Anda di halaman 1dari 17

PERAN STANDARDISASI DAN

PENILAIAN KESESUAIAN UNTUK


MEMPERKUAT DAYA SAING
KEAMANAN RANTAI PASOKAN

Workshop Skema Akreditasi Lembaga Sertifikasi


Sistem Manajemen Keamanan Rantai Pasokan

JAKARTA, 23 SEPTEMBER 2015


Outline
• Perdagangan Global
• Ketentuan dalam UU No 20 thn 2014
tentang Standar dan Penilaian Kesesuaian
• Pengembangan Skema Sistem
Manajemen Keamanan Rantai Pasokan
Posisi Indonesia Dalam Perdagangan Global

Peringkat Negara Skor Perubahan


1 Swiss 5.67 Tetap
2 Singapura 5.61 Tetap
3 Finlandia 5.54 Tetap
4 Jerman 5.51 Naik 2 peringkat
5 AS 5.48 Naik 2 peringkat
6 Swedia 5.48 Turun 2 peringkat
7 Hongkong 5.47 Naik 2 peringkat
8 Belanda 5.42 Turun 3 peringkat
9 Jepang 5.40 Naik 1 peringkat
10 Inggris 5.37 Naik 2 peringkat

38 Indonesia 4.53 Naik 12 peringkat


Sumber: bandung.bisnis.com (2014) diolah dari World Economic Forum, 2013
LOGISTICS PERFORMANCE INDEX
DAYA SAING BIDANG RANTAI PASOKAN
 peningkatan permintaan untuk produk yang berkualitas di Indonesia salah satunya karena perkembangan pasar
swalayan moderen.
 Pasar Bebas ASEAN yang akan berlangsung tahun 2016
 Data LPI Bank Dunia, Index daya saing sektor logistik Indonesia thn 2014 menduduki peringkat 53--
Singapura (5), Malaysia (25) dan Thailand (35)

Faktor Penyebab Daya Saing Rendah:


Regulasi Pemerintah, antara lain
 Kurangnya pengawasan hingga pendistribusian produk
- Peraturan Menteri Keuangan No
pertanian yang dihasilkan.
227/PMK/2014 tentang
 Rendahnya daya saing produk Indonesia
Authorized Economic Operator,
 kurangnya inovasi untuk memperbaiki ragam,
- Peraturan Menteri Perhubungan
produktivitas dan kualitas barang serta penyampaiannya
Nomor PM 32 Tahun 2015
 Rendahnya Kompetensi Sumberdaya pelaku usaha
tentang Pengamanan Kargo dan
 Kurangnya pengawasan dan pembinaan
Pos serta Rantai Pasok (Supply
 Harga di tingkat konsumen relatif tinggi karena harga
Chain) Kargo dan Pos Yang
biaya produksi yang tinggi dan atau rantai pasokan yang
Diangkut Pesawat Udara
panjang dengan sistem transportasi berjenjang yang
mahal

Untuk Mendukung Regulasi:


UU No 20 Sertifikasi Sistem Manajemen
thn 2014 Keamanan Rantai Pasokan
Dilakukan oleh Lembaga sertifikasi yg
mandiri secara transparan, objektif,
dan kredibel
Standardisasi & Penilaian Kesesuaian

• Penetapan Undang Undang 20 tahun 2014 tentang


Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) sebagai
kepastian hukum dan referensi nasional dalam
pelaksanaan standardisasi dan penilaian kesesuaian
Undang – Undang No. 20 Tahun 2014 Pasal 3
tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bertujuan:

Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi,


daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat
dan transparan dalam perdagangan, kepastian
usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta
kemampuan inovasi teknologi;

Meningkatkan perlindungan kepada konsumen,


pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya,
serta negara, baik dari aspek keselamatan,
keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi
lingkungan hidup; dan

Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi


transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di
dalam negeri dan luar negeri

7
UU No. 20 Tahun 2014 :
Integrasi SPK Produk, Jasa, Proses, Sistem, dan Personal

Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian
UU No. 20/2014

Ketidak selarasan kebijakan dan fragmentasi Penyelarasan kebijakan standardisasi dan


fungsi SPK membatasi efektivitas dalam penilaian kesesuaian untuk mendukung
mendukung penguatan daya saing bangsa penyelenggaraan pembangunan berkelanjutan

1. Tidak terintegrasinya standardisasi dan penilaian 1. Standardisasi dan penilaian kesesuaian (produk,
kesesuaian (produk, jasa, proses, sistem, personal); jasa, proses, sistem, personal) secara terintegrasi;
2. Keterlepaskaitan standarisasi dan penilaian 2. Harmonisasi pada tingkat regional (PASC, APLAC,
kesesuaian tingkat nasional dengan tingkat regional PAC, APMP) dan internasional (ISO/IEC/CAC, ILAC,
dan internasional; IAF, BIPM);
3. Keterbatasan dalam kerjasama lintas sektor baik 3. Memfasilitasi kerjasama lintas sektor baik pada
pada tingkat nasional, regional maupun tingkat nasional, regional maupun internasional;
internasional; 4. Upaya integratif dalam penguatan daya saing SDM
4. Tidak optimalnya upaya penguatan daya saing SDM dan industri nasional dalam penciptaan nilai tambah
dan industri nasional dalam penciptaan nilai tambah ekonomi bagi pembangunan berkelanjutan;
ekonomi bagi pembangunan berkelanjutan;

8
Sumber: Bahan Kosultan KEMENPAN RB
8
Penilaian Kesesuaian
dalam UU No 20 thn 2014?

Pasal 30 UU No. 20 tahun 2014 SPK


(1) Pemenuhan terhadap persyaratan SNI dibuktikan
melalui kegiatan Penilaian Kesesuaian.
(2) Kegiatan Penilaian Kesesuaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui pengujian, inspeksi,
dan/atau Sertifikasi.
Pasal 34 UU No. 20 tahun 2014 SPK
Kegiatan pengujian, inspeksi, dan Sertifikasi
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan kompetensi
yang diakui di tingkat internasional.
Persyaratan SNI ISO IEC terkait penilaian
kesesuaian (17000, 17025,
17020,17021,17065,17024)
Persyaratan IAF/PAC, APLAC/ILAC
Penilaian Kesesuaian
dalam UU No 20 thn 2014

Pasal 36 UU No. 20 tahun 2014 SPK


(1) Kegiatan Penilaian Kesesuaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 ayat (2) dilakukan oleh LPK yang telah
diakreditasi oleh KAN.
(2) Dalam hal terdapat perjanjian saling pengakuan antara
KAN dan lembaga akreditasi internasional, kegiatan
Penilaian Kesesuaian dapat dilakukan oleh LPK di luar
negeri yang telah diakreditasi di negara tersebut
berdasarkan asas timbal balik.
(4) LPK yang menjalankan kegiatan di Indonesia wajib
berbadan hukum Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pada Mei 2014 - Komite Akreditasi Nasional
(KAN) mengembangkan Skema Akreditasi
Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen
Keamanan Rantai Pasokan (SMKRP)

11
? ?
Credible Reliable

solusi

UU No. 20 thn
2014 SPK
Akreditasi untuk
Lembaga Sertifikasi Sistem lembaga sertifikasi
Manajemen Keamanan Rantai Pasokan sistem manajemen
keamanan rantai
pasokan
TIM PENGEMBANGAN SKEMA AKREDITASI SMKRP
NO NAMA INSTANSI

1 Prof. Togar M Simatupang Institut Teknologi Bandung


2 Triningsih Herlinawati, S.T.P, M. Si. Badan Standardisasi Nasional
3 Ratna Rahayu Utami, S.Si Badan Standardisasi Nasional
4 Ir. Roy Urich Kusumawardhana PT Sucofindo Advisory Utama
5 Ir . Agus Sudarmadi, M. Sc. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
6 Dr. Muiz Thohir
Direktorat Lalu Lintas dan Hubungan Darat
Kementerian Perhubungan
7 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Unit
Hendi Prasetyo, M. T. Perkapalan dan dan Kepelautan
Kementerian Perhubungan
8 Asep Wahyudin, S.E
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan
9 Drs. Mokhammad Khusnu, MM. Tr
Direktorat Angkutan Udara
Kementerian Perhubungan
10 Ir. R Budi Setiawan, M. M, CISCP Supply Chain Indonesia
11 Ir. Abdul Qohar, M.M. , MBA TUV Rheinland Indonesia
12 Juli Permana, S.T.P PT Sucofindo
13 Clara L Benarto, M.P.P Asosiasi Logistik Indonesia
14 I Nyoman Purnaya, S.T. Asosiasi Logistik Indonesia

13
Acuan Internasional

Referensi internasional : ISO/IEC 28000:2007, ISO/IEC 28003:2007

Badan Akreditasi yang sudah mempunyai lingkup ISO 28000


• UKAS
• ANAB
• DAKKS
• ANZI

14
HARAPAN &TANTANGAN
• Tersedia skema akreditasi-sertifikasi SMKRP (ISO
28000) di Indonesia diterima semua pihak
• Skema SMKRP memfasilitasi regulasi dlm peningkatan
daya saing dan efisiensi pelaku usaha
• Pelaksanaan sertifikasi dilakukan oleh lembaga yang
kredibel, independen dan kompeten
• Bersifat voluntry
• Keberterimaan skema ditingkat internasional (MLA-
PAC/IAF)

15
SKEMA AKREDITASI YANG TAHUN INI DIRENCANAKAN
LAUNCHING

Biorisk Management System

Sistem Manajemen Pada Keamanan


Rantai Pasokan (SMKRP)

Tourism Business
17

Anda mungkin juga menyukai