1. Enuresis maturasi berhubungan dengan imaturasi (pada anak usia <3
tahun) dibuktikan dengan desakan berkemih (urgensi), sering buang air kecil, nokturia, mengompol, distensi kandung kemih, volume residu urine meningkat, berkemih tidak tuntas (hesitancy) 2. Inkontinensia fungsional berhubungan dengan hambatan lingkungan (toilet jauh, tempat tidur terlalu tinggi, lingkungan baru), dibuktikan dengan mengompol sebelum mencapai atau selama usaha mencapai toilet, mengompol di pagi hari, mampu mengosongkan kandung kemih lengkap 3. Inkontinensia reflek berhubungan dengan kerusakan konduksi impuls di atas arkus refleks, dibuktikan dengan tidak mengalami sensasi berkemih, sering buang air kecil, enuresis, nokturia, volume residu urine meningkat 4. Inkontinensia stres berhubungan dengan kelemahan intrinsik spinkter uretra dibuktikan dengan mengeluh keluar urine <50 ml saat tekanan abdominal meningkat (misalnya saat berdiri, bersin, tertawa, berlari/ mengangkat benda berat), pengeluaran urine tidak tuntas, urgensi miksi 5. Inkontinensia total 6. Retensi urine berhubungan dengan blok spingter dibuktikan dengan sensasi penugh pada kandung kemih, disuria/ anuria, distensi kandung kemih,