Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

SEMINAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


INDUSTRI
FAM-PII KOTA PADANG

FORUM ANGGOTA MUDA


PERSATUAN INSINYUR INDONESIA
KOTA PADANG

Padang, Februari 2017


A. Pendahuluan

Setiap perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas pekerjaan yang ada dan

memperluas lapangan kerja untuk menampung tenaga kerja yang terus bertambah serta

perusahaan selalu menginginkan tidak terjadinya kecelakaan kerja. Kemajuan teknologi

telah mampu meningkatkan produktivitas tanah, modal dan tenaga kerja. Inovasi dan

penemuan baru di bidang ilmu dan teknologi telah berhasil mendorong industrialisasi

dan memberikan kemudahan bagi tenaga kerja dalam melalukan pekerjaannya, dan telah

berhasil pula membuka lapangan kerja baru. Pengembangan ilmu penerapan teknologi

baru telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat

diseluruh negara-negara di dunia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri

berlomba-lomba melakukan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan

menggunakan alat-alat produksi yang semakin komplek. Semakin kompleknya peralatan

kerja yang digunakan, maka semakin besar pula potensi bahaya kecelakaan kerja yang

ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin.

Penggunaan peralatan kerja sering tidak diikuti dengan penyediaan tenaga kerja yang

berkualitas untuk mengoperasikannya dapat berakibat peralatan tersebut tidak

termanfaatkan secara optimal dan benar. Akibat yang lebih fatal adalah timbulnya

kecelakaan kerja baik operator peralatan itu sendiri maupun masyarakat di sekitar

perusahaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan menciptakan terwujudnya

pemeliharaan tenaga kerja yang baik. Keselamatan dan kesehatan kerja ini ditanamkan

pada diri masing-masing individu karyawan dengan cara penyuluhan dan pembinaan

yang baik agar mereka menyadari arti penting keselamatan kerja bagi dirinya maupun

untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, maka tenaga kerja banyak yang
menderita, angka absensi di perusahaan meningkat, hasil produksi menurun, dan biaya

pengobatan semakin membesar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi tenaga kerja

maupun perusahaan yang bersangkutan, karena mungkin tenaga kerja terpaksa berhenti

bekerja sebab sakit sementara atau cacat tetap yang diakibatkan oleh proses kerja yang

tidak aman atau peralatan kerja yang salah dalam pengoperasiannya.

Karena pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja para tenaga kerja, maka

untuk mengantisipasi dan mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

juga melindungi tenaga kerja, maka pemerintah mengeluarkan Undang-Undang

Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 Pasal 165 ayat 1 tentang kesehatan kerja “Pengelola

tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya pencegahan, peningkatan,

pengobatan, dan pemulihan bagi tenaga kerja”. Untuk melindungi keselamatan

pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya

keselamatan dan kesehatan kerja.

Berdasarkan undang-undang No.36 Tahun 2009 Pasal 165 Ayat 1, maka

perusahaan harus mempersiapkan sarana dan prasarana sebagai upaya pencegahan

kecelakaan kerja dan program-program yang dapat mengurangi angka kecelakaan kerja

di perusahaan. Salah satu programnya adalah program keselamatan dan kesehatan kerja

para tenaga kerja. Program ini dibuat berdasarkan kegiatan produksi yang dilakukan oleh

perusahaan tersebut. Persiapan untuk mengantisipasi dan mengurangi angka kecelakaan

kerja yang diakibatkan oleh faktor bahaya dan risiko kecelakaan kerja terdiri dari

identifikasi bahaya, penilaian potensi bahaya, organisasi dan sarana pengawasan

operasional perencanaan tindakan darurat, penyebarluasan informasi kepada seluruh

tenaga kerja untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat di sekitar perusahaan

mengenai tindakan yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah timbulnya

bahaya pencemaran lingkungan dengan adanya pengolahan limbah cair dan limbah padat
yang berasal dari perusahaan secara optimal, dengan adanya penyediaan dan persiapan

sarana pengaman kerja yang memadai, maka tenaga kerja harus terlibat langsung dalam

penggunaan teknologi tersebut yang digunakan agar dapat menjamin keselamatan dan

kesehatannya.

Masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan

dalam industri secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus dikembangkan di dalam

penanganan bidang keselamatan dan kesehatan kerja dan pengadaan pengendalian

potensi bahaya harus mengikuti pendekatan sistem yaitu dengan menerapkan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Perbuatan tidak aman (unsafe act)

maupun keadaan yang tidak aman (unsafe condition) berakar lebih dalam dari pada

kecelakaan yang terlihat atau teralami. Seandainya manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja mengingatkan sedini mungkin mengenai faktor bahaya dan risiko

kecelakaan kerja serta mewajibkan penggunaan alat pelindung yang sesuai dengan

potensi bahaya yang ada di perusahaan maka para pekerja pun akan waspada pada saat

berada di lokasi berbahaya dan beresiko kecelakaan kerja tersebut. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi berasal dari Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang tidak dilakukan dan diterapkan dengan baik serta

lemahnya penerapan manajemen resiko pada setiap unsur yang ada dalam lingkungan

dan kegiatan perusahaan.

Di dalam era industri sekarang ini perusahaan harus meningkatkan perhatian

terhadap pentingnya program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sebab tidak saja

mutlak bagi para karyawan tetapi juga penting bagi kelangsungan dan kemajuan

perusahan. Dalam rangka mencapai tujuan dari program K3, berbagai unsur dan sumber

daya perlu digunakan, sehingga dalam penerapan K3 perlu ditata, dan diatur ke dalam

suatu Sistem Manajemen K3 (SMK3). Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 adalah salah


satu bentuk usaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera,

bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta bebas pencemaran

lingkungan, menuju peningkatan produktivitas sebagaimana diamanatkan dalam

Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Sebagaimana juga tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012

tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dimana pada

pasal 5 menjelaskan bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja

sebanyak 100 orang atau lebih dan/atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan

oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja

seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan

SMK3.

Kesehatan dan keselamatan merupakan hak setiap manusia. Kesehatan dan

keselamatan sangat perlu dijaga dan ditingkatkan baik dalam lingkungan tempat tinggal

maupun dalam lingkungan bekerja. Bahaya yang terjadi dalam lingkungan pekerjaan

dapat mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa seseorang. Kesehatan pekerja perlu

diperhatikan untuk mengurangi gangguan produktivitas para pekerja.

Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan para pekerja

adalah dengan cara adanya program Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) untuk mencegah

terjadinya bahaya di lingkungan pekerja serta memelihara dan meningkatkan kesehatan

pekerja. Tujuan dari kesehatan keselamatan kerja adalah; untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat pekerja baik secara fisik, mental, dan spiritual; mencegah

terjadinya gangguan atau bahaya dari lingkungan kerja; memberikan perlindungan

melalui kewaspadaan dalam pekejaan akan hal-hal yang dapat membahayakan pekerja;

memelihara dan meningkatkan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikis pekerjanya. Program Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) merupakan tanggung

jawab warga pekerja serta tenaga kesehatan setempat.

Sehubungan dengan hal tersebut, Dalam upaya untuk pembentukan sikap dan

perilaku Sumber Daya Manusia yang dimiliki dalam mengendalikan resiko kecelakaan

kerja, serta membangkitkan gairah dan semangat budaya K3 di dunia usaha dan dunia

kerja, maka akan diselenggarakan Seminar Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3), yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan budaya K3 di setiap

kegiatan usaha, serta meningkatkan dukungan dan partisipasi dari semua pihak, dengan

demikian tenaga kerja merasa aman dan tenang dalam melakukan pekerjaannya, hal ini

dikarenakan perusahaan telah memperhatikan keselamatan dan kesehataan mereka dan

memberikan jaminan jika terjadi kecelakaan akibat kerja itu, maka secara tidak langsung

para karyawan akan termotivasi untuk menjalankan pekerjaannya dengan baik sehingga

produk yang dihasilkan akan berkualitas dan produktivitas karyawan juga akan

meningkat.

B. Nama, Waktu dan Tempat Pelaksanaan Seminar

Kegiatan ini bernama Seminar K3 Industri yang akan dilaksankan pada :

Hari/Tanggal : Februari 2017.

Pukul : 08.00 WIB – selesai.

Tempat : Balai Pustaka Kota Padang.

C. Tema

Adapun tema pada kegiatan seminar ini ialah “Menerapkan SMK3 dibidang

industri untuk mewujudkan zero accident”.


D. Materi

Adapun materi seminar yang akan dilaksanakan ialah :

1. Pengetahuan dasar umum K3.

2. Penerapan sistem K3 di bidang industri.

3. Cara mengidentifikasi resiko dan penanggulangan kecelakaan kerja.

4. Kesehatan lingkungan kerja.

E. Tujuan

Tujuan kegiatan seminar K3 industri ini ialah :

1. Menambah wawasan tentang standar umum K3 Industri, yang terdiri dari komitmen

dan kebijakan tentang K3, mengidentifikasi masalah, menganalisis, menilai,

mengevaluasi serta mampu menetapkan intervensi dalam mengatasi permasalahan

tersebut.

2. Mengetahui cara penerapan sistem K3 di bidang industri sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan agar terwujudnya zero accident.

3. Mengetahui cara mengidentifikasi sumber resiko tindakan berbahaya, menganalisis,

menilai, mengevaluasi dan menentukan prioritas tindakan yang dilakukan terhadap

pencegahan terjadinya kecelakaan kerja pada bidang industri.

4. Mampu mengaplikasikan standart umum K3 dalam kehidupan pekerjaan bidang

Industri agar terwujudnya kesehatan lingkungan kerja.

F. Instruktur

Adapun instruktur pemateri dari seminar yang akan dilaksanakan ialah :

1. Disnakertrans Propinsi Sumatera Barat.

2. Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Barat.

3. Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4I).

4. Persatuan Insinyur Indonesia (PII).


G. Peserta

Kegiatan seminar ini diikuti oleh Mahasiswa Fakultas Teknik dari berbagai

kampus yang ada di kota padang.

H. Kepanitiaan

Terlampir.

I. Anggaran Dana

Terlampir.

J. Schedule Acara

Terlampir.

K. Penutup

Demikian proposal kegiatan seminar ini dibuat dengan sesungguhnya, semoga

dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan kebijaksanaan bagi semua pihak

untuk membantu terlaksananya seminar tentang K3 Industri ini, atas perhatian dan

partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

Panitia Pelaksana
Seminar K3 Industri FAM–PII Kota Padang

Seno Cendikia Triyadi, S.T. Rinaldi Satria, S.T.


Ketua Sekretaris

Menyetujui
PII Sumatera Barat

Ir. Nasirman Chan


Pembina
Lampiran 1 : Kepanitiaan

Surat Keputusan FAM–PII Kota Padang


No : 01/KPTS/FAM–PII/I/2017
Tentang Pengesahan Panitia Pelaksana Seminar K3 Industri
FAM–PII Kota Padang

Pelindung : Pembina FAM-PII Kota Padang

Penanggung Jawab : PII Sumatera Barat


FAM- PII Kota Padang

Organizing Comite : Ketua : Seno Cendikia Triyadi, S.T.


Sekretaris : Rinaldi Satria, S.T.
Bendahara : Paradishe Bismi, S.Pd.

Seksi Acara : Koordinator : Indra Mardiansyah


Anggota : Rahmadtullah Noerman

Seksi Humas : Koordinator : Syafril Maidi


Anggota : Nanda Zulfahmi

Seksi Perlengkapan : Koordinator : Fandi Aulia Sofyan


Anggota : Niki

Seksi Konsumsi : Koordinator : Nursyamsu


Anggota : Febri Mahdi Ramadhan

Seksi Dokumentasi : Koordinator : Alif Ya Franco


Anggota : Arfinaldi

Seksi Kestari : Koordinator : Arif


Anggota : Eko Wahyudi Putra, A.Md
Lampiran 2 : Anggaran Dana

Estimasi Anggaran Dana Seminar K3 Industri FAM-PII Kota Padang

No Uraian Vol Unit Unit Rp Jumlah Rp


1. Acara dan Kesekretariatan
a. Pengadaan Proposal 10 Paket 5.000,- 50.000,-
b. Pembuatan Stempel 1 Paket 30.000,- 30.000,-
c. Tinta Printer 2 Paket 40.000,- 80.000,-
d. Komputerisasi 1 Paket 50.000,- 50.000,-
e. Kertas HVS 1 Paket 35.000,- 35.000,-
f. Ampelope 1 Paket 15.000,- 15.000,-
g. Block Note 4 Paket 20.000,- 80.000,-
h. Pulpen 5 Kotak 25.000,- 125.000,-
i. Kokarde Peserta Dan panitia 1 Kotak 150.000,- 150.000,-
j. Komunikasi Panitia 15 Paket 52.000,- 780.000,-
Jumlah 1.395.000,-
2. Kosumsi
a. Snack Acara
- Peserta Panitia dan
Undangan 150 Orang 10.000,- 1.500.000,-
b. Makanan/Minuman
- Peserta dan Panitia 150 Orang 20.000,- 3.000.000,-
Jumlah 4.500.000,-
3. Perlengkapan
a. Sound System 1 Paket 100.000,- 100.000,-
b. infokus 1 Unit 100.000,- 100.000,-
c. Sewa Kamera Digital + Cuci 1 Cetak 200.000,- 300.000,-
Foto
d. Spanduk 3 Helai 200.000,- 600.000,-
e. Sewa Gedung/Lokasi 1 Ruangan 1.000.000,- 1.000.000,-
Jumlah 2.100.000,-
4. Rekapitulasi Anggaran Dana
a. Acara dan Kesekretariatan - - - 1.395.000,-
b. Kosumsi - - - 4.500.000,-
c. Perlengkapan - - - 2.100.000,-
TOTAL 7.995.000,-
5. Biaya Tak Terduga 1.000.000,-
GRAND TOTAL 8.995.000,-

Padang, Februari 2017


Panitia Pelaksana

Paradishe Bismi, S.Pd.


Bendahara
Lampiran 3 : Schedule Acara

Schedule Acara Seminar K3 Industri FAM-PII Kota Padang


Bulan Februari 2017
Balai Pustaka Daerah Kota Padang

No. Waktu (WIB) Agenda Penanggung


Jawab
1. 08.00 - 09.00 Pembukaan Seminar K3 Industri
1. Protokol Panitia
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an Pelaksana
3. Laporan Ketua Pelaksana Seksi Acara
4. Kata Sambutan Ketua PII Sumbar sekaligus
membuka secara resmi seminar K3 Industri
2. 09.00 – 12.00 Pembahasan materi K3 Industri
1. Pengetahuan dasar umum K3
2. Penerapan Sistem K3 di bidang Industri Instruktur
3. Cara mengidentifikasi resiko dan
penanggulangan kecelakakan kerja
4. Kesehatan Lingkungan Kerja
3. 12.30 – 13.30 ISHOMA Panitia
4. 13.30 – 14.30 FAM-PII Kota Padang
1. Kata Sambutan dari Pembina FAM-PII Kota
Padang Pengurus
2. Pelantikan Pengurus FAM-PII Kota Padang FAM-PII Kota
3. Kata Sambutan dari Ketua FAM-PII Kota Padang
Padang
4. Perkenalan Pengurus Organisasi FAM-PII
Kota Padang
5. 14.30 – 15.00 Penutupan Seminar K3 Industri Panitia
Pelaksana

Ditetapkan di : Padang
Pada Tanggal : Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai