Anatomi Skenario 11 PBL 1 Blok 5 SMT 2
Anatomi Skenario 11 PBL 1 Blok 5 SMT 2
Kolumna ini
terdiri darivertebra-vertebra yang di pisahkan discus fibrocartilago intervertebral.
Vertebra cervics,
1. memili foramina tranversal untuk lintasan arteri vertebra. C1 & c2 berfunsi untuk
menyangga dan menggerakan kepala.
2. C 1 tidak mempunyai corpus. Atlas. C2. Memiliki proccesus dentoid yang menonjol ke
atas dan bersandar pada tulang atlas.
3. C7. Memiliki proccesus spinosus yang panjang sehingga dapat teraba dan terlihat pada
pangkan leher. Biasa disebut prominens
Vertebrata thoracis
Vertebrata lumbale
Sacrum
1. Banyak foramen untuk lintasan arteri dan saraf
2. Tepi anterior Promontorium sacrum untuk petunjuk mengukur ukuran pelvis.
Cocygis
1. Ada 3- 4
2. Berartikulasi pada ujung sacrum yang kemudian membentuk sendi dengan sedikit
pergerakan
4. Pertama, fungsi tulang belakang sebagai structural support; menopang bagian atas tubuh
(kepala, bahu, dan dada) dan menyambungkan dengan bagian bawah tubuh
(perut, pelvis). Disaat menopang bagian-bagian tubuh, dengan bersamaan tulang belakang
juga menjaga keseimbangan dan mendistribusikan berat tubuh ke bawah. Bila kurva
natural bisa dijaga dengan baik, tulang belakang dapat mengoptimalkan fungsinya untuk
membagi berat pada tiap sektor sesuai kapasitas masing-masing. Sektor-sektor tersebut
antara lain; Bagian atas / cervical menopang kepala, bagian tengah / thoracics menopang
organ-organ pada wilayah dada, bagian bawah / lumbarmenopang abdominal (perut).
Alhasil, pelvis (tulang panggul) dapat mentransmisikan berat tubuh secara seimbang
sampai ke tanah/pijakan.
5. Fungsi keduanya yakni menempatkan persendian pada posisi yang stabil. Apabila
seseorang memiliki kelainan pada tulang belakangnya, misalnya memiliki tulang
belakang yang sangat lurus, tidak menutup kemungkinan ia bisa terkena cidera.
Mengeliminir kurva normal dapat menyebabkan distribusi berat lebih banyak pada bagian
bawah tubuh serta persendian beradu dan terbebani. Hal ini bisa membuat tulang
belakang menjadi ringkih. Makadari itu, penting untuk menjaga keidealan posisi tulang
belakang agar terhindar dari cidera tulang belakang atau patah tulang
Femur Femur merupakan tulang paha, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan
dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat
prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis
intertrochanteric. Di bagian distal anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk
artikulasi dengan tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat
fossa intercondylar.
Tibia Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan
fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya
merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk
berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk
perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan
malleolus medial. Fibula Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral
dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di
bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-
tulang tarsal.