Berdasarkan anamnesis didapatkan data seorang wanita berusia 25 tahun datang ke
rumah sakit dengan keadaan hamil, dengan usia kehamilan 24 minggu serta memiliki keluhan utama berupa demam, nyeri kepala, pembesaran kelenjar limfe. Dengan keluhan tambahan berupa common cold. Berdasarkan pemeriksaan fisik keadaan umum baik dengan kesadaran composmentis. Tanda-tanda vital pasien, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, laju pernapasan 24 x/menit dengan suhu tubuh 38,4oC. Berdasarkan pemeriksaan usg pada fetal di dapatkan hasil keadaan bayi hidrocephalus dan penurunan cairan amnion (oligohidroamnion). Serta pada pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan serologi toksoplasma ibu di dapatkan IgG (+) : 9,8 IU/ml dan IgM (+) : 44 IU/ml dengan nilai refrensi IgG : 8 IU/ml dan IgM : 10 UI/ml. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien mengalami penyakit toksoplasmosis. Dengan diagnosis banding yaitu penyakit TORCH seperti rubella, citomegalovirus, herpes simpleks, others (sifilis). Gejala penyakit ini sama dengan apa yang dikeluhkan oleh pasien. Pada kasus ini dapat dilakukan penatalaksaan yang bertujuan untuk mengurangi dan menghilangkan penetabab toksoplasmosis yaitu Toksoplasma gondii. Penatalaksanaan meliputi penatalaksaan untuk ibu yaitu dengan pemberian spiramin, sulfadiazin, pirimetrin, dan asam folat. Sedangkan untuk bayi diberikan sulfadiazin pirimetrin dan asam folat di berikan untuk bayi baru lahir dengan ibu positif toksoplasma. Penyakit toksoplasmosis dapat di cegah melalui pencegahan primer dan pencegahan sekunder. Pencegahan primer meliputi memasak daging sampai benar benar matang, menghindari kontak dengan hewan berupa feses dan cairan tubuh hewan, memakai alat pelindung diri berupa sarung tangan jika ingin melakukan kontak dengan hewan atau ingin memegang daging yang hendak di masak. Pecegahan sekunder meliputi melakukan pemeriksaan sebelum kehamilan, melakukan vaksinasi dan imunisasi, mengkonsumsi makanan yang matang, memeriksakan kandungan secara rutin, dan menjaga kebersihan tubuh. Saran Sebaiknya mahasiswa harus dapat menggali informasi dan mendapatkan informasi sebanyak – banyaknya dengan referensi yang sesuai dan juga mahasiswa dapat lebih aktif lagi dalam mengemukakan pendapatnya.