MATA KULIAH
DASAR K3
DOSEN PEMBIMBING
ZUNIDRA,SKM.M.Kes
NIP : 196305241989032003
OLEH
DITA AGUSTINA
NIM : PO.71.33.0.17.4587
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Penyakit Akibat Kerja.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar K3
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Jambi,11 – 11 – 2018
penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... I
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 1
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah. Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga
kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan
peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat
manusiawi atau bermartabat. Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
bisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja
karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan
kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non
kesehatan kesehatan di Indonesia belum terekam dengan baik. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi
karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai.
Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman
walaupun sudah tersedia.
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan hidupnya. Dalam bekerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan
karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri,
keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat meminimalisir Kecelakaan dalam kerja
adalah tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam
kecelakaan kerja dan dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya
keselamatan dan kesehatan kerja.
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah bagaimana memahami penyakit akibat kerja. Dan mencegah penyakit yang
disebabkan saat kerja guna meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
1.3 Tujuan
untuk memberikan informasi kepada pembaca agar lebih mengerti tentang penyakit yang
diakibatkan akibat kerja dan dapat mengurangi korban kecelakaan kerja guna meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Sebuah hal yang subtansi dari kehidupan kita adalah pentingnya pekerjaan, karena dengan
bekerja kita dapat menghidupi kehidupan kita secara jasmani, namun kadang dengan pekerjaan
membuat seluruh organ-organ tubuh jenuh dengan aktifitas yang sering kita lakukan. Sehingga
organ tubuh mengalami sutu hal yang membuat kita merasa sakit, untuk memahami lebih dalam
kami akan mendefinisikan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan.
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan,
proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit akibat kerja merupakan penyakit
yang artifisual atau man made disease.
2.2 Penjelasan Db
Telinga manusia lebih sensitif terhadap suara dalam rentang frekuensi 1 hingga 4 kHz daripada
terdengar pada frekuensi yang sangat rendah atau sangat tinggi. Mengenai kebisingan - tekanan
suara yang lebih tinggi karena itu lebih dapat diterima pada frekuensi yang lebih rendah dan lebih
tinggi daripada di kisaran pertengahan.
Pengetahuan tentang telinga manusia penting dalam desain akustik dan pengukuran
suara. Untuk mengimbangi meter suara pendengaran manusia biasanya dilengkapi dengan filter
yang menyesuaikan respon suara yang diukur dengan suara manusia. Filter umum adalah
dB (A)
dB (B)
dB (C)
2
dB (A)
Filter desibel A banyak digunakan. dB (A) secara kasar sesuai dengan kebalikan dari kurva 40
dB (pada 1 kHz ) yang sama untuk telinga manusia.
Dengan filter dB (A), pengukur tingkat suara kurang sensitif terhadap frekuensi yang sangat tinggi
dan sangat rendah. Pengukuran yang dilakukan dengan skala ini dinyatakan sebagai dB (A).
Catatan! Singkatan dBA atau db (A) tidak diakui oleh SI. Menurut SI - digunakan
atau
dimana
PAK pada saluran pernafasan dapat bersifat akut maupun kronis. Akut misalnya asma akibat kerja.
Sering didiagnosis sebagai tracheobronchitis akut atau karena virus. Kronis, missal: asbestosis.
Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Edema paru akut. Dapat disebabkan
oleh bahan kimia seperti nitrogen oksida.
2. Penyakit Kulit
Pada umumnya tidak spesifik, menyusahkan, tidak mengancam kehidupan, kadang sembuh sendiri.
Dermatitis kontak yang dilaporkan, 90% merupakan penyakit kulit yang berhubungan dengan
pekerjaan. Penting riwayat pekerjaan dalam mengidentifikasi iritan yang merupakan penyebab,
membuat peka atau karena faktor lain.
3
3. Kerusakan Pendengaran
Banyak kasus gangguan pendengaran menunjukan akibat pajanan kebisingan yang lama, ada beberapa
kasus bukan karena pekerjaan. Riwayat pekerjaan secara detail sebaiknya didapatkan dari setiap orang
dengan gangguan pendengaran. Dibuat rekomendasi tentang pencegahan terjadinya hilangnya
pendengaran.
Tidak ada tes atau prosedur yang dapat membedakan penyakit pada punggung yang berhubungan
dengan pekerjaan daripada yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Penentuan kemungkinan
bergantung pada riwayat pekerjaan. Artritis dan tenosynovitis disebabkan oleh gerakan berulang yang
tidak wajar.
5. Kanker
Adanya presentase yang signifikan menunjukan kasus Kanker yang disebabkan oleh pajanan di
tempat kerja. Bukti bahwa bahan di tempat kerja, karsinogen sering kali didapat dari laporan klinis
individu dari pada studi epidemiologi. Pada Kanker pajanan untuk terjadinya karsinogen mulai > 20
tahun sebelum diagnosis.
7. Penyakit Liver
Sering di diagnosis sebagai penyakit liver oleh karena hepatitis virus atau sirosis karena alkohol.
Penting riwayat tentang pekerjaan, serta bahan toksik yang ada.
8. Masalah Neuropsikiatrik
Masalah neuropsikiatrik yang berhubungan dengan tempat kerja sering diabaikan. Neuro pati perifer,
sering dikaitkan dengan diabet, pemakaian alkohol atau tidak diketahui penyebabnya, depresi SSP
oleh karena penyalahgunaan zat-zat atau masalah psikiatri. Kelakuan yang tidak baik mungkin
merupakan gejala awal dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Lebih dari 100 bahan kimia
(a.I solven) dapat menyebabkan depresi SSP. Beberapa neurotoksin (termasuk arsen, timah, merkuri,
methyl, butyl ketone) dapat menyebabkan neuropati perifer. Carbon disulfide dapat menyebabkan
gejala seperti psikosis.
4
2.4 Cara Penanggulangan Penyakit Akibat Kerja
Pengurus perusahaan harus selalu mewaspadai adanya ancaman akibat kerja terhadap pekerjaannya.
Kewaspadaan tersebut bisa berupa :
Mengetahui keadaan pekerjaan dan kondisinya dapat menjadi salah satu pencegahan terhadap PAK.
Beberapa tips dalam mencegah PAK, diantaranya:
Selain itu terdapat juga beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh agar bekerja bukan menjadi
lahan untuk menuai penyakit. Hal tersebut berdasarkan Buku Pengantar Penyakit Akibat Kerja,
diantaranya:
1. Perilaku Kesehatan
2. Faktor bahaya di tempat kerja
3. Perilaku kerja yang baik
4. Olahraga
5. Gizi seimbang
3. Pencegahan Tersier
Kondisi fisik sehat dan kuat sangat dibutuhkan dalam bekerja, namun dengan bekerja benar teratur
bukan berarti dapat mencegah kesehatan kita terganggu. Kepedulian dan kesadaran akan jenis
pekerjaan juga kondisi pekerjaan dapat menghalau sumber penyakit menyerang. Dengan didukung
perusahaan yang sadar kesehatan, maka kantor pun akan benar-benar menjadi lahan menuai hasil
bukanlah penyakit.
5
Perawatan dan pengobatan
Dalam melakukan penanganan terhadap penyakit akibat kerja, dapat dilakukan duamacam terapi,
yaitu:
2. Terapi okupasia
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan
keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan
cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk
mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi melalui
pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi
pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja.
7
DAFTAR PUSTAKA
1. http://misbakhul-ulum27.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
2. http://husnirafikha.blogspot.com/2013/11/penyakit-akibat-kerja.html
3. https://nimroatul.wordpress.com/2012/05/16/akustik/