Anda di halaman 1dari 17

SYIRIK DAN BAHAYANYA BAGI MANUSIA

I. PENGERTIAN, SEBAB-SEBAB, DAN JENIS-JENIS SYIRIK

A. Pengertian Syirik
Syirik ( ‫اإلش َْراك‬/‫)الشرك‬
ِ dalam bahasa Arab mempunyai arti menyertai, seperti ungkapan
‫أَ ْش َركَ فُالَنًا ِفي األ َ ْم ِر‬/ َ‫ ش َِرك‬artinya ia menyertai si Fulan dalam urusan itu. Dalam al-Qur’an Allah
berfirman : ) ‫ َوأَ ْش ِر ْكهُ فِي أ َ ْم ِري‬ ( artinya : Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku. (QS.
Thaha/20 : 32).
Menurut istilah, syirik berarti seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal
yang hanya menjadi hak Allah SWT.
Syirik merupakan dosa yang paling besar sebagaimana sabda Rasulullah saw. :
" ... َ‫ " أ َ ْن تَجْ عَ َل ِ هّلِلِ نِدًّا َوه َُو َخلَقَك‬: ‫َّللاِ ؟ قَا َل‬
‫ب أ َ ْع َظ ُم ِع ْن َد ه‬ ُّ َ ‫سله َم أ‬
ِ ‫ي الذه ْن‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫سأ َ ْلتُ النهبِ هي‬
‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ : ‫َّللاِ قَا َل‬ َ ‫ع َْن‬
‫ع ْب ِد ه‬
) ‫(رواه البخاري و مسلم‬
Dari Abdullah ia berkata : Saya telah bertanya kepada Rasulullah saw. dosa apakah yang
lebih besar menurut Allah ? Beliau menjawab : “ Engkau menjadikan sekutu bagi Allah
padahal Dial ah yang menciptakanmu…” (HR. Bukhari dan Muslim )

B. Jenis-Jenis Syirik

Syirik mempunyai tiga jenis :


1. Syirik Besar
2. Syirik Kecil
3. Syirik Tersembunyi

Syirik Besar adalah bahwa seseorang menjadikan sekutu selain Allah yang ia sembah
dan taati sama seperti ia menyembah dan mentaati Allah. Atau seperti yang disebutkan dalam
pengertian di atas, yaitu seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya
menjadi hak Allah SWT.
Syirik Kecil adalah bahwa menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam
bentuk perkatan atau perbuatan. Syirik dalam bentuk amal adalah riya. Sedang dalam bentuk
perkatan lisan adalah lafaz-lafaz yang mengandung makna menyamakan Allah dengan

1
sesuatu yang lain. Misalnya, ia mengatakan: "Apa yang dikehendaki Allah dan aku
kehendaki." Atau: "Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau." Atau:"Abdul Harits" (
Hamba Sang Pembajak Tanah ) dan semacamnya.
Syirik Tersembunyi adalah syirik yang tersembunyi dalam hakikat kehendak hati,
ucapan lisan, berupa penyerupaan antara Allah dengan makhluk. Rasulullah saw. :
ً ْ ‫َّللا ََل يَ َرى ِب َها بَأ‬
‫سا فَ َي ْه ِوي‬ ُ ‫الر ُج َل لَيَت َ َكله ُم ِب ْال َك ِل َم ِة ِم ْن‬
ِ ‫س ْخ ِط ه‬ ‫ " ِإ هن ه‬: ‫سله َم‬ ‫صلهى ه‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫َع ْن أ َ ِبي ه َُري َْرة َ قَا َل‬
‫سو ُل ه‬
َ ِ‫َّللا‬
)‫ (رواه ابن ماجه‬. " ‫َار َج َهنه َم َس ْبعِينَ خ َِريفًا‬
ِ ‫ِب َها فِي ن‬
"Sesungguhnya, terkadang seseorang mungkin mengucapkan suatu perkataan yang membuat
Allah murka, yang ia tidak melihatnya itu berbahaya, padahal perkataannya itu
mengantarkannya ke neraka selama tujuh puluh musim semi." (HR. Ibnu Majah)
Syirik Tersembunyi sebenarnya dapat digolongkan ke dalam syirik kecil. Sehingga
syirik dapat dibagi menjadi dua jenis; syirik besar yang terkait dengan keyakinan hati, dan
syirik kecil yang terkait dengan perbuatan, perkataan lisan dan motivasi hati yang
tersembunyi.
Nampaknya pembagian syirik menjadi tiga jenis dimana syirik tersembunyi merupakan
bagian ketiganya, didasarkan pada kenyataan bahwa syirik tersembunyi bisa berubah menjadi
syirik besar dan syirik kecil. Kesubliman dan kesamaran itu menuntut kehati-hatian yang
tinggi, agar jangan sampai syirik besar dianggap syirik kecil, atau sebaliknya.
Atas dasar itu, syirik tersembunyi dapat didefinisikan sebagai syirik yang berada antara
syirik besar dan syirik kecil. Inilah definisi yang agaknya paling tepat.
Berdasarkan penjelasan terlebih dahulu, maka perbedaan antara syirik besar dengan
syirik kecil dapat diringkas sebagai berikut :
Pertama, syirik besar menyebabkan pelakunya keluar dari Islam sedang syirik kecil
tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam.
Kedua, syirik besar membatalkan seluruh amal pelakunya, sedang syirik kecil hanya
membatalkan amal yang dicampuri syirik kecil sejak awal amal itu dikerjakan atau
mendominasi seluruh proses pengerjaan amal tersebut.
Ketiga, syirik besar menyebabkan pelakunya kekal dalam neraka, sedang syrik kecil
tidak menyebabkan kekekalan dalam neraka. Syirik kecil mempunyai dua kemungkinan :
mengharuskan pelakunya masuk neraka atau tergantung kepada kehendak Allah, diampuni
atau tetap dimasukkan ke dalam neraka.
Keempat, syirik besar menyebabkan darah dan harta pelakunya menjadi halal, sedang
syirik kecil tidak demikian, pelakunya tetap dianggap muslim tetapi memiliki keimanan yang
kurang dan dianggap fasiq dalam beragama.

2
Kelima, syirik besar dan syirik kecil sama-sama mendapatkan ancaman siksaan dari
Allah dan bahwa keduanya merupakan dosa paling besar di antara seluruh dosa besar yang
terbesar.
Keenam, syirik besar tidak dapat diampuni Allah sedang syirik kecil masih dapat
diampuni Allah.
Oleh karena itu, dalam penjelasan macam-macam syirik ini, hanya akan dibahas dua
macam syirik saja, yaitu syirik besar dan syirik kecil.

A. Syirik Besar

Syirik besar adalah : sesorang menjadikan sekutu selain Allah yang ia sembah dan
taati sama seperti ia menyembah dan mentaati Allah. Syirik besar tidak akan diampuni Allah,
bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, dan menjadikannya kekal dalam neraka jika
ia meningal dunia dan belum bertaubat dari padanya.
Syirik besar ada enam macam :

a. Syirik do’a : Yaitu berdo’a kepada selain Allah sama seperti berdo’a kepada Allah, baik
sebagai permohonan maupun sebagai ibadah. Firman Allah :
َ ‫َوقَا َل َربُّ ُك ُم ادْعُو ِني أ َ ْست َِجبْ لَ ُك ْم ِإ هن الهذِينَ َي ْست َ ْك ِب ُرونَ َع ْن ِع َبادَ ِتي‬
ِ َ‫س َيدْ ُخلُونَ َج َهنه َم د‬
َ‫اخ ِرين‬
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghafir/40 : 60)
ُ ‫) َو ِإذَا ُحش َِر النه‬5( َ‫َّللاِ َم ْن ََل يَ ْست َِجيبُ لَهُ ِإلَى يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة َو ُه ْم َع ْن دُ َعائِ ِه ْم غَافِلُون‬
‫اس كَانُوا لَ ُه ْم‬ ‫ُون ه‬ِ ‫ض ُّل ِم هم ْن يَدْعُو ِم ْن د‬ َ َ ‫َو َم ْن أ‬
)6( َ‫أ َ ْعدَا ًء َوكَانُوا ِب ِع َبادَ ِت ِه ْم كَافِ ِرين‬
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain
Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari
(memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya
sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan
mereka. (QS. Al-Ahqaf/46 : 5-6)

b. Syirik niat, motivasi dan tujuan : Yaitu bahwa seorang hamba melakukan suatu pekerjaan
dengan niat, motivasi dan tujuan mutlak selain Allah. Firman Allah :
َ ‫) أُولَئِكَ الهذِينَ لَي‬15( َ‫ف إِلَ ْي ِه ْم أ َ ْع َمالَ ُه ْم فِي َها َو ُه ْم فِي َها ََل يُ ْب َخسُون‬
‫ْس لَ ُه ْم فِي ْاْلَ ِخ َرةِ إِ هَل‬ ِ ‫َم ْن َكانَ ي ُِريد ُ ْال َحيَاة َ الدُّ ْنيَا َو ِزي َنت َ َها نُ َو‬
)16( َ‫اط ٌل َما كَانُوا َي ْع َملُون‬
ِ َ‫صنَعُوا فِي َها َوب‬ َ ِ‫ار َو َحب‬
َ ‫ط َما‬ ُ ‫النه‬
3
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu
tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka
dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
Telah mereka kerjakan. (QS. Hud/11 : 15-16)
)163( َ‫) ََل ش َِريكَ لَهُ َو ِبذَلِكَ أ ُ ِم ْرتُ َوأَنَا أ َ هو ُل ْال ُم ْس ِل ِمين‬162( َ‫ب ْال َعالَ ِمين‬
ِ ‫اي َو َم َماتِي ِ هّلِلِ َر‬ َ ‫قُ ْل ِإ هن‬
ُ ُ‫ص َالتِي َون‬
َ َ‫س ِكي َو َمحْ ي‬
Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan
kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS.
Al-An’am/6 : 162-163)

c. Syirik ketaatan :
Yaitu mentaati syari’at dan hukum selain Allah yang bertentangan dengan syari’at
dan hukum Allah. Firman Allah :
‫ظا ِل ِمينَ لَ ُه ْم َعذَابٌ أَ ِلي ٌم‬
‫ي بَ ْينَ ُه ْم َوإِ هن ال ه‬ ِ ُ‫ص ِل لَق‬
َ ‫ض‬ ‫ِين َما لَ ْم يَأْذَ ْن بِ ِه ه‬
ْ َ‫َّللاُ َولَ ْو ََل َك ِل َمةُ ْالف‬ ُ ‫أ َ ْم لَ ُه ْم‬
ِ ‫ش َركَا ُء ش ََرعُوا لَ ُه ْم ِمنَ الد‬
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk
mereka agama yang tidak diizinkan Allah? sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan
(dari Allah) tentulah mereka Telah dibinasakan. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim
itu akan memperoleh azab yang amat pedih. (QS. Asy-Syura’/42 : 21)
ِ ‫َّللاِ َو ْال َمسِي َح ابْنَ َم ْريَ َم َو َما أ ُ ِم ُروا إِ هَل ِليَ ْعبُد ُوا إِلَ ًها َو‬
ُ ‫احدًا ََل إِلَهَ إِ هَل ه َُو‬
‫س ْب َحانَهُ َع هما‬ ‫ُون ه‬ِ ‫ار ُه ْم َو ُر ْهبَانَ ُه ْم أ َ ْربَابًا ِم ْن د‬
َ َ‫ات ه َخذُوا أَحْ ب‬
َ‫يُ ْش ِر ُكون‬
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah
dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka Hanya
disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.
Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-Taubah/9 : 31)
Maksud mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai
Tuhan selain Allah adalah mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib
mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh
membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

d. Syirik mahabbah (kecintaan) :


Yaitu seseorang mencintai sesuatu selain Allah sama dengan cintanya kepada Allah,
lebih banyak, atau lebih sedikit; kecintaan yang bisa menimbulkan kepasrahan dan
ketundukan. Firman Allah :

4
َ َ ‫َّللاِ َوالهذِينَ آَ َمنُوا أ‬
ِ‫شدُّ ُحبًّا ِ هّلِل‬ ‫ب ه‬ ِ ‫َّللاِ أ َ ْندَادًا ي ُِحبُّونَ ُه ْم َك ُح‬
‫ُون ه‬ِ ‫اس َم ْن َيت ه ِخذ ُ ِم ْن د‬
ِ ‫َو ِمنَ النه‬
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS. Al-Baqarah/2:165)
َ ‫سا ِكنُ ت َْر‬
‫ض ْونَ َها‬ َ ‫سادَهَا َو َم‬َ ‫ارة ٌ ت َْخش َْونَ َك‬ َ ‫ِيرت ُ ُك ْم َوأ َ ْم َوا ٌل ا ْقت ََر ْفت ُ ُموهَا َوتِ َج‬
َ ‫قُ ْل إِ ْن َكانَ آَبَاؤُ ُك ْم َوأ َ ْبنَا ُؤ ُك ْم َوإِ ْخ َوانُ ُك ْم َوأ َ ْز َوا ُج ُك ْم َو َعش‬
َ‫َّللاُ ََل َي ْهدِي ْالقَ ْو َم ْالفَا ِسقِين‬
‫َّللاُ ِبأ َ ْم ِر ِه َو ه‬ ْ ‫أ َ َحبه ِإلَ ْي ُك ْم ِمنَ ه‬
‫ي ه‬ َ ِ‫صوا َحتهى يَأت‬ ُ ‫س ِبي ِل ِه فَت ََربه‬
َ ‫سو ِل ِه َو ِج َها ٍد فِي‬ ُ ‫َّللاِ َو َر‬
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari
berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah/9 : 24)

e. Syirik takut :
Yaitu rasa takut yang timbul dari asumsi atau keyakinan akan terjadinya suatu
mudharat. Yang dimaksud dengan rasa takut di sini adalah puncak, ujung dan
penghabisannya yang tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah. Firman Allah :
ِ ُ‫ف أ َ ْو ِل َيا َءهُ فَ ََل تَ َخافُو ُه ْم َو َخاف‬
َ‫ون إِ ْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِين‬ ‫إِنه َما ذَ ِل ُك ُم ال ه‬
ُ ‫ش ْي َطانُ يُ َخ ِو‬
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali
Imran/3 : 175)

f. Syirik tawakkal :
Yaitu menyerahkan urusan sepenuhnya kepada selain Allah dan bergantung
kepadanya dalam memperoleh suatu keinginan. Sebab menggantungkan dan penyerahan diri
sepenuhnya harus diberikan hanya kepada Allah; karena hanya Allah-lah yang menghidupkan
dan mematikan, memberikan manfaat dan mudharat. Oleh karena itu tawakkal merupakan
salah satu bentuk ibadah, memberikannya kepada selain Allah adalah syirik. Firman Allah :
َ‫َّللاِ فَ ْليَت ََو هك ِل ْال ُمت ََو ِكلُون‬
‫ص ِب َر هن َعلَى َما آَذَ ْيت ُ ُمونَا َو َعلَى ه‬
ْ َ‫سبُلَنَا َولَن‬ ‫َو َما لَنَا أ َ هَل َنت ََو هك َل َعلَى ه‬
ُ ‫َّللاِ َوقَدْ َهدَانَا‬
Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal dia Telah menunjukkan jalan
kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang
kamu lakukan kepada kami. dan Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu,
berserah diri". (QS. Ibrahim/14 : 12)

5
B. Syirik Kecil

Syirik kecil adalah menyamakan sesuatu selain Allah dengan Allah dalam bentuk perkataan
dan perbuatan. Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam, tetapi mengurangi
kesempurnaan tauhid, termasuk dosa besar dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik
besar.
Syirik kecil ada tiga macam :

a. Qauly (perkataan) : Yaitu syirik yang diucapkan dengan lisan, seperti bersumpah dengan
selain Allah, mengucapkan : “Apa yang dikehendaki Allah dan aku”, “Hakim segala Hakim”,
mengucapkan penghambaan kepada selain Allah seperti : “Abdun Naby” (hamba nabi,
“AbdurRasul “ (hamba rasul).
b. Fi’ly (perbuatan) : Seperti meramal dan mendatangi dukun serta mempercayai ucapannya,
berusaha menemukan pencuri dan semacamnya dengan bantuan dukun. Juga termasuk
mempercayai astrolog dan paranormal.
c. Qalby (dalam hati) : Seperti riya’ (senang dilihat dalam beribadah), sum’ah (senang didengar
dalam beribadah), dan mengharapkan dunia dalam berbagai amalnya.
Setiap jenis Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar jika disertai dengan
keyakinan hati, atau syirik kecil melandasi amalnya atau mendominasinya. Disertai dengan
keyakinan hati misalnya dengan bersumpah kepada selain Allah dengan tingkat pengagungan
yang sama dengan pengagungan kepada Allah. Sedangkan syirik kecil melandasi amal atau
mendominasinya misalnya ketika riya’ melandasi awal perbuatan atau mendominasinya, atau
tujuan dunaiawinya dalam amal terlalu dominan dimana ia sebenarnya tidak mengharap
keridhaan Allah.

6
C. Sebab-Sebab Syirk

Di antara faktor yang menyebabkan timbulnya syirik adalah sebagai berikut :

1. Mengagumi dan mengagungkan sesuatu


Secara fitrah manusia suka mengagumi kepahlawanan, sesuatu yang agung dan luar
biasa. Dari rasa kagum ini muncul keinginan untuk mengagungkan. Pada dasarnya
mengagumi dan mengagungkan sesuatu itu bukanlah suatu cacat dan tidak membahayakan
keimanan. Bahkan dalam beberapa hal mengagumi dan mengagungkan atau menghormati itu
diperintahkan, seperti mengagumi dan mengagungkan atau menghormati kedua orang tua,
mengagungkan Rasulullah saw. dan mengagungkan ulama. Namun penyimpangan akan
terjadi manakala mengagungkan itu dilakukan secara berlebih-lebihan yang membawa
kepada kultus, yaitu memberikan sebagian sifat-sifat yang hanya dimiliki Allah kepada
makhluk. Dari penyimpangan inilah banyak timbul kemusyrikan dalam sejarah umat
manusia. Sebagai contoh kaum Nabi Nuh as. mempunyai beberapa patung berhala yang
mereka jadikan tuhan yang disembah, seperti Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Yaghuts, Ya'uq dan
Nasr ini dulunya nama orang-orang sholeh yang hidup di antara zaman nabi Adam dan nabi
Nuh. Mereka punya para pengikut yang meneladani kehidupan mereka. Setelah mereka
wafat, para pengikutnya itu berkata : Seandainya mereka kita gambar atau kita bikin patung,
tentu kita akan lebih khusyu' dalam beribadah jika kita ingat mereka. Lalu para pengikut
itupun membuat gambar atau patung orang-orang shaleh tersebut. Ketika para pengikut itu
meninggal dunia, datanglah generasi berikutnya. Kepada generasi ini, Iblis membisikkan
dengan mengatakan : Orang-orang tua kamu dulu menyembah mereka dan meminta hujan
kepada mereka. Akhirnya merekapun menyembah gambar-gambar atau patung-patung yang
dibuat orang-orang tua mereka. Dalam hal ini Allah berfirman :
‫) َوقَالُوا ََل تَذَ ُر هن آَ ِل َهتَ ُك ْم‬22( ‫هارا‬
ً ‫) َو َمك َُروا َم ْك ًرا ُكب‬21( ‫ارا‬
ً ‫س‬َ ‫ص ْونِي َواتهبَعُوا َم ْن لَ ْم يَ ِزدْهُ َمالُهُ َو َولَدُهُ إِ هَل َخ‬ ِ ‫قَا َل نُو ٌح َر‬
َ ‫ب إِ هن ُه ْم َع‬
)23( ‫وث َويَعُوقَ َونَس ًْرا‬ ُ ‫َو ََل تَذَ ُر هن َودًّا َو ََل‬
َ ُ‫س َواعًا َو ََل َيغ‬
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakai-ku, dan telah
mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan
kerugian belaka, dan melakukan tipu-daya yang amat besar". Dan mereka berkata: "Jangan
sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali
kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa`, yaghuts, ya`uq dan nasr".
(QS. Nuh/71 : 21-23)

7
2. Cenderung mengimani yang konkrit dan lalai mengimani yang abstrak
Dalam diri manusia terdapat dua kecenderungan fitrah yang sempurna. Pertama,
kecenderungan mengimani yang bersifat nyata atau konkrit, yakni yang dapat ditangkap oleh
indera baik penglihatan, pendengaran, ciuman, rasa atau sentuhan. Kedua, kecenderungan
mengimani yang ghaib, yakni yang tidak tertangkap oleh indera. Kalau kecenderungan
pertama di atas selain dimiliki oleh manusia, juga oleh makhluk lain, namun kecenderungan
kedua khusus dimiliki oleh manusia. Inilah karunia, kemuliaan dan sekaligus keistimewaan
yang diberikan Allah kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain.
Namun fitrah manusia yang mempunyai kecenderungan untuk mengimani yang ghaib
ini sedikit demi sedikit akan pudar jika tidak diperhatikan dan diberikan santapan yang baik
berupa dzikir kepada Allah dan taqarrub kepada-Nya melalui amal shaleh. Dengan demikian
manusia mulai lalai mengimani yang ghaib dan sedikit demi sedikit cenderung hanya
mengimani yang bersifat nyata.
Pada tahap pertama dari kelalaian ini, seorang musyrik tidak mengingkari adanya
Allah, tapi ia mencari bentuk nyata yang menurut khayalannya bisa ditambahkan sebagian
sifat-sifat Allah seperti memberikan manfaat dan bahaya, mengetahui yang ghaib,
mengendalikan urusan bersama-sama dengan Allah. Sekalipun ia mengetahui bahwa Allah
adalah Pencipta, tidak ada satu makhlukpun yang menyamainya, namun ia mengklaim bahwa
seseorang ( Nabi, wali Allah, atau orang shalih), malaikat, jin, atau berhala mampu
memberikan manfaat atau bahaya, mengabulkan permohonan, melapangkan rezeki bagi yang
dikehendakinya, mengetahui yang ghaib dan menyampaikannya kepada orang yang mampu
menerimanya.
Contoh bentuk di atas adalah orang-orang Arab jahiliyah, mereka mengetahui bahwa
Allah itu ada dan sebagai Pencipta, namun mereka menyekutukan Allah dengan jin, malaikat,
berhala yang mereka sembah, mereka menyangka bahwa sembahan-sembahan itu dapat
mendekatkan diri kepada Allah. Begitu juga orang-orang Yahudi dan Nasrani yang
mengklaim bahwa Uzair dan Isa bin Maryam adalah anak Allah.
Dan pada tahap akhir, kelalaian di atas dapat membawa seseorang untuk mengingkari
adanya Allah. Hal ini seperti yang terjadi pada orang-orang Mesir Kuno pada zaman Fir’aun
yang mengklaim bahwa dewa Ra adalah sebagai pencipta, pemberi rezeki, yang
menghidupkan dan mematikan, dan yang membangkitkan dan menghisab manusia pada hari
kiamat. Begitu juga kepercayaan orang-orang Majusi yang mengatakan bahwa Ahura Mazda
adalah Allah. Sama dengan itu juga orang-orang Nasrani yang mengatakan bahwa Isa bin
Maryam adalah Allah. Juga orang-orang Yahudi yang berkata kepada nabi Musa bahwa

8
nereka tidak beriman kepada beliau sebelum melihat Allah secara terang-terangan. Mereka
juga menyembah anak sapi dan menjadikannya sebagai tuhan.

3. Dikuasai nafsu
Di antara penyakit yang meninmpa fitrah manusia dan membawa kepada kemusyrikan
ialah selalu mengikuti kehendak hawa nafsu. Hal ini karena ketika fitrah manusia bersih dan
lurus, ia akan menerima segala ajaran Allah denga ridha, dan berusaha dengan sungguh-
sungguh untuk melaksanakannya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah dan
mengharapkan ridha-Nya. Namun ketika seseorang dapat dikalahkan hawa nafsunya, maka
iapun merasa sempit untuk menerima dan melaksanakan ajaran-ajaran Allah dan lebih
cenderung untuk mengikuti hawa nafsunya. Mereka cenderung menolak pedoman ajaran-
ajaran yang bersumber dari Allah sekalipun hati kecil mereka mengakuinya bahwa itu adalah
benar. Karena kalau mereka mengakui, mereka harus melaksanakan ajaran-ajaran Allah itu,
sedangkan mereka tidak suka melaksanakannya, karena hawa nafsu menguasai mereka
sehingga mereka merasa berat melaksanakannya. Oleh karena itu mereka mengingkari bahwa
ajaran Allah itu benar, dan membuat ajaran atau aturan yang tidak ditentukan Allah,
kemudian mereka mengklaim atau mengaku bahwa ajaran yang mereka buat itu adalah ajaran
yang benar, dan lebih tepat untuk diikuti dari pada ajaran atau hukum yang ditetapkan Allah.
Dengan demikian mereka jatuh pada bentuk syirik taat dan mengikuti. Dalam hal ini Allah
berfirman :
‫َّللاَ ََل يَ ْهدِي ْالقَ ْو َم ال ه‬
َ‫ظا ِل ِمين‬ َ َ‫فَإِ ْن لَ ْم يَ ْست َِجيبُوا لَكَ فَا ْعلَ ْم أَنه َما يَت ه ِبعُونَ أ َ ْه َوا َء ُه ْم َو َم ْن أ‬
‫ض ُّل ِم هم ِن اتهبَ َع ه ََواهُ بِغَي ِْر ُهدًى ِمنَ ه‬
‫َّللاِ إِ هن ه‬
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka
hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada
orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-
Qashash/28 : 50)

4. Sombong dalam beribadah kepada Allah


Sombong juga merupakan penyakit yang dapat menimpa fitrah manusia sehingga ia
menyimpang dari bentuknya yang lurus dan menjatuhkannya dalam kemusyrikan. Sombong
ada beberapa derajat, dimulai dari menganggap remeh terhadap manusia dan berakhir dengan
tidak mau beribadah kepada Allah.
Pada umumnya sifat sombong terdapat pada jiwa orang yang berhasil memperoleh
kesenangan kehidupan dunia, seperti harta, jabatan, kekuasaan, ilmu pengetahuan dan

9
semacamnya. Namun sifat sombong bisa juga menimpa setiap jiwa yang sakit sekalipun dari
kalangan orang yang paling rendah.
Al-Qur’an menjelaskan kepada kita bahwa kesombongan dapat menyebabkan kufur dan
syirik, sebagaimana dalam kisah Namrudz :
‫ي الهذِي يُحْ يِي َوي ُِميتُ قَا َل أَنَا أُحْ يِي َوأ ُ ِميتُ قَا َل‬ َ ِ‫َّللاُ ْال ُم ْلكَ إِذْ قَا َل إِب َْراهِي ُم َرب‬
‫ِيم فِي َربِ ِه أ َ ْن آَت َاهُ ه‬
َ ‫أَلَ ْم ت ََر إِلَى الهذِي َحا هج إِب َْراه‬
‫َّللاُ ََل َي ْهدِي ْالقَ ْو َم ال ه‬
َ‫ظا ِل ِمين‬ ‫ب فَبُ ِهتَ الهذِي َكفَ َر َو ه‬ ِ ‫ت ِب َها ِمنَ ْال َم ْغ ِر‬ِ ْ ‫ق فَأ‬
ِ ‫ش ْم ِس ِمنَ ْال َم ْش ِر‬‫َّللاَ يَأْتِي ِبال ه‬
‫ِإب َْراهِي ُم فَإ ِ هن ه‬
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah)
Karena Allah Telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). ketika Ibrahim
mengatakan: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya
dapat menghidupkan dan mematikan". Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan
matahari dari timur, Maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah/2 : 258)
Tentang kisah Fir’aun, Allah berfirman :
)20( ‫) فَأ َ َراهُ ْاْلَيَةَ ْال ُكب َْرى‬19( ‫) َوأَ ْه ِديَكَ إِلَى َربِكَ فَت َْخشَى‬18( ‫) فَقُ ْل ه َْل لَكَ إِلَى أ َ ْن تَزَ هكى‬17( ‫طغَى‬ َ ُ‫اذْهَبْ إِلَى فِ ْر َع ْونَ إِنهه‬
‫َّللاُ نَكَا َل ْاْلَ ِخ َر ِة َو ْاألُولَى‬
‫) فَأ َ َخذَهُ ه‬24( ‫) فَقَا َل أَنَا َربُّ ُك ُم ْاأل َ ْعلَى‬23( ‫) فَ َحش ََر فَنَادَى‬22( ‫) ث ُ هم أَدْبَ َر يَ ْسعَى‬21( ‫صى‬ َ ‫ب َو َع‬ َ ‫فَ َكذه‬
)25(
(17) "Pergilah kamu kepada Fir'aun, Sesungguhnya dia Telah melampaui batas, (18) Dan
Katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari
kesesatan)". (19) Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut
kepada-Nya?" (20) Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (21) Tetapi
Fir´aun mendustakan dan mendurhakai. (22) Kemudian dia berpaling seraya berusaha
menantang (Musa). (23) Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru
memanggil kaumnya. (24) (seraya) berkata:"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi". (25)
Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (QS. An-Nazi’at/79: 17-
25)
Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa kesombongan merupakan fenomena umum :
‫ير‬
ُ ‫ص‬ِ َ‫اّلِلِ ِإنههُ ه َُو الس ِهمي ُع ْالب‬
‫ُور ِه ْم إِ هَل ِكب ٌْر َما ُه ْم بِبَا ِل ِغي ِه فَا ْست َ ِعذْ بِ ه‬
ِ ‫صد‬ُ ‫ان أَت َا ُه ْم إِ ْن فِي‬
ٍ ‫ط‬َ ‫س ْل‬ ‫ت ه‬
ُ ‫َّللاِ بِ َغي ِْر‬ ِ ‫إِ هن الهذِينَ يُ َجا ِدلُونَ فِي آَيَا‬
Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan
yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan
akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, Maka mintalah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya dia Maha mendengar lagi Maha Melihat. (QS.
Ghafir/40 : 56)

10
5. Adanya para penguasa yang memperbudak manusia untuk kepentingan mereka
sendiri.
Di antara penyebab syirik yang terpenting dalam sejarah kehidupan manusia adalah
adanya para penguasa diktator atau penguasa yang berbuat sewenang-wenang (thaghut), yang
ingin memperbudak dan menundukkan manusia untuk kepentingan dan hawa nafsu mereka
sendiri. Dengan demikian mereka menolak untuk berhukum dengan hukum dan aturan Allah.
Merekapun membuat hukum dan aturan sendiri yang tidak disyari'atkan Allah, sehingga
mereka menentukan halal dan haram sesuai dengan keinginan dan kehendak hawa nafsu
mereka. Kemudian hukum dan aturan yang mereka buat itu dipaksakan kepada manusia
karena kekuasaan yang mereka miliki.
Para penguasa tersebut ketika mereka membuat aturan dan hukum yang dipaksakan
untuk dilaksanakan rakyatnya, pada kenyataannya mereka menjadikan diri mereka sebagai
tuhan-tuhan yang disembah selain Allah; karena hanya Allah lah yang berhak menentukan
hukum dan aturan, di mana hanya Allah lah yang menciptakan dan hanya Dia yang Maha
Mengetahui.
Jadi Allah SWT. dengan penciptaan dan pengendalian-Nya terhadap seluruh makhluk,
dan dengan ilmu-Nya yang sempurna terhadap segala sesuatu adalah yang paling berhak
mengatakan ini halal dan itu haram, ini baik dan itu tidak baik, ini boleh dan itu tidak boleh.
Jika ada seseorang yang mengaku bahwa dirinya mempunyai hak untuk menentukan halal
dan haram, boleh dan tidak boleh, maka berarti telah menjadikan dirinya sebagai sekutu
Allah, bahkan telah menjadikan dirinya sebagai tuhan selain Allah. Dan orang yang
mengikutinya dalam hal itu berarti ia telah mempersekutukannya dalam beribadah bersama
Allah, atau menyekutukannya selain Allah.
Para penguasa yang disebut al-Qur'an dengan " al-mala' " atau para para pemuka
inilah yang pertama kali mendustakan para rasul seperti para pembesar dari kaum nabi Hud
sebagaimana disebutkan dalam surat al-A'raf : 65-66 :
َ‫) قَا َل ْال َم ََل ُ الهذِينَ َكفَ ُروا ِم ْن قَ ْو ِم ِه إِنها لَن ََراك‬65( َ‫َّللاَ َما لَ ُك ْم ِم ْن إِلَ ٍه َغي ُْرهُ أَفَ َال تَتهقُون‬
‫َوإِلَى َعا ٍد أَخَا ُه ْم هُود ًا قَا َل يَا قَ ْو ِم ا ْعبُد ُوا ه‬
)66( َ‫ظنُّكَ ِمنَ ْالكَا ِذبِين‬
ُ َ‫سفَا َه ٍة َوإِنها لَن‬
َ ‫فِي‬
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum `Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa
kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata:
"Sesungguhnya kami benar-benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan
sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang-orang yang berdusta". (QS. Al-
A’rof/7 : 65-66)

11
D. Cara Menghindari Perbuatan Syirik

Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari kesyirikan, diantara-Nya adalah :
Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shaleh kita hanya untuk mencari ridha Allah
SWT.
Allah SWT berfirman :

‫ُواٱّللَ ِإ َّل أ ُ ِم ُروا َو َما‬ ِ ‫ُحنَفَا َء ٱلدِينَ لَهُ ُم ْخ ِل‬


َ ‫صي ِل َي ْعبُد‬

“Mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan


ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan meninggalkan kesyirikan
(hanif).”(Q.S.Al-bayyinah:5)
Didalam hadis Umar bin Khattab r.a, bahwasanya Rasullullah SAW bersabda,”

‫ت ْاْل َ ْع َما ُل إِنَ َما‬


ِ ‫ن ََوى َما ْام ِرئ ِل ُك ِل َوإِنَ َما بِالنِيَا‬

“Sesungguh-Nya amalan itu tergantung niat dan setiap orang mendapat (ganjaran) sesuai
dengan apa yang di niatkan-Nya.”(H.R. Bukhari dan muslim).
1. Mempelajari ilmu tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
Rasullullah SAW.

Rasullullah SAW bersabda :

‫َللاُ ي ُِردْ َم ْن‬


َ ‫ين فِي يُفَ ِق ْههُ َخي ًْرا ِب ِه‬
ِ ‫ال ِد‬

“Barangsiapa yang Allah menghendaki pada-Nya kebaikan maka Allah akan memahamkan
didalam perkara agama.”(H.R. Bukhari dan muslim).

Hadis diatas dengan jelas menunjukkan bahwa kunci untuk mendapatkan kebaikan agama
adalah dengan mempelajari ilmu agama dan kebaikan yang paling pokok adalah tauhid.
2. Mempelajari lawan dari tauhid itu yaitu syirik, baik itu defenisi-Nya, jenis-jenis-Nya dan
contoh-contoh-Nya. Karena untuk memahami sesuatu itu terkadang kita juga harus mengenal
lawan-Nya. Lawan dari tauhid adalah syirik dan lawan dari sunah adalah bid’ah.

12
ُ َ‫سو َل َي ْسأَلُونَ الن‬
َ‫اس َكان‬ َ ‫صلَى‬
ُ ‫َللاِ َر‬ َ ‫سلَ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه‬
َ ُ‫َللا‬ َ ‫ع ْن َو‬ ْ ُ‫ش ِر َع ْن أ َ ْسأَلُهُ َو ُك ْنت‬
َ ‫ال َخي ِْر‬، َ ‫يُد ِْر َك ِني أ َ ْن َمخَافَةَ ال‬
“Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasullullah SAW tentang perkara kebaikan, sedangkan
saya bertanya kepada beliau tentang perkara kejelekan karena takut menimpaku.”(H.R.Al-
bukhari dan Muslim).
3. Memperbanyak do’a kepada Allah agar diberikan keistiqamahan diatas tauhid dan sunah dan
agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid’ahan baik yang kita ketahui ataupun
tidak, baik yang kita sadar ataupun tidak.

Salah satu do’a yang disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an adalah,

ْ ‫ْال َو َهابُ أَ ْنتَ ِإنَكَ َرحْ َمةً لَدُ ْنكَ ِم ْن لَنَا َوهَبْ َهدَ ْيتَنَا ِإذْ بَ ْعدَ قُلُوبَنَا ت ُ ِز‬
‫غ َّل َربَنَا‬

“(Mereka berdo’a) :”Wahai Rabb kami, janganlah engkau condongkan hati kami kepada
kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat
dari sisi engkau. Sesungguh-Nya engkaulah Al-Wahhab (maha pemberi). “(Q.S.Al-Imran:8).
4. Bergaul dengan orang yang lurus dan teguh agama-Nya (Ahlussunnah) dan menghindari
pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak terpengaruh dengan
perbuatan mereka tersebut.

Hal inilah yang dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul, diantara-Nya adalah Nabiyyullah
Ibrahim as sebagaimana yang diceritakan oleh Allah dalam Al-Qur’an :

ْ ‫سنَة أُس َْوة لَ ُك ْم كَان‬


ْ‫َت قَد‬ َ ‫ُون ِم ْن تَ ْعبُدُونَ َو ِم َما ِم ْن ُك ْم ب َُرآ ُء ِإنَا ِلقَ ْو ِم ِه ْم قَالُوا ِإذْ َم َعهُ َوالَذِينَ ِإب َْراه‬
َ ‫ِيم فِي َح‬ َ ‫َو َبدَا ِب ُك ْم َكفَ ْرنَا‬
ِ ‫َللاِ د‬
‫ضا ُء ْال َعدَ َاوة ُ َو َب ْينَ ُك ُم َب ْي َننَا‬
َ ‫اّللِ تُؤْ ِمنُوا َحتَى أ َ َبدًا َو ْال َب ْغ‬
َ ‫َوحْ دَهُ ِب‬

“Sesungguh-Nya telah ada suri tauladan yang baik hati bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengan dia ketika mereka berkata kepada kaum mereka :”sesungguh-Nya kami
berlepas diri daripada kalian daripada apa yang kalian sembah selain Allah. Kami
mengingkari perbuatan kalian yang telah nyata antara kami dan kalian permusuhan dan
kebencian buat selama-lama-Nya sampai kalian beriman hanya kepada Allah
sahaja.”(Q.S.Al-mumtahanah:4)

13
II. SYIRIK MODERN

A. PENGERTIAN

Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan
yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik
disebut musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia
maupun benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti
menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya,
menaatinya, atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada
Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan
hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT yang artinya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisaa’:
48)
B. BENTUK- BENTUK SYIRIK PADA MASA MODERN
Banyak contoh syirik pada masa modern yang dapat kita ketahui.
a. Menganggap yang menyembuhkan penyakit adalah dokter, tabib atau obat yang diminum.
b. Tubuh tetap sehat dan bugar karena pola makan yang seimbang atau olah raga yang teratur.
c. Jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan atau kepiawaiannya memanfaatkan
bantuan orang lain.
d. Panen melimpah, karena keprofesionalannya mengolah tanah pertanian.
e. Anak-anaknya pintar karena gizi yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditentukan.
f. Ia bisa sampai ke tujuannya tepat waktu, karena kepintarannya menyetir kendaraan.
g. kesyirikanntya mempertuhankan undang-undang bikinan manusia atau syirik undang-undang
Tak dipungkiri, bahwa seiring perkembangan zaman, masalah yang terjadi sangatlah
kompleks. Maka kita dituntut untuk peka membaca tanda-tanda zaman dan juga turut andil
dalam memberikan solusi akan tantangan zaman yang semakin hari semakin ruwet.
. Syirik yang tanpa terasa dan disadari banyak dilakukan kaum muslimin. Tidak hanya
terbatas di kalangan awam bahkan juga di kalangan intelek. Tidak hanya di kalangan yang
berpendidikan rendah bahkan juga yang mengecap perguruan tinggi.

14
C. CARA MENANGGULANGI SYIRIK PADA MASA MODERN

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari syirik,antara lainnya:
a. Dengan Memperdalam keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya serta Ajaran Agama Allah
yaitu Islam.
b. Terbiasa dengan kerja keras & Berdoa pada Allah dalam setiap Pekerjaan yang kita lakukan
dan mengharapkan hasil yang terbaik hanya kepada Allah.
c. Meyakini bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan yang lebih besar dibandingkan dengan
kekuasaan dan kekuatan Allah.
d. Banyak Mengingat ALLAH SWT. Dengan Banyak Mengingat ALLAH SWT (Berzikir)
Berarti Kita Berusaha Menjauhi Atau Menghindari Perbuatan Syirik. Berzikir Merupakan
Cara Mengagungkan Nama Allah Swt , Menyucikan Dan MengEsakan Nya. Dengan banyak
berzikir Dapat Menghilangkan keraguan Akan Ke Esaan Allah Swt. Bahkan memperkuat
keyakinan dan keimanan Serta membuat hati kita tenang.
e. Ikhlas dalam Melakukan amal Kebaikan. Segala perbuatan ibadah yang disertai dengan Ria
termasuk syirik. Agar terhindar dari perbuatan ini maka setiap melakukan amal baik
hendaklah dilakukan dengan penuh keikhlasan(Hanya Mengharap keridhoan Allah Semata).
Perbuatan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan pastilah akan mendapat pahala di akhirat.
Adapun perbuatan baik yang dilakukan dengan ria. Amal perbuatan Tersebut sia sia karena
tidak bernilah di hadapan Allah Swt.

D. BAHAYA SYIRIK BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


Adapun bahaya syirik bagi kehidupan manusia , antara lain:
a. Menghancurkan seluruh amal.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):

"Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar
engkau termasuk orang yang rugi". (QS. Az-Zumar: 65).

b. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):

“Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni
selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki”. (QS. An-Nisa: 48, ).

c. Pelakunya diharamkan masuk surga.

15
Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):

"Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah
baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang
penolong pun". (QS. Al-Maidah: 72).

d. Kekal di dalam neraka.

Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):

“Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk".
(QS. Al-Bayyinah: 6

e. Syirik adalah dosa paling besar (yang terjemahannya):

“sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa:
116).

f. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya :

"Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun
ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan
hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui". (QS. Al-Araaf: 33).

g. Sulit menerima kebenaran. Firman Allah SWT yang artinya :


“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan
mereka akan mendapat adzab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 7).
Hati orang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik yang datangnya dari Allah
dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat
kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-
orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah dideri peringatan atau tudak sama saja bagi
mereka, karena hati mereka buta.
h. Dijanjikan mendapat siksa neraka. Allah menerangkan dalam firman-Nya yang artinya :

16
“Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun
orang-orang yang berwajah hitan muram (kepada mereka dikatakan), mengapa kamu syirik
setelah beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu itu.” (QS. Ali Imran:
106).

E. HIKMAH MENGHINDARI PERBUATAN SYIRIK


Seseorang yang dapat membebaskan dirinya dari perbuatan syirik memiliki pengaruh dalam
kehidupan manusia secara nyata, antara lain:
1. Mengangkat manusia ke derajat paling tinggi dan mulia.
2. Mengalirkan rasa kesederhanaan dan kesahajaan.
3. Membuat manusia menjadi suci dan benar
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan
khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
5. Tidak mudah putua asa dengan keadaan yang dihadapi.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua hal yang
membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang
menyatakan bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut nyawanya.
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki,
dan iri hati.
8. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah.

17

Anda mungkin juga menyukai