Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan Jam Nama Terang DS : Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Kaji sejauh mana pengetahuan klien dan keluarga tentang pola Klien mengeluh kesulitan asuhan keperawatan napas dalam bernafas b/d selama 1 x 24 jam Jelaskan penyebab dan cara mengatasi pola napas tak efektif diharapkan pola nafas Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang DO : Bronchospasme efektif Auskultasi bunyi napas secara periodik Terdapat bunyi nafas Penurunan ekspansi paru Jelaskan mengenai tanda – tanda dini hipoksia tambahan Stress psikogenik Kriteria hasil : Pantau dan atur suhu lingkungan sejauh mungkin Batuk 1. Klien mengetahui Beri minum hangat untuk mengencerkan secret Sianosis penyebab terjadinya Ajarkan napas dalam dan relaksasi Akral dingin pola napas tak efektif Observasi TTV dan kondisi klien tiap 2 – 4 jam Pernapasan cuping 2. Klien bersedia melakukan tindakan Kaji karakteristik batuk pada klien hidung dan tarikan Ajarkan latihan napas dalam batuk efektif intercosta untuk mengefektifkan pola napas Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi yang 3. Klien mampu napas sesuai SPO2 : efektif dan relaksasi Kolaborasi dengan ahli rehap medis untuk fisio terapi dada T : S : 4. TTV dalam batas N : normal, SPO2 normal RR : INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : L/P No. RM :
Umur : Tanggal MRS : Ruang : Tanggal MRS : Jam :
Tgl & TTD &
Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan Jam Nama Terang DS : Kerusakan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Kaji tingkat kemampuan mobilisasi klien Klien mengeluh asuhan keperawatan Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang kondisi Nyeri b/d selama 1 x 24 jam dan intervensi yanga akan dilakukan Lelah diharapkan klien dapat Berikan tindakan pengamanan sesuai indikasi (mis : Lemah Penurunan kekuatan dan melakukan mobilisasi pengaman tempat tidur) ketahanan sekunder sesuai kemampuan Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari – hari (Activity Daily DO : terhadap kerusakan Living) Memakai alat eksternal neuromuscular Kriteria hasil : Bantu klien melakukan latihan rentang gerak aktif (traksi, kruk,…………..) Edema 1. Klien dapat Ubah posisi tiap 2 jam untuk menghindari penekanan pada Parese………………… Pemasangan alat mepertahankan fungsi area tertentu Plegi………………….. optimal (tidak terjadi eksternal Beri kesempatan kepada keluarga untuk melakukan latihan Penggunaan fungsi Kelemahan nyeri, kontraktur, foot drop, rentang gerak pada klien …………………….....) motorik kurangnya motivasi Kolaborasi dengan medis untuk pemberian terapi Gangguan 2. Klien dapat CRT < 3 detik medikamentosa mempertahankan atau TD : muskuloskeletal Kolaborasi dengan fisioterapis untuk stimulasi elektrik (mis : meningkatkan kekuatan S/N : dan fungsi otot TENS) sesuai indikasi 3. Melakukan aktifitas sesuai kemampuan INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : L/P No. RM :
Umur : Tanggal MRS : Ruang : Tanggal MRS : Jam :
Tgl & TTD &
Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan Jam Nama Terang DS : Perubahan gangguan Setelah dilakukan tindakan Pantau/catat status neurologis secara teratur dan Klien mengatakan perfusi jaringan, serebral asuhan keperawatan selama 1 x bandinngkan dengan standar kepalanya terasa b/d : 24 jam diharapkan perfusi Observasi tanda-tanda vital secara teratur nyeri/pusing jarinngan serebral membaik Pantau suhu dan atur suhu lingkungan sesuai inndikasi, Penghentian aliran darah dengan kriteria hasil batasi penggunaan selimut, berikan kompres hangat DO : Edem serebral Kriteria Hasil : saat demam timbul Perubahan tingkat Penurunan tekanan 1. Keluarga klien mengerti Observasi resppon sensori motorik secara teratur kesadaran darah sistemik/hipoksia tentang kondisi klien Observasi intake output, ukur BB, catat turgor kulit Kehilangan memori (hipovolemia, disritmia 2. Keluarga dapat dan keadaan mukosa Perubahan respon jantung) melaporkan mengenai Pertahankan kepala/leher pada posisi netral, sokong motorik/sensorik keadaan klien dengan handuk kecil/bantal kecil, hindari bantal besar Perubahan tanda 3. Keluarga kooperatif Berikan lingkungan yang aman dan nyaman dengan tindakan yang vital Bantu klien untuk menghindari /membatasi batuk, dilakukann munntah, BAB yang dipaksakan T : 4. Tanda-tanda vital stabil, Anjurkan orang terdekat (keluarga) untuk berbicara S/N : tidak ada tanda-tanda dengan pasien RR : TIK Perhatikan adanya gelisah yang meningkat, peningkaan keluhan Observasi adanyan aktifitas kejang dan lindungi klien Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi sesuai inndikasi. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : L/P No. RM :
Umur : Tanggal MRS : Ruang : Tanggal MRS : Jam :
Tgl & Ttd &
Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan jam Nama Terang DS: Nutisi inadekuat Setelah dilakukan tindakan Kaji adanya faktor penyebab menunrunnya nafsu Klien mengungkapakan malas, berhubungan dengan : asuhan keperawatan selama makan makan mual dan muntah 1x 24 jam diharapkan asuhan Kaji kemungkinan adanya riwayat alergi Penurunan nafsu nutrisi adekuat dengan Jelaskan tentang pentingnya asupan nutrisi bagi DO: makan kriteria : pemulihan kesehatan pasien Mukosa bibir kering, muntah Gangguan Kriteri Hasil : Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan Diit tidak dihabiskan perencanaan (mual, 1. Klien mengetahui tentang nutrisinya KU lemah muntah) pentingnya asupan nutrisi Berikan diit dengan menu yang berbeda agar tidak Anoreksia 2. Klien bersedia bosan meningkatkan asupan Jaga kebersihan mulut klien nutrisinya Atur lingkungan yang mendukung pemenuhan 3. Kondisi membaik nutrisi 4. Diit dihabiskan min ½ T: Berikan makanan dengan porsi kecil dan sering S: porsi, mukosa bibir Anjurkan pasien untuk minum yang hangat N: lembab, nafsu makan sebelum makan R: meningkat, mual dan muntah berkurang/hilang Observasi TTV dan KU Monitor bera badan tiap hari Lakukan advis dokter untuk prmberian terapi yang sesuai Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan nutrisi klien INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : L/P No. RM :
Umur : Tanggal MRS : Ruang : Tanggal MRS : Jam :
Tgl & Ttd &
Data Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan jam Nama Terang DS: Kerusakan komunikasi Kriteri Hasil : Kaji tipe/derajat, seperti paasien tidak nampak Klien mengeluh adanya verbal : 1. Klien mampu memahami kita, kesulitan berbicara atau membuat kesulitan berbicara mengindikasikan pengertian sendiri b/d pemahaman tentang Bedakan antara afasi atau disartri DO: Kerusakan masalah komunikasi Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan Afasia sirkulasiserebral, 2. Klien mampu membuat berikan umpan balik Disartria kerusakan neuro metode khusu dimana Minta klien untuk mengikuti perintah sederhana Parealisis muskular kebutuhan dapat seperti buka mata, tunjuk pintu dis. Kerusakan artikulasi Kehilangan tenus atau diekspresikan Minta klien untuk mengucapkan suara sederhana Tidak mampu menulis control otot fasial 3. Menggunakan sumber- seperti “Sh” dan “Pus” GCS : Kelemahan, kelelahan sumber dengan tepat Anjurkan komunikasi alternatif seperti tulisan, umum gambar, gerakan tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan, demonstrasikan Beri pernyataan YA/TIDAK dan kembangkan T: mmHg Libatkan keluarga untuk berkomunikasi dengan N: x/menit pasien seperti membaca surat kabar dan diskusi R: x/menit keluarga S: C Beri reinforcement positif pada klien akan kemajuan yang terjadi Kloaborasi dengan ahli terapi wicara