DISUSUN OLEH:
1. WIDARYANTI.H (PO713251181.097)
KELAS I B
2018
A. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Bintang.
Sila pertama dalam pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, berlambang bintang
emas dengan lima sudut serta berlatar belakang hitam. Bintang emas bisa diartikan
bahwa Tuhan yang Maha Esa sebagai cahaya bagi kehidupan manusia.
Lambang bintang juga diartikan sebagai sebuah cahaya untuk menerangi Dasar
Negara yang lima (Pembukaan UUD ‘45 alinea 4), Sifat Negara yang lima
(pembukaan UUD ’45 alinea 2), dan tujuan negara yang lima (Pembukaan UUD ’46
alinea 4). Sedangkan latar berwarna hitam menunjukkan warna alam dan
mengandung arti bahwa berkat rahmat Allah adalah sumber dari segalanya.
Rantai.
Sila ke dua adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, yang dilambangkan
dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar
merah. Rantai tersebut terdiri dari mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.
3. Sila Ketiga
Pohon beringin
Pohon beringin juga memiliki banyak sekali akar yang bergelantungan dari
rantingnya, hal ini mencerminkan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan namun
mempunyai berbagai macam latar belakang suku, agama dan budaya yang berbeda
beda dari sabang sampe merauke.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga:
Kepala Banteng
Itulah arti dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila dari Pancasila.
B. Penyimpangan serta kasus yang terjadi terkait nilai-nilai
1. Sila pertama
Pada sila pertama yang ada di dalam Pancasila berbunyi “KeTuhanan yang
Maha Esa”. Bunyi sila pertama yang ada di dalam pancasila ini bertujuan supaya
setiap individu masyarakat Indonesia bisa bebas memeluk agama sesuai dengan
kepercayaan mereka masing-masing dan juga beribadah sesuai agama dan bisa
saling menumbuhkan rasa toleransi kepada agama lain. Sila pertama ini mengalami
pergantian karena negara Indonesia sendiri adalah negara yang tidak hanya
menganut satu agama dan kepercayaan saja. Namun sayangnya masih saja bisa
terjadi beberapa pelanggaran entah itu disadari atau tanpa disadari. Oleh karena itu
kali ini kami akan memberikan informasi mengenai pelanggaran sila pertama. contoh
pancasila sebagai ideologi terbuka juga wajib kita pahami.
Contoh penyimpangan :
1) Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat
pada sila pertama jika Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama.
Salah satu contoh penyimpangannya adalah tidak adanya sikap toleransi
kepada agama lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena keegoisan.
2) Toleransi yang tidak tepat : Seperti halnya pada saat perayaan natal yang
dijalankan oleh kepercayaan kristen, terkhusus oleh agama islam karena
agama islam yang dominan di Indonesia, dalam ajaran yang dianut oleh
orang muslim seharusnya tidak diperbolehkan mengucapkan ataupun
memberi selamat kepada perayaan natal ataupun perayaan lainnya. Tetapi
banyak yang beranggapan bahwa memberi selamat kepada perayaan
mereka itu hal yang biasa dan merupakan toleransi antar sesama manusia,
tetapi itu telah melanggar syariat dalam islam.
3) Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama
: Tindakan ketiga yang menyimpang dari sila pertama adalah gerakan
kelompok radikal yang mengatasnamakan kegiatan menyimpang mereka
dengan atas nama agama tertentu. Seperti misalnya saja terorisme yang
seringkali mengatasnamakan agama tertentu.
4) Perusakan tempat ibadah : Yang ketempat adalah perusakan tempat ibadah
agama lain hanya karena merasa terganggu atau karena konflik dan
permasalahan lainnya.
5) Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap
fanatasime pada agama yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain
maka masuk ke dalam pelanggaran pancasila.
2. Sila kedua
Makna pancasila sebagai ideolgi negara harus kita pahami dengan baik.
Selanjutnya kita akan membahas pada sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab”. Pada sila kedua ini diharapkan masyarakat bisa hidup
dengan adil dan sesuai dengan hakikat manusia. Supaya kita bisa mengetahui apa
saja pelanggaran pancasila maka berikut ini adalah daftar pelanggaran pancasila
sila kedua ini. Berikut list lengkapnya :
Contoh penyimpangan :
1) Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia
tidak dilakukan dengan semestinya dan tidak manusiawi sehingga
perbudakan sangatlah dilarang.
2) Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua
adalah memperkejakan anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak
pantas untuk bekerja karena kewajiban mereka adalah sekolah, terutama jika
memperkerjakan anak di bawah umur dengan tidak wajar.
3) Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus
dalam ekonomi yang akan merugikan orang-orang yang tidak mampu dan
malah menguntungkan bagi kalangan kaum atas.
Contoh kasus penyimpangan sila kedua :
Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah : Salah satu
kasus yang pernah ada dan menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini
adalah usaha pemerintah untuk memenuhi kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini
menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat terutama yang berasal dari kalangan
bawah karena merasa digenjot untuk membayar dan itu sama saja seperti membuat
rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya yang sekarang mengemplang BLBI. Hal ini
menimbulkan ketidakadilan.
3. Sila Ketiga
Contoh penyimpangan :
1) Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia terdiri
dari berbagai macam suku ras, semua suku tentu saja memiliki keunikan dan
kelebihan masing-masing. Membandingkan dan mengangap suku lain remeh
tentu saja merupakan salah satu pelanggaran dari sila ini karena semuanya
memang diciptakan berbeda untuk saling melengkapi.
2) Perang antar suku : Seperti yang dilihat, makna dari sila ini adalah
mempersatukan Indonesia. Jika terjadi perang suku tentu saja Indonesia akan
terpecah dan mungkin tidak menjadi utuh sehingga ini bisa menjadi salah
satu pelanggaran pancasila
3) Menjadi provoator etnis atau suku tertentu : Yang ketiga adalah ketika ada
seseorang yang menjadi seorang provokator dari suku atau etnis tertentu
yang bisa memcicu adanya perang antar suku atau konflik panas.
4. Sila Keempat
Sila keempat adalah sila yang berbunyi seperti ini, “kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Pada sila
keempat ini memiliki makna yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat dan
juga negara. Berikut adalah beberapa contoh penyimpangan dan juga kasus riilnya.
Contoh penyimpangan :
1) Ketidakadilan bagi masyarakat : Sila keempat mengungkapkan akan lebih
mementingkan masyarakat daripada pemerintah itu sendiri. Namun nyatanya
masih banyak penyimpangan dan kekeliruan dalam hukum sehingga
menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat.
2) Melarang orang berpendapat : Contoh penyimpangan dari sila keempat ini
adalah melarang orang untuk berpendapat atau bahkan memboikotnya. Hal
ini jelas berbeda dan bertentangan dari silam keempat.
3) Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku, ras, agama, dll
: Poin ketiga ini sangat nyata sedang terjadi di Indonesia. Sangat
disayangkan jika Indonesia ini memiliki beragam suku namun masyarakatnya
masih banyak yang belum bisa berkembang dengan baik. Contohnya saja
adanya larangan seseorang yang beragama dan suku minoritas yang dilarang
menduduki suatu jabatan hanya karena tidak seagama atau tidak satu suku.
5. Sila Kelima
Yang terakhir adalah sila kelima atau berbunyi, “keadilan sosial bagi seluruh Rakyat
Indonesia”. Yang memiliki makna jika semua masyarakat Indonesia harus bisa hidup
dengan adil. Namun nyatanya sampai saat ini masih banyak sekali hal dilanggar.
Berikut adalah contohnya :
Contoh penyimpangan :
1) Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa
kita lihat bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang
sudah mengabdi pada negara bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak
sekali veteran dan mantan atlet yang sekarang ini hidupnya susah dan
bahkan harus berjualan di usia rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang
bertaruh nyawa hanya untuk merdeka dan bisa mengharumkan nama
Indonesia. Balasannya?
2) Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu : Yang kedua adalah
perlakuan yang tidak adil kepada masyarakat mungkin karena perbedaan
yang ada.
Contoh kasus penyimpangan sila kelima :
Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila
kelima ini bisa dilihat dari perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta
dan Papua. Walau mungkin sama-sama warga Indonesia tetap saja warga Jakarta
dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua infrastruktur dibangun merata sedangkan
di Papua pembangunan belum rata dan masih banyak yang menggunakan koteka.