Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN KELUARGA

“KONSEP HOME CARE”

Dosen Pengampu :

Erna Heryani, S.Pd

Disusun oleh :

M. Nasrul Ramadhan

NIM : PO.71.20.0.16.3993

Tingkat : III B D III Keperawatan

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

TAHUN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan
cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh
masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang,
sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka
ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan
lebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era
peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managed
care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena
penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah menjadi
alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah
berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar
bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan
keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang
diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan
perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri
Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi
tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di
rumah memerlukan izin operasional. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan
pelayanan keperawatan kesehatan dirumah antara lain : Kebutuhan masyarakat,
perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi
pelayanan kesehatan di rumah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan
keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus
pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan
menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang
telah melalui sejarah yang panjang.
Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir,
oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.

B. Tujuan Home Care


1. Meningkatkan support system yg adekuat dan efektif shg dpt mendorang penggunaan
sumber-sumber yg b.d kesehatan keluarga
2. Meningkatkan perawatan yg efektif dan adekuat khususnya untuk anggota keluarga
dengan ketidakmampuan (cacat) atau dengan masalah-masalah khusus (mis: penyakit
kronis)
3. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan normal keluarga dan anggota-
anggotanya serta melakukan promosi dan prevensi kesehatan.
4. Memperkuat fungsi-fungsi keluarga dan hubungannya satu sama lainnya.
5. Meningkatkan kesehatan keluarga.

C. Manfaat Home Care


1. Bagi Klien dan Keluarga :
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan
konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa
keluarga ada yang sakit
c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikannya
2. Bagi Perawat :
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan
begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
c. Data dan minat pasien
3. Bagi Rumah Sakit :
a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan
home care yang dilakukannya.
b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

D. Bentuk – Bentuk Layanan Home Care


Rice. R, (2001) mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada program
home care yang meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-
kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas. Kasus umum yang merupakan
pasca perawatan di RS adalah :
1. Klien dengan COPD
2. Klien dengan penyakit gagal jantung
3. Klien dengan gangguan oksigenasi
4. Klien dengan mengalami perlukaan kronis
5. Klien dengan diabetes
6. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
7. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )
8. Klien dengan terapi cairan infus di rumah
9. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
10. Klien dengan AIDS

Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :


1. Klien dengan post partum
2. Klien dengan gangguan kesehatan mental
3. Klien dengan kondisi Usia Lanjut
4. Klien dengan kondisi terminal ( Hospice and Palliative care)
(Rice R , 2001.,Allender &Spradley, 2001)

Macam-macam bentuk upaya pelayanan home care :


1. Berdasarkan fokus masalah kesehatan
Berdasarkan jenis malasah kesehatan yang dialami oleh klien, pelayanan
keperawatan di rumah (home care) di bagi tiga kategori yaitu :
a. Layanan perawatan klien sakit
Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa
perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di
rawat di rumah sakit.
b. Layanan berbasis promotif dan preventif
Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan
prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat
bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak,
mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.
c. Pelayanan atau asuhan spesialistik
Mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit terminal misalnya kanker,
penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hipertensi, masalah-masalah
kejiwaan dan asuhan pada anak.

2. Berdasarkan institusi penyelenggara


Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home Care (HC), antara
lain:
a. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama berlangsung
dilakukan adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi,
balita maupun lansia) yang akan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas
(digaji oleh pemerintah). Klien yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah
kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal ini dilakukan oleh Visiting Nurse (VN)
b. Institusi Sosial
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan sukarela dan
tidak memungut biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan
dengan penyandang dananya dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang
melakukan kunjungan rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai wujud
pangabdian kepadan Tuhan.
c. Institusi Swasta
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam bentuk praktik
mandiri baik perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan pelayanan HC
dengan menerima imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran
melalui pihak ke tiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta,
tentu tidak berorientasi “not for profit service”
d. Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care)
Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat dirumah sakit,
karena masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan dirumah.
Alasan munculnya jenis program ini selain apa yang telah dikemukakan dalam
alasan Home Care (HC) diatas, adalah :
 Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan
untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (misalnya ibu post
partum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan
bagaimana cara menyusui yang baik, cara merawat tali pusat bayi,
memandikan bayi, merawat luka perineum ibu, senam post partum, dll) belum
dilaksanakan secara optimum sehingga kemandirian ibu masih kurang.
 Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang
dirawat dirumah sakit.
 Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu memerlukan
biaya yang besar
 Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga
akan meningkatkan kepuasan klien maupun perawat. Hasil penelitian dari
“Suharyati” staf dosen keperawatan komunitas PSIK Univ. Padjajaran
Bandung di RSHS Bandung menunjukkan bahwa konsumen RSHS cenderung
menerima program HHC (Hospital Home Care) dengan alasan ; lebih nyaman,
tidak merepotkan, menghemat waktu & biaya serta lebih mempercepat tali
kekeluargaan (Suharyati, 1998)
3. Berdasarkan Pemberi Layanan
a. Dokter
Pemberian Home Care harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter harus sudah
menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan kepada pasien. Rencana
perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe pelayanan dan peralatan yang dibutuhkan,
frekuensi kunjungan, prognosis, kemungkinan untuk rehabilitasi, pembatasan fungsional,
aktivitas yang diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.
b. Perawat
Bidang keperawatan dalam home care, mencakup fungsi langsung dan tidak
langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua yang membutuhkan
kontak fisik dan interaksi face to face. Aktivitas yang termasuk dalam direct care mencakup
pemeriksaan fisik, perawatan luka, injeksi, pemasangan dan penggantian kateter, dan terapi
intravena. Direct care juga mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga
bagaimana menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect care terjadi ketika pasien
tidak perlu mengadakan kontak personal dengan perawat. Tipe perawatan ini terlihat saat
perawat home care berperan sebagai konsultan untuk personil kesehatan yang lain atau
bahkan pada penyedia perawatan di rumah sakit.
c. Physical therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan pada pasien di
rumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan langsung dan tidak langsung.
Perawatan langsung meliputi: penguatan otot, pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas,
latihan berjalan, dan mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung
meliputi konsultasi dengan petugashome care lain dan berkontribusi dalam konferensi
perawatan pasien.
d. Speech pathologist
Tujuan dari speech theraphy adalah untuk membantu pasien mengembangkan dan
memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa. Speech pathologist juga bertugas memberi
konsultasi kepada keluarga agar dapat berkomunikasi dengan pasien, serta mengatasi masalah
gangguan menelan dan makan yang dialami pasien.
e. Social wolker (pekerja social)
Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan diri dengan faktor
sosial, emosional, dan lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan mereka.
f. Homemaker/home health aide
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien mencapai level
kemandirian dengan cara sementara waktu memberikan personal hygiene. Tugas tambahan
meliputi pencahayaan rumah dan keterampilan rumah tangga lain (Bukit, 2008).

E. Pemberian Pelayanan Keperawatan di Rumah


Tanggung Jawab Home Care Nurse
1. Direct care
2. Documentation
3. Koordinator dan manajer kasus
4. Penentu dari kemampuan finansial klien.
5. Penentu frekuensi dan durasi perawatan
6. Klien advocacy

Prinsip-prinsip Home Health Nursing


1. Memberikan asuhan keperawatan berkualitas pada klien di lingkungan rumahnya
dengan waktu intermitten atau parttime.
2. Keluarga/care giver, lingkungan rumah. Komunitas → elemen kritikal keberhasilan
rencana asuhan keperawatan.
3. Prinsip praktek : cost efektif dan kualitas pelayanan, tatanan lebih kondusif mencapai
kepuasan klien.
4. Keberhasilan manajemen self care di rumah sangat ditentukan oleh kooperatif dan
kebulatan tekad klien dan care giver untuk hidup sehat.
5. Kualitas asuhan klien → pendidikan multi displin → case manajer
6. Menyediakan restorasi, rehabilitasi, dan paliatif → self care manajemen
7. Mengembangkan kompetensi klien / care giver : pengambilan keputusan dan
penilaian dalam manajemen self care di rumah
8. Membantu penyesuaian, mekanisme koping terhadap perubahan gaya hidup, peran
dan konsep diri sebagai hasil dari sakit dan ketidakmampuan.
9. Mengintegrasikan kembali klien / care giver dalam sistem pendukung keluarga,
masyarakat, sosial.

Lingkup Praktek Keperawatan di Rumah


1. Melakukan keperawtan langsung, profesional dan komprehensif
2. Melakukan dokumentasi pelayanan yang telah diberikan
3. Pengelolaan oleh manajer kasus dan koordinator pelayanan
4. Pelayanan diberikan di rumah, waktu frekuensi dan lama disepakati bersama,
diperoleh melalui rujukan atau permintaan langsung.
5. Menentukan biaya pelayanan / asuhan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap
pembiayanan.

F. Mekanisme Pelayanan Home Care


Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat
merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas,
namun klien dapat langsung menghubungi agens pelayanan keperawatan di rumah atau
praktek keperawatan per orangan untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu olehdokter
untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat dirumah,
maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari
pengelola atau agensi perawatan kesehatan di rumah, kemudian bersama-sama klien
dan kelurga akan menentukan masalahnya dan membuat perencanaan, membuat
keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh
klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem
pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan di
rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang
direkrut oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan
oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana
pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan (Ode,
2012)

G. Persyaratan klien yang menerima pelayanan perawatan di rumah


1. Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi
pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola.
2. Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi (informed consent).
3. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan di rumah
untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab dan haknya dalam menerima pelayanan
(Bukit, 2008).

H. Pembiayaan dan Pola Tarif

Kebijaksanaan Tarif dalam Perawatan Kesehatan di rumah, Mengacu pada prinsip-


prinsip yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan sebagai berikut :

Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat. Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah
harus memperhatikan kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat

Penetapan tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah meskipun


dimungkinkan untuk mencari laba namun harus secara seimbang memperhatikan kepentingan
masyarakat berpenghasilan rendah dengan azas gotong royong. Tarif pelayanan kesehatan
Perawatan Kesehatan di Rumah untuk golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin
oleh pihak penjamin (asuransi kesehatan, JPKM,dll) ditetapkan atas dasar saling membantu
melalui suatu ikatan tertulis.Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah harus
mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional.

Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif dalam Perawatan Kesehatan di RumahSelain


memperhatikan kebijakan yang telah disebutkan, penetapan tarif ditetapkan berdasarkan
pertimbangan antara lain kategori tindakan dari yang sederhana sampai dengan yang
kompleks/canggih. Selain itu pertimbangan klasifikasi pelayanan dari yang biasa atau
sederhana sampai dengan yang dapat dikategorikan mewah. Semua itu dapat dijadikan
pertimbangan dalam memperhitungkan tarif yang layak.

Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif meliputi :


Jasa pelayanan kesehatan dan non kesehatan Adalah imbalan yang diterima
pelaksanaan pelayanan atas jasa yang diberikan kepada klien dalam
rangka pelayanan meliputi :

1. Pelayanan medik meliputi : konsultasi dan tindakan medic

2. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan meliputi konsultasi asuhan dan tindakan


keperawatan serta tindakan medik yang dilimpahkan.

3. Pelayanan Penunjang Medik (Laboratorium, Radiologi, Fisioterapis, Terapi wicara,


refraksionis, dll) meliputi konsultasi dan tindakan penunjang medik.

4. Pelayanan Penunjang Non Medik meliputi konsultasi oleh petugas sosial professional
dan pelayanan psikologi dan jiwa.

Jasa pelayanan sarana/prasarana Adalah imbalan-imbalan yang diterima oleh


pengelola atas pemakaian sarana, fasilitas, alat kesehatan, obat dan bahan habis pakai yang
digunakan langsung terhadap klien baik dengan sistem sewa maupun membeli. Kegiatannya
meliputi sewa peralatan medik, peralatan keperawatan dan alat kesehatan lainnya,
transportasi klien, konsultasi per telepon dan sarana komunikasi lainnya, tindakan perbaikan
lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan terapeutik

I. Faktor Penghambat Dalam Pelayanan Home Care


1. Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap
pelayanan Home Care.
2. Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi Jarak
wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home Care dari pihak
rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan rumah
susun yang berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang
mendukung untk proses penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal ini
menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik terhadap keberadaan home care.
3. Tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan home care
4. Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan home care.
5. Terbatasnya tenaga kesehatan
6. Adanya panggilan kunjungan yang tidak diperlukan, hal ini akan membuang waktu,
tenaga dan biaya,
7. Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga
8. Ketergantungan penderita dan atau keluarga,
9. Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama,
10. Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektivitas pelayanan dan cost yang
diperlukan.

J. Masalah / problem yang muncul pada Home Health Care


1. Gaya hidup dan sumber-sumber kehidupan
2. Status kesehatan saat ini dan penyimpangannya
3. Pola dan pengetahuan keluarga dalam mempertahankan kesehatannya.
4. Struktur keluarga dan dinamisasinya
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home care


merupakan bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang mereka hadapi.

Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya
dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan
penjaga yang sakit.Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layanan home care adalah
pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah
yang memadai.

B. Saran
1. Bagi perawat

Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP,
harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.

2. Bagi pasien dan keluarga

Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home care,
manicotti anjuran dari perawa, membantu dalam proses tindakan keperawatan, dan dapat
bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.
DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Alimul Hidayat. 2004. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Dr.M.N Bustan.2000.Epidemiologi Pasien Tidak Menular.Jakarta: PT Rineka Cipta

Notoatmodjo,Soekidjo.1997.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: PT Rineka Cipta

Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta: EGC

Depkes. RI. 2002. Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri Keperawatan


.Pusgunakes, Jakarta

Depkes, R.I. (2002). Pedoman Penerapan Home Care. Jakarta : Dirjen Pelayanan Medik.

Rice, R. (2000), Home Health Nursing Practice, Concept and Application. California
Addison-Wesley Pub Co.

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40379/4/Chapter%20II.pdf

http://www.rajawana.com/artikel/pendidikan-umum/453-home-care.html

http://diponegoronursesassociation.blogspot.com/2008/05/home-care-agency-prespektik-
sistem.html

http://stikeskabmalang.wordpress.com/2009/12/18/home-care-seminar

http://wwwdagul88.blogspot.com/2009/12/home-care-bab-i-pendahuluan-untuk.html

http://e-learning-keperawatan.blogspot.com/2008/12/teori-leininger.html

http://egithink.multiply.com/journal/item/5

Anda mungkin juga menyukai