Disusun Oleh:
KELOMPOK 9
TAHUN 2017/2018
Page | 1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mekanisme Siklus
Jantung” , makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah Mekanisme Siklus Jantung ini dapat memberikan manfaat
maupun insprasi bagi pembaca.
Penulis
Page | 2
DAFTAR ISI
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Page | 4
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 5
dengan memuaskan pada keadaan tanpa tambahan efektivitas sebesar 25 persen tersebut,
karena secara normal jantung sudah mempunyai kemampuan untuk memopakan darah 300
sampai 400 persen lebih banyak daripada yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Oleh
arena itu bila atrium gagal berfungsi, perbedaan ini tidak terlalu diperhatikan kecuali orang
tersebut berkuat dan kemudian timbul gejala-gejala gagal jantung akut, terutama sesak
napas.
Selama kontraksi atrium, tekanan atrium kanan meningkat sebesar 4-6 mmHg,
sedangkan tekanan atrium kiri meningkat kira-kira sebesar 7-8 mmHg.
Page | 6
dan arteri pulmonalis. Oleh karena itu, selama periode waktu ini, akan terjadi
kontraksi di dalam ventrikel, namun belum ada pengosongan. Periode ini disebut
sebagai periode kontraksi isometric atau isovolemik, yang berarti ada kenaikan
tegangan dalam otot namun tidak terjadi pemendekan serat-serat otot.
b. Periode Ejeksi
Bila tekanan ventrikel kiri meningkat sedikit di atas 80 mmHgdan tekanan
ventrikel kanan kanan meningkat sedikit di atas 8 mmHg maka tekanan ventrikel
ini akan mendorong katup semilunaris agar terbuka. Segera setelah itu, darah
mulai mengalir keluar dari ventrikel, sekitar 70 persen dari pengosongan terjadi
selama sepertiga pertama dari periode ejeksi dan 30 persen sisanya terjadi selama
dua per tiga berikutnya. Oleh karena itu, waktu sepertiga yang pertama disebut
sebagai periode ejeksi cepat dan waktu dua per tiga yang terakhir disebut periode
ejeksi lambat.
Untuk suatu alasan yang khusus, selama periode ejeksi lambat tekanan
ventrikel turun sampai sedikit di bawah tekanan yang ada di dalam aorta,
walaupun kenyatannya masih ada sejumlah darah yang mengalir meninggalkan
ventrikel kiri. Alasannya ialah darah yang mengalir keluar dari ventrikel itu
mempunyai daya gerak. Sewaktu daya gerak ini menurun selama bagian akhir
dari sistolik, energi kinetic dari gaya gerak diubah menjadi tekanan didalam aorta
yang akan menyebabkan tekanan arteri meningkat sedikit lebih tinggi daripada
tekanan di dalam ventrikel.
3. Periode Relaksasi Isovolemik (Isometrik)
Pada akhir sistolik, relaksasi ventrikel mulai terjadi secara tiba-tiba, sehingga
tekanan intraventrikuler menurun dengan cepat. Peninggian tekanan di dalam arteri besar
yang berdilatasi segera mendorong darah kembali ke ventrikel, dimana aliran darah ini
akan menutup katup aorta dan katup pulmonalis dengan keras. Selama 0,03 sampai 0,06
detik berikutnya, otot ventricle terus berelaksasi, sehingga meningkatkan periode
isovolemik atau isometrik. Selama periode ini, tekanan intraventrikuler menurun dengan
cepat sekali ke tekanan diastoliknya yang sangat rendah. Selanjutnya katup
atrioventrikuler akan terbuka untuk memulai siklus pemompaan ventrikel yang baru.
Page | 7
4. Volume Akhir Diastolik, Volume Akhir Sistolik, dan Keluaran Isi Kuncup
Selama fase diastolik, pengisian ventrikel biasanya akan meningkatkan volume
setiap ventrikel sampai kira-kira 110 sampai 120 milimeter. Volume ini dikenal sebagai
volume akhir diastolik. Selanjutnya, sewaktu ventrikel mengosongkan isinya selama fase
sistolik, volume ventrikel akan menurun sampa kira-kira 70 milimeter yang disebut
sebagai keluaran isi sekuncup. Volume yang masih tertinggal dalam setiap ventrikel,
yakni kira-kira 40 sampai 50 milimeter, disebut sebagai volume akhir sistolik. Bagian
dari volume akhir diastolikyang disemprotkan keluar disebut bagian ejeksi yang biasanya
sama dengan kira-kira 60 persen.
Bila jantung berkontraksi dengan kuat, volume akhir sistolik dapat turun hingga
rendah sekali mencapai 10 sampai 20 milimeter. Sebaliknya, bila sejumlah besar darah
mengalir masuk ke dalam ventrikel selama fase diastolik, volume akhir diastolik dapat
menjadi 150 sampai 180milimeter pada sebuah jantung yang normal. Dan dengan
menaikkan volume akhir diastolik dan menurunkan volume akhir sistolik, keluaran isi
sekuncup seringkali dapat ditingkatkan sampai kira-kira lebih dari dua kali volume
normal.
Page | 8
Hz dan berakhir 0,15 detik. Bunyi ini keras dan tajam ketika tekanan diastolik dalam
aorta atau arteri pulmonalis meningkat. Masing-masing katup menutup dengan kuat pada
akhir sistolik. Pemisahan bunyi jantung kedua kedalam bunyi inspeksi adalah normal dan
terdenngar sangat keras pada orang yang masih muda. Hal ini dikarenakan sedikit agak
tertundanya penutupan katup pulmonaris karena aliran darah ke ventrikel kanan.
3. Bunyi ketiga (S3)
Bunyi ini lemah, didengar kira-kira sepertiga jalan diastolic. Pada individu muda
ini bertepatan dengan masa pengisian cepat ventrikel. Hal ini mungkin disebabkan oleh
getaran yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1 detik, maka bunyi jantung
menjadi triplet dan menimbulkan efek akustik seperti gallod kuda, bunyi ini terjadi pada
awal diastolik, selama fase pengisian cepat siklus jantung atau pada akhir kontraksi
atrium disebuut suara ketiga (S3). Suara ini terdengar pada pasien yang mengalami
penyakit miokard atau yang menderita gagal jantung kongestif dan yang ventrikelnya
gagal menyemburkan semua darah selama sistolik. Gallop S3 terdengar pada pasien yang
berbaring pada sisi kiri.
4. Bunyi ke empat ( S4)
Bunyi ini terkadang dapat didengar sebelum bunyi pertama bila tekanan atrium
tinggi atau ventrikel kaku seperti pada hipertrofi ventrikel .
Page | 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari
denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah
periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol
adalah periode relaksasi dari ventrikel dan kontraksi atrium, dimana terjadi pengisian darah
dari atrium ke ventrikel. Terdapat 2 macam kontraksi jantung yaitu isometric contraction
dan isotonic contraction. Bunyi normal jantung S1 dan S2 terutama dihasilakan oleh
penutupan katup jantung. S1 disebabkan oleh penutupan katup mitral dan trikuspidalis, S2
disebabkan oleh menutupnya katup aorta dan pulmonal, gallop S3 disebabkan oleh getaran
yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1 detik, bunyi ini terjadi pada awal
diastolic, selama fase pengisian cepat siklus jantung atau pada akhir kontraksi atrium,
bunyi S4 didengar sebelum bunyi pertama bila tekanan atrium tiggi atau ventrikel kaku.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca, baik mahasiswa
Teknik Kardiovaskuler maupun mahasiswa program studi lainnya.
Page | 10
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Diterjemahkan oleh:
Brahm U Pendit. Jakarta: EGC
Page | 11