PENDAHULUAN
1
manusia untuk menciptakan yang indah-indah, yang dapat mendatangkan
kenikmatan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dengan seni
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam seni
3. Untuk mengetahui teknik drawing
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang ada pada karya seni lukis
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sementara itu, seni rupa adalah seni yang terjadi karena visual (wujud).
Kalau tidak terwujud bukan seni rupa. Soedarso dalam Maruto (2014:27)
menyatakan bahwa seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh
manusia. Oleh karena itu, menurut jalan pikiran ini, seni merupakan produk
keindahan, suatu usaha manusia untuk menciptakan yang indah-indah, yang
dapat mendatangkan kenikmatan.
Kemudian, menurut Djelantik dalam Maruto (2014:28) menggolongkan
definisi keindahan menjadi dua, yaitu keindahan alami atau keindahan yang
tidak dibuat oleh manusia dan keindahan yang diciptakan atau diwujudkan
manusia. Barang- barang buatan manusia, secara umum, merupakan barang
kesenian. Pemikiran tersebut menegaskan bahwa keindahan memiliki figur atau
sifat alamiah. Keindahan yang berkaitan dengan ciptaan manusia digolongkan
dalam karya seni sebagai ciptaan kreatif berdasarkan keahliannya.
Jadi dapat disimpulkan dari 3 pendapat ahli tersebut bahwa Seni adalah
segala macam unsur keindahan, seni juga harus ditanggapi secara serius dari
3
segala bentuk perwujudan, imajinasi, rasional, maupun emosional dengan
segenap fungsi jiwa yang ada.
4
c. Warna
Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Warna memiliki peran
yang penting dalam seni rupa, karena dengan warna dapat mengungkapkan
berbagai maksud dan tujuan yang diinginkan seseorang, sehingga apa yang
diinginkan dan dipikirkan dapat terwakili oleh warna tersebut.
Untuk menelusuri tanda-tanda dari pemaknaan yang terkandung di
dalamnya kita dapat menganalisis elemen-elemen atau figur unsur yang ada
dalam karya seni tersebut secara terpisah. Elemen-elemen bentuknya, dapat
membantu pemahaman terhadap karya seni lukis. Analisis semacam ini
disebut analisis bentuk (formal analysis).
d. Volume (massa)
Volume merupakan kepadatan tiga dimensi yang digunakan secara
langsung oleh pematung atau arsitek. Volume juga memiliki keruangan.
Dalam seni lukis, volume diciptakan melalui ilusi yang mengesankan
keruangan. Penggambaran massa dengan ilusi dapat dibentuk dengan garis
garis atau dengan gelap terang (kiaroskuro), massa dapat mengesankan
berat, arah, tegar, masif, dan kokoh.
e. Gelap terang
Gelap terang adalah pemberian kesan-kesan tiga dimensional pada
bentuk-bentuk yang akan ditampilkan. Gelap terang merupakan perbedaan
yang berkenaan dengan sinar atau cahaya, unsur ini dapat ditampilkan
secara kontras atau menyolok, atau sebaliknya dengan peralihan gradual
(gradasi). Manipulasi gelap terang dapat memberi kesan soliditas, jarak,
tekstur dan bentuk.
f. Tekstur
Tekstur adalah kualitas nilai raba dari suatu permukaan, yang
memiliki sifat-sifat lembut, kasar, licin, lunak atau keras.
2.3 unsur – unsur seni rupa yang terdapat dalam karya Mufi Mubaroh
1. Unsur garis, karya Mufi Mubaroh merupakan karya drawing dimana arsiran
dan bentuk – bentuk figur yang hadir merupakan bagian dari garis.
5
2. Unsur bidang, pada karya Mufi Mubaroh yang bernuansa surealis bisa kita
rasakan bahwa permainan ilustrasi dan figur – figur yang meruang.
3. Unsur tekstur, pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa teknik
drawing yang dilakukan tidak hanya sekedar drawing pada permukaan
kanvas. Drawing yang Mufi lakukan adalah bagaimana bisa mengalahkan
pori – pori kanvas yang ada, bagaimana keruncingan pensil bisa mencapai
pori – pori tersebut hingga bisa menutupnya.
4. Unsur warna, drawing merupakan salah satu jenis karya monokrom.
Lukissan monokrom merupakan lukisan atau gambar dengan nuansa warna
tunggal, biasanya terdiri atas unsur hitam, putih, dan satu warna pilihan
lagi, kadang – kladang dilihat sebagai lukisan perenungan (Mikke,
2011:264). Karya Mufi sudah memenuhi kategori tersebut.
5. Unsur ruang, pada karya Mufi tampak jarak jauh dan dekat yang merupakan
volume kedalaman antara figur utama dan figur pendukung.
6
menggunakan teknik drawing. Nama Mufi memang muncul di Surabaya. Tapi
dengan demikian Mufi beranggapan bahwa berkesenian tidak harus di
Surabaya, karena itu hanya akan membatasi kreatifitas seorang seniman.
Namun Mufi merasa memiliki tanggung jawab bahwa sebagai tokoh seniman
muda yang ada di Surabaya, perlu adanya sebuah tanggung jawab terhadap anak
– anak muda Surabaya yang perlu wadah untuk berkesenian yang sehat.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses drawing sebagai berikut :
a. Pensil Mars Lumograph dari ukuran terkecil sampai paling besar yaitu HB,
2B, 4B, 6B, EB, dan EE. Jenis pensil dari goresan yang terang atau samar
sampai goresan yang paling gelap pekat.
b. Drawing pen merk Snowman dan Pilot dengan ukuran 0,1, 0,2, 0,4, 0,6, 0,7,
dan 0,8. Besarnya garis yang dihasilkan mata pena dari yang paling tipis
sampai yang paling tebal.
c. Penggaris, penghapus, sarung tangan halus, dan rautan pensil.
d. Fixatif dop berbentuk spray atau semprotan (cairan pelindung berbahan
resin atau fiberglass), merk Winsor atau Maimeri dengan jenis retouching
dan final vernis untuk pelapis supaya goresan pensil yang ada dipermukaan
kanvas tidak jatuh memudar dan tidak tergores oleh sentuhan jari tangan
sekaligus untuk mengawetkan arsiran atau lukisan di kanvas agar tahan
lama.
Prinsip seni adalah serangkaian kaidah umum yang sering digunakan sebagai
dasar pijakan dalam mengelola dan menyusun unsur unsur seni rupa dalam proses
berkarya untuk menghasilkan sebuah karya seni rupa. Prinsip tersebut meliputi:
a. Kesatuan
Kesatuan atau unity adalah kesatuan yang diciptakan lewat sub azaz
dominasi dan subordinasi (yang utama dan kurang utama) dan koheren dalam
komposisi karya seni (Susanto, 2011: 416). Prinsip kesatuan ini menekankan
pada integritas jalinan konseptual antara unsur-unsurnya. Kesatuan dapat
dicapai dengan pengulangan penyusunan elemen-elemen visual secara
7
monoton. Cara lain untuk mencapai kesatuan adalah dengan cara pengulangan
untuk warna atau arah gerakan goresan.
b. Keseimbangan
c. Ritme
Dalam seni rupa ritme/irama ialah suatu pengulangan yang secara terus
menerus dan teratur dari suatu unsur atau unsur unsur. (Sidik, 1979: 48) Ritme
dapat berupa pengulangan bentuk atau pola sama tetapi dengan ukuran
bervariasi. Garis atau bentuk dapat mengesankan kekuatan visual yang bergerak
di seluruh bidang lukisan.
d. Harmoni
e. Proporsi
Proporsi menurut (Susanto, 2011: 320) dalam Diksi rupa adalah hubungan
antar bagian, serta bagian dan kesatuan/keseluruhannya. Proporsi berhubungan
8
erat dengan ritme, keseimbangan dan kesatuan.
f. Ekspresi
Ekspresi merupakan maksud, gagasan, perasaan, kemampuan ide yang
diwujudkan dalam bentuk nyata (Susanto, 2011: 116).
g. Limitasi
Dikaitkan dengan limitasi yang terdapat dalam prinsip seni rupa yaitu
pembatasan yang dilakukan sedemikian rupa terhadap unsur-unsur yang
ditetapkan kedalam sebuah karya untuk mendapatkan proporsi yang ideal.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Seni adalah segala macam unsur keindahan, seni juga harus ditanggapi
secara serius dari segala bentuk perwujudan, imajinasi, rasional, maupun
emosional dengan segenap fungsi jiwa yang ada.
Seni juga memiliki beberapa unsur yaitu garis, bentuk, warna, volume, gelap
terang dan tekstur. Drawing adalah kegiatan membentuk imaji, dengan
menggu-nakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti membuat tanda-
tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar
(misal: bolpoint, spidol, dll).
10
Daftar Pustaka
Maruto, Joko. (2014). Kajian Etika, Etis Dan Estetika Dalam Karya Seni Rupa.
Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 12 No. 1
Suasmiati, Regreat (2014). Estetika Teknik Marbling Dan Drawing Dalam Karya
Seni Lukis Semi Abstrak. Yogyakarta, Vol. 2 No. 1
11