PRODUCTIVITY & QUALITY CHALLENGES

Level
• Quality
• Speed
• Cost

• Quantity (Lot Size)

• Price

Time

1.01-Lean Intro-R2 1/22

 KEY STRATEGIES FOR LEAN
 Laksanakan peningkatan ‘quality, speed and cost’
secara simultan (bukan trade-off)

 Hilangkan segala bentuk pemborosan

 Lakukan continuous improvement dan breakthrough
improvement sekaligus
 Ciptakan hubungan supply chain yang sinergis
dengan pelanggan dan pemasok
 Kembangkan kepemimpinan yang mendorong
kerjasama tim dan partisipasi untuk menjalankan
continuous learning dan continuous improvement

1.01-Lean Intro-R2 2/22

 “Lean Production is
… a way to do more and more
with less and less……”
“Produksi Lean … adalah cara untuk memproduksikan makin
lama makin banyak dengan makin lama makin sedikit”

-- Lean Thinking Womack, Jones --

1.01-Lean Intro-R2 3/22

 LESS MEANS ……
(Lebih Sedikit artinya ….)

 Less time (lebih sedikit waktu)

 Less space (lebih sedikit area kerja)

 Less human effort (lebih sedikit upaya)

 Less equipment (lebih sedikit mesin)

 Less materials (lebih sedikit material)

1.01-Lean Intro-R2 4/22
 GENERAL MOTORS FRAMINGHAM vs
TOYOTA TAKAOKA vs NUMMI
FREMONT, 1987
GM Framingham Toyota Takaoka NUMMI Fremont

Assembly Hours 31 16 19
per Car

Assembly 135 45 45
Defects per 100
Cars
Assembly Space 8.1 4.8 7.0
per Car

Inventories of 2 weeks 2 hours 2 days

Parts (average)
Source: IMVP World Assembly Plant Survey

1.01-Lean Intro-R2 5/22

 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PER ORANG
PADA TOYOTA, NISSAN, GM, AND FORD
TOYOTA NISSAN GM FORD
1955 4 3 8 12
1956 8 6 7 10
1957 13 7 6 10
1958 12 8 6 9
1959 14 9 7 11
1960 15 12 8 12
1961 16 14 7 11
1962 16 15 9 11
1963 19 17 9 12
1964 20 18 8 12
· · · · ·
1970 38 30 8 12
1980 56 41 10 10
1983 58 42 11 15
1985 60 42 11 15
Source: Annual reports

1.01-Lean Intro-R2 6/22

PERBANDINGAN INVENTORY TURNS
PERIOD NISSAN TOYOTA GM FORD CHRYSLER
1955-59 7 11 7 9 9
1960-64 14 15 7 8 9
1965-69 14 26 7 7 8
1970-74 14 23 6 7 6
1975-79 14 26 8 9 6
1980 17 23 8 7 5
1981 15 21 9 8 6
1982 16 29 9 9 7
1983 19 36 12 11 11

1.01-Lean Intro-R2 7/22

 LEAN THINKING IS …..
“The endless transformation
of waste into value from
the customer’s perspective”.
(transformasi terus-menerus dari pemborosan menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi pelanggan)

--- Womack and Jones --

Lean Thinking

1.01-Lean Intro-R2 8/22

 WASTE (NOVA)
Pemborosan harus dilihat dari
perspektif pelanggan!!!

= segala aktivitas yang tidak mau dibayar oleh

pelanggan, seandainya mereka tahu bahwa
pemborosan itu terjadi
1.01-Lean Intro-R2 9/22
 WASTE
“If it doesn’t add value, it’s waste”
- from Henry Ford’s book: “Today and Tomorrow”, 1922

PEMBOROSAN
“Apabila tidak memberikan nilai tambah,
maka hal tersebut adalah pemborosan”
- dari buku Henry Ford: “Today and Tomorrow”, 1922

1.01-Lean Intro-R2 10/22

TRANSFORMING ‘NOVA’ INTO ‘VA’
Setelah pemborosan (NOVA) dihilangkan, ‘tambahan’ kapasitas
harus digunakan untuk pekerjaan yang memberi nilai tambah (VA)

Bila tidak, pemborosan hanya berubah bentuk dan berarti tidak

terjadi peningkatan apa-apa !!

VA
VA VA
2

1
NOVA NOVA

NOVA

1.01-Lean Intro-R2 11/22

 LEAN = ELIMINATING THE WASTE

Pada umumnya 95% Total Lead Time adalah

Non-Value Added!!!

RUN Order Processing, Transport, Storage, Waiting, Rework,

TIME Machine Setup, Inspection, Machine Breakdowns, etc...

Total Lead Time

1.01-Lean Intro-R2 12/22

 WASTE

Elemen dari kegiatan produksi yang menambah waktu,

upaya, biaya, tetapi tidak memberi nilai tambah

Hal yang perlu senantiasa diingat tentang Waste:

• Waste hanya merupakan gejala dan bukan akar
permasalahan
• Waste menunjukan bahwa ada masalah dalam
sistem

1.01-Lean Intro-R2 13/22

 TRADITIONAL VERSUS LEAN

Traditional
Pemotongan biaya (Cost cutting)

Lean
Keluarkan pemborosan dari
proses kerja

1.01-Lean Intro-R2 14/22

 “All we are doing is looking
at the time line from the
moment the customer gives
us an order to the point
when we collect the cash.
And we are reducing that
time line by removing the
non-value-added wastes.”
- Taiichi Ohno,1988
Founder of Toyota Production System

1.01-Lean Intro-R2 15/22

 LEAN THINKING
Traditional Production
Waste
CUSTOMER ORDER CASH COLLECTED

Time

Lean Production

CUSTOMER ORDER CASH COLLECTED

Waste

Time (Shorter)

1.01-Lean Intro-R2 16/22

 TRADITIONAL VS LEAN RESULTS
Traditional Lean
Fokus Pada Kegiatan Fokus Pada Kegiatan
Yang menambah Nilai Yang Tidak Menambah Nilai

Time Time

Banyak
Time Time
Penghematan

Sedikit
Penghematan

1.01-Lean Intro-R2 17/22

 LEAN THINKING

Perubahan Fokus 

Dari memaksimalkan penggunaan kapasitas

mesin dan tenaga kerja menjadi …..

Hanya menjalankan rangkaian aktivitas

yang memberi nilai tambah

1.01-Lean Intro-R2 18/22

 HOW MAN, MACHINE, AND MATERIAL
SPEND TIME IN THE FACTORY
How People Spend Time in Typical Factory
Value -Added
Portion of Time

“Waste” : waiting for materials,

watching machine running, How Machines Are Utilized in Typical factory
producing defects, looking
Value -Added
for tools, fixing machine
Waste Portion of Time
breakdown, producing
unnecessary items, etc.

“Waste” : unnecessary movement

How Materials Spend Time in Typical Factory
Value-Added
Portion of Time
“Waste” : transportation, storage,
inspection and rework.
of machine, setup time, machine
Waste breakdown, unproductive
maintenance, producing defective,
products, producing products when
not needed, etc.

Waste

1.01-Lean Intro-R2 19/22

 8 WASTE (PEMBOROSAN)
1. Overproduction (Produksi Berlebih)
2. Waiting (Menunggu)
3. Transportation (Tranportasi)
4. Extra Processing (Proses Berlebih)
5. Inventory (Persediaan)
6. Motion (Gerakan)
7. Defects (Cacat)
8. Underutilized People (Kreativitas
yang kurang dimanfaatkan)
1.01-Lean Intro-R2 20/22
 MUDA - MURA - MURI

Muda
Waste

Mura Muri
Unevenness Overburden

1.01-Lean Intro-R2 21/22

 MUDA - MURA - MURI

X 2 = MURI
Kapasitas Truk
12 TON
4 ton
X 6 = MUDA

MURA

1 ton 1 ton

1.01-Lean Intro-R2 22/22