Anda di halaman 1dari 14

1.

Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh
peningkatan keluaran (emisi) gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida,
hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Pemanasan global
(global warming) menjadi salah satu isu lingkungan utama yang dihadapi dunia saat ini.
Selama 20 abad ini, kenaikan suhu diperkirakan mencapai 0,3-0,8°C. Untuk 100
tahun kedepan, kenaikannya diperkirakan mencapai 4°C. Kenaikan suhu ini dapat merubah
iklim sehingga menyebabkan perubahan pola cuaca yang dapat menimbulkan peningkatan
dan perubahan curah hujan, angin dan badai, serta terjadinya bencana alam yang dapat
memakan banyak korban jiwa.
Pemanasan global berhubungan dengan proses meningkatnya suhu rata-rata
permukaan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar
matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi
panas dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.
Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap oleh gas-
gas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah kaca
terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida. Kontribusi besar yang
mengakibatkan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah aktivitas manusia. Temperatur
global rata-rata setiap tahun dan lima tahunan tampak meningkat.

2. Proses Pemanasan Global


Proses pemanasan global terjadi melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.

Ketika sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui lapisan
gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan, tanah, air, dan komponen
ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari tersebut. Sisanya akan dipantulkan kembali ke
atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian lagi terperangkap oleh gas rumah
kaca di atmosfir dan dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek rumah kaca (green
house effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya bongkah-bongkah es di kutub. Bila
dibiarkan terus-menerus permukaan air laut akan naik yang menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau
kecil dan daerah tepi pantai.
3. Penyebab Pemanasan Global

Penyebab pemanasan global cukup banyak dan kompleks. Bisa jadi global warming
juga akan bertambah seiring dengan perkembangan aktivitas dan kebutuhan manusia di dunia
ini. Beberapa aktivitas penting yang dilakukan sehari–hari tanpa sadar juga dapat menjadi
penyebab pemanasan global, seperti aktivitas di rumah, lingkungan, alam bahkan kebijakan
di pemerintahan juga dapat menjadi salah satu penyebab global warming. Berikut ini
penyebab pemanasan global:

 Sedikitnya pepohonan yang ditanam di rumah

Seperti yang kita ketahui, bahwa warga perkotaan banyak yang memiliki rumah
minimalis dan mepet-mepet dengan tetangga. Sehingga tidak jarang bahwa rumah yang
dimilikinya tidak memiliki pepohonan sebagai sumber oksigen dan penyejuk udara. Padahal
menanam pohon di sekitar rumah sangat penting dan juga dapat meminimalisir penyebab
terjadinya pemanasan global. Hal yang perlu kita ketahui dan pahami dalam masalah ini
adalah pepohonan memiliki banyak peran bagi lingkungan, karena pohon bisa menjadi alat
untuk mengatasi suhu panas dan menghirup Co2 yang menjadi salah satu penyebab
pemanasan global.

 Penggunaan listrik berlebihan

Banyaknya alat elektronik di rumah akan menjadikan penggunaan listrik semakin banyak.
Akibatnya energi yang dibutuhkan oleh pembangkit listrik juga semakin besar. Dengan bertambah
besarnya energi listrik yang dihasilkan juga akan menjadi salah satu penyebab pemanasan global.
Dengan mengetahui hal ini seharusnya Penggunaan listrik yang terlalu banyak d rumah dikurangi
mulai saat ini. Matikan segala aktivitas energi listrik jika tidak di pakai atau siang hari. Dengan
begitu Anda sudah berkontribusi untuk mengurangi global warming di dunia ini.

 Banyaknya bangunan menggunakan konsep rumah kaca

Rumah kaca memang terlihat lebih indah, belakangan ini terlihat banyak sekali
gedung tinggi yang menggunakan konsep rumah kaca pada dindingnya. Dampak yang
ditimbulkannya adalah ia tidak dapat menyerap matahari melainkan memantulkannya ke
udara. Semakin banyak gedung dengan konsep rumah kaca maka akan semakin panas
lingkungan ini.

 Jumlah kendaraan yang meningkat

Jumlah kendaraan yang ada di dunia selalu bertambah sehingga penggunaan bahan
bakar juga akan meningkat. Hasil pembakaran kendaraan bermotor selain dapat mengganggu
kesehatan juga dapat menyebabkan pemanasan global. Selain itu pasokan energi dunia akan
cepat habis. Efek dari peningkatan kendaraan juga menimbulkan kemacetan yang merupakan
masalah di kota-kota besar.

 Asap pabrik
Adanya pabrik di seluruh dunia memberikan dampak kesejahteraan karena
melahirkan lapangan pekerjaan baru, tetapi asap yang dikeluarkan setiap harinya dapat
menjadi penyebab pemanasan global.

 Pembakaran hutan

Pembakaran hutan biasanya dilakukan untuk membuka lahan baru untuk pertanian,
tetapi sering pula ditemukan pembakaran hutan secara ilegal sehingga kita tidak bisa
mendapatkan manfaat dari hutan yaitu untuk mengambil gas CO2, masalah lain yang muncul
adalah seringnya terjadi banjir.

 Semakin menipisnya lapisan ozon

Banyaknya gas yang berada di udara menyebabkan kebocoran pada lapisan ozon.
Padahal lapisan ozon memiliki manfaat untuk melindungi penduduk bumi dengan cara
memfilter sinar matahari agar gelombang yang berbahaya tidak sampai ke bumi. Akan tetapi
hal ini sudah terlanjur terjadi. Kebocoran ozon terjadi setiap saat sementara proses
pengembaliannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Mungkin suatu saat lapisan ozon
akan benar-benar hilang.

 Kondisi Bumi yang Tua

Usia bumi diperkirakan sudah mencapai 4,6 milyar. dan bumi ini telah dihidupi oleh
beberapa generasi mulai dari nabi adam hingga abad 21 sudah tidak terhitung jumlahnya.
Setiap generasi pasti menyebabkan perubahan pada lingkungan termasuk menyebabkan
pemanasan global sedikit demi sedikit.

4. Rincian Radiasi yang Memantul Ke Bumi

 25% : dipantulkan awan dan partikel partikel lain


 25% : di serap awan
 45% : di serap permukaan bumi
 10% : dipantulkan lagi oleh permukaan bumi

5. Dampak Pemanasan Global

Dampak-dampak kenaikan suhu ini tak harus menunggu lama untuk muncul, karena
tanda-tanda dampak pemanasan global mulai terlihat saat ini. Pemanasan melelehkan gletser
dan lautan es, mengubah pola curah hujan, dan menyebabkan pergerakan hewan-hewan.
Bumi telah mengalami penderitaan dari beberapa dampak pemanasan global.

Berikut dampak-dampak perubahan iklim yang tampak semakin jelas:

1. Es meleleh di seluruh dunia, terutama di kutub-kutub Bumi. Pelelehan ini mencakup gletser-
gletser pegunungan, lapisan es yang menyelimuti Antartika Barat dan Greenland, serta es
lautan Arktik.

2. Permukaan laut diperkirakan naik antara 18 hingga 59 cm di akhir abad dan pelelehan es di
kutub yang berlanjut dapat menambah kenaikan antara 10 hingga 20 cm.
3. Banyak spesies yang telah terdampak kenaikan suhu. Misalnya, peneliti bernama Bill Fraser,
telah melacak penurunan populasi penguin Adelie di Antartika, yang jumlahnya menyusut
dari 32.000 pasangan menjadi 11.000 dalam 30 tahun.

4. Beberapa penyakit akan mewabah, seperti malaria dan virus zika. Ekosistem akan berubah,
beberapa spesies akan bergerak lebih jauh ke utara atau berhasil bertahan hidup, namun ada
pula yang tak bisa menyelamatkan diri dan pada akhirnya akan punah.

5. Beberapa spesies kupu-kupu, rubah dan tanaman alpin telah berpindah lebih jauh ke utara
atau ke daerah yang lebih tinggi dan dingin. Ilmuwan yang meneliti satwa liar, Martyn
Obbard, menemukan bahwa sejak pertengahan 1980-an, dengan es yang semakin berkurang
untuk tempat hidup dan jumlah ikan yang menyusut, beruang kutub menjadi lebih kurus. Ahli
biologi beruang kutub, Ian Stirling juga menemukan pola yang sama di Teluk Hudson. Ia
khawatir, jika es laut menghilang, beruang kutub pun bakal menghilang.

6. Permukaan laut meningkat lebih cepat selama abad terakhir.

7. Presipitasi (hujan dan salju) telah meningkat secara rata-rata di seluruh dunia.

8. Beberapa spesies invasive berkembang pesat. Misalnya, populasi kumbang kulit cemara
meledak di Alaska berkat 20 tahun musim panas yang hangat. Serangga ini telah mengunyah
lebih dari 4 juta hektar pohon cemara.

9. Angin topan dan badai-badai lainnya cenderung menjadi lebih kuat.

10. Banjir dan kekeringan akan menjadi lebih umum. Curah hujan di Ethiopia, yang pada
dasarnya telah sering dilanda kekeringan, bisa turun hingga 10 persen selama 50 tahun ke
depan.

11. Krisis air tawar akan marak terjadi. Jika tudung es Quelccaya di Peru terus mengalami
pelelehan pada tingkat seperti saat ini, tudung es tersebut akan hilang pada 2100. Akibatnya,
ribuan orang yang bergantung pada es Quelccaya akan kehilangan sumber untuk memenuhi
kebutuhan minum dan energi listrik.

6. Cara Mengatasi Pemanasan Global

 Mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu

Penggunaan listrik berlebihan dapat memicu peningkatan karbondioksida, maka


sebaiknya anda mematikan lampu disaat tidur malam hari. Gunakan peralatan listrik yang
hemat energi seperti lampu LED. Selai itu juga akan menghemat pengeluaran biaya listrik
setiap bulannya.

 Hindari membuang sampah organik sembarangan

Sampah organik akan menghasilkan gas metana apabila pemakaian dalam jumlah
banyak. bayangkan sendiri di Indonesia saja setiap harinya dapat mengeluarkan bermilyar-
milyar plastik dalam segala bidang. Hal inilah yang merupakan salah satu penyebab
pemanasan global.
 Tingkatkan jumlah pohon di rumah

Sebaiknya setiap rumah menanam pohon yang dapat hidup bertahun-tahun untuk
membantu menggunakan karbondioksida dalam proses fotosintesis.

 Rutin melakukan perawatan kendaraan

Kendaraan yang terawat dengan baik maka pembuangan gasnya akan baik pula
sehingga tidak menghasilkan gas yang berbahaya, bila terdapat kerusakan pada saringan
pembuangan segera perbaiki.

 Ubah Kebiasaan Berkendara

Bila anda tidak terburu-buru alangkah baiknya pergi dengan berjalan kaki, atau lebih
baik bersepeda daripada menggunakan kendaraan bermotor yang menyebabkan pemanasan
global.

7. Hujan Asam

Hujan asam merupakan sejenis hujan pada umumnya, akan tetapi memiliki tingkat
keasaman yang berbeda jika dibandingkan dengan hujan pada umumnya. Hujan yang terjadi
di Indonesia pada umumnya memiliki pH normal sekitar 6, sedangkan pada hujan asam
tingkat pHnya adalah dibawah 5,6. Secara umum, hujan yang turun di wilayah Indonesia
memiliki pH normal sekitar 6. Dan hujan asam ini mempunyai kandungan pH di bawah kadar
normal tersebut. Asamnya hujan ini dikarenakan adanya kandungan karbondioksida atau CO₂
yang larut dengan air hujan tersebut dan memiliki bentuk sebagai asam lemah.

7.1 Karakteristik Hujan Asam

Seperti jenis hujan lainnya, hujan asam ini juga mempunyai karakteristik khusus yang akan
menjadi ciri khasnya dan membedakannya dengan jenis hujan yang lainnya. Karakteristik atau ciri-
ciri yang dimiliki oleh hujan asam ini hanya dapat kita temukan di hujan asam saja dan tidak di hujan
yang lainnya. Beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh hujan asam ini antara lain adalah
sebagai berikut:

 Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7


 Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat yang ada di dalam polusi udara.
 Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang
ada di atmosfer
 Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan juga paru- paru
 Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
 Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki kekabalan tubuh yang rendah
7.2 Proses Terjadinya Hujan Asam
a. Penguapan

Di bumi ini setidaknya banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang dapat
memicu timbulnya berbagai macam gas yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Contoh gas gas tersebut adalah karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur dioksida dan
hidrogen sulfur. Gas gas tersebut biasanya berasal dari kendaraan bermotor, uap pabrik,
pembakaran dan lain sebagainya.
Selain itu, bumi kita ini juga didominasi oleh perairan. Sehingga ketika siang hari,
pada saat matahari bersinar dengan terangnya, air air tersebut akan mengalami penguapan
menuju ke lapisan bumi. Menguapnya air dari laut ataupun dari sungai dan juga
berkumpulnya gas gas tersebut di udara merupakan proses awal terjadinya hujan asam.

b. Penyatuan
Setelah uap air dan gas gas tersebut mengalami penguapan menuju lapisan bumi,
maka kedua materi tersebut akan saling bertemu satu sama lain. Pertemuan antara karbon
dioksida & karbon monoksida dengan uap air, kemudian hidrogen sulfur dan sulfur oksida
juga bertemu dengan uap air. Pertemuan antara kedua senyawa inilah yang menyebabkan
terjadinya hujan asam di bumi ini. Dimana pada saat pertemuan antara karbon dioksida dan
karbon monoksida dengan uap air, disini menghasilkan asam lemah. Sedangkan pertemuan
hidrogen sulfur dan sulfur oksida juga bertemu dengan uap air ini menghasilkan asam kuat.
Kedua asam tersebut inilah yang memicu dapat terjadi hujan asam.

c. Proses akhir

Masing masing senyawa yang telah saling bercampur tersebut nantinya akan terbawa
oleh angin dan menuju tempat yang lebih tinggi dari sebelumnya. Ketika sudah mencapai
pada ketinggian tertentu, campuran antara gas dan air tersebut pada akhirnya akan
mengalami titik jenuh. Titik jenuh inilah yang kemudian akan mulai menjatuhkan titik titik
air, dimana titik titik air tersebut sudah mengandung asam. Titik titik air yang jatuh inilah
yang disebut sebagai hujan asam.

7.3 Dampak Negatif Hujan Asam


a. Ekosistem Laut Terganggu
Hujan yang turun ke bumi nantinya akan bermuara ke laut. Jika hujan
tersebut mengandung asam yang tinggi maka akan menyebabkan ekosistem dalam
laut mengalami gangguan. Gangguan yang dimaksud disini adalah gangguan pada
populasi ikan, dimana beberapa ikan tidak dapat beradaptasi pada pH air yang
berganti. Tidak hanya ikan saja yang mengalami gangguan, akan tetapi beberapa
binatang laut lainnya juga akan mendapatkan efek dari hujan asam. Beberapa dari
hewan laut yang tidak dapat beradaptasi dengan cepat akan mengalami kematian.
Selain itu, rantai makanan di laut juga akan mengalami gangguan.

b. Pertumbuhan Akar Terhambat


Hujan asam yang terserap oleh tanah akan memberikan dampak pada
tanaman yang tumbuh, dimana akar pada tanaman akan menjadi sulit berkembang
dan daya cengkeram pada tanah menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan tanaman
menjadi mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya, selain itu
akar yang tidak kuat tersebut membuat tumbuhan tersebut menjadi cepat roboh.

c. Erosi dan Menurunnya Kesuburan Tanah


Hujan asam juga memberikan dampak pada tanah, salah satunya adalah dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran tanah. Normalnya, tanah akan mengandung
beberapa mineral dan senyawa kimia yang bermanfaat bagi tumbuhan, akan tetapi
setelah terjadi hujan asam, maka mineral dan senyawa kimia tersebut akan hilang.

d. Kesehatan Terganggu
Hujan asam yang mengandung banyak senyawa kimia juga menimbulkan
dampak pada manusia. Beberapa gangguan yang dialami diantaranya adalah
pada sistem pernapasan pada manusia, dimana bau yang terhirup akan mengganggu
paru paru kita, selain itu bagi mereka penderita asma juga akan menjadi tidak
nyaman. Selain memberikan dampak pada sistem pernafasan, hujan asam juga
memberikan dampak pada kulit kita. Apabila hujan asam tersebut secara langsung
terkena kulit, maka kulit akan mengalami iritasi bahkan menimbulkan penyakit kulit
lainnya. Kesehatan yang sudah terganggu, apabila tidak segera ditangani akan
menyebabkan kematian mendadak.

e. Besi Korosif
Senyawa kimia yang kuat pada hujan asam juga memberikan dampak pada
berbagai jenis logam besi. Apabila besi tersebut terkena langsung, maka dalam
hitungan jam besi tersebut akan menjadi berkarat. Hal ini sangat sulit dicegah,
mengingat kita tidak akan tau kapan hujan asam tersebut terjadi.

7.4 Upaya Pencegahan

Untuk mencegah terjadinya hujan asam kita dapat melakukan cara cara sebagai berikut:

 Pemilihan Bahan Bakar – Untuk mengurangi produksi gas yang dapat menyebabkan hujan asam,
setidaknya saat ini harus selektif dalam memilih bahan bakar. Sangat disarankan untuk menggunakan
bahan bakar yang mengandung rendah belerang atau dengan menggunakan bahan bakar alternatif
seperti etanol dan hidrogen.
 Menerapkan 3R – 3R adalah resue, recycle dan reduce. Prinsip ini setidaknya dapat mengurangi
produksi suatu barang dengan cara mendaur ulang barang tersebut.
 Reboisasi – Setidaknya lakukan reboisasi hutan secara berkala agar udara bersih menjadi lebih
banyak dan untuk mencegah udara kotor naik ke lapisan bumi sehingga menyebabkan hujan asam.
 Penambahan Zat Kapur – Agar tanah tetap kaya dengan senyawa kapur dan mencegah hal hal yang
tidak diinginkan seperti tanaman mudah layu, maka alangkah lebih baik mengambil langkah pertama
dengan menambahkan zat kapur di tanah ataupun danau.

8. Penipisan Lapisan Ozon


Lapisan ozon adalah lapisan yang terdapat di kulit bumi bagian Stratosfer dan terdiri
dari molekul-molekul Ozon (O3). Lapisan ini berada pada ketinggian 15-60 km di atas
permukaan bumi. Lapisan ozon dapat berfungsi sebagai penghalang hampir semua sinar
ultraviolet yang dipancarkan matahari. Sinar ultraviolet adalah sinar yang dipancarkan
matahari dengan energi yang cukup tinggi. Maka apabila lapisan ozon semakin tipis, praktis
akan mengakibatkan semakin besarnya radiasi sinar ultraviolet yang jatuh ke permukaan bumi
dan dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan juga kesehatan.1 Dengan
kata lain, Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan
berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru.

Beberapa gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon antara lain:

 Chlorofluorocarbon atau CFC


 Halons
 Karbon tetraklorida
 Bromida
 Senyawa klorin yang mengandung metil kloroform, dan lain sebagainya yang melepaskan klorin atau
bromin ketika pecah.

8.1 Fungsi Lapisan Ozon

 Mengatur jumlah atau posri sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi
 Melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi
 Menyerap sinar ultraviolet
 Menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil
 Melindunhgi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh

8.2 Penyebab Penipisan Lapisan Ozon

1. Penggunaan kendaraan yang terlalu banyak

Kendaraan sebagai alat transportasi akan menimbulkan asap sebagai bahan penyebab polusi udara.
Asap- asap kendaraan akan menyumbangkan polusi udara yang mengandung berbagai macam gas
merugikan yang akan menyebabkan penipisan lapisan ozon. Asap- asap kendaraan tersebut akan naik
ke atas hingga kemudia n menyebabkan memanasnya suhu Bumi. Hal ini lama- kelamaan akan
menyebabkan penipisan lapisan ozon.

2. Penggundulan hutan

Penggundulan hutan berrati mengurangi jumlah pohon yang berfungsi sebagai penetralisir udara yang
ada di Bumi. Ketika hutan- hutan digunduli maka proses penetralisasi udara akan sulit dilakukan.
Selain itu produksi karbon akan sulit dikendalikan, hal itu akan menyebabkan cepatnya proses
penipisan lapisan ozon.
3. Banyaknya asap pabrik

Tidak hanya asap kendaraan saja, asap barik juga akan menyebabkan terjadinya penipisan lapisan
ozon. Asap pabrik juga mnegandung gas- gas berbahaya yang menyebabkan suhu Bumi memanas dan
akan menyebabkan penipisan pada lapisan ozon.

4. Penggunaan AC dan hair dryer secara besar- besaran

AC dan hair dryer adalah 2 benda elektronik yang akan memproduksi banyak sekali gas CFC.
Penggunaan benda tersebut akan memicu pemanasan suhu Bumi sehingga pada akhirnya akan
menyebabkan tipisnya lapisan ozon.

5. Bahan- bahan rumah tangga yang mengandung zat berbahaya

Bahan- bahan rumah tangga, seperti pembersih rumah tangga banyak yang mengandung bahan- bahan
kimia. Bahan- bahan kimia ini akan menyumbang pencemar bagi udara yang pada akhirnya akan
menyebabkan penipisan lapisan ozon.

6. Penggunaan pestisida yang berlebihan

Pestisida adalah cairan pembasmi hama yang biasa digunakan dalam pertanian. Pestisida ini
mengandung berbagai bahan kimia yang akan menyebabkan penipisan pada lapisan ozon.

Itulah beberapa kegiatan yang menyebabkan terjadinya penipisan pada lapisan ozon. Setelah
mengetahui aktivitas apa saja yang menyebabkan penipisan pada lapisan ozon ini, maka kita
sebaiknya mengurangi aktivitas tersebut.

8.2 Cara mengurangi penipisan lapisan ozon

1. Mengurangi pemakaian mobil pribadi. Cara ini adalah cara yang paling sederhana yang bisa
kamu lakukan setiap hari. Emisi yang dikeluarkan oleh mobil yang kamu kendarai
membahayakan keberadaan lapisan ozon di atmosfer. Ada banyak alternatif transportasi yang bisa
kamu gunakan untuk bepergian. Naik bus, berjalan kaki, bersepeda atau nebeng dengan teman
akan mengurangi produksi emisi kendaraan

2. Menggunakan pembersih dalam rumah tangga yang bersahabat. Penggunaan produk pembersih
yang natural adalah cara yang tepat untuk mencegah penipisan ozon. Banyak dari produk
pembersih dalam rumah tangga yang menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak ozon.
Banyak sekali supermarket yang menjual produk-produk pembersih dengan bahan yang bebas
racun dan dibuat dari bahan-bahan alami.

3.Menghindari penggunaan pestisida. Pestisida adalah solusi yang paling mudah untuk
menghilangkan hama pada tanaman. Tapi dampak yang diberikan oleh pestisida terhadapa
lingkungan sangat buruk. Menggunakan pembasmi hama yang terbuat dari bahan-bahan alami
adalah tindakan yang paling baik untuk menyelamatkan lapisan ozon.

4.Membuat aturan yang ketat atas peluncuran roket. Dunia memang selalu berkembang dalam
segala segi. Peluncuran roket adalah salah satu bukti perkembangan tersebut. Tapi dampak dari
peluncuran roket yang diberikan terhadap ozon sangat berbahaya.
5. Stop penggunaan nitrous oxide. Selama ini CFC selalu dijadikan pokok penyebab dari
menipisnya lapisan ozon, tapi ternyata ada lagi bahan kimia lain yang juga merusak ozon. Nitrous
oxide adalah salah satu penyebab penipisan lapisan ozon setelah CFC. Kelima cara tersebut diatas
dapat membantu bumi mengurangi resiko timbulnya lubang pada lapisan ozon

9. Asap Kabut Fotokomia

Kabut fotokimia adalah campuran polutan termasuk ozon, aldehida, dan peroksiasetil
nitratyang dihasilkan dari interaksi nitrogen dioksida dan senyawa-senyawa organik mudah
menguapdengan sinar matahari dalam suatu lingkungan hangat. Dua komponen paling merusak
darikabut fotokimia adalah ozon dan peroksiasetil nitrat.

Ozon adalah molekul sangat reaktif yangmengganggu jaringan pernafasan dan


dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yangpermanen. Ia juga memusnahkan klorofil dalam
tumbuh-tumbuhan. Peroksiasetil nitratmenyebabkan iritasi mata.Dari penelitian diketahui bahwa
kabut fotokimia merupakan koloid ( aerosol) yang mengandunggas nitrogen dioksida (NO2) dan gas
ozon (O3) yang berasal dari reaksi gas buang kendaraanbermotor dengan sinar matahari. Gas buang
kendaraan bermotor umumnya mengandung gasNO, CO dan hidrokarbon. Gas

Gas itu tersebut selanjutnya akan mengalami reaksi fotokimiayaitu reaksi yang terjadi adanya foton
(cahaya). Reaksi fotokimia ini menghasilkan polutansekunder yang mengandung gas NO2 dan ozon
(O3) yang akhirnya membentuk kabut.Gas nitrogen monoksida akan bereaksi dengan gas O2 di udara
membentuk gas nitrogendioksida. Sinar matahari terutama pada daerah spektrum panjang gelombang
yang lebih rendahdari 400 nm menyebabkan gas NO2 terurai menjadi NO dan atom oksigen yang
sangat reaktif.Atom oksigen yang dihasilkan sangat reaktif dan bereaksi dengan gas oksigen adalah
gas inert ( gas yang stabil dan sukar bereaksi) misalnya N2 , Ozon selanjutnya dapat bereaksi dengan
ikatan rangakap yang terdapat pada hidrokarbon yang tidak terbakar pada mesin mobil, NO dan O2. Salah satu
hasil reaksi fotokimia tersebut adalah senyawaperoksiasetil (PAN) yaitu senyawa yang dapat
menyebabkan mata perih dan berair sertamenimbulkan sesak nafas.Di kota-kota besar, asap
pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon danoksida-oksida nitrogen yang
dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat terbentuk di dalam kabut
berasap ini menambah racun lainnya di dalam udara.

9.2 Dampak Asap Kabut Fotokimia


Zat-zat yang terkandung dalam kabut asap ini antara lain:

1. Sulfur Dioksida
Pencemaran oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang
tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur Trioksida (SO3), dan keduanya disebut Sulfur
Oksida (SOx)
Sumber dan distribusi dari Sulfur Dioksida ini adalah berasal dari pembakaran arang,minyak bakar
gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya adalah dari proses-proses industri seperti pemurnian
petroleum,industri asam sulfat, industri peleburan baja,dsb.
Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan terutama pada
tenggorokan yang terjadi pada beberapa individu yang sensitif iritasi. SO2 dianggap pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis
pada sistem pernafasan kadiovaskular.
Pencegahan dari Sulfur dioksida antara lain dengan
• merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi dengan baik
• Memasang filter pada knalpot
• scruber pada cerobong asap
• Merawat mesin industri agar tetap baik dan melakukan pengujian secara berkala
• Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar sulfur yang rendah, dll.

2. Carbon Monoksida
Karbon dan Oksigen dapat bergabung membentuk senyawa karbon monoksida (CO) sebagai hasil
pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida (CO2) sebagai hasil pembakaran sempurna.
Karbon monoksida di lingkungan dapat terbentuk secara alamiah, tetapi sumber utamanya adalah dari
kegiatan manusia, Karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk dari larutan, oksida metal dari
atmosfer, pegunungan, kebakaran hutan, dan badai listrik alam.
Dampak karbon monoksida bagi kesehatan adalah penguraian HbCO yang relatif lambat
menyebabkan terhambatnya kerja molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya membawa oksigen ke
seluruh tubuh. Kondisi seperti ini dapat berakibat serius, bahkan fatal, karena dapat menyebabkan
keracunan. Dampak keracunan CO berbhaya bagi orang yang telah menderita gangguan otot jantung.

3. Nitrogen Dioksida
Oksigen Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari Nitrogen
monoksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
Sumber utama Nox yang diproduksi oleh manusia adalah dari pembakaran dan kebanyakan
pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan pembuangan sampah.
Sebagian besar emisi NOx buatan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas dan bensin.
Dampak Nitrogen Dioksida terhadap kesehatan adalah NO2 bersifat racun terutama terhadap paru-
paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang dan 90%
dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru-paru (edema pulmonari).

4. Oksidan
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat sebagai pengoksidasi.
Oksidasi adalah komponen atmosfer yang diproses oleh proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia
yang membutuhkan sinar matahari mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi
oleh oksigen.
Oksidan terdiri dari Ozon, Peroksiasetilnitrat, dan Hidrogen Peroksida
Dampak dari O3 bagi kesehatan adalah Beberapa gejala yang dapat diamati pada manusia yang diberi
perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada
kadar 0,3 ppm mulai terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar
1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat mengakibatkan pusing berat dan
kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama
beberapa waktu akan mengakibatkan edema pulmonari.
Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan Peroksiabenzoilnitrat (PbzN)
mungkin menyebabkaniritasi mata tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzN)
lebih cepat menyebabkan iritasi mata.

5. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah bahan pencemar udara yang dapat berbentuk gas, cairan maupun padatan.
Semakin tinggi jumlah atom karbon, unsur ini akan cenderung berbentuk padatan. Sebagai bahan
pencemar udara, Hidrokarbon dapat berasal dari proses industri yang diemisikan ke udara dan
kemudian merupakan sumber fotokimia dari ozon. Kegiatan industri yang berpotensi menimbulkan
cemaran dalam bentuk HC adalah industri plastik, resin, pigmen, zat warna, pestisida dan pemrosesan
karet. Diperkirakan emisi industri sebesar 10 % berupa HC.
Pengaruh hidrokarbon pada kesehatan manusia dapat terlihat pada tabel dibawah ini.
Jenis Hidrokarbon Konsentarsi (ppm) Dampak Kesehatan
Benzene (C6H6) 100 Iritasi membran mukosa
3.000 Lemas setelah setengah sampai satu jam
7.500 Pengaruh sangat brbahaya setelah pemaparan satu jam
20.000 Kematian setelah pemaparan 5-10 menit
Toluena (C7H8) 200 Pusing, lemah , dan bekunang-kunang setelahpemaparan 8 jam
600 Kehilangan koordinasi bola mata terbalik setelah pemaparan 8 jam

6. Khlorin
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin
2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal
sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.
Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri dalam dosis berlebihan
seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat penggunaan yang kurang efektif. Hal ini dapat
menyebabkan terdapatnya gas pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara.
Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan.
Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat
membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.

7. Partikel Debu
Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan campuran yang sangat
rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang
sangat kecil, mulai dari Dampak partikel debu terhadap kesehatan dapat mengganggu saluran
pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan,
partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan juga mengadakan berbagai
reaksi kimia di udara.

8. Timah Hitam
Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan
dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C pada tekanan atmosfer.Gangguan kesehatan
adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan
protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam
jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis
bisa menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota
badan, Kejang dan gangguan penglihatan.
TUGAS ILMU LINGKUNGAN

“PEMANASAN GLOBAL”

Disusun Oleh :

Nama : Hasna Labibah

NRP : 14-2015-075

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG

2018

Anda mungkin juga menyukai