NON DESTRUCTIVE EXAMINATION

Seluruh pelaksanaan NDE harus memenuhi persyaratan sesuai API 650 yang didasarkan kepada
ASME Section V seperti :

Radiography Testing

Sesuai ASME Section V article 2, secara umum meliputi:

1. Film Selection
2. Film Processing
3. Radiography Density
4. Selection dari Energy (X-Ray atau Y-Ray).
5. Sharpness of Radiography
6. Image Quality Indicator (IQI)
7. Radiography Tehnique
8. Evaluation of Radiography.

Ultrasonic Testing

Sesuai ASME Section V article 5, secara umum :

1. Jika indikasi tergolong crack, incomplete penetration, lack of Fusion adalah unacceptable.
2. Juga unacceptable jika amplitudes reference level untuk panjang melebihi 6mm (19mm
thickness), 1/3 tebal (19 – 57 mm thickness) dan 19 mm (over 57 mm thickness).
14
http://www.corrosionindonesia.com/

Magnetic Particle Testing

Sesuai ASME Section V article 7.

Liquid Penetrant Testing

Sesuai ASME Section V article 6 dan sub article SE-165

PRESSURE TEST

Setiap tanki baru harus dilakukan pressure test setelah selesai erection, demikian juga pressure test
di perlukan setiap selesai perbaikan/cleaning tanki.

Bottom Plate

Leak test pada bottom plate dapat di lakukan dengan :

1. Vacuum box testing, menggunakan metal testing box 6 inch (147 mm) lebar dan 30 inch
(735 mm) panjang dengan kaca pada bagian atas dan bagian bawah di-seal dengan Sponge
rubber gasket, juga dilengkapi dengan connection, valve dan gages. Sesuai API 650
Section 5.3.3. sambungan las-lasan yang akan di periksa dilapisi dengan ,soap film solution
atau linseed oil. Vacuum pressure 2 psig.
2. Pneumatic Testing. Sesuai Shell Standard pressure underside dipertahankan tidak boleh
kurang dari 4 inch, soap film solution dilapisi pada las-lasan yang akan diperiksa.

Shell Plate

Setelah tanki dibangun dan sebelum external oil piping disambungkan ke tanki, maka shell perlu
di test menurut API 650 Section 5.3.6, pengetesan shell ini ada 3 cara yaitu:

 Hydrostatic Test

15
http://www.corrosionindonesia.com/

Bila pada lokasi air cukup banyak maka pada umumnya dilakukan hydrotest yaitu semua saluran
buangan di blank dan tanki di isi air perlahan lahan.

Pada saat pengisian tahap demi tahap sudah dapat dilihat bila terjadi leak/bocor shell (sambungan
shell).

Untuk type tight roof tank, maka pengisian air sampai 2 inches diatas top leg dari top angle, untuk
open-top tank sampai penuh atau sampai keluar dari over-flow line.

 Penetrating Oil Test

Bila pada lokasi tidak mungkin didapat cukup air, maka dapat dilakukan dengan cara pada seluruh
welding joint sebelah dalam shell dicatkan high penetrating oil. Bila terjadi kebocoran dari sebelah
luar shell maka akan terlihat rembesannya.

 Pneumatic Test

Seandainya 7.2.1. dan 7.2.2. masih tidak dapat dilakukan, maka diterapkan cara lain yaitu dengan
internal air pressure.

Didalam tangki diberikan tekanan yang besarnya tidak boleh lebih besar dari berat roof plate (+
10 cm water gauge).

Dengan adanya internal pressure tersebut, maka dengan melapisi las-lasan soap film solution dari
sebelah luar, akan kelihatan gelembung-gelembung udara bila terdapat bocor.

Roof Plate

1. Fixed Roof Tank, leak test dilakukan dengan Vacuum box testing seperti 7.1.1,
atau Pneumatic testing (Shell Standard). Untuk non pressure tank dengan tekanan 3 inch
W.G, untuk Low Pressure/ Atmospheric dengan tekanan 1,25 x setting pressure/vacuum
Relief Valve. Under pressure di lakukan pada saat tanki terisi air penuh lebih kurang 10
cm di bawah Top Curb Angle, las-lasan yang akan diperiksa dilapisi soap film solution dari
sebelah luar.
2. Floating Roof Tank, leak test di lakukan dengan Vacuum box testing seperti 7.3.1. terhadap
roof deck/ponton dan Penetrant test/kerosine test terhadap ponton. Floating test selama
pengisian/pengosongan air, bagian atas deck sebelah bawah harus di lihat kemungkinan
adanya kebocoran.

16
http://www.corrosionindonesia.com/

Tank Accessories

Sebelum pengisian air seluruh Reinforcement pads pada nozzles dan manhole harus di pneumatic
test sebesar psi, sesuai API 650 Section 5.3.5. dan test hole harus di tutup/ di isi greese setelah
testing.

Drain pipe dan hose system di hydrostatic test 50 psi, demikian juga selama floating test harus
diperiksa, kemungkinan terjadi kebocoran pada drain line.

Selama floating test ini roof drain valves harus tetap terbuka.

Foam chamber dan water springkler harus di hydrostatic test sesuai Manufacturer procedure.

Piping system, steam coil, swing pipe harus di hydrostatic test sesuai procedure.

17
http://www.corrosionindonesia.com/

Repair Procedure : Inspection Manual Storage Tank Minyak dan


Gas Bumi Pertamina (Part.7)
Repair dapat dilaksanakan setelah dipastikan bahwa Repair Procedure, Welding Procedure,
Welder dan Material memenuhi seluruh persyaratan.

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan tentang Inspection Manual Storage Tank Minyak &
Gas Bumi Pertamina part 1 – 6.

Manual inspektion mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan


atmospheric tank dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in service),
pada saat tanki dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service) dan juga pada
New Construction.

REPAIR PROCEDURE

Biasanya Maintenance dan Repair bukan problem Inspeksi, tetapi sebelum pelaksanaan repair
perlu disiapkan Repair Procedure.

Mengingat bahwa pekerjaan repair tanki hampir selalu disertai dengan pekerjaan pengelasan,
dimana mutu/kwalitas pengelasan perlu diperiksa oleh Welding Inspector, biasanya Welding
Repair Procedure disiapkan oleh bagian Inspection.

Repair dapat dilaksanakan setelah dipastikan bahwa Repair Procedure, Welding Procedure,
Welder dan Material memenuhi seluruh persyaratan.

Biasanya Repair Procedure di buat sesuai dengan apa yang telah dilakukan pada saat tanki
dibangun, demikian juga pekerjaan inspeksinya harus sesuai dengan standard code yang di
gunakan.

Perbaikan yang umum/serius terjadi pada;

Defect Pada Welding Joint

Untuk crack perlu dihilangkan/eliminir seluruh crack dengan membuat grove, kemudian di las isi
sesuai Welding repair procedure.

Jika minor defect atau erosi, cukup dengan membuat grove kemudian dilas isi sesuai Welding
Repair Procedure.

Pitting

Perbaikannya dengan las isi, terkadang sebelumnya perlu dibuat grove pada pitting area agar di
dapat weld preparation yang baik untuk kemudian di las isi.

Leaks Pada Bottom Plate


18
http://www.corrosionindonesia.com/

Bila terjadi kebocoran pada bottom plate, perlu penelitian lebih lanjut sejauh mana kerusakan plate
tersebut sehingga perbaikannya dapat dilakukan dengan tuntas :

1. Periksa kebocoran apakah akibat corrosion dari dalam tanki atau dari luar/bawah tanki.
2. Bila korosi dari dalam tanki segera bisa ditentukan perbaikannya apakah dengan las isi atau
penambalan/overlap dengan plate yang sama tebal dengan tebal asli.
3. Bila terjadi korosi dari bawah tanki maka perlu di periksa lebih teliti dengan hammer test
untuk mengetahui berapa besarnya kerusakan yang terjadi. Bila masih diragukan bottom
plate tersebut di minta untuk di potong dengan ukuran sesuai kebutuhan untuk kemudian
dievaluasi, apakah cukup ditambal dengan plat seperti point b) atau perlu penggantian.

Leak Shell Dan Roof Plate

Kebocoran pada shell dan roof plate umumnya karena korosi dari pengalaman untuk Heavy oil
biasanya korosi terjadi di daerah bottom dan shell course bagian bawah, sedangkan untuk light oil
yang sering terserang korosi adalah roof plate dan shell course teratas.

Procedure perbaikan biasanya dengan menambal atau penggantian plate.

Leak Pada Kelingan

Perbaikan bocoran pada kelingan dapat dilakukan dengan Calking atau Sealed weld pada
sambungan dan keliling kepala kelingan.

19
http://www.corrosionindonesia.com/

Documentation & Tools : Inspection Manual Storage Tank Minyak


dan Gas Bumi Pertamina (Part.8)
Dokumentasi dan History/Record Card setiap tanki mutlak diperlukan agar dapat diketahui dengan
segera kondisi physik, penganalisaan, perbaikan/maintenance tanki tersebut.

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan tentang Inspection Manual Storage Tank Minyak
& Gas Bumi Pertamina part 1 – 7.

Manual inspection mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam rangka pemeliharaan


atmospheric tank dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan beroperasi (tank in
service), pada saat tanki dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out of service) dan
juga pada New Construction.

DOCUMENTATION

Dokumentasi dan History/Record Card setiap tanki mutlak diperlukan agar dapat diketahui dengan
segera kondisi physik, penganalisaan, perbaikan/maintenance tanki tersebut.

Oleh karena itu Dokumentasi harus selengkap mungkin, mencakup seluruh data dan informasi
seperti History/Record Card, yaitu suatu record yang lengkap berisi seluruh informasi yang dapat
dengan segera terlihat, terdiri dari :

1. Nomor registrasi.
2. General Informasi.
3. Location and Duty.
4. Design Operation Condition.
5. Engineering (Dimention, Type Roof, dsb)
6. Material dan Drawing Reference.
7. Fundation Record.
8. Instrumentation/Accessories.
9. Hystory/Recording.
10. Seluruh hasil inspeksi termasuk hasil pengukuran/survey
11. Perbaikan-perbaikan yang telah di lakukan.

Termasuk juga :

1. Fabrication Report, dokumen mengenai pembangunan tanki yang meliputi material test
certificate, inspection report dsb.
2. Tank Calibration.
3. Tank cleaning schedule. .

20
http://www.corrosionindonesia.com/

INSPECTION TOOLS

Peralatan inspeksi (Inspection Tool) yang diperlukan untuk pemeriksaan tangki adalah seperti
daftar pada berikut ini :

NAMA ALAT / TESTER PENGGUNAAN


X – Ray Unit
Radiography
Y – Ray Unit

Pengukuran ketebalan dan deteksi cacat


lasa-lasan.
Ultrasonic Flaw Detection Type USK – 6
Wall Thickness Meter Type DM-1, DM-2, UM –100. Pengukuran ketebalan Plate.
Elec Pengukuran ketebalan cat / coating.
Vacuum Box Leak test
Pipa U Pressure Test
Manometer : 0 – 25 kg/cm2

0 – 50 kg/cm2

0 – 100 kg/cm2
Machinit Ball Peen Hammer ½ lb dan 1 lb. Visual Test / Hammer Test.
Memeriksa las-lasan dan membuang
Inspectors Hammer
kotoran las.
Pemeriksaan cacat-cacat las
Dye Penetrant Test
dipermukaan / keretakan.
Pemeriksaan cacat-cacat permukaan
Magnetic Particle
(retak).
Meteran 0 – 3 m
Pengukuran panjang pelat.
0 – 10 m
Micro Meter Dept Gage Pengukuran kedalaman pitting.
Inspection Mirror Memeriksa las-lasan bagian bawah.

21
http://www.corrosionindonesia.com/

Kapur kuning Memberi tanda-tanda pemeriksaan


Adjusment Fillet Weld Gage Mengukur tebal las-lasan
Caliper Tebal Neck Nozzle
Welding Gauge Pengukuran Gap Weld Space.
Steel Rule Pengukuran Banding / Peaking.

22
http://www.corrosionindonesia.com/

Code & Standart : Inspection Manual Storage Tank Minyak dan


Gas Bumi Pertamina (Part.9)
Code & Standard storage tank ini mencakup scope pekerjaan yang meliputi procedure pekerjaan
inspeksi dalam rangka pemeliharaan atmospheric tank dan low pressure tank yang dipergunakan
di lingkungan industri Minyak dan Gas Bumi dalam lingkup Pertamina.

Tulisan ini merupakan bagian akhir dari rangkaian tulisan tentang Inspection Manual Storage Tank
Minyak & Gas Bumi Pertamina part 1 – 8. yang mencakup procedure pekerjaan inspeksi dalam
rangka pemeliharaan atmospheric tank dan low pressure tank pada saat tanki dalam keadaan
beroperasi (tank in service), pada saat tanki dalam keadaan tidak digunakan/dibersihkan (tank out
of service) dan juga pada New Construction.

Spherical tank tidak termasuk dalam scope storage tank ini dan dimasukkan dalam scope Pressure
Vessel.

Code, Standard, peraturan dan referensi yang digunakan, sedikitnya adalah:

1. Undang-Undang R.I. No. 2 tahun 1981.


2. Peraturan Pemerintah R.I. No. 11 tahun 1971.
3. Peraturan Pemerintah R.I. No. 2 tahun 1985.
4. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 06P/0746/M.PE/1991.
5. API RP 575 Inspection of Atmospheric and Low Pressure Storage Tank.
6. API Standard 650 tentang Welded Steel tank for Oil Storage.
7. API Standard 620 tentang Recommended tanks for Design and Construction of Large,
Welded, Low-Pressure Storage tanks.
8. Royal Dutch/Shell Group Standard tank.
9. ASME Boiler and Pressure Vessels Code Section V, tentang Non Destructive Examination.
10. ASME Boiler and pressure Vessels Code Section IX, tentang Qualification Standard for
Welding and Brazing Procedure.
11. API Standard 1104 tentang Standard for Welding Pipe Lines and Related Fasilities.
12. ANSI/ASME B.31.3. tentang Chemical Plant and Petroleum Refinery Piping.
13. API Standard 2000 : tentang Venting Atmospheric and Low Pressure Storage Tanks.

23

Anda mungkin juga menyukai