Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SOLUTIO
OLEH
DOSEN PEMBIMBING :
BUKITTINGGI
2018
I. PENDAHULUAN
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Misal : terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang
saling bercampur. Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka
penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman
dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan/solutio
untuk mempercepat melarutnya obat dapat digunakan beberapa cara seperti
menggunakan panas, mengecilkan ukuran partikel zat, menggunakan pelarut pembant mapun
membantu kelarutan dengan melakukan pengadukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat larutan:
1. kelarutan zat aktif harus jelas dan bisa larut
2. kestabilan zat aktif dalam larutan/pelarut maupun kosolven harus baik
3. dosis takaran tepat
4. penyimpanan yang sesuai.
Sirup adalah sediaan cair yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12H22O11)
tidak kurang dari 64 % dan tidak lebih dari 66 %. Sirup merupakan salah satu bentuk sediaan
dari larutan obat yang digunakan secara oral.
a. Gula, biasanya sukrosa atau pengganti gula digunakan untuk memberi rasa manis dan
kental.
b. Pengawet anti mikroba. Diantara pengawet-pengawet yang umum digunakan sebagai
sirup dengan konsentrasi lasim yang efektif adalah : asam benzoat (0,1-0,2%),natrium
benzoat (0,1-0,2%) dan berbagai campuran metil-profil dan butil paraben(total
±0,1%).Sering kali alkohol digunakan dalam pembuatan sirup untuk membantu
kelarutan bahan-bahan yang larut dalam alkohol,tetapi secara normal alkohol tidak
ada dalam produk akhir dalam jumlah yang dianggap cukup sebagai pengawet (15-
20%),
c. Pembau.
d. Pewarna. Untuk menambah daya tarik sirup,umumnya digunakan zat pewarna yang
berhubungan dengan pemberi rasa yang digunakan (misalnya hijau untuk rasa
permen,coklat untuk rasa coklat dan sebagainya).Pewarna yang digunakan umum
larut dalam air,tidak bereaksi dengan komponen lain dari sirup,dan warna stabil pada
kisaran pH dan di bawah cahaya yang intensif sirup tersebut mungkin menjadi
enounter selama masa penyimpanan (Fomela andini,2013).
Ambroxol adalah salah satu obat yang masuk ke dalam golongan mukolitik, yaitu obat
yang fungsinya adalah mengencerkan dahak. Ambroxol umumnya digunakan untuk
mengatasi gangguan pernapasan akibat produksi dahak yang berlebihan pada kondisi seperti
bronkiektasis dan emfisema. Dengan obat mukolitik, dahak yang diproduksi akan lebih encer
sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tenggorokan saat batuk. Dengan demikian, pipa
saluran pernapasan pun lebih terbuka dan terasa lega.
Industri farmasi merupakan salah satu tempat Apoteker melakukan pekerjaan
kefarmasian terutama menyangkut pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengembangan obat. Untuk menghasilkan
produk obat yang bermutu, aman dan berkhasiat diperlukan suatu tahap kegiatan yang sesuai,
yaitu Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang meliputi perencanaan, pengendalian dan
pemantauan bahan awal, proses pembuatan serta pengawasan terhadap mutu, peralatan yang
digunakan, bangunan, hygiene, sanitasi serta personalia yang terlibat di setiap proses
produksi. Produksi dalam industri farmasi dapat berupa bentuk sediaan padat,setengah padat,
cair/larutan dan gas. Dalam laporan ini akan dibahas tentang bentuk sediaan cair/larutan yaitu
sirup. Biasanya orang-orang menggunakan sediaan sirup karena mudah penggunaannya, sirup
juga mempunyai rasa yang manis dan aroma yang harum serta warna yang menarik sehingga
disukai oleh berbagai kalangan terutama anak-anak dan orang yang susah menelan obat
dalam bentuk sediaan oral lainnya. Untuk itu melalui laporan ini akan dibahas tentang
sediaan sirup ambroxol yang sesuai dengan cara pembuatan obat yang baik.
II. DATA PREFORMULASI
Monografi Bahan
Berdasarkan analisis farmakologi dan data preformulasi zat aktif Ambriksol HCl,
maka akan dibuat sediaan sirup dengan kekuatan15 mg.
b. Master Formula
Nama Produk : Ambroxta syrup
Tanggal produk : 12 Desember 2018
No. REG : DKL1800200137A1
No. Bach :12122018
Penimbangan Bahan
V. CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Setarakan timbangan
3. Timbang semua bahan
4. Kalibrasi botol 60 ml
5. Larutkan Ambroxol Hcl dengan sebagian aquadest ad larut lalu masukkan kedalam
botol + sorbitol + sirup simplek kocok + aquadest ad 60 ml lalu kocok ad homogen.
6. Tutup botol
7. Dan masukkan kedalam kotak pengemas
Desain kotak obat dan etiket obat AmbroxTA®
syrup
Ambroxol hcl
Komposisi Composition
Every spoon measure ( 5 ml)
ambroxta® syrup ambroxta®syrup
Tiap sendok takar( 5 ml) containing :
mengandung Ambroxol HCl 15 mg
Ambroxol HCl 15 mg
ambroxol hcl Indikasi :
ambroxol hcl Indikation:
Secretolytic in acute and
Sekretolitik pada gangguan chronic airway disorders.
saluran nafas akut dan kronis.
Dose:
Dosis:
6-12 years: 2-3x1 spoonful daily
6-12 th : sehari 2-3x1 sendok takar
2-6 th: 3x½ daily spoonfuls
2-6 th : sehari 3x½ sendok takar
Dibawah 2 th: sehari 2x½ sendok
Under 2 years: 2x½ daily
takar spoonfuls
AmbroxTA ®
Syrup
Ambroxol hcl
Komposisi Dosis:
Tiap sendok takar( 5 ml) mengandung: 6-12 th : sehari 2-3x1 sendok takar
Ambroxol HCl 15 mg 2-6 th : sehari 3x½ sendok takar
Indikasi : Dibawah 2 th: sehari 2x½ sendok takar
Sekretolitik pada gangguan saluran Informasi lengkap lihat dibrosur
nafas akut dan kronis. AmbroxTA ® Simpan dalam wadah tertutup
EXP.DATE :12 Des 2021 terhindar dari sinar matahari
MFG.DATE :12 Des 2018 syrup
KOCOK SEBELUM PAKAI
SINDA FARMA
BUKITTINGGI-INDONESIA
Ambroxol hcl Reg No.
No. Batch
:DKL1800200137A1
:12122018
Brosur Obat
AMBROXTA® SYRUP
Komposisi
Tiap sendok takar( 5 ml) mengandung
Ambroxol HCl 15 mg
CARA KERJA OBAT :
berperan sebagai ekspektoran, dengan meningkatkan mucociliary transport melalui stimulasi
motilitas silia.
Ambroksol menstimulasi sintesis dan sekresi surfaktan paru (sebagai aktivator surfaktan).
INDIKASI:
Sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis
DOSIS:
6-12 th : sehari 2-3x1 sendok takar
2-6 th : sehari 3x½ sendok takar
Dibawah 2 th: sehari 2x½ sendok takar
KOCOK DAHULU SEBELUM DIMINUM
KONTRA INDIKASI :
Dikenal hipersensitivitas terhadap Ambroxol, setiap bahan dalam formulasi
EFEK SAMPING :
Reaksi alergi dapat terjadi dalam keadaan yang jarang dan beberapa pasien yang terkena
alergi juga menunjukkan reaksi alergi obat-obat lain. Reaksi yang ditemukan : pada kulit,
pembengkakan wajah, dyspnea, demam
PERINGATAN DAN PERHATIAN :
Tidak dianjurkan pada wanita hamil pada triwulan pertama. hanya digunakan selama
kehamilan atau menyusui jika benar-benar diperlukan. Tidak boleh digunakan dalam jangka
waktu yanglama tanpa konsultasi dokter.
Interaksi obat :
Pemberian bersama obat-obat standar yang digunakan untuk pengobatan sindrom bronkitis,
pemberian bersama antbiotik.
Cara penyimpanan :
simpan dalam wadah tertutup terhindar dari cahaya matahari.
Kemasan :
Botol 60 ml (sirup) No. Reg:DKL1800200137A1
SINDA FARMA
BUKITTINGGI-INDONESIA
VI. EVALUASI SEDIAAN
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membuat sediaan dalam bentuk sirup. Sirup adalah sediaan cair
berupa larutan yang mengandung sakarosa. Dalam praktikum pembuatan ambroxol sirup,
diperlukan zat tambahan sirup simplex, juga sebagai pemanis. Sirup simplex adalah sirop
yang hampir jenuh dengan sukrosa. Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64 - 66% kecuali
dinyatakan lain. Serta Sorbitol untuk mencegah kritalisasi disekitar tutup botol dan Aguadest
sebagai pelarut. Dalam Handbook of Pharmaceutical Excipient kadar sorbitol dalam sediaan
sirup yaitu 15-30%, untuk itu dalam formulasi ini digunakan kadar sorbitol sebanyak 18%.
Dalam pembuatan sirup ini, zat aktif yang digunakan adalah ambroxol. Ambroxol adalah obat
batuk berdahak atau ekspektoran.
Pada evaluasi organoleptis diperoleh bentuk berupa larutan, bau seperti gula, rasa manis
karena mengandung syrup simplek 60% dan warna bening tidak berwarna. Sedangkan untuk
menguji pH larutan digunakan pH indikator yang diperoleh pH sirup ambroxol yaitu 5.
VIII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa sediaan sirup yang dibuat dengan zat aktif Ambroxol Hcl,
sedangkan zat tambahannya sorbitol, sirup simplek dan aquadest. Pada pratikum ini di adakan
evaluasi sediaan dengan uji organoleptis dan uji pH sediaan.
DAFTAR PUSTAKA