Anda di halaman 1dari 11

MEKANISME SIKLUS JANTUNG

Disusun Oleh:

Lidya Liando – 17 3145 408 009

Ayu Nugraha Putri – 17 3145 408 028

Ade Rezeki Amaliah – 17 3145 408 032

Chelsi Lunjan – 17 3145 408 039

KELOMPOK 9

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KARDIOVASKULER

STIKes MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN 2017/2018

Page | 1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mekanisme Siklus
Jantung” , makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah Mekanisme Siklus Jantung ini dapat memberikan manfaat
maupun insprasi bagi pembaca.

Makassar, 31 Maret 2018

Penulis

Page | 2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4

1.3 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

2.1 Definisi Siklus Jantung ....................................................................................... 5

2.2 Sistol dan Diastol.................................................................................................. 5

2.3 Fungsi Atrium Sebagai Pompa Primer ………………………………….. . 5

2.4 Fungsi Ventrikel Sebagai Pompa ……………………………………...….. 6

2.5 Tahapan Bunyi Jantung ....................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 10


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran …………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11

Page | 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peristiwa yang terjadi dijantung dari permulaan suatu denyutan sampai ke denyutan
berikutnya dinamakan siklus jantung. Setiap siklus jantung diawali oleh timbulnya potensial
aksi secara spontan di nodus SA yang terletak di dinding bagian superior lateral
(superior=atas; lateral=sisi arah keluar) atrium kanan, yaitu di dekat muara vena cava
superior (vena cava superior = pembuluh balik yang masuk ke dalam atrium kanan yang
membawa darah dari tubuh bagian atas, termasuk leher dan kepala). Potensial aksi yang
berasal dari nodus SA ini dengan cepat dihantarkan ke semua bagian kedua atrium, kemudian
melalui bundle AV ke semua bagian kedua ventrikel karena sistem konduksi dari atrium ke
ventrikel mempunyai susunan khusus, terjadi keterlambatan penghantaran impuls jantung
dari atrium ke ventrikel selama kira-kira 0,1 detik. Hal ini memungkinkan dan memberi
waktu bagi atrium untuk berkontraksi terlebih dahulu sehigga darah dapat dipompakannya
ke dalam ventrikel, kemudian ventrikel berkontraksi dengan kuat untuk memompakan darah
tersebut. Dengan demikian, atrium bertindak sebagai “pompa primer” bagi ventrikel dan
ventrikel dapat memperoleh sejumlah darah untuk dipompakan ke seluruh jaringan tubuh
melalui sistem vascular, jadi dalam keadaan normal, sewaktu kedua atrium berkontraksi,
kedua ventrikel berada dalam keadaan relaksasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi siklus jantung?
2. Apa yang dimaksud dengan sistol dan diastol?
3. Apa saja periode siklus jantung?
4. Bagaimana tahapan bunyi jantung?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui bagaimana proses mekanisme kerja jantung dan periode kerja
jantung serta tahapan apa saja yang terdapat pada bunyi jantung.

Page | 4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Siklus Jantung


Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari fase sistol dan diastole. Sistol adalah fase kontraksi
dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Distol adalah fase relaksasi dari
ventrikel dan kontraksi atrium, dimana terjadi pengisian darah dari atrium ke ventrikel.
2.2 Sistol dan Diastol
1. Sistole ( fase kontriksi)
Periode sistole adalah salah satu keadaan jantung dimana bagian ventrikel dalam
keadaan menguncup. Katup bikuspid dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup dan
valvula semilunaris aorta dan semilunaris arteri pulmonalis terbuka sehingga darah dari
ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonaris dan masuk kedalam paru-paru kiri dan
kanan. Darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta dan selanjutnya beredar keseluruh
tubuh.

2. Diastole ( fase relaksasi)


Periode diastole adalah suatu keadaan dimana jantung mengembang. Katup
bikuspid dan trikuspidalis dalam keadaan terbuka sehingga darah dari atrium sinistra
masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra.
Selanjutnya, darah yang datang dari paru-paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis
kemudian masuk ke atrium sinistra. Darah dari seluruh tubuh melalui vena kava superior
dan vena kava interferior masuk ke atrium dekstra.
2.3 Fungsi Atrium Sebagai Pompa Primer
Dalam keadaan normal, darah mengalir secara terus menerus dari vena-vena besar
menuju atrium; kira-kira 75 persen dari darah tersebut akan mengalir langsung melewati
atrium dan masuk kedalam ventrikel bahkan sebelum atrium berkontraksi. Selanjutnya
kontraksi atrium biasanya menyebabkan tambahan pengisian ventrikel sebesar 25 persen.
Oleh karena itu, atrium dikatakan berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan
efektivitas pompa ventrikel sebanyak 25 persen. Jantung bahkan dapat terus bekerja

Page | 5
dengan memuaskan pada keadaan tanpa tambahan efektivitas sebesar 25 persen tersebut,
karena secara normal jantung sudah mempunyai kemampuan untuk memopakan darah 300
sampai 400 persen lebih banyak daripada yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Oleh
arena itu bila atrium gagal berfungsi, perbedaan ini tidak terlalu diperhatikan kecuali orang
tersebut berkuat dan kemudian timbul gejala-gejala gagal jantung akut, terutama sesak
napas.
Selama kontraksi atrium, tekanan atrium kanan meningkat sebesar 4-6 mmHg,
sedangkan tekanan atrium kiri meningkat kira-kira sebesar 7-8 mmHg.

2.3 Fungsi Ventrikel Sebagai Pompa


1. Pengisian Ventrikel
Selama fase sistolik ventrikel, sejumlah besar darah berkumpul dalam atrium
karena katup atrioventrikuler (katup bikuspidalis dan katup trikuspidalis) tertutup. Oleh
karena itu segera setelah sistolik selesai dan tekanan ventrikel turun lagi sampai ke nilai
diastoliknya rendah, tekanan yang cukup tinggi di ddalam atrium segera mendorong
katup atrioventrikuler agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke dalam
ventrikel. Keadaan ini disebut sebagai periode pengisian cepat pada ventrikel.
Periode pengisian cepat berlangsung kira-kira pada sepertiga pertama dari diastolik.
Selama sepertiga kedua dari diastolik, biasanya hanya ada sedikit darah yang mengalir
ke dalam ventrikel; darah ini adalah darah yang terus mengalir masuk ke dalam atrium
dari vena-vena dan dari atrium langsung masuk ke ventrikel.
Selama periode sepertiga akhir dari diastolik, atrium berkontraksi dan memberikan
dorongan tambahan terhadap aliran darah yang masuk ke dalam ventrikel dan hal ini kira-
kira 25 persen dari pengisian ventrikel pada setiap siklus jantung.
2. Pengosongan Ventrikel Selama Sistolik
a. Periode Kontraksi Isovolemik (Isometrik)
Sesudah segera ventrikel mulai berkontraksi, tekanan ventrikel meningkat
tiba-tiba sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup. Selanjutnya
dibutuhkan tambahan waktu sebesar 0,02 sampai 0,03 detik bagi ventrikel agar
dapat membentuk tekanan yang cukup untuk mendorong katup semilunaris
(katup aorta dan katup pulmonal) agar terbuka melawan tekanan di dalam aorta

Page | 6
dan arteri pulmonalis. Oleh karena itu, selama periode waktu ini, akan terjadi
kontraksi di dalam ventrikel, namun belum ada pengosongan. Periode ini disebut
sebagai periode kontraksi isometric atau isovolemik, yang berarti ada kenaikan
tegangan dalam otot namun tidak terjadi pemendekan serat-serat otot.
b. Periode Ejeksi
Bila tekanan ventrikel kiri meningkat sedikit di atas 80 mmHgdan tekanan
ventrikel kanan kanan meningkat sedikit di atas 8 mmHg maka tekanan ventrikel
ini akan mendorong katup semilunaris agar terbuka. Segera setelah itu, darah
mulai mengalir keluar dari ventrikel, sekitar 70 persen dari pengosongan terjadi
selama sepertiga pertama dari periode ejeksi dan 30 persen sisanya terjadi selama
dua per tiga berikutnya. Oleh karena itu, waktu sepertiga yang pertama disebut
sebagai periode ejeksi cepat dan waktu dua per tiga yang terakhir disebut periode
ejeksi lambat.
Untuk suatu alasan yang khusus, selama periode ejeksi lambat tekanan
ventrikel turun sampai sedikit di bawah tekanan yang ada di dalam aorta,
walaupun kenyatannya masih ada sejumlah darah yang mengalir meninggalkan
ventrikel kiri. Alasannya ialah darah yang mengalir keluar dari ventrikel itu
mempunyai daya gerak. Sewaktu daya gerak ini menurun selama bagian akhir
dari sistolik, energi kinetic dari gaya gerak diubah menjadi tekanan didalam aorta
yang akan menyebabkan tekanan arteri meningkat sedikit lebih tinggi daripada
tekanan di dalam ventrikel.
3. Periode Relaksasi Isovolemik (Isometrik)
Pada akhir sistolik, relaksasi ventrikel mulai terjadi secara tiba-tiba, sehingga
tekanan intraventrikuler menurun dengan cepat. Peninggian tekanan di dalam arteri besar
yang berdilatasi segera mendorong darah kembali ke ventrikel, dimana aliran darah ini
akan menutup katup aorta dan katup pulmonalis dengan keras. Selama 0,03 sampai 0,06
detik berikutnya, otot ventricle terus berelaksasi, sehingga meningkatkan periode
isovolemik atau isometrik. Selama periode ini, tekanan intraventrikuler menurun dengan
cepat sekali ke tekanan diastoliknya yang sangat rendah. Selanjutnya katup
atrioventrikuler akan terbuka untuk memulai siklus pemompaan ventrikel yang baru.

Page | 7
4. Volume Akhir Diastolik, Volume Akhir Sistolik, dan Keluaran Isi Kuncup
Selama fase diastolik, pengisian ventrikel biasanya akan meningkatkan volume
setiap ventrikel sampai kira-kira 110 sampai 120 milimeter. Volume ini dikenal sebagai
volume akhir diastolik. Selanjutnya, sewaktu ventrikel mengosongkan isinya selama fase
sistolik, volume ventrikel akan menurun sampa kira-kira 70 milimeter yang disebut
sebagai keluaran isi sekuncup. Volume yang masih tertinggal dalam setiap ventrikel,
yakni kira-kira 40 sampai 50 milimeter, disebut sebagai volume akhir sistolik. Bagian
dari volume akhir diastolikyang disemprotkan keluar disebut bagian ejeksi yang biasanya
sama dengan kira-kira 60 persen.
Bila jantung berkontraksi dengan kuat, volume akhir sistolik dapat turun hingga
rendah sekali mencapai 10 sampai 20 milimeter. Sebaliknya, bila sejumlah besar darah
mengalir masuk ke dalam ventrikel selama fase diastolik, volume akhir diastolik dapat
menjadi 150 sampai 180milimeter pada sebuah jantung yang normal. Dan dengan
menaikkan volume akhir diastolik dan menurunkan volume akhir sistolik, keluaran isi
sekuncup seringkali dapat ditingkatkan sampai kira-kira lebih dari dua kali volume
normal.

2.4 Tahapan Bunyi jantung


Bunyi normal jantung S1 dan S2 terutama dihasilkan oleh penutupan katup jantung.
Waktu antara S1 dan S2 berhubungan dengan sistolik dan normalnya lebih pendek dari waktu
antara S2 dan S1(diastolic). Bila frekuensi bunyi jantung meningkat diastole akan
memendek.
1. Bunyi pertama jantung (S1)
Bunyi LUB yang rendah disebabkan oleh penutupan katup mitral dan
trikuspidalis, lamanya kira-kira 0,15 detik dan frekuensinya 25-45 Hz. Terpisahnya
bunyi jantung pertama dan kedua adalah karena penutupan kedua katup yang tidak
bersamaan sebagai akibat dari kontraksi ventrikel yang satu terjadi setelah kontraksi
ventrikel yang lain.
2. Bunyi Kedua ( S2)
Bunyi DUP yang lebih pendek dan nyaring yang disebabkan oleh menutupnya
katup aorta dan pulmonal segera setelah sistolik ventrikel berakhir. Frekuensinya 50

Page | 8
Hz dan berakhir 0,15 detik. Bunyi ini keras dan tajam ketika tekanan diastolik dalam
aorta atau arteri pulmonalis meningkat. Masing-masing katup menutup dengan kuat pada
akhir sistolik. Pemisahan bunyi jantung kedua kedalam bunyi inspeksi adalah normal dan
terdenngar sangat keras pada orang yang masih muda. Hal ini dikarenakan sedikit agak
tertundanya penutupan katup pulmonaris karena aliran darah ke ventrikel kanan.
3. Bunyi ketiga (S3)
Bunyi ini lemah, didengar kira-kira sepertiga jalan diastolic. Pada individu muda
ini bertepatan dengan masa pengisian cepat ventrikel. Hal ini mungkin disebabkan oleh
getaran yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1 detik, maka bunyi jantung
menjadi triplet dan menimbulkan efek akustik seperti gallod kuda, bunyi ini terjadi pada
awal diastolik, selama fase pengisian cepat siklus jantung atau pada akhir kontraksi
atrium disebuut suara ketiga (S3). Suara ini terdengar pada pasien yang mengalami
penyakit miokard atau yang menderita gagal jantung kongestif dan yang ventrikelnya
gagal menyemburkan semua darah selama sistolik. Gallop S3 terdengar pada pasien yang
berbaring pada sisi kiri.
4. Bunyi ke empat ( S4)
Bunyi ini terkadang dapat didengar sebelum bunyi pertama bila tekanan atrium
tinggi atau ventrikel kaku seperti pada hipertrofi ventrikel .

Page | 9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari
denyutan selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah
periode kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol
adalah periode relaksasi dari ventrikel dan kontraksi atrium, dimana terjadi pengisian darah
dari atrium ke ventrikel. Terdapat 2 macam kontraksi jantung yaitu isometric contraction
dan isotonic contraction. Bunyi normal jantung S1 dan S2 terutama dihasilakan oleh
penutupan katup jantung. S1 disebabkan oleh penutupan katup mitral dan trikuspidalis, S2
disebabkan oleh menutupnya katup aorta dan pulmonal, gallop S3 disebabkan oleh getaran
yang timbul karena desakan darah yang lamanya 0,1 detik, bunyi ini terjadi pada awal
diastolic, selama fase pengisian cepat siklus jantung atau pada akhir kontraksi atrium,
bunyi S4 didengar sebelum bunyi pertama bila tekanan atrium tiggi atau ventrikel kaku.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca, baik mahasiswa
Teknik Kardiovaskuler maupun mahasiswa program studi lainnya.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Diterjemahkan oleh:
Brahm U Pendit. Jakarta: EGC

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai