BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
manusia sehingga di dalam masyarakat selalu ada sistem hukum, ada masyarakat ada
norma hukum (ubi societas ibi ius). Hal tersebut dimaksudkan oleh Cicero bahwa tata
hukum harus mengacu pada penghormatan dan perlindungan bagi keluhuran martabat
manusia. Hukum berupaya menjaga dan mengatur keseimbangan antara kepentingan atau
hasrat individu yang egoistis dan kepentingan bersama agar tidak terjadi konflik.
perorangan dan hak bersama. Oleh karena itu, secara hakiki hukum haruslah pasti dan
adil sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal tersebut menunjukkan pada
hakikatnya para penegak hukum (hakim, jaksa, Notaris, Advokat, dan polisi) adalah
pembela kebenaran dan keadilan sehingga para penegak hukum harus menjalankan
dengan itikad baik dan ikhlas, sehingga profesi hukum merupakan profesi terhormat dan
luhur (officium nobile). Oleh karena itu mulia dan terhormat, profesional hukum sudah
semestinya merasakan profesi ini sebagai pilihan dan sekaligus panggilan hidupnya untuk
Kewenangan hukum adalah hak seorang individu untuk melakukan sesuatu tindakan
dengan batas-batas tertentu dan diakui oleh individu lain dalam suatu kelompok tertentu.
Penegak hukum mempunyai batas kewenangan profesi hukum seperti batas kewenangan
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
tertentu.
Sejalan dengan pengertian profesi diatas, Habeyb menyatakan bahwa profesi adalah
pekerjaan dengan keahlian khusus sebagai mata pencarian. Sementara itu menurut
Kamaruddin, profesi ialah suatu jenis pekerjaan yang karena sifatnya menuntut
Menurut Frans Magnis Suseno, profesi itu harus dibedakan dalam dua jenis, yaitu
profesi pada umumnya dan profesi luhur. Profesi pada umumnya, paling tidak ada dua
Dalam profesi yang luhur motifasi utamanya untuk memperoleh nafkah dari
pekerjaan yang dilakukannya, disamping itu juga terdapat dua prinsip yang penting,
yaitu:
Profesi hukum merupakan salah satu dari sekian profesi lain, misalnya profesi
dokter, profesi teknik, dn lain-lain. Profesi hukum mempunyai ciri tersendiri, karena
profesi ini sangat bersentuhan langsung dengan kepentingan manusia yang lazim disebut
dengan klien. Profesi hukum mempunyai keterkaitan dengan bidang-bidang hukum yang
1
2
terdapat dalam negara kesatuan Repoblik Indonesia, misalnya kehakiman, kejaksaan,
Profesi adalah pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang
tergantung pada kekuatan fisik maupun finansial). Hal ini dikarenakan Ketertiban
berkeadilan adalah kebutuhan dasar manusia, dan Keadilan merupakan Nilai dan
keutamaan yang paling luhur serta merupakan unsur esensial dan martabat manusia.
Ruang Lingkup Etika Profesi Hukum adalah Untuk melaksanakan suatu fungsi,
pada semua ini dalam setiap bidang pada dasarnya terdapat beberapa unsur pokok, yaitu :
Tugas, yang merupakan kewajiban dan kewenangan. Aparat, orang yang melaksanakan
tugas tersebut. Lembaga, yang merupakan tempat atau wadah yang dilengkapi dengan
sarana dan prasarana bagi aparat yang akan melaksanakan tugasnya. Bagi seorang aparat,
dengan baik dan harus dikerjakan dengan sebaiknya. Untuk mengerjakan tugas tersebut
akan terkandung sebuah tanggung jawab dalam melaksanakan dan mengerjakan tugas
tersebut.
Tanggung jawab dapat dibedakan menjadi 3 hal yakni : moral, tehnis profesi dan
hukum. Tanggung jawab hukum merupakan tanggung jawab yang menjadi beban aparat
untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan rambu-rambu hukum yang telah ada, dan
wujud dari pertanggung jawaban ini merupakan sebuah sanksi. Sementara itu tanggung
jawab moral merupakan tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai, norma-norma yang
berlaku dalam lingkungan kehidupan yang bersangkutan (kode etik profersi). Pada
3
4
dasarnya tuhan menciptakan manusia tidaklah sendiri diperlukannya berinteraksi dan
tugasnya sering kali manusia harus berbenturan dengan satu samalain. Dalam hal ini
dibutuhkan sebuah pranata sosial berupa aturan-aturan hukum. hukum melalui peradilan
akan memberikan prelindungan hak, terhadap serangan atas kehormatan dan harga diri
yang bersangkutan karena mereka secara pribadi mempunyai tanggung jawab penuh atas
mutu pelayanan profesinya dan harus secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan warga
masyarakat yang memerlukan pelayanan dalam bidang hukum, untuk itu tentunya
keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
yang berupa kewajiban terhadap masyarakat yang membutuhkan pelayanan hukum yang
kesadaran terhadap kewajiban untuk taat pada ketentuan undang-undang saja, tetapi juga
kepada hokum yang tidak tertulis. Bahkan kesadaran akan kewajiban hokum ini sering
Kewajiban hukum dan kewajiban profesi terletak pada kesadaran akan kewajiban
pada orang lain, yaitu mengingat, memperhatikan, dan menghormati serta tidak
merugikan kepentingan orang lain tanpa mengabaikan kepentingan sendiri atau organisasi
profesinya.5[5]
5
a. Bertindak jujur, seksama, mandiri, tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang
b. Membuat akta dalam bentuk minuta akta dan menyimpannya sebagai bagian dari
protokol notaris, dan notaris menjamin kebenarannya. Notaris tidak wajib menyimpan
c. Mengeluarkan grosse akta, salinan akta dan kutipan akta berdasarkan minuta akta.
d. Wajib memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam UUJN, kecuali ada alasan
untuk menolaknya. Yang dimaksud dengan alasan menolaknya adalah alasan: yang
membuat notaris berpihak, yang membuat notaris mendapat keuntungan dari isi akta,
Notaris memiliki hubungan darah dengan para pihak, akta yang dimintakan para pihak
orang lain. Berbicara kewenangan memang menarik, karena secara alamia manusia
sebagai mahluk social memiliki keinginan untuk diakui ekstensinya sekecil apapun dalam
suatu komunitasnya,dan salah satu factor yang mendukung keberadaan ekstensi tersebut
Secara pengertian bebas kewenangan adalah hak seorang individu untuk melakukan
sesuatu tindakan dengan batas-batas tertentu dan diakui oleh individu lain dalam suatu
kelompok tertentu.
Kewenangan notaris tersebut dalam Pasal 15 dari ayat (1) sampai dengan ayat (3)
6
b. Kewenangan Khusus Notaris.
Pasal 15 ayat (1) UUJN menegaskan bahwa salah satu kewenangan notaris yaitu
membuat akta secara umum. Hal ini dapat disebut sebagai Kewenangan Umum Notaris
1. Tidak dikecualikan kepada pejabat lain yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
2. Menyangkut akta yang harus dibuat adalah akta otentik mengenai semua
perbuatan, perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh aturan hukum untuk
Namun, ada juga beberapa akta otentik yang merupakan wewenang notaris dan juga
menjadi wewenang pejabat atau instansi lain, yaitu (Habib Adjie, 2008 : 79) :
b. Akta berita acara tentang kelalaian pejabat penyimpan hipotik (Pasal 1227 BW),
c. Akta berita acara tentang penawaran pembayaran tunai dan konsinyasi (Pasal 1405, 1406
BW),
d. Akta protes wesel dan cek (Pasal 143 dan 218 WvK),
e. Surat kuasa membebankan Hak Tanggungan (Pasal 15 ayat [1] UU No.4 Tahun 1996),
Berdasarkan wewenang yang ada pada notaris sebagaimana tersebut dalam Pasal 15
UUJN dan kekuatan pembuktian dari akta notaris, maka ada 2 hal yang dapat kita
pahami, yaitu :
1. Notaris dalam tugas jabatannya memformulasikan keinginan/tindakan para pihak
sempurna, sehingga tidak perlu dibuktikan atau ditambah dengan alat bukti yang
lainnya. Jika misalnya ada pihak yang menyatakan bahwa akta tersebut tidak
benar, maka pihak yang menyatakan tidak benar inilah yang wajib membuktikan
seperti :
a. Mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan
khusus.
c. Membuat salinan (copy) asli dari surat-surat di bawah tangan berupa salinan yang
memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan.
banyak mendapat sorotan dari kalangan ahli hukum Indonesia dan para notaris itu sendiri.
akta di bidang pertanahan. Ada tiga penafsiran dari pasal tersebut (Habib Adjie, 2008 :
84) yaitu:
1. Notaris telah mengambil alih semua wewenang PPAT menjadi wewenang notaris
3. Tidak ada pengambil alihan wewenang dari PPAT ataupun dari notaris, karena
Jika kita melihat dari sejarah diadakannya notaris dan PPAT itu sendiri maka akan
nampak bahwa memang notaris tidak berwenang untuk membuat akta di bidang
pertanahan. PPAT telah dikenal sejak sebelum kedatangan bangsa penjajah di negeri
Indonesia ini, dengan berdasar pada hukum adat murni yang masih belum diintervensi
oleh hukum-hukum asing. Pada masa itu dikenal adanya (sejenis) pejabat yang bertugas
untuk mengalihkan hak atas tanah di mana inilah yang merupakan cikal bakal dari
keberadaan PPAT di Indonesia. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa lembaga PPAT
yang kemudian lahir hanya merupakan kristalisasi dari pejabat yang mengalihkan hak
atas tanah dalam hukum adat. Adapun mengenai keberadaan notaris di Indonesia yang
dimulai pada saat zaman penjajahan Belanda ternyata sejak awal memang hanya
memiliki kewenangan yang terbatas dan sama sekali tidak disebutkan mengenai
Namun, hal ini akan menjadi riskan jika kita melihat hierarki peraturan yang mengatur
mengenai keberadaan dan wewenang kedua pejabat negara ini. Keberadaan notaris
PPAT diatur dalam suatu PP (No.37 Tahun 1998) yang secara hierarki tingkatannya lebih
rendah jika dibandingkan dengan UU (No.30 Tahun 2004) yang mengatur keberadaan
Sampai sekarang pun hal ini masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan baik pakar
hukum maupun notaris dan/atau PPAT itu sendiri. Jalan tengah yang dapat diambil adalah
bahwa notaris juga dapat memiliki wewenang di bidang pertanahan sepanjang bukan
Yang dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) UUJN dengan kewenangan yang akan
ditentukan kemudian adalah wewenang yang berdasarkan aturan hukum lain yang akan
datang kemudian (ius constituendum) (Habib Adjie, 2008 : 82). Wewenang notaris yang
perundang-undangan ini dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 2 UU no. 5 Tahun 1986 tetang
Peradilan Tata Usaha Negara (Habib Adjie, 2008 : 83), bahwa : Yang dimaksud dengan
bersifat mengikat secara umum yang dikeluarkan oleh Badan Perwakilan Rakyat
Bersama Pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, serta semua
keputusan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di tingkat pusat maupun tingkat
negara (Pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat) atau Pejabat Negara yang
berwenang dan mengikat secara umum. Dengan batasan seperti ini, maka peraturan
bawah undang-undang.7[7]
7
Kewenangan jaksa menurut pasal 30 ayat 1-3 UU 16/2004 adalah sebagai berikut:
a. Pidana
1. Melakukan penuntutan.
5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
Kewenangan Jaksa dibidang perdata dan tata usaha negara adalah Dengan kuasa
khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama
berikut:
8
Problematika secara sosiologis keberadaan advokat di tengah-tengah masyarakat
seperti buah simalakama. Fakta yang tidak terbantahkan adalah keberadaan advokat
hukum. Tetapi ada juga sebagian masyarakat menilai bahwa keberadan advokat dalam
sistem penegakan hukum tidak diperlukan, penelitian negatif ini tidak terlepas dari sepak
terjang dari advokat sendiri yang kadang kala menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
aparat penegak hukum tidak sesuai dengan harapan dan yang paling disayangkan adalah
dilengkapi oleh kewenangan sama dengan halnya dengan penegak hukum lain seperti
polisi, jaksa dan hakim. Kewenangan advokat dalam sistem penegakan hukum menjadi
Aparat penegak hukum seperti hakim, jaksa dan polisi dalam menjalankan tugas dan
kesejajaran diantara aparat penegak hukum juga untuk menghindari adanya multi tafsir
diantara aparat penegak hukum yang lain dan kalangan advokat itu sendiri terkait dengan
kewenangan Advokat di dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai aparat penegak
hukum. Dengan demikian maka terjadi kekosongan norma hukum terkait dengan
kewenangan Advokat tersebut. Perlu diketahui bahwa profesi advokat adalah merupakan
Kehakiman sebagai organ negara yang menjalankan fungsi negara. Bedanya adalah kalau
Advokat adalah lembaga privat yang berfungsi publik sedangkan Kepolisian, Kejaksaan
dan Kehakiman adalah lembaga publik. Jika Advokat dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya diberikan kewenangan dalam statusnya sebagai aparat penegak hukum maka
kedudukannya sejajar dengan aparat penegak hukum yang lain. Dengan kesejajaran
tersebut akan tercipta keseimbangan dalam rangka menciptakan sistem penegakan hukum
yudisial ditempatkan untuk menjaga dan mewakili masyarakat. Sedangkan hakim, jaksa,
dan polisi ditempatkan untuk mewakili kepentingan negara. Pada posisi seperti ini
kedudukan, fungsi dan peran advokat sangat penting, terutama di dalam menjaga
keseimbangan diantara kepentingan negara dan masyarakat. Ada dua fungsi Advokat
terhadap keadilan yang perlu mendapat perhatian. Yaitu pertama kepentingan, mewakili
klien untuk menegakkan keadilan, dan peran advokat penting bagi klien yang
sistem peradilan dan fungsi Advokat. Selain kedua fungsi Advokat tersebut yang tidak
hukum kepada masyarakat baik melalui media cetak, elektronik maupun secara langsung.
Fakta yang tidak terbantahkan bahwa keberadaan Advokat sangat dibutuhkan oleh
eksistensi Advokat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dalam sistem penegakan
kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yang lain (Hakim,
Jaksa, Polisi) dan juga dapat memberikan batasan kewenangan yang jelas terhadap
hukum. Hal ini mengakibatkan kedudukan advokat tidak sejajar dengan aparat penegak
Dari kondisi itu tampak urgensi adanya kewenangan advokat didalam menjalankan
fungsi dan tugasnya dalam sistem penegak hukum. Kewenangan advokat tersebut
9
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Profesi adalah pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang
dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan.
tergantung pada kekuatan fisik maupun finansial). Hal ini dikarenakan Ketertiban
berkeadilan adalah kebutuhan dasar manusia, dan Keadilan merupakan Nilai dan
keutamaan yang paling luhur serta merupakan unsur esensial dan martabat manusia.
Kewajiban hukum dan kewajiban profesi terletak pada kesadaran akan kewajiban
pada orang lain, yaitu mengingat, memperhatikan, dan menghormati serta tidak
merugikan kepentingan orang lain tanpa mengabaikan kepentingan sendiri atau organisasi
profesinya
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh sebab itu Kritik dan Saran yang membangun semangat, kami harapkan demi