Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENGGANTI KULIAH

MAKALAH PROSES THERMAL

THERMAL (B)
KELOMPOK 5
Disusun oleh :
Merry Kristiana Putri (H0913054)
Rifqi Dhiya Fauzan (H0916071)
Seilma Latifa Rahmani (H0916075)
Syafri Dwiananta (H0916077)

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
PT. INDOFOOD CBT, SUKSES MAKMUR TBK UNIT NUTRIOOD

PRODUK DARI PT. INDOFOOD CBT, SUKSES MAKMUR TBK UNIT


NUTRIFOOD: Bubur bayi PROMINA dan SUN, GOWELL, dan GOVIT

Tahapan-tahapan proses:

1. Pembersihan dan sortasi bahan baku (cleaning and sortation)

Bahan baku yang digunakan berupa biji-bijian seperti beras merah, beras putih,
beras ketan, kacang merah, kacang hijau, dilakukan pembersihan sekaligus
sortasi dengan tiga tahap yaitu menggunakan mesin blower, gravity separator,
dan destroner untuk memisahkan raw material dengan benda asing seperti
kerikil, kulit sisa dari beras dan biji-bijian yang digunakan, punting rokok,dll.

2. penggilingan bahan baku (milling)

Bahan baku yang sudah di bersihkan dan disortasi, kemudian di hancurkan


(pengecilan ukuran) menggunakan hammer mill hingga menjadi tepung hingga
ukuran mesh tertentu yang sudah ditetapkan.

CCP (1 dan 2) : Bahan baku harus sesuai dengan standart perusahaan, dan
benar-benar harus bersih bebas dari cemaran-cemaran fisik,
kimia, dan mikrobiologis.

3. Pencampuran Basah (Wet Mixing)

Bahan baku yang sudah menjadi tepung kemudian dimasukkan dalam tangki
(slurry tank) lalu ditambahkan dengan air, minyak, gula, minyak esensial, dll
kemudian diaduk. Proses wet mixing ini merupakan proses yg difungsikan untuk
membuat adonan yang akan dimasukan ke proses selanjutnya. Proses mixing ini
dilakukan hingga suhu mencapai sekitar 80-90˚C.

CCP (3) : pH adonan harus tetap dijaga sesuai standart


4. Pemasakan dan pengeringan (Cooking and drying)

Adonan yang sudah jadi kemudian masuk ke pipa-pipa, pipa-pipa ini


menyalurkan bahan dri tangki ke heat exchanger untuk kemudian dimasak
dengan steam bersuhu diatas 110˚C . Kemudian setelah di panaskan atau
dimasak, adonan ini akan dimasukan ke pipa-pipa yang ada pada drum dryer
(single/double drum dryer) kemudian di keluarkan lalu drum diputar dengan
kecepatan 5 rpm, dan pada bagian bawah drum terdapat pisau pengerok yang
langsung mengerok adonan yang sudah kering jatuh ke bawah dan langsung
disalurkan ke proses selanjutnya. Adonan yang sudah kering kemudian dibawa
ke mesin breaker untuk dikecilkan ukurannya (screw conveyor) kemudian
masuk ke mesin flaker untuk dhaluskan lagi bentuknya dengan ukuran hingga
mesh tertentu.

CCP (4) : panas steam, bulk density adonan ketika akan masuk ke
drum dryer

5. pencampuran kering (dry mixing) dan atau nutrient balancing

Setelah dari flaker bahan kemudian dimasukan dalam cylo untuk didinginkan
suhunya supaya tidak muncul bau tengik jika sudah dikemas nantinya, kemudian
ditimbang, lalu dimasukan ke alat mixing (helix) lalu bahan ini akan
ditambahkan beberapa mineral tambahan yang fungsinya untuk mengembalikan
kandungan mineral atau nutrisi dari bahan yang mungkin sudah berkurang
selama proses berlangsung. Dry mixing ini berjalan kurang lebih 30 menit.

CCP (5) : pemastian mineral yg rusak sudah atau belum terpenuhi


kembali

6. Pengemasan (Packing)

Terdapat 2 jenis pengemasan yang dilakukan yaitu pengemasan primer dan


sekunder. Kemasan primer sangat penting dari segi fungsinya, yaitu untuk
melindungi (protection), mengawetkan (preservation), komunikasi ke pelanggan
(communication), dan termasuk fungsi artistik supaya konsumen yang melihat
tertarik untuk membeli. Kemasan primer yang digunakan adalah kemasan plastik.

Kemasan sekunder diperlukan untuk melindungi kemasan primer selama


dalam penyimpanan di gudang, saat transportasi, dan saat didistribusikan ke
pelanggan partai besar maupun pelanggan eceran. Kemasan sekunder juga untuk
mengantisipasi moda transportasi serta kondisi jalan pada sistem distribusinya.
Sesuai dengan fungsinya untuk melindungi kemasan primer, kemasan sekunder
dapat berbentuk tatakan (tray), pembungkus (wrapper), pengikat (binder), dan
dapat terbuat dari bahan karton, plastik, tali, film pembungkus (wrapper) serta
karton atau kardus (corrugated outer) disebut sebagai secondary packaging atau
supporting packaging (kemasan penunjang).

CCP (6) : kualitas sealer, tidak ada benda asing yg masuk. Pada
kartoning digunakan x-ray

Setelah selesai, produk disimpan 3-5 hari untuk menunggu hasil tes mikrobiologi.

Kapasitas produksi yang digunakan hanya 80%. Sanitasi pembersihan semua mesin
setiap 2 minggu sekali. Pembersihan saat berganti rasa

PT. NESTLE INDONESIA KARAWANG FACTORY

PRODUK DARI PT. NESTLE INDONESIA KARAWANG FACTORY:

Milo, Nescafe, Cerelac

Proses termal (thermal process) termasuk ke dalam proses pengawetan yang


menggunakan energi panas. Tujuan utama proses termal adalah mematikan
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan kebusukan
pada produk yang dikemas dengan kemasan yang hermetis, seperti kaleng, retort
pouch, atau gelas jar. Proses termal merupakan salah satu proses penting dalam
pengawetan pangan untuk mendapatkan produk dengan umur simpan yang panjang.
Pada saat fieldtrip, kami mengunjungi PT. Nestle Indonesia yang terletak di
Karawang. Produk yang di olah pabrik ini salah satunya adalah bubur bayi cerelac.
Dimana dalam proses pembuatannya ada bagian dari proses thermal yaitu
pasteurisasi dan pengeringan. Pasteurisasi dilakukan pada adonan tepung bubur
bayi yang dicampur dari gula, tepung, dan bahan lainnya. Suhu yang digunakan
dalam pasteurisasi ini sebesar 70-750C selama 15 detik. Pada pengeringannya untuk
menjadi bubuk menggunakan spray drying. Pada spray drying, pengeringan suhu
tinggi berupa penggunaan energi panas untuk merubah fase air menjadi uap dan
membuang uap air dalam bahan, suhu inlet spray drying 160ºC.

Anda mungkin juga menyukai