Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

JURUSAN EKONOMI ISLAM

SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Disusun Oleh :

Nama : Siti Nur Hasanah

NIM : 122411169

Pembimbing :

Nama : H. Ahmad Furqon, L.C., M.A.

NIP : 19751218 200501 1 002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2015
BAB I
LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
I. PEMBEKALAN (choaching)
Tahap awal dari pelaksanaan KKL adalah pembekalan yang dilaksanakan pada
hari Rabu, 1 April 2015 di Aula 1 Lantai 1 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang
pukul 09.00 WIB-12.00 WIB yang diikuti oleh 200 mahasiswa Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam (FEBI) Jurusan Ekonomi Islam, dengan 12 pendamping.
Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan tentang perjalanan KKL
sejak awal sampai akhir dari kegiatan ini. Serta menjelaskan hal-hal penting apa
saja yang harus diselesaikan oleh peserta KKL.
Kemudian Acara ini di buka oleh Dr. Imam Yahya, M.Ag., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, yang menyampaikan bahwa KKL merupakan
kegiatan yang akademik bukan hanya rekreatif yang merupakan aktualisasi
gagasan ide di dunia nyata dengan mimpi sebagai kuncinya (mencari mimpi).
Setelah resmi dibuka oleh dekan FEBI, acara dilanjutkan dengan pengarahan dan
penyampaian materi yang disampaikan oleh beberapa pembicara yaitu:
1. Bapak Iqbal Faza selaku pimpinan cabang di KJKS BMT Giri Muria Kudus
yang menyampaikan materi tentang perbankan syari’ah.
2. Bapak Khoirul Anwar, M.Ag., yang menjelaskan apa dan bagaimana KKL itu
3. Bapak Nur Fatoni, M.Ag., dan Bapak H. Ahmad Furqon, L.C., M.A yang
menjelaskan kewajiban peserta KKL serta waktu dan tempat pelaksanaan KKL
yaitu kegiatan KKL dilaksanakan pada tanggal 7-11 april 2015 dengan tempat
tujuannya yaitu:
a. PT Coca-Cola Amatil Indonesia cabang Bali
b. BRI Syari’ah Cabang Bali
c. Dewata Bali Oleh-oleh
d. Cening Ayu

II. KUNJUNGAN KKL PADA PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA


(CCAI) UNIT BALI
Pelaksanaan kunjungan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Bali yang
berlokasi di Jalan Raya Denpasar Bedugul Km. 21 di laksanakan pada hari Rabu
tanggal 8 April 2015 pukul 11.00 WITA yang diikuti oleh 200 mahasiswa. Dimana
dalam kunjungan ini peserta KKL tidak masuk secara serentak di PT CCAI

1
melainkan dibagi menjadi dua gelombang dengan masing-masing gelombang
berkapasitas 100 mahasiswa.
Pertama-tama kami melihat secara langsung bagaimana proses produksi dari
PT CCAI di pandu oleh Bapak I Wayan Sudarman selaku Operator QA (2015). Di
dalam proses produksi ini terdapat 2 line yaitu Line 1 dan Line 2 yang di dalamnya
dilakukan proses pencucian, pembersihan, pengisian, penutupan, dan pengemasan
(packing) dengan mesin.

Setelah melihat secara langsung bagaimana proses produksinya kami melihat


proses pengolahan limbah dari proses produksi dimana Limbah hasil pengolahan
pabrik Coca-Cola yaitu melalui 10 tahap penyaringan yaitu:
1. Oil separator
2. Equalization basin
3. Neutralization tank
4. Oxcidation ditch
5. Clarifier tank
6. Fish pond
7. Sludge collector
8. Tickener tank
9. Decanter unit
10. Sludge tank
11. River

2
Setelah melihat proses yang sedemikian rupa tersebut kami dipersilahkan
masuk ke training room untuk mendapatkan pejelasan dan pemaparan mengenai
PT CCAI cabang bali oleh Bapak I Gusti Putra Karya. Dimana dalam
penjelasannya beliau memutarkan video yang berisi tentang:
1. Sejarah Coca Cola
Tahun 1886 di pelabuhan newyork saat sekelompok pekerja tengah
membentuk patung liberty pada saat yang sama muncullah produk yang
dikenal dengan Coca-Cola yang diciptakan tahun 1886 oleh Dr. John S.
Pemberton, seorang apoteker dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Beliau
terinspirasi oleh rasa italia yang sederhana. Dialah yang pertama kali
mencampur sirup karamel yang dikombinasikan dengan air yang berkarbonasi
dan di uji cobakan pada pelanggan untuk di cicipi mereka sepakat bahwa
minuman ini memiliki sesuatu yang istimewa kemudian apoteker John
mencoba menjualnya dengan harga 5 sen per gelas dan ahirnya minuman ini
menjadi cukup populer dikalangan pembeli yang mencobanya. Awal mulanya
Coca-Cola disajikan sebagai minuman obat untuk menyembuhkan segala
keluhan ringan seperti sakit kepala sampai flu. Sebagai permulaan Coca-Cola
hanya dijual secara eksklusif di counter Dot dan rata-rata terjual lebih dari 19
per harinya.
Kemudian Frank M. Robinson, seorang yang bekerja akuntan Dr. John,
menciptakan merek dagang yang saat ini dikenal dengan Coca-Cola yang saat
ini terkenal di dunia, melaui tulisan tangannya sendiri ditahun 1886.
Ditahun 1888 Jonh Pemberton menjual formula rahasia Coca-Cola
pada seorang pengusaha bernama Asa G. Chandler seharga $2300. Asa G.
Chander memiliki pemikiran jitu untuk mempromosikan minuman ini. Ia juga
melakukan berbagai macam cara untuk memasarkan dan mendistribusikan
minuman ini ke seluruh Amerika. Ia bahkan mengirim sirup dalam kemasan
barel yang di cap merah agar mudah untuk langsung dikenal. Salah satu
langkah terbesar dalam pengembangan Coca-Cola adalah tradisi dari Coke

3
yang dijual oleh Pemberton menjadi kemasan botol. Sehingga saat ini siapapun
dapat membeli dan menikmati kehebatan rasa Coca-Cola kapan pun dan
dimana pun.
Terdapat dua orang pengusaha dan juga pengacara bernama Joseph
Whitehead dan Benjamin Thomas, mereka membeli hak untuk menjual dan
mendistribusikan Coca-Cola diseluruh Amerika Serikat seharga $1. Joseph
Whitehead berfikir bahwa “Coca-Cola sudah sangat sukses sebagai minuman
culture, bagaimana kalau kita mengemasnya di dalam botol?”, namun
bagaimanapun juga Chander tetap merahasiakan formula coke tersebut dan
produksi Coca-Cola kemasan botol pun dimulai.
Sebagaimana popularitas Coca-Cola yang kemudian tumbuh pesat,
begitupun usaha para pesaing yang berusaha keras untuk meniru formula
rahasia minuman ini, sehingga di tahn 1919 botol khas Coca-Cola di
perkenalkan di pasar untuk membedakan Coca-Cola yang asli dengan para
penirunya. Dan sampai saat ini botol dan simbol Coca-Cola masih tetap eksis
sampai saat ini.
Tahun 1920 botol barupun dibuat dan disebarkan ke penjuru negeri
sehingga Coca-Cola dapat dilihat dimana-mana, mulai dari stasiun bensi
hingga kesudut-sudut toko. Tahun 1922 kemasan kotak kardus enam botol
diperkenalkan dan sukses sebagai barang dagangan untuk dibawa pulang. Di
tahun 1928 penjualan dengan kemasan botol penjualan bertambah pesat dan
mulai menjadi produk internasional. Dan ditahun 1922 Childrep membeli
perusahaan tersebut seharga U$ 25 juta. Ia memiliki visi membuat Coca-Cola
menjadi produk yang benar-benar go public dan terkenal di seluruh dunia.
2. PT. Coca Cola Indonesia
Di Indonesia, Coca-Cola mulai dikenal pada tahun 1927, dan mulai di
produksi di Jakarta tahun 1932, diawal munculnya minuman ini usaha ini
masih sangat kecil dengan jumlah kayawan 25 orang dan 3 mobil untuk
mengantar 10.000 krat minuman.
Pada tahun 1991 CCA (Coca-Cola Amatil) melakukan investasi awal
diindonesia dengan membentuk perusahaan patungan bersama PT Coca-Cola
Pan Java bottling company dan PT Coca-Cola riptadina bottling company,
langkah ini telah memudahkan CCA untuk memperoleh 49% dari bisnis
kemasan botol diwilayah indonesia. CCA kembali mengakuisisi perusahaan

4
swasta lain di Sumatra dan Sakarta pada tahun 1990. Sejak 1 Januari 2000,
CCA telah mengakuisisi 100% kepemilikan dari 95% bisnis pengemasan dan
distribusi di Indonesia yang saat ini lebih dikenal dengan Coca-Cola Amatil
Indonesia (CCAI). Usaha ini terus berkembang dan CCAI menjadi salah satu
perusahaan minuman terkemuka di Indonesia. Saat ini CCAI memiliki Fasilitas
produksi yang didirikan di medan, padang, lampung, bekasi, bandung,
semarang, surabaya, dan denpasar. Dan memperkerjakan lebih dari 10.000
orang, dan mengoperasikan ribuan kendaraan untuk mengantarkan lebih dari
100 juta krat minuman per tahun pada ratusan toko retail di seluruh nusantara.
3. PT Coca Cola Amatil Unit Bali Bali
PT Coca Cola Amatil unit Bali ini merupakan pabrik yang terkecil di
Indonesia karena yang terbesar ada di Cipitung. PT Coca-Cola Amatil Unit
Bali di dirikan pada tahun 1983. Akan tetapi produk yang di produksi oleh PT
Coca Cola Amatil di Bali hanya Soda (Fanta, Sprite, Coca Cola) dan Teh
(Frestea). Dengan empat bahan baku utama yaitu air, gula, sirup konsentrat,
dan karbondioksida (CO2).

III. KUNJUNGAN KKL DI BRI SYARI’AH CABANG BALI DAN DEWATA


BALI OLEH-OLEH
Kedua kegiatan praktikum ini di laksanakan pada hari dan tempat yang sama
yaitu kamis tanggal 9 April 2015 di Dewata Bali Oleh-Oleh Jl. By Pass Ngurah
Rai 53 Tohpati, Sanur, Denpasar, Bali
A. BRI SYARI’AH CABANG BALI

Kantor BRIS cabang Bali

5
Pelaksanaan kunjungan pada BRI Syari’ah Cabang Bali ini bertempat di
Dewata Oleh-Khas Bali Jl. By Pass Ngurah Rai 53 Tohpati, Sanur, Denpasar,
Bali tepatnya di aula tengah lantai 1 pada Galery Dewata Oleh-Oleh Khas Bali
pada pukul 10.00 WITA dengan alasan kapasitas tempat di kantor BRIS
Cabang Bali yang belum mampu menampung 200 mahasiswa. Dengan bapak
Moch Machbub Sanjaya selaku Pemimpin cabang (2015) sebagai pemateri.
Dalam pemaparannya beliau menjelaskan tentang:
1. Sejarah Singkat Bank BRI Syariah
a. Pada Tahun 2002 Dirikan Unit Usaha Syariah PT BRI (Persero Tbk)
b. Pada Tahun 2008 PT BRI Mengakuisi PT Bank Jasa Arta dikonversi
Menjadi Bank Syariah BRI
c. Tahun 2009 dilakukan Merger UUS BRI dengan Bank Syariah BRI
menjadi Bank BRISyariah
d. Tahun 2014 Bank BRI Syariah telah memiliki lebih dari 200 Unit Kerja
baik Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Outlet
Mikro
Berikut grafik Perkembangan Jaringan dan Perkembangan aset BRIS
cabang Bali:

Perkembangan Jaringan Perkembangan Aset

2. Tantangan dan Peluang Perbankan Syariah


a. Budaya
b. Sedikitnya lembaga keuangan Syariah
c. Kurangnya SDM
d. Banyaknya pendatang
e. Ekonomi dan pariwisata
3. Layanan Simpanan BRI Syariah
a. Tabungan Faedah
a) Saldo awal 50 ribu

6
b) Bebas biaya adminitrasi
c) Bebas biaya kartu ATM
d) Tarik tunai murah
e) Cek saldo di seluruh ATM
f) Transfer murah
g) Bisa Debit BCA
b. Tabungan Bisnis (tabungan untuk non indovidu)
c. Tabungan Haji
d. Tabungan Impian
e. Deposito
f. Giro
Berikut adalah grafik Perkembangan Dana dan perkembangan BRIS

Perkembangan Dana Perkembangan BRIS

4. Layanan Pembiayaan BRI Syariah


a. Pembiayaan Mikro
b. Pembiayaan Kontruksi
c. Pembiayaan Modal kerja
d. Pembiayaan Investasi
e. Pembiayaan Koperasi dan BMT
f. Pembiayaan Konsumer
a) Talangan Umroh
b) KPR FLPP
c) KPR Reguler
d) Gadai Emas
e) Kepemilikan Logam Mulia
f) Kepemilikan Kendaraan bermotor

7
Berikut adalah grafik Perkembangan Pembiayaan dan Pembiayaan BRIS

Perkembangan Pembiayaan Pembiayaan BIRS

5. Layanan E-Channel BRI Syariah


a. Cash Management Sistem
b. Payroll System
c. Virtual Account
d. Host to Host
e. University Payment System
f. Mobile BRIS
g. Internet Banking
h. Mesin EDC
Didalam materi, Bapak Moch Machbub Sanjaya juga menyebutkan bahwa
di Bali terdapat perbankan syari’ah selain BRI syari’ah seperti: Mandiri
Syariah, CIMB Niaga Syariah, bank victoria syariah, bank mega syariah, bank
muamalat, BNI syariah, serta btpn Syariah.
Menurut beliau yang membedakan antara BRI Syariah dengan BRI
konvensional adalah persepsi masyarakat dan akad. Pada BRI Syariah cabang
bali ini terbuka dengan seseorang yang berbeda agama (islam) yang ingin
bekerja dalam bank BRIS ini dengan catatan seseorang tersebut bisa dan
mampu mempelajari segi-segi syariahnya karena tidak semua masyarakat
menolak BRI Syariah karena BRI Syariah ini bukan bank islam tapi bank yang
berprinsip syariah, inilah persepsi untuk masyarakat Bali yang disampaikan
oleh bapak Moch Machbub Sanjaya.

8
B. DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI (Wisata Belanja Dewata Oleh
Oleh Khas Bali)

Setelah presentasi dari perwakilan bank BRI Syariah kemudian dilanjutkan


oleh presentasi kewirausahaan oleh istri dari pemilk wisata belanja Dewata bali
(Bapak Agung Darmayuda,S.Sos) sekaligus sebagai tim produksi yaitu ibu
Jero Kadek Imawati pada pukul 10.30 WITA, yang menyampaikan tentang:
1. Sejarah Wisata Belanja Dewata Oleh Oleh Khas Bali
Seperti yang ibu Kadek ceritakan, Wisata Belanja Dewata Pusat Oleh-
Oleh Khas Bali ini bermula pada tahun 1990 saat beliau kuliah di Fakultas
Hukum Universitas Warmadewa Denpasar. Saat itu beliau berkenalan
dengan I Gusti Putu Darmayuda (Agung Darmayuda) seorang pegawai
negeri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Denpasar.
Dari perkenalan ini keduanya saling menaruh perhatian dan berujung
pada jatuh hati. Namun sayang, hubungan itu tidak mendapat restu dari
orang tua ibu Kadek karena orang tua ibu Kadek yang saat itu melihat
sosok bapak Agung bukan pria yang layak untuk mendapingi putrinya.
Padahal Bagi ibu Kadek, cinta bukan melihat penampilan dan kekayaan.
Cinta itu muncul dari ketulusan hati yang paling dalam jujur dan apa
adanya. Hal ini lah yang tentu saja membuat hati ibu Kadek teriris, pedih
dan kecewa.
Ibu Kadek berada pada dua pilihan yang sulit, yaitu jika menuruti
kehendak orang tua, hatinya hancur karena harus berpisah dengan pria
yang dicintainya. Dan di sisi lain jika beliau membangkang kehendak

9
orang tua, resikonya belau harus bisa hidup mandiri. Diantara dua pilihan
yang sama-sama berat itu akhirnya belau memilih untuk mendampingi pria
yang dicintainya. Perasaan gundah dan sedih ini justru membangkitkan
semangat dan keberanian untuk belajar hidup mandiri.
Setelah itu ibu Kadek minta dicarikan pekerjaan oleh pak Agung untuk
kesibukkan sekaligus sebagai pembelajaran untuk hidup mandiri. Pak
Agung pun kemudian mencarikan pekerjaan di perusahaan garmen.
Disinilah beliau belajar dengan tekun selama 3 minggu mulai dari desain,
menjahit sampai memotong kain, membuat mute dan sekuin. Saking
semangatnya bekerja, sampai-sampai beliau sering lupa makan dan
akhirnya jatuh sakit. Beliau terkena gejala tipes dan mag sehingga beliau
beristirahat selama dua bulan. Ketika sembuh mau masuk kerja lagi Kadek
merasa malu dan tidak enak pada pemilik perusahaan dan teman-teman
nya. Akhirya ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sekeluarnya dari perusahaan garmen itu kemudian muncul ide untuk
mencari order yang bisa dikerjakan di rumah, yakni pembuatan mute dan
sekuin. Ide itu juga disetujui oleh sang pacar yakni Agung, sehingga ia
semakin bersemangat. Keseriusannya dalam menjalankan usaha di rumah
itu akhirnya beliu mendapat kepercayaan dan order pembuatan sekuin
untuk 1000 baju. Pekerjaan borongan ini bisa dikerjakan sendiri di rumah
selebihnya dilimpahkan kepada masyarakat sekitarnya. Dengan begitu,
beliau juga bisa memberikan pekerjaan kepada masyarakat di sekitarnya
sekaligus berperan menumbuhkembangkan home industri. Tetapi lama-
kelamaan pesanannya semakin hari semakin menurun karena ada peristiwa
“BOM Bali”. Kemudian muncullah ide untuk mendirikan usaha baru.
Usaha ini mereka dirikan berkat dukungan teman dan karna ingin
menjaga karyawan yang sudah kehilangan order atau pesanan, mengingat
suasana konveksi yang mereka dirikan pesanannya turun drastis. Dengan
tekat dan saran karyawan untuk mempertahankan usaha dan lapangan
pekerjaannya maka karyawan memberikan ide dan dukungan untuk
membuat usaha di bidang baju souvenir. Tanpa disadari ternyata ide
karyawan juga membantu jalan, akhirnya dua bulan berikutnya Tuhan
Memberikan tempat yang cukup besar dan megah untuk membuat usaha
souvenir khas bali. Dengan nama “WISATA BELANJA DEWATA OLEH

10
OLEH KHAS BALI” dengan menampung karyawan kurang lebih 65 orang
(di segala bidang).
2. Kunci sukses
Rahasia sukses dari semua perjuangan kerja mereka adalah
a. Selalu berdoa kepada yang di atas (Tuhan Yang Maha Esa).
b. Meminta petunjuk yang benar,
c. Selalu berbuat jujur dan menghormati orang lain,
d. Kerja keras memaksimalkan tanggung jawab yang dihadapi.
e. Pengalaman dan ilmu dalam hidup itu selalu mereka tuangkan dan
bagikan kepada teman maupun saudara di sekeliling mereka, agar kelak
mereka pun sukses dan berhasil. Misalnya dengan menerima kunjungan
KKL dari UIN Walisongo Semarang.
Sehingga mereka selalu di percaya orang. itulah yang menjadi
kekayaan mereka dan apa yang kami dapatkan pengalaman dan ilmu
dalam hidup itu selalu kami tuangkan dan kami bagikan kepada teman &
saudara di sekeliling kami, agar kelak mereka pun sukses dan berhasil.
Dalam penyampaiannya Ibu Jero Kadek Imawati juga menyebutkan
bahwa selain ada DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI yang menjual
souvenir oleh-oleh bali merka juga memiliki lima usaha lain yaitu ANGGA
COLLECTION yang bergerak dibidang konveksi, DEWATA GYM yang
bergerak di bidang olah raga, DEWATA KAOS yang menjual bahan kaos,
DWIX BORDIR & SABLON CENTRE yang bergerak di bidang Bordir &
Sablon, dan PENGINAPAN PONDOK WISATA DEWATA BALI. Jadi
jumlah karyawan semua dari 6 perusahaan total kurang lebih 175
karyawan.

11
DEWATA hadir untuk menjual souvenir dengan memberikan
kenyamanan bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh dengan
memprioritaskan kwalitas yang bagus tetapi dengan harga murah tetapi
tidak murah-murahan. Berharap selalu menyenangkan konsumen dengan
menjual harga murah pasti berkualitas, dengan tempat mewah tapi harga
pasti murah dan terjangkau untuk semua kalangan, karena Dewata ingin
pengunjung dapat membeli barang oleh-oleh dengan uang secukupnya
serta mendapatkan barang yang lebih banyakStrategi marketing
Dalam memasarkan produk-produknya ibu kadek melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Promosi teman ke teman
b. Promosi luar daerah, dengan media internet (web), koran, dan radio
sehingga dikenal banyak orang
c. Silaturrahim ke luar daerah
d. Bekerja sama dengan travel agent di seluruh Indonesia
e. Menawarkan Kunjungan
Setelah presentasi tersebut selesai kami dipersilahkan untuk melihat
bagaimana proses produksi hingga barang yang sudah jadi yang ada di galery
Dewata lantai 1 dan 2 seperti: Asesoris, Body Treatment, Camilan (termasuk
pie susu), Gantungan Kunci, Gaun Bali, Kain Batik Bali, Kerajinan Perak,
Lukisan, Patung, Souvenir Dewata Bali, Tas & Sandal, Tshirt Anak-Anak,
Tshirt Cewek, Tshirt Couple, dan Tshirt Cowok.

IV. KUNJUNGAN KKL DI CENING AYU


Kunjungan KKL terakhir adalah di Pusat Produksi Pie Susu dan Kaos lukis
Cening Ayu yang beralamat di Jl. Raya Celuk No. 6X, Kecamatan Sukawati,
Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Dengan bapak I Komang Manik Sumardika,
SE., sebagai pemateri yang menjelaskan tentang:
A. Profil Perusahaan dan Bentuk Usaha
1. Profil Perusahaan
Cening Ayu awalnya didirikan pada tahun 2008 oleh I wayan Bendi
dan Ni nyoman tilem, pada awalnya Cening Ayu merupakan salah satu
tempat belanja oleh-oleh yang menawarkan berbagai produk retail yang

12
selama ini menjadi ciri khas Bali mulai dari cemilan, baju barong, kain
pantai, batik, handycraft, perak dan lain sebagainya.
2. Bentuk Usaha
Cening Ayu adalah usaha dagang yang menjual kerajinan, makanan
dan minuman atau produk- produk khas bali yang diproduksi oleh usaha-
usaha kecil atau UMKM, yang sebagian besar di produksi di kabupaten
Gianyar.
a. Badan usaha : CV. Cening Ayu
b. Akta : Notaris Agus Satoto, SH., M.Hum No.7 tanggal 6 April 2009
c. SIUP : 029/ 22-06 / PK / IV / 2009
d. NPWP : 02.788.113.5-907.000
e. TDP : 220635200004
f. P-IRT NO : 306510402059
g. SERTIFIKAT HALAL MUI No. 08100005550113
Pada Tahun 2011 Ditengah pesatnya perkembangan dari usaha pusat oleh-
oleh di bali, Cening Ayu mempunyai inovasi agar lebih berkesan dan
mempunyai ciri khas tersendiri, oleh salah satu putra mereka yang bernama I
Komang Manik Sumardika, SE., beserta istri yang bernama I Gusti Ayu
Pradnyadari, SE pada saat itu menciptakan terobosan baru dengan cara
membuat tempat produksi KAOS LUKIS BALI CENING AYU. Dan
kemudian memasuki tahun 2012 Cening Ayu kembali berinovasi dengan
membuat tempat produksi kue PIE SUSU CENING Dan sampai saat ini
Cening Ayu hadir dengan nama Pusat Produksi Pie Susu dan Kaos Lukis
Cening Ayu. Dengan tanpa menghilangkan produk produk lainnya yang sudah
ada.

13
Pusat Produksi Pie Susu dan Kaos lukis Cening Ayu ini dikelola oleh I
Komang Manik Sumardika, SE. Dengan struktur organisasi sebagai berikut:

DIREKTUR

MANAGER MANAGER MANAGER


KEUANGAN OPERATION MARKETING

ADMIN TEAM
ADMIN KEU COORDINATOR
GUDANG MARKETING

KASIR SPG DRIVER

SPB

HELPER

Keterangan:
Direktur : I Komang Manik Sumardika, SE
Manager keuangan : I Gst Ayu Pradnyadari, SE
Manager operation : Ni Nengah Suryani
Manager marketing : Reza Salman Farisy
B. Produk Unggulan
a. Pie susu cening
Pie susu adalah produk makanan kue kering
yang berbentuk lingkaran dengan pinggiran yang
bermotif serta memiliki adonan fla susu di
atasnya. Awalnya kue ini dipergunakan oleh masyarakat bali modern
sebagai makanan pembuka dalam suatu acara, dan lama kelamaan kue ini
sangat digemari karena rasanya yang enak dan manis.

14
Dari mulut ke mulut kue ini menjadi terkenal dan para wisatawan yang
datang ke bali sangat menggemari makanan ini sehingga sampai saat ini
kue ini menjadi salah satu oleh-oleh khas bali yang paling diminati.
Pie susu cening dibuat tanpa bahan pengawet dan pewarna jadi aman
untuk dikonsumsi, tersedia dalam dua rasa yaitu rasa original (vanila) dan
rasa coklat.
a) Proses produksi Pie Susu Cening yaitu sebagai berikut:
1. Alat-alat produksi, yaitu:
1) Mixer capacity 6 kg sebanyak 3 unit
2) Gas baking oven 3 deck sebanyak 5 unit
3) Gas baking oven 2 deck sebanyak 3 unit
4) Kulkas sebanyak 1 unit
5) Kompor gas sebanyak 1 unit
6) Loyang oven
7) Loyang cetakan kulitPencetak motif
2. Fasilitas penunjang keamanan produksi
1) Ruangan oven dengan sistem exhaust (pembuangan udara)
untuk memperlancar sirkulasi udara agar udara dalam ruangan
oven tidak pengap dan panas.
2) Alat pemadam kebakaran sebagai penanggulangan awal bahaya
kebakaran.
3) Instalasi gas : memperkecil resiko kebocoran gas.
3. Bahan-bahan Dasar Pembuatan Pie Susu
Bahan awal atau Bahan dasar dari pie susu di bagi menjadi 2
bagian adonan bahan dasar, yaitu, Adonan Kering dan Adonan
Basah yang terdiri dari :
1) Bahan Untuk Adonan Kering : Tepung, Margarin, Gula Halus,
Telur.
2) Bahan Untuk Adonan Basah ( FLA ) : Susu, Telur, Gula Pasir.
4. Proses pengolahan bahan
1) Membuat adonan kering, dengan cara Tepung, Telur dan
Margarin di campur menjadi satu dan dikocok memakai mesin
(mixer) selama beberapa menit sampai adonan tersebut terlihat
sedikit mengembang setelah sedikit mengembang di campurkan

15
gula halus secukupnya untuk menambah kekuningan adonan
terlihat terang dan mengkilat tanpa menghentikan proses
pengocokan sampai adonan betul-betul menjadi mengembang.
2) Membuat adonan basah atau yang di sebut dengan FLA, yaitu:
a) Melarutkan gula pasir dengan air yang dipanaskan,
kemudian air gula tersebut didinginkan
b) Mencampurkan air gula, Susu kental manis dan kuning telur
menjadi satu dan dikocok sampai adonan basah ini menjadi
benar-benar mengental.
5. Proses pencetakan adonan
Teknik pencetakan adonan masih menggunakan teknik
konfensional atau memakai teknik tenaga manusia dimana proses
ini dimulai dari pembuatan bola adonan yang yang diletakkan di
atas loyang lalu bola adonan itu di bentuk dengan teknik penekanan
menggunakan jari-jari tangan sehingga adonanan tersebut
mengikuti bentuk loyang tersebut. Kemudian untuk mempercantik
tampilan pie susu kita memberikan motif pada pinggiran adonan.
6. Proses pemanggangan
Teknik pemanggangan di awali dengan memasukan adonan
basah atau fla diatas adonan kering yang sudah di cetak lalu
dilakukan pemanggangan selama kurang lebih 145 menit.
7. Proses pengemasan
Dan yang terakhir adalah pengemasan pie susu. Pie susu
dimasukan ke dalam box khusus Cening Ayu untuk siap di jual dan
dikemas secara rapih. Dalam 1 box terdiri dari 9 pcs Pie Susu.
b) Hasil produksi
Hasil dari produksi kue pie susu ini perhari dapat produksi pie
susu sebanyak 350 box dengan waktu kerja karyawan normal apabila
ada permintaan konsumen lebih dapat menambah waktu kerja dari
karyawan dengan menghasilkan kurang lebih 600 box pie susu.
Sebagai dasar atau landasan dari produksi, semua bahan, proses
dari awal sampai akhir proses pengemasan telah lulus uji coba dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, Badan Pengawas Obat dan

16
Makanan Provinsi Bali serta MUI Provinsi Bali sehingga layak untuk
diberikan sertifikat Halal.
Produk pie susu cening tidak menggunakan bahan pengawet
dan pewarna sehingga masa kadaluarsa dari produk ini hanya 7 hari
atau satu minggu.
c) Proses Penyerapan Tenaga Kerja
Dalam bisnis ini tidak memerlukan sumber daya manusia yang
ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang
diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun , telaten dan
sabar karena kami masih menggunakan tenaga tenaga manusia.
Untuk penyerapan awal, menjaring tenaga kerja lokal daerah
dan orang yang memang mencalonkan diri ingin menjadi tenaga kerja.
proses pencarian tenaga kerja biasanya kami lakukan melalui
pemasangan iklan di koran dan melalui pendekatan secara langsung.
d) Teknik Pemasaran
1. Teknik Pemasaran yang pertama dilakukan adalah Target Market
yaitu target pasar yang tepat sasaran. Dan Price atau harga yang
terjangkau agar kita mudah untuk mengeluarkan uang untuk
membeli.
2. Strategi promosi, yaitu dengan periklanan pengenalan produk
kepada seluruh konsumen, penjualan langsung atau aproachment
(pendekatan melalui tenaga marketing), promosi berjalan atau
discount dan mengadakan event sebagai sarana penunjang. layout
atau display sebagai daya tarik konsumen saat datang untuk
membeli.
3. Lokasi yang terjangkau, jalur hidup yang banyak dilalui orang
khusunya orang yang berwisata ke bali dan memiliki sarana parkir
yang luas sebagai penunjang utama dan kenyamanan di dalam toko.
Dari rincian yang di atas dapat disimpulkan bahwa ada tiga langkah
pokok dalam hal pemasaran:
1) Segmentasi pasar yang terukur, terjangkau, dapat dilaksanakan
program-program yang telah kami buat sebagai bahan penunjang
dari strategi pemasaran.
2) Penempatan pasar yang tepat sasaran.

17
3) Penempatan produk.
b. Kaos Lukis Cening Ayu
Kaos lukis ini dibuat karena melihat dari kejenuhan dari para
wisatawan dengan oleh-oleh dari bali khususnya kaos. Selama ini sebagian
besar orang membuat kaos dengan sistem sablon, kini kami membuat
inovasi, memadukan kaos dengan unsur seni lukis.
Harapan kami dengan produk ini semua orang baik yang memakai kaos
lukis atau yang melihat kaos lukis tersebut dapat menikmati salah satu
kesenian bali yaitu seni lukisan bali.

18
BAB II
ANALISIS KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
I. PT COCA-COLA AMATIL INDONESIA (CCAI) UNIT BALI
Sesuai dengan materi yang telah disampaikan dan penyaksian secara langsung
dari proses produksi sampai proses pengolahan limbah PT Coca-Cola Amatil Unit
Bali dan juga berpegang pada mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa dalam setiap usaha dibutuhkan sebuah ide
pengembangan usaha dimana dalam sejarah coca-cola ide usaha ini didapatkan
apoteker Jonh Pemberton dari lingkungannya yaitu beliau melihat ada sebuah
larutan berwarna karamel yang mempunyai rasa yang sederhana. Kemudian beliau
mengembangkan keunggulan kompetitif dengan cara menghasilkan produk yang
inovatif dan kreatif yaitu mencampur sirup karamel tersebut dengan air yang
berkarbonasi yang dapat mejadikan rasanya menjadi lebih istimewa. Dari tahun ke
tahun coca-cola semakin berkembang dengan pesat diiringi dengan ide
pengembangan usaha perusahaan misalnya mengemas produk coca-cola menjadi
kemasan botol sehingga coca-cola masih tetap eksis sampai sekarang, kemudian
CCA juga mengakuisisi perusahaan lain seperti perusahaan swasta yang ada di
Sumatra dan Jakarta untuk mengembangkan usahanya.
Untuk tata letak (layout) pabrik dan proses produksi sesuai yang penulis lihat
itu sudah sangat bagus, yaitu layout sudah diatur berdasarkan product oriented
layout dimana pengaturan mesin sudah berdasarkan urut-urutan proses produksi
dengan transportasi material dari mesin ke mesin lainnya dilakukan dengan
menggunakan ban berjalan (conveyor). Selian berdasarkan product oriented
layout, layout juga diatur berdasarkan process oriented layout, yaitu dengan
pengelompokan kegiatan, mesin-mesin, peralatan dan tenaga kerja yang
melakukan pekerjaan yang sama pada satu area. Seperti yang terlihat pada proses
produksi di line 1 dan line 2.
Untuk kontrol kualitas juga sangat bagus, yaitu pada saat pencucian di mesin
washer, untuk botol-botol yang rusak atau berkarat terseleksi dengan baik
sehingga hasil produksinya kualitasnya terkontrol.
Dari segi lingkungan hidup, menurut penulis juga sudah sangat bagus karena
limbah produksinya tidak langsung di buang di alam tetapi di olah terlebih dahulu
yaitu dari cairan limbah pabrik yang berbahaya diolah pada kolam bakteri
(Oxydation Ditch) yang akan menghasilkan air yang keruh yang kemudian

19
diendapkan dari lumpur sehingga air kembali jernih baru dialirkan ke kolam ikan
untuk membuktikan bahwa air itu sudah tidak berbahaya dan akhirnya baaru
dibuang ke sungai.

II. KUNJUNGAN KKL DI BRI SYARI’AH CABANG BALI DAN DEWATA


BALI OLEH-OLEH
A. BRI SYARI’AH CABANG BALI
BRIS cabang Bali ini mengajarkan membuktikan bahwa walaupun
berbeda ditengah-tengah budaya dan agama yang berbeda karna mayoritas
penduduk bali adalah non muslim tapi kita jangan pernah takut untuk
membuka atau mengawali usaha karena itu merupakan sebuah peluang usaha
yang sangat bagus dan juga untuk masa seperti ini perbankan syariah lah yang
paling diminati oleh masyarakat karena lebih terpercaya.
Dalam analisis penulis BRIS ini bukan merupakan bank islam tetapi
merupakan bank yang berprinsip pada syari’ah karena menurut penjelasan
bapak Sanjaya BRIS ini terbuka sekali dengan seseorang yang berbeda agama
(islam) yang ingin bekerja dalam bank BRIS ini dengan catatan seseorang
tersebut bisa dan mampu mempelajari segi-segi syariahnya.

B. DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI (Wisata Belanja Dewata Oleh


Oleh Khas Bali)
Sesuai dengan cerita yang disampaikan oleh ibu Jero Kadek Imawati
dan berpegang pada etika bisnis penulis dapat menyimpulakan bahwa suatu
usaha itu bisa dilahirkan dari sebuah pengalaman yang dijadikan sebagai
inspirasi, dan membutuhkan kejujuran, kedisiplinan dan keuletan, semangat
dan kerja keras tidak mengenal lelah, kemandirian diri, motivasi, keinginan
belajar, harus pandai dalam mengatur waktu serta selalu berdo’a pada Tuhan
Yang Maha Esa. Dan dalam usaha meskipun hanya bermodal tekat tapi jangan
takut untuk mencoba.
Dari segi produk, produk yang ada di Dewata sangat banyak sekali dan
ini merupakan output dari usaha dalam bidang lain yang dijadikan input untuk
usaha lainnya yang dikelola oleh ibu Kadek. Misalnya output dari Angga
Collection (bidang konveksi), menjadi input dari Dewata Kaos.

20
Dari segi pemasaran, penulis menganggap bahwa strategi yang
digunakan oleh Dewata ini sangat bagus disamping promosi dari teman ke
teman dan promosi ke luar daerah melalui internet, koran dan radio, juga
silaturrahim ke luar daerah yaitu dengan bekerja sama dengan travel agent di
seluruh indonesia, dan juga menawarkan kunjungan.

III. KUNJUNGAN KKL DI CENING AYU


Dari segi produk menurut penulis sangat menarik, yaitu terdapat diferensiasi-
diferensiasi, modifikasi-modifikasi yang ditunjukkan oleh Pie susu Cening Ayu
yaitu dengan kemasan yang bagus yang tidak telalu pendek dan juga tidak terlalu
panjang, yaitu kemasan hanya berisi sembialan buah pie susu dengan format 3x3,
ketebalan fla, ukurannya lebih besar, dan kandungan susu. Pie susu Cening Ayu
ini juga hanya mampu bertahan tujuh hari saja, ini membuktikan bahwa produk ini
bebas bahan pengawet dan pewarna, disisi lain ini juga menunjukkan bahwa
produk ini lebih mementingkan kualitasnya untuk tetap eksis di pasar, ini juga
menjadi salah satu strategi untuk menambah kepercayaan dari para pembeli selain
mengadakan workshop dan juga kunjungan dan menurut penulis cara-cara seperti
inilah yang dapat menangkal persaingan industri pada aspek industri di Pulau Bali.
Dari segi pemasaran Cening Ayu menggunakan cara yang sangat menarik
yaitu:
1) menggunakan metode approachment (pendekatan) dengan target
pemasarannya “rombongan” karena dalam penjualan produknya Cening Ayu
tidak mementingkan kualitas pembeli (misalnya orang yang berpengaruh yang
membeli produk dengan nominal yang tinggi) melainkan lebih memilih
kuantitas pembeli (misalnya rombongan bis, meskipun per orang hanya
membeli dua buah pie susu saja semisal ada empat bis pada satu rombongan
maka hasil penjualannya pun akan lumayan).
2) Cening Ayu juga menyediakan jasa free delivery untuk pemesanan pie susu
untuk menghindari kehabisan produk jika pembeli langsung membeli di galery.
3) Yang terpenting adalah kualitas produk yang bagus tetapi dengan harga yang
relatif murah.
Strategi Cening Ayu dalam pengenalan produknya menurut penulis sangat
kritis sekali yaitu:

21
1. Bekerja sama travel dengan agent yaitu datang ke luar kota seperti Jakarta,
Jawa, Sumatra dan lain-lain.
2. Bekerja sama dengan guide dengan imabal balik jika mereka dapat membawa
pembeli yang terbanyak akan mendapatkan reward seperti barang elektronik.
3. Cening Ayu memanfaatkan lokasinya yang stategis karena merupakan jalurnya
rombongan yang selalu dilalui oleh wisatawan yang berwisata di Bali.
4. Mengikuti event seperti pameran dengan membuka boots kemudian presentasi
untuk mengenalkan pie susu Cening Ayu.
Pada analisis terakhir penulis menyimpulakan bahwa dalam berwirausaha hal
yang terpenting adalah jangan pernah menyerah dan takut dengan hambatan serta
rintangan. Karena setiap kesuksesan tidak akan pernah ada tanpa adanya
kegagalan.

Penulis

Siti Nur Hasanah


NIM: 122411169

Disahkan Oleh Pembimbing


Pada Tanggal:......................

H. Ahmad Furqon, L.C., M.A.


NIP: 19751218 200501 1 002

22

Anda mungkin juga menyukai