Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PADA KEGIATAN POLINDES

Di susun oleh :
Rarasinta lotu
P07120317040

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PALU
PRODI D4 KEPERAWATAN
T.A. 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam


meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui upaya
pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Kondisi spesifik
geografi dan demografi mengakibatkan kurangnya sarana dan prasarana
serta tenaga pelayanan kesehatan baik dari sisi kuantitas dan kualitas.
Dinas kesehatan sebagai institusi kesehatan memiliki tanggung jawab
dalam menurunkan masalah kesehatan masyarakat dan memiliki peran
yang sangat strategis dalam menciptakan SDM berkualitas dalam upaya
peningkatan drajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh, merata,
terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

Pondok bersalin desa (polindes) adalah salah satu bentuk peran serta
masyarakat dalammenyediakan tempat pertolongan persalinan dan
pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya,termasuk kb di desa (depkesri,
1999) polindes dirintis an dikelola oleh pamong desasetempat. Berbeda
dengan posyandu yang pelaksanaannya dilakukan oleh kader
didukungoleh petugas puskesmas, maka petugas polindes pelayanannya
tergantung pada keberadaan bidan, oleh karena pelayanan di polindes
merupakan pelayan profesi kebidanan.Kader masyarakat yang paling
terkait dengan pelayanan di polindes adalah dukun bayi,oleh karena itu
polindes dimanfaatkan pula sebagai sarana untuk meningkatkan
kemitraan bidan dan dukun bayi dalam pertolongam persalinan. Kader
posyandu dapat pula berperan di polindes seperti perannya dalam
melaksanakan kegiatan posyandu yaitu dalam Penggerakan.masyarakat
dan penyuluhan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi


setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat


untuk secara mandiri

b. Meningkatkan kemampuan untuk menjangkau pelayanan


kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN POLINDES

Merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi


Masyarakat) yang didirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar
musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa,
untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan kesehatan lainnya
sesuai dengan kemampuan Bidan. (Ambarwati retna,2009).

Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah


sebagai kelengkapan dari pembangunan kesmas untuk memberikan
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
dikelola oleh bidan desa (bides) bekerjasama dengan dukun bayi dibawah
pengawasan dokter puskesmas setempat.

Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk Upaya


Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud
nyata bentuk peran serta masyarakat didalam menyediakan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya,
termasuk KB di desa. (Dinkes, 1999)

B. KEGIATAN POLINDES

Adapun kegiatan dari polindes yaitu :

1. Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada


bumil dan mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.
2. Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.
3. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan
anak pra sekolah, serta imunisasi dasar pada bayi.
5. Memberikan pelayanan KB.
6. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan
dan persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
7. Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader (posyandu, dasa
wisma).
8. Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.
9. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (posyandu, dasa
wisma).
10. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan anak
serta peningkatan penggunaan ASI dan KB.
11. Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada
puskesmas setempat.

Kegiatan Utama Polindes

1. Pengamatan dan kewaspadaan dini (survey penyakit, surveilans gizi,


surveilans perilaku beresiko, sueveylans lingkungan dan masalah
kesehatan lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan
kesiapsiagaan terhadap bencana serta pelayanan kesehatan dasar

2. Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain


Kegiatan dilakukan berdasarkan pendekatan edukatif atau
kemasyarakatan yang dilakukan melalui musyawarah mufakat yang
disesuaikan kondisi dan potensi masyarakat setempat

C. SASARAN POLINDES

1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun


2. Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3. Ibu hamiL
4. Ibu menyusui
5. Ibu nifas
6. Wanita usia subur.
7. Kader
8. Masyarakat setempat.
D. MANFAAT POLINDES
1. Bagi masyarakat

a. Permasalahan didesa dapat terdekteksi dini, sehingga bisa


ditangani cepat dan diselekaikan, sesauai kondisi, potensi dan
kemampuan yang ada

b. Memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dekat

2. Bagi kader

a. Mendapat informasi awal di bidang kesehatan

b. Mendapat kebanggaan, dirinya lebih berkarya bagi masyarakat

3. Bagi puskesmas

a. Memperluas jangkauan pelayanan puskesmas dengan


mengoptimalkan sumber data secara efisien dan efektif

b. Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai penggerak


pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
,asyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama

4. Bagi sektor lain

a. Dapat memadukan kegiatan sektornya dengan bidang kesehatan

b. Kegiatan pemberdayaan mesyarakat dapat dilakukan lebih efektif


dan efisien
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Polindes didirikan oleh masyarakat dengan di dasarkan pada


kelengkapan pembangunan desa. Dan untuk memperbaiki tingkat
kesehatan masyarakat desa. Dengan letak yang stategis polindes dapat
dijangkau masyarakat desa dengan mudah. Meskipun polindes itu
sederhana, itu semua tidak mengurangi pelayanan dan alat-alat kesehatan
memedai yang digunakan petugas tidak mengurangi kualitas pelayanan
polindes tersebut.

Tarif yang di patok ditetapkan oleh puskesmas dan sesuai dengan


masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang ada yaitu, Pemeriksaan
kehamilan,imunisasi TT, deteksi resti, Menolong persalinan normal dan
resiko sedang,Pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui,
Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan
imunisasi, Pelayanan KB dan, dan pertolongan pertama pada hamil resti.

B. Saran

Polindes seharusnya ditempatkan di lokasi yang luas, agar dapat


menmbah pelayanan yang kurang di desa tersebut. Menambah kegiatan
di polindes agar tingkat kesehatan masysratkat lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA

Wijono,D., 1997, Manajemen Kepemimpinan Dan Organisasi kesehatan,


Airlangga press, Surabaya.

Depkes RI., 1994, Pedoman Pembinaan Teknisi Bidandi Desa, Dit. Jend.
Binkesmas, Depkes RI, Jakarta

Departemen Kesehatan RI., 1991. Pedoman Pelayanan Antenatal di Wilayah


Kerja Puskesmas. Jakarta.

Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta:


Nuha Medika

Https://Maalikghaisan.Blogspot.Com/2018/04/Polindes.Html?M

Anda mungkin juga menyukai