Anda di halaman 1dari 13

2

 berhubungan dengan lingkungan tektonis, misalnya pada jalur


“pembentukan pegunungan”, “zona tunjangan” dan lain
sebagainya.
Dalam mengklarifikasi batuan metamorf, hal-hal yang
harus kita perhatikan adalah:
1. Struktur
Beberapa struktur yang ditemukan pada batuan metamorf
saat kita berada dilapangan adalah sebagai berikut:
 Foliasi
Struktur foliasi adalah struktur batuan metamorf yang bersifat
pelapisan berdaun (foliates = daun). Dalam pelapisan ini
penytusunan Kristal pada batuan metamorf dari mineral
tumbuh memanjang. Adapun jenis-jenis foliasi antara lain:
- Slaty Cleavage
Umumnya ditemukan pada batuan metamorf berbutir
sangat halus (mikrokristalin) yang dicirikan oleh adanya
bidang-bidang belah planar yang sangat rapat. Teratur dan
sejajar. Batuan tersebut disebut slate atau batu sabak.

Gambar 4.1
Struktur Slaty Cleavage
- Phylitic
Struktur ini hamper mempunyai pola yang sama seperti
struktur Slaty Cleavage. Tetapi terlihat mengkristalisasi nya
lebih esar diabndingan dengan Slaty-Cleavage. Selain itu, mulai
terlihat pemisahan mineral pipih dengan mineral granular
batuan nya disebut Phyllite (Filit).

2
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
3

Gambar 4.2
Struktur Phyllitic
- Schistosic

Terbentuk Karena adanya suusnan parallel mineral-


mineral pipih, prismatic atau lenticular (Umumnya Mika atau
Batuan Klorit) yangberukuran butir sedang sampai butir kasar.
Batuannya disebiut Schist.

Gambar 4.3
Struktur Schistosic

- Gneissic atau Gnissose


Terbentuk oleh adanya perselingan lapisan penjajaran
mineral yang mempunya bentuk berbeda. Umumnya anta
mineral-mineral granuler (feldspar dan kwarsa) dengan
mineral-mineral tabular atau prismatic.

3
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
4

Gambar 4.4
Struktur Gneissic
 Non-Foliasi
Struktur non-Foliasi ini dalam batuan Metamorf dicirikan
dengan tidak terdapatnya suatu penjajaran dari mineral-mineral
yang ada pada batuan Metamorf. Struktur ini dibedakan menjadi:
- Struktur non-Felsik, adalah struktur yang memperlihatkan
butiran-butran mineral yamng relative seragam.
- Struktur Kataklastik, yaitu batuan yang terdiri dari pecahan-
pecahan atau fragmen-fragmen batuan mineral, dimana tidak
menunjukkan arah.
- Struktur Milonitik yaitu batuan yang strukturnya hamper sama
dengan katakalstik, namun butirannya lebih halus dan dapat
dibelah-belah seperti Schistose dan struktur ini dapat dipakai
sebagai ciri adanya sesar pada suatu daerah.
2. Tekstur
Tekstur pada batuan Metamorf dapat dibedakan menjadi:
 Berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi:
- Lepidoblastik, apabila mineral-mineralnya penyusunnya
berbentuk tabular.
- Nematoblastik, yaitu apabila penyusunnya berbentuk
prismatik.
- Granoblastik, yaitu apabila mineral penyusunnya berbentuk
granular.
- Granuloblastik, yaitu apabila mineral penyusunnya berbentuk
granular lebih halus dan lentur.

4
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
5

 Berdasarkan pengamatan petografi


- Porfiroblastik, yaitu beberapa mineral yang ukurannya lebih
besar dari mineral lainnya.
- Poikiloblastik atau Sieve Texture yaitu apabila tekstur
porfiroblastik dengan Porphyroblast tempat melingkupi
bidangnya lebih kecil.
- Mortar Tekxture, yaitu fragmen mineral terdapat pada massa
dasar material yang berasal dari Kristal yang sama.
- Decussate Texture, fragmen mineral kristaboblastik batuan
polimineralistik yang tidak menunjukan keteraturan
orientasi.
- Acarodial Texture, yaitu tekstur nya tampak seperti gula pasir.

3. Komposisi mineral
Pada hakikatnya, komposisi mineral batuan metamorf dibagi
menjadi dua, yaitu:
 Mineral Stress, mineral yang terbentuk dengan stabil pada kondisi
tekanan dan suhu, dimana mineral ini dapat berbentuk pipih dan
prismatik.
 Mineral Anti-Stress, mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi
tekanna dan biasanya berbentuk equidimensional.
Dengan kita mengetahui mengenai batuan metamorf, kita akan
terbantu dalam eksplorasi minyak bumi. Karena meskipun sangat jarang,
tapi minyak bumi memiliki kemungkinan berada di batuan metamorf ini.
Karena batuan metamorf memiliki permeabilitas dan porositas yang
kurang baik. Sehingga trap minyak bumi kecil kemungkinan dapat
terbentuk pada batuan Metamorf.

5
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
6

4.3 Alat Dan Bahan


4.3.1 Alat
 Kamera
 Lup
 Mistar
 Penghapus
 Pensil
4.3.2 Bahan
 Batuan Metamorf Marmer
 Batuan Metamorf Sabak
 Batuan Metamorf Sekis Mina

4.4. Prosedur Percobaan


1. Mendengarkan penjelasan dari asisten praktikum
2. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan
3. Mengamati jenis batuan, warna batuan, tekstur batuan, struktur
batuan, komposisi mineral, dan nama batuan.
4. Mengambil foto pada batuan dan menggambar pada lembar Hasil
pengamatan.
5. Mencatat hasil deskripsi
6. Merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

6
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
7

4.5 Hasil Pengamatan


4.5.1 Batuan Pertama

 Gambar

 Nomor urut :1

 Nomor batuan : 3.2

 Warna batuan :
- Segar :-
- Lapuk : Hitam

 Jenis batuan : Metamorf Regional

 Struktur batuan : Foliasi (Schistosic)

 Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk :Lepidoblastik

 Terbentuknya : Serpih (Shale)

 Komposisi : Stress

 Nama Batuan : Sekis Mika


Gambar 4.5 Batuan Metamorf Sekis Mika

7
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
8

4.5.2 Batuan Kedua

 Gambar

 Nomor urut :2

 Nomor batuan : 3.1

 Warna batuan :
- Segar : Putih
- Lapuk :-

 Jenis batuan : Metamorf Thermal

 Struktur batuan : Non-Foliasi

 Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk : Granoblastik

 Terbentuknya : Batu gamping

 Komposisi : Anti-stress

 Nama Batuan : Marmer

Gambar 4.5 Batuan Metamorf Marmer

8
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
9

4.5.3 Batuan Ketiga

 Gambar

 Nomor urut :3

 Nomor batuan : 3.3

 Warna batuan :
- Segar : Hitam
- Lapuk :-

 Jenis batuan : Regional

 Struktur batuan : Foliasi Slaty Cleavage

 Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk : Lapidoblastik

 Terbentuknya : Tufa Serpih Shale

 Komposisi : Stress

 Nama Batuan : Batu Sabak


Gambar 4.5 Batuan Metamorf Sabak

9
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
10

4.5.4 Batuan Keempat

 Gambar

 Nomor urut :4

 Nomor batuan : 3.3

 Warna batuan :
- Segar : Hitam
- Lapuk :-

 Jenis batuan : Regional

 Struktur batuan : Foliasi Slaty Cleavage

 Tekstur batuan :
- Berdasarkan Bentuk : Lapidoblastik

 Terbentuknya : Shale

 Komposisi : Stress

 Nama Batuan : Sabak


Gambar 4.5 Batuan Metamorf Sabak

10
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
11

3.6 Analisa Percobaan


Pada percobaan ketiga mengenai batuan Metamorf memiliki
beberapa tujuan, yaitu diantaranya, mengetahui jenis-jenis batuan
Metamorf, Mengetahui macam-macam batuan Metamorf, Mengetahui
materi penyusun batuan Metamorf, serta dapat mendeskripsikan
batuan Metamorf.
Batuan metamorf, yaitu batuan yang terbentuk dari batuan
induk atau batuan asal, baik batuan beku, batuan sedimen, maupun
batuan metamorf yang telah mengalami proses perubahan zat mineral
karena suhu dan temperature.
Metamorfisme terbagi menjadi tiga macam, yang pertama yaitu
metamorf Thermal adalah metamorfisme yang terjadi akibat besarnya
suhu serta adanya intrusive magma. Yang kedua yaitu Mrtamorfisme
dinamis, yaitu metamorfisme yang terbentuk karena adanya proses
pergeseran serta tekanan yang memiliki peranan yang sangat besar.
Yang terakhir yaitu metamorfisme regional, yang mana proses
pembentukannya sangat dipengaruhi oleh tekana dan juga suhu.
Alat-alat yang digunkan pada percobaan ini yaitu Lup, Kamera,
Alat tulis, serta mistar. Sedangkan bahan-bahannya yaitu batuan
metamorf marmer, sekis mika dan sabak.
Hal-hal yang dilakukan dalam percobaan kali ini adalah
mendengarkan penjelasan dari asisten praktikum, kemudian mulai
mengamati batuan dimulai dari warna, bentuk, struktur, tekstur,
komponen mineral, dan batuan asalnya. Kemudian mengambil foto
batuan tersebut dan menggambarkannya di lembar Hasil Pengamatan
sementara. Lalu menulis hasil pengamatn tadi ke kertas hasil
pengamatan sementara. Dan yamg terakhir yaitu merapikan kembali
alat dan bahn yang telah digunakan.
Batuan pertama yang telah diamati yaitu batuan sekis mika
yang berwarna hitam segar. Batuan ini termasuk jenis metamorf
regional, karena suhu dan tekanna berperan penting dalam prises
pembuatannya. Struktur batuan temasuk foliasi Schistosic tekstur
batuan yaitu lapidoblastik, Karena memiliki tekstur tabular atau
bergaris-garis tak teratur dan tak berarah. Batuan asalnya yaitu batuan
serpih (Shale). Komposisis mineralnya stress Karena domionannya
berwarna hitam.

Batuan kedua yaitu batuan metamorf Marmer yang berwarna


putih segar. Termasuk jenis batuan metamorf kontak yang memiliki

11
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
12

struktur non-foliasi, karena tidak berdaun. Tekstur berdasarkan


terbentuknya yaitu Granoblastik karena berbentuk Granular batuan
asalnya yaitu batuan gamping dolomit. Komposisi mineralnya yaitu
anti-stress. Karena ia didominasi oleh warna yang cerah.
Batuan ketiga yaitu batuan metamorf sabak yang berwarna
hitam segar. Jenis batuan ini termasuk batuan regional dengan struktur
batuan foliasi Slaty Cleavage tekstur batuan berdasarkan bentuknya
yaitu llapidoblastik karena memiliki garis-garis namun tak berarah.
Batuan asalnya yaitu tufa serpih. Komposisi mineralnya yaitu stress
karena ia didominasi oleh warna yang gelap.
Batuan terakhir yaitu batuan metamorf sabak yang memiliki
warna hitam segar. Termasuk batuan regional yang memiliki struktur
foliasi Slaty Cleavage. Tekstur batuan berdasarkan bentuknya yaitu
lapidoblastik karena memiliki garis yang tak beratur. Batuan asalnya
yaitu batuan Shell dan komposisi moineralnya termasuk stress Karena
didominasi oleh warna hitam.
Dengan mengetahui struktur batuan metamorf maka kita akan
terbantu pada saat akan melakukan eksplorasi minyak bumi. Karena
minyak bumi tidak terdapat pada batuan metamorf. Karena batuan
metamorf tidak memiliki porositas dan juga permeabilitas yang baik
tidak memungkinkan minyal berada pada batuan ini.

3.7 Analisa Kesalahan


Dalam percobaan kali ini, praktikkan melakukan beberpa
kesalahan, diantaranya:
 Praktikka masih membutuhkan arahan dari asisten praktikum
mengenai praktikum kali ini.

3.8 Kesimpulan
Dari percobaan mengenai batuan Metamorf, dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Batuan Metamorf yaitu batuan yang terbentuk karena adanya
perubahan mineral atau komposisi npenyusunnya dari batuan
induk atau batuan asal.
2. Batuan Metamorf dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: Batuan
Metamorf Thermal, Dinamis dan Regional.
3. Btaun Metamorf Thermal adalah batuan metamorf yang terbentu
karena adanya besar suhu yang terjadi serta adanya intrusi magma.
4. Batuan metamorf dinamis yaitu batuan yang terbentuk karena

12
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015
13

adanya pergeseran serat tekanan yang yang memiliki perana yang


sangat besar.
5. Batuan Metamorf Regional yaitu batuan pembentuk peran besarnya
adalah tekanan dan suhu.
6. Batuan Sabak dan batuan Sekis Mika termasuk batuan Regional.
7. Batuan marmer pada percobaan ini termasuk batuan Metamorf
Thermal.
8. Komposisi mineral dalam batuan Metamorf Regional ada dua
macam, yaitu Stress yang didominasi oleh warna hitam dan Anti-
Stress yang didominasi oleh warna putih.
9. Sabak dan Sekis Mika termasuk batuan stress dan Marmer
termasuk Anti-Stress.
10. Manfaat kita mempelajari dan mengetahui mengenai batuan
Marmer adalah agara kita terbantu dalam proses Eksplorasi dan
mencari data bawah tanah sebelum kita melakuka pengeboran.
11. Minyak bumi, kecil kemungkinan berada di batuan Metamorf,
karena batuan Metamorf memiliki Porositas dan Permeabilitas yang
kurang baik.

13
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2015

Anda mungkin juga menyukai