Anda di halaman 1dari 4

Bleeding Time

Terjadinya perdarahan berkepanjangan setelah trauma superfisial

yang terkontrol, merupakan petunjuk bahwa ada defisiensi trombosit. Masa perdarahan
memanjang pada kedaan trombositopenia (<100.000/mm3 ada yang mengatakan < 75.000
mm3), penyakit Von Willbrand, sebagian besar kelainan fungsi trombosit dan setelah
minum obat aspirin.
Pembuluh kapiler yang tertusuk akan mengeluarkan darah sampai luka itu tersumbat
oleh trombosit yang menggumpal. Bila darah keluar dan menutupi luka , terjadilah
pembekuan dan fibrin yang terbentuk akan mencegah perdarahan yang lebih lanjut . Pada
tes ini darah yang keluar harus dihapus secara perlahan-lahan sedemikian rupa sehingga
tidak merusak trombosit. Setelah trombosit menumpuk pada luka , perdarahan berkurang
dan tetesan darah makin lama makin kecil. Tes masa perdarahan ada 2 cara yaitu
1. Metode Duke dengan nilai rujukan 1 – 3 menit.

2. Metode Ivy, kepekaan metode Ivy lebih baik, dengan nilai rujukan I - 7 menit (Guyton
dan Arthur C. 1983).

a. Metode Ivy

Metode Ivy adalah format tradisional untuk tes ini. Dalam metode Ivy, tekanan darah
manset ditempatkan di lengan atas dan meningkat sampai 40 mmHg. Sebuah pisau bedah
atau pisau bedah yang digunakan untuk melakukan tusukan luka di bagian lengan bawah.
Perangkat, pisau otomatis pegas paling umum digunakan untuk membuat potongan
berukuran standar. Kawasan ditikam dipilih sehingga tidak ada vena superfisialis. Ini
pembuluh darah, karena ukuran mereka, mungkin kali pendarahan lagi, terutama pada orang
dengan pendarahan cacat. Waktu dari ketika luka menusuk dibuat sampai pendarahan
semua telah berhenti diukur dan disebut waktu perdarahan (Bleeding Time). Setiap 30 detik,
handuk kertas digunakan untuk membersihkan dari darah. Tes ini selesai ketika pendarahan
telah berhenti sepenuhnya. I. Pra Analitik.
1) Persiapan pasien: tidak memerlukan persiapan khusus.

2) Persiapan sample: darah kapiler.

3) Prinsip.
Dibuat perlukaan standar pada permukaan volar lengan bawah , lamanya perdarahan
diukur.
4) Alat dan bahan:

 Tensimeter Disposable
 lanset steril dengan ukuran lebar 2 mm dan 3 mm,
 Stop watch,
 Kertas saring bulat
 Kapas alkohol.
II. Analitik Cara kerja:

1) Pasang manset tensimeter pada lengan atas dan pompakan tensi meter sampai 40
mm Hg selama pemeriksaan .

2) Desinfeksi permukaan volar lengan bawah dengan kapas alkohol 70 % .

3) Pilih daerah kulit yang tidak ada vena superfisial, kira - kira 3 jari dari lipatan siku.
4) Rentangkan kulit dan lukailah dengan lebar 2 mm dalam 3mm.

5) Tepat pada saat terjadi perdarahan stop watch dijalankan.

6) Setiap 30 detik hapuslah bintik darah yang keluar dari luka hindari jangan sampai
menutup luka.
7) Bila perdarahan berhenti (diameter <1 mm) hentikan stop watch dan lepaskan
manset tensimeter.
8) Catat waktu perdarahan dengan pembulatan 0,5 menit.

Catatan :

a) Bila perdarahan sampai 15 menit belum berhenti tekanlah lukanya . Tes diulangi
lagi terhadap lengan lainnya . Bila hasilnya sama , hasil dilaporkan bahwa masa
perdarahan > 15 menit.
b) Kesulitan dalam membuat luka yang standar . Jika hasil < 2 menit tes diulang.

III. Pasca Analitik.

1) Nilai rujuk : 1 – 7 menit.


b. Metode Duke

Untuk metode Duke, dibuat di kuping telinga atau ujung jari yang ditusuk untuk
menyebabkan perdarahan. Seperti dalam metode Ivy, tes ini waktunya dari awal pendarahan
sampai pendarahan benar-benar berhenti. Kerugian dengan metoda Duke adalah bahwa
tekanan pada vena darah di daerah menusuk tidak konstan dan hasil yang dicapai kurang
dapat diandalkan. Keuntungan dengan metode Duke adalah bahwa bekas luka tidak tetap
setelah ujian. Metode lain dapat menyebabkan bekas luka, garis rambut kecil di mana luka
tersebut dibuat. Namun, ini adalah sebagian besar perhatian kosmetik. Tidak ada persiapan
khusus yang dibutuhkan pasien untuk tes ini. Daerah yang akan ditusuk harus dibersihkan
dengan alkohol. Alkohol harus ditinggalkan dikulit cukup lama untuk membunuh bakteri
pada tempat luka. Alkohol harus dikeluarkan sebelum menusuk lengan karena alkohol akan
berdampak buruk hasil tes oleh pembekuan menghambat. I. Pra Analitik.
1) Persiapan Pasien : tidak memerlukan persiapan khusus

2) Persiapan sample : darah kapiler

3) Prinsip : Dibuat luka standar pada daun telinga , lamanya perdarahan sampai
berhenti dicatat.
4) Alat dan bahan :

Ø Disposable Lanset steril,

Ø Kertas saring bulat

Ø Stop Watch

Ø Kapas Alkohol
II. Analitik Cara kerja:
1) Desinfeksi daun telinga dengan kapas alkohol , biarkan mengering.

2) Buat luka dengan disposable lanset steril panjang 2 mm dalam 3 mm. sebagai
pegangan pakailah kaca objek dibalik daun telinga dan tepat pada saat darah
keluar jalankan stop watch.
3) Setiap 30 detik darah yang keluar diisap dengan kertas saring bulat tetapi jangan
sampai menyentuh luka
4) Bila perdarahan berhenti, hentikan stop watch dan catatlah waktu perdarahan
Catatan :
a) Bila perdarahan 10 menit, hentikan perdarahan dengan menekan luka
dengan kapas alkohol . Dianjurkan untuk diulang dengan cara yang sama
atau dengan metode Ivy.

b) Digunakan untuk bayi dan anak – anak.

c) Kepekaannya kurang.

III.Pasca Analitik.

1) Nilai rujukan : 1 – 3 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia


dan Kanal Media.

Tjokronegoro, Arjatmo & Utama, Hendra. 2009. Pemeriksaan Laboratorium


Hematologi Sederhana. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai