Anda di halaman 1dari 7

E.

Implementasi

Hari/Tanggal Jam Diagnosis Keperawatan Implementasi Tanda


Tangan
1. Resiko keterlambatan
perkembangan b/d 1) Memberikan yang aman secara
gangguan perilaku fisik dan terstruktur jika diperlukan
Hasil : mempertimbangkan hal
yang tidak aman yang akan
membuat keterlambatan
perkembangan klien. Contohnya :
hal – hal fisik seperti kekerasan
fisik yang bisa mengganggu dalam
proses perkembangan klien.
2) Memuji perilaku yang diinginkan
dan usaha untuk mengontrol diri
Hasil : hal positif yang klien
lakukan segera beri pujian yang
akan meningkatkan rasa percaya
diri klien.
3) Memonitor dan atur level aktifitas
serta stimuli terhadap lingkungan
Hasil : mencari lingkungan yang
bisa membangun perkembangan
klien secara positif, lihat orang
sekeliling klien yang dapat
mengganggu perkembangan klien.
4) Mengajarkan atau dorong
ketrampilan social yang tepat
Hasil : memberikan stimulus sesuai
dengan usia tumbuh dan kembang
anak usia (….)
5) Mengkolaborasi untuk
memberikan obat – obatan
misalnya stimulant dan antipsikotik
untuk meningkatkan perubahan
perilaku yang diinginkan

32
Hasil :mengkolaborasikan dengan
dokter.
6) Mengajarkan teknik manajemen
perilaku kepada orang orang
terdekat klien
Hasil : memberitahu orang-orang
terdekat klien untuk berperilaku
positif, karena jika orang terdekat
berkomunikasi atau bersosialisasi
dengan klien, klien akan
menirukan perilaku yang ada
disekitar klien. Maka dari itu
pentingnya manajemen perilaku.
2. Koping defensive b/d 1. Mendukung pasien untuk
tingkat kepercayaan diri verbalisasi perasaannya berkaitan
rendah, kurangnya dengan masalah interpersonal
Hasil : orang tua klien atau orang
sistem dukungan,
terdekat klien, berusaha mendekati
kurangnya penyesuaian ,
klien, dan mengatakan kepada
harapan diri yang tidak
klien untuk jika ada sesuatu
sesuai dengan realistic
masalah yang ingin dikatakan,
katakana saja, jangan ada yang di
tutupi. Agar orang tua atau orang
terdekat bisa memberikan
dukungan untuk hal yang sedang
klien alami.
2. Mengidentifikasi ketrampilan
social yang spesifik yang akan
menjadi focus latihan
Hasil : mencari kegiatan positif
yang klien kuasai, karena jika
focus terhadap hal yang klien
sukai atau kuasai itu akan menjadi
salaah satu penduakung
bertambahnya kepercayaan diri

33
klien.
3. Membantu pasien bermain peran
dalam setiap langkah dalam
berperilaku
Hasil : dalam menjelaskan suatu
hal, orang tua klien bisa mengajak
klien dalam bermain peran, ini juga
akan bisa meningkatkan
pemahaman secara langsung
ketimbang hanya lewat
pembicaraan, pergaan peran lebih
efektif untuk klien mengerti secara
pribadi.
4. Menyediakan umpan balik
(reward) bagi pasien jika mampu
menunjukan kemampuan
ketrampilan social yang
ditargetkan
Hasil : jika klien melakukan
sesuatu, jika itu hal positif berilah
reward, baik itu hanya sekedar
pujian atau hadiah, itu akan
membuat kepercayaan diri klien
meningkat dan berpikir klien bisa
melakukan hal tersebut dengan
percaya diri.
3. ansietas b/d gerakan 1. Mempertahankan sikap yang tenag
ekstra, peningkatan dan hati – hati
Hasil : jangn tergesa – gesa dalam
reflex, gangguan
melakukan sesuatu, jika hal
perhatian, gangguan
tersebut salah satu hal yang
konsentrasi
ditakuti klien, itu akan menjadi
salah satu faktor yang membuat
klien cemas.
2. Mengurangi stimuli yang
menciptakan perasaan takut

34
maupun cemas
Hasil : cari tahu hal yang membuat
klien takut, jika hal tersebut
membuat klien takut, jangan
menambah respon menakutkan
dengan hal tersebut, tetapi berikan
pengertian jika hal tersebut tidak
menakutkan.
3. Mengidentifikasi orang orang
terdekat klien yang bisa membantu
klien
Hasil : Mencari tahu , orang yang
klien senangi, itu akan membantu
dalam proses penyampaian
pengurangan ansietas terhadap
suatu hal.
4. Memfasilitasi ekspresi marah klien
dengan cara yang konstruktif
Hasil : orang terdekat klien bisa
mengajarkan klien, jika ingin
marah, klien melakukan hal yang
positif.
5. Memeluk dan beri kenyamanan
pada bayi dan anak
Hasil : jika klien merasa cemas,
orang terdekat klien bisa
memberikan pelukan, itu akan
menambah kenyamanan, dan
pengurangan rasa cemas, karena
klien merasa ada yang
memperhatikan.

4. pelemahan koping 1. Menilai reaksi emosional keluarga


Hasil : jika klien memiliki
keluarga b/d individu
permasalahan, perawat bisa
oendukung mengeluh
melihat reaksi emosional keluarga
kurang penegtahuan dan

35
pemahaman yang apakah keluarga bisa menerima
mempengaruhi perilaku atau sebaliknya, keluarga tidak bisa
efektif menerima hal yang sedang dialami
klien
2. Mempertimbangkan beban
psikologis dari prognosis terhadap
keluarga
Hasil : melihat apakah prognosis
baik atau buruk yang dialamai
klien akan menjadi beban secara
psikologis untuk keluarga.
3. Menjawab semua pertanyaan dari
keluarga atau bantu untuk
mendapatkan jawaban
Hasil : jika keluarga memiliki
pertanyaan menganai hal yang
dialami klien, perawat bisa
membantu dalam memberi
jawaban, agar keluarga bisa
menyelesaikan hal yang membuat
keluarga bimbang.
4. Memberi pengetahuan yang
dibutuhkan bagi keluarga untuk
membantu mereka membuat
keputusan terkait perawatan jika
memunginan
Hasil : Jika keluarga mengalami
kesulitan akan suatu hal, perawat
bisa memberi pengetahuan tentang
hal yang membuat keluarga
menjadi sulit. Agar keluarga bisa
menjalani dan mengambil
keputusan yang teapt.

5. disintegrasi perilaku 1. Memonitor tingkat orientasi


Hasil :
bayi b/d respon

36
abnormal terhadap 2. Memonitor bentuk otot, gerakan
stimulus sensoris motoric, gaya berjalan dan
proprioception
Hasil : bandingkan dengan bentuk
otot, gerak motoric, gaya berjalan
dan proprioception normal
seusianya, jika ada salah satu yang
tidak normal, akan menjadi
penghambat dalam tumbuh
kembang klien.
3. Memonitor indra penciuman
Hasil : dengan cara
membandingkan 2 aroma yang
berbeda, agar kita tahu apakah
indra penciuman klien mengalami
masalah atau tidak.
4. Memonitor respon terhadap stimuli
verbal, taktil, dan bahaya
Hasil : Stimulasi sejak dini dapat
membantu mematangkan struktur
otak dan sistem saraf, dan
merupakan kunci sukses
tercapainya kecerdasan di masa
belajar
5. Memonitor respon babinsky,
cushing
Hasil : Ketika bayi yang baru lahir
tidak memiliki refleks ini,
berarti sistem saraf pusat mereka
belum matang dengan benar, atau
ada beberapa masalah di sumsum
tulang belakang mereka.
6. Meningkatkan frekuensi
pemantauan neurologis yang sesuai
Hasil : untuk mengetahui apakah
ada saraf yang bermasalah, jika ada
saraf yang bermasalah, akan

37
berpengaruh terhadap reflek yang
ada ditubuh klien.

38

Anda mungkin juga menyukai