Gambar 4.1
Struktur Slaty Cleavage
- Phylitic
Struktur ini hamper mempunyai pola yang sama seperti
struktur Slaty Cleavage. Tetapi terlihat mengkristalisasi nya
lebih esar diabndingan dengan Slaty-Cleavage. Selain itu, mulai
terlihat pemisahan mineral pipih dengan mineral granular
batuan nya disebut Phyllite (Filit).
2
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
3
Gambar 4.2
Struktur Phyllitic
- Schistosic
Gambar 4.3
Struktur Schistosic
3
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
4
Gambar 4.4
Struktur Gneissic
Non-Foliasi
Struktur non-Foliasi ini dalam batuan Metamorf dicirikan
dengan tidak terdapatnya suatu penjajaran dari mineral-mineral
yang ada pada batuan Metamorf. Struktur ini dibedakan menjadi:
- Struktur non-Felsik, adalah struktur yang memperlihatkan
butiran-butran mineral yamng relative seragam.
- Struktur Kataklastik, yaitu batuan yang terdiri dari pecahan-
pecahan atau fragmen-fragmen batuan mineral, dimana tidak
menunjukkan arah.
- Struktur Milonitik yaitu batuan yang strukturnya hamper sama
dengan katakalstik, namun butirannya lebih halus dan dapat
dibelah-belah seperti Schistose dan struktur ini dapat dipakai
sebagai ciri adanya sesar pada suatu daerah.
2. Tekstur
Tekstur pada batuan Metamorf dapat dibedakan menjadi:
Berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi:
- Lepidoblastik, apabila mineral-mineralnya penyusunnya
berbentuk tabular.
- Nematoblastik, yaitu apabila penyusunnya berbentuk
prismatik.
- Granoblastik, yaitu apabila mineral penyusunnya berbentuk
granular.
- Granuloblastik, yaitu apabila mineral penyusunnya berbentuk
granular lebih halus dan lentur.
4
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
5
3. Komposisi mineral
Pada hakikatnya, komposisi mineral batuan metamorf dibagi
menjadi dua, yaitu:
Mineral Stress, mineral yang terbentuk dengan stabil pada kondisi
tekanan dan suhu, dimana mineral ini dapat berbentuk pipih dan
prismatik.
Mineral Anti-Stress, mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi
tekanna dan biasanya berbentuk equidimensional.
Dengan kita mengetahui mengenai batuan metamorf, kita akan
terbantu dalam eksplorasi minyak bumi. Karena meskipun sangat jarang,
tapi minyak bumi memiliki kemungkinan berada di batuan metamorf ini.
Karena batuan metamorf memiliki permeabilitas dan porositas yang
kurang baik. Sehingga trap minyak bumi kecil kemungkinan dapat
terbentuk pada batuan Metamorf.
5
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
6
6
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
7
Gambar
Nomor urut :1
Warna batuan :
- Segar :-
- Lapuk : Hitam
Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk :Lepidoblastik
Komposisi : Stress
7
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
8
Gambar
Nomor urut :2
Warna batuan :
- Segar : Putih
- Lapuk :-
Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk : Granoblastik
Komposisi : Anti-stress
8
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
9
Gambar
Nomor urut :3
Warna batuan :
- Segar : Hitam
- Lapuk :-
Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk : Lapidoblastik
Komposisi : Stress
9
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
10
Gambar
Nomor urut :4
Warna batuan :
- Segar : Hitam
- Lapuk :-
Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk : Lapidoblastik
Terbentuknya : Shale
Komposisi : Stress
10
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
11
11
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
12
3.8 Kesimpulan
Dari percobaan mengenai batuan Metamorf, dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Batuan Metamorf yaitu batuan yang terbentuk karena adanya
perubahan mineral atau komposisi npenyusunnya dari batuan
induk atau batuan asal.
2. Batuan Metamorf dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: Batuan
Metamorf Thermal, Dinamis dan Regional.
3. Btaun Metamorf Thermal adalah batuan metamorf yang terbentu
karena adanya besar suhu yang terjadi serta adanya intrusi magma.
4. Batuan metamorf dinamis yaitu batuan yang terbentuk karena
12
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
13
13
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015