KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

Rancangan Gross Split

Jakarta, 19 Januari 2017

1
Background: Reserve Replacement

2
Time to Production in Indonesia

3
Data History

4
Data History

5
Data History

6
Data History

7
Data History

8
Data History

9
Data History

10
Paradigma Baru Pengelolaan Hulu MIGAS

1. Harga Migas ditentukan oleh mekanisme pasar dunia,

2. Kontraktor Migas (K3S) harus mengelola biaya dengan

baik dengan memperhatikan:
• Cost dan Risk Management.
• The best Cost and the best Technology.
• Biaya operasi dan sunk cost (investasi) harus makin
lama makin efisien dan efektif sehingga industri
hulu Migas akan selalu dapat menghadapi
konjungtur harga Migas yang makin sulit di prediksi.

11
Tujuan Gross Split
1. Mendorong usaha eksplorasi dan eksploitasi yang lebih
efektif dan cepat.

2. Mendorong para kontraktor Migas dan Industri Penunjang

Migas untuk lebih efisien sehingga lebih mampu menghadapi
gejolak harga minyak dari waktu ke waktu.

3. Mendorong Bisnis Proses Kontraktor Hulu Migas (K3S) dan

SKK Migas menjadi lebih sederhana dan akuntabel. Dengan
demikian Sistem Pengadaan (procurement) yang birokratis
dan debate yang terjadi saat ini menjadi berkurang.

4. Mendorong K3S untuk mengelola biaya operasi dan

investasinya dengan berpijak kepada sistim keuangan
korporasi bukan sistim keuangan negara.
12
Kedaulatan Negara

Gross Split TIDAK akan menghilangkan kendali negara karena:

1. Penentuan wilayah kerja ditangan negara.

2. Penentuan kapasitas produksi dan lifting ditentukan

negara serta aspek komersil Migas.

3. Pembagian hasil ditentukan negara.

4. Penerimaan Negara menjadi lebih pasti.

5. Produksi dibagi di titik serah.

13
Manfaat dari Sistem Gross Split
1. Share Pain – Share Gain

2. Resiko Bisnis dimitigasi melalui incentive split

3. Penguatan Fungsi SKK Migas dan lebih fokus menjalankan fungsinya

sebagai badan pengawas dan pelaksana.

4. Mempersingkat Bisnis Proses. Paling tidak akan menghemat waktu 2-3

tahun dalam hal procurement proses sehingga Early Production akan
terjadi.

5. TKDN dipersyaratkan sebagai bagian dari incentive.

6. Menjamin pendapatan negara melalui PNBP.

14
PSC Gross Split Before Tax
Gross Revenue
A% 1-A%
Split
Deductible
Expenses

Contractor Depreciation
Taxable
Profit

PPh
Income Tax CAPEX OPEX

Government Contractor Exploration, Development

Take Take & Production Expenditure

15
Proses Gross Split
• Base Split, Kriteria variable dan progressive
points ditentukan di awal.
• Penentuan pemenang WK berdasarkan
seperti: Signature bonus, komitmen, dan lain-
WK Bidding lain.

• SKK Migas mereview dan menyetujui Work &

Program. Sementara Budget, SKK Migas hanya
melakukan review.
Exploration

• Diskresi
pemerintah untuk • Investor menentukan commerciality dari
menaikan split lapangan.
(max +5%) • Gross Split ditentukan berdasarkan point dari
• Data milik negara Discovery kriteria yang sudah ditentukan
• Lapangan
dikembalikan ke
Pemerintah dan • Diskresi pemerintah
dapat ditawarkan untuk menurunkan
ke operator lain split jika diperlukan
NO YES
(max -5%)
Commercial? • Project dimulai

16
Contractor Split

Variable Progressive
Contractor Split = Base Split + +
Split Split

17
Base Split

Government Contractor
Oil 57 43
Gas 52 48

18
Type of Incentive
Variable Split

Type of Incentive Additional Contractor Split

POD I 5%
Block POD II dst 0%
1
Status POFD 0%
No POD -5%
Onshore 0.0%
Offshore (0<h<=20m) 8.0%
Field Offshore (20<h<=50m) 10.0%
2 Offshore (50<h<=150m) 12.0%
Location
Offshore (150<h<=1000m) 14.0%
Offshore (>=1000m) 16.0%

19
Type of Incentive
Variable Split

Type of Incentive Additional Contractor Split

3 Reservoir <= 2500 m 0

Depth > 2500 m 1%
4 Supported Well develop 0
Infrastructure New Frontier 2%
5 Reservoir Conventional 0
Condition Non Conventional 16%

20
Type of Incentive
Variable Split

Type of Incentive Additional Contractor Split

<5% 0.0%
5%=<x<10% 0.5%
10%=<x<20% 1.0%
6 CO2 (%)
20=<x<40% 1.5%
40%=<x<60% 2.0%
x>=60% 4.0%
<100 0.0%
100=<x<300 0.5%
7 H2S (ppm)
300=<x<500 0.75%
x>=500 1.0%
Oil Specific API<25 1%
8
Gravity (API) API>25 0 21
Type of Incentive
Variable Split

Type of Incentive Additional Contractor Split

<30% 0%
30%=<x<50% 2.0%
9 Local Content
50%=<x<70% 3.0%
70%=<x<100% 4.0%
Primary 0%
Production
10 Secondary 3%
Phase
Tertiary 5%

22
Type of Incentive
Progressive Split

Type of Incentive Additional Contractor Split

<40 7.5%
40=<x<55 5.0%
55=<x<70 2.5%
11 Oil Price 70=<x<85 0.0%
85=<x<100 -2.5%
100=<x<115 -5.0%
>=115 -7.5%
<1 mmboe 5.0%
1-10 mmboe 4.0%
Cumulative 10-20 mmboe 3.0%
12
Production 20-50 mmboe 2.0%
50-150 mmboe 1.0%
>150 mmboe 0.0% 23
Typical Comparison (Conventional vs Gross Split)

1,000,000
Contr Take PSC
900,000 Konventional
Contr Take Gross PSC
800,000

700,000

600,000

500,000

400,000

300,000

200,000

100,000

-
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

24
Typical Comparison (Conventional vs Gross Split)

4500000.0
Contr Take PSC
Conventional
4000000.0
Contr Take Gross PSC

3500000.0

3000000.0

2500000.0

2000000.0

1500000.0

1000000.0

500000.0

0.0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

25
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta

26

26
Perbandingan GOI Take, Cont Take, Cost Rec & Gross Revenue

“ 27