Seri
Seri
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah masam dan kering adalah salah satu faktor pembatas dalam
produksi pertanian. Tanah masam dicirikan dengan pH yang rendah (< 5),
sifat kimia tanah antara lain kandungan bahan organik, unsur hara, dan
pH tanah. Tanah yang kita lihat adalah suatu campuran dari material-
B. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
Penentu sifat kimia tanah antara lain kandungan bahan organik, unsur
hara, dan pH tanah. Tanah yang kita lihat adalah suatu campuran dari
dan air.
Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa tanaman serta hewan
atau gelembung-gelembung.
Sifat kimia tanah yang lain, yaitu berupa derajat keasaman atau
(pH), kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan
kemasaman.
Salah satu sifat kimia tanah adalah keasaman atau pH
lebih besar daripada ion OH-, sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam
larutan tanah lebih kecil dari pada ion OH- larutan tanah disebut
bereaksi basa (alkali) atau miliki pH 8-14. Tanah bersifat asam karena
basa-basa dari kompleks jerapan dan hilang melalui air drainase. Pada
tanaman, pada umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman
sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah asam unsur-
seperti Fe, Zn, Mn dan Cu dalam jumlah yang terlalu besar, akibatnya
batas optimal. Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap
memperburuk pH tanah.
Derajat keasaman (pH) tanah sangat rendah dapat ditingkatkan
sebagai makanan. Selain itu, secara tegas cacing dengan kotoran dan
hanya terdiri dari bagian padat, cair dan udara saja, tetapi harus ada
b).Tanah
c).Vegetasi
Pada lokasi tanah-tanah hutan ditemui organisme
padang rumput.
netral atau netral, serta menurunkan kadar Al. Untuk menaikkan kadar Ca
basa. Terdapat hubungan yang sangat nyata antara takaran kapur dengan
sekitar 3 t/ha, berkisar antara 1-5t/ha. Kapur yang baik adalah kapur
perkolasi, serta membuat struktur tanah menjadi lebih remah dan mudah
positif dan nyata dengan kadar dan jumlah ion yang tercuci, sedangkan
asam humat berkorelasi negatif dengan kadar dan jumlah ion yang tercuci.
Penyediaan bahan organik dapat pula diusahakan melalui
menjadi sumber bahan organik tanah, cara ini juga dapat mengendalikan
pengaruhnya spontan akan tetapi hanya tahan beberapa minggu atau bulan.
Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk hijau, kotoran ternak, bagas,
yang mudah larut seperti TSP, SP-36, SSP, DAP. Pupuk tersebut mudah
larut dalam air sehingga sebagian besar P akan segera difiksasi oleh Al dan
tanaman. Fosfat alam dengan kandungan Ca setara CaO yang cukup tinggi
(>40%) umumnya mempunyai reaktivitas tinggi sehingga sesuai
tumbuh lebih baik pada lahan yang sebelumnya diberakan. Bera dengan
jenis tanaman pangan yang banyak menguras zat makanan dalam tanah
hasil tumpangsari jagung dan padi ternyata lebih besar dari hasil jagung
atau padi monokultur. Pencegahan erosi. Pada dasarnya petani menyadari
curam. Beberapa usaha yang telah dicoba adalah dengan membuat guludan
sejajar kontur atau menggunakan batang pohon yang ditebang pada saat
hujan yang tinggi serta struktur tanah yang kurang mantap menyebabkan
guludan tegak lurus arah kontur, sehingga air limpasan bisa mengalir lebih