Disusun oleh :
1. Anggun Selawati
2. Edi Saputra
3. Pipit Pitriyani
4. Rahayu Ciptaning Budi
5. Tifani Dwiyanti S.
6. Vina Oktavia
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “FAKTOR ESENSIAL DAN PROSES
PERSALINAN ”. Di susun untuk memenuhi syarat salah satu tugas Keperawatan
Maternitas I Tahun Ajaran 2018-2019.
Makalah ini berisikan tentang apa sajakah faktor esensial dan proses kehamilan.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada teman teman, yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami
sampaikan rasa terimakasih kepada Dosen pengampu Ibu Neneng Aria Nengsih
S.kep.,M.Kep
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Persalinan merupakan proses hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri), yang mana dalam persalinan itu
terdapat beberapa kebijakan diantaranya : semua persalinan harus dihadiri dan di
pantau oleh petugas kesehatan terlatih, rumah bersalin dan rumah rujukan dengan
fasilitas memadai untuk menangani kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus
tersedia 24 jam dan obat-obatan esensial, bahan dan perlengkapan harus tersedia
seluruh petugas terlatih.
Pada akhir kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi proses
persalinan. Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persipan menghadapi
kehidupan di luar rahim. Ibu menjalani berbagai adaptasi fisiologis selama hamil
sebagai persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.
Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di
luar rahim bagi bayi baru lahir.
Perawat harus meguasai faktor-faktor esensial dalam persalinan, proses persalinan
iti sendiri, kemajuan persalinan yang normal, dan adaptasi ibu dan janin. Apabila
perawat menguasai pengetahuan ini maka ia akan dapat menerapkan proses
keperawatan, baik pada wanita maupun pada keluarganya.
t usia kehamilan :
A. PENUMPANG (PASSEGER)
Karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia akan dianggap sebagai
penumpang yang menyertai janin. Namun, plasenta jarang menghambat proses
persalinan pada kelahiran normal.
Karena ukuran dan sifatnya yang relatif kaku, kepal janin sangat
mempengaruhi proses persalinan. Tengkorak janin terdiri dari dua tulang
parietal, dua tulang temporal, satu tulang frontal, dan satu tulang oksipital.
Tulang- tulang ini disatukan oleh sutura membranosa : sagitalis, lambdoidalis
, koronalis, dan frontalis. Rongga yang berisi membran ini disebut fontanel,
terletak di tempat pertemuan sutura-sutura tersebut. Dalam persalinan, setelah
selaput ketuban pecah, pada periksa dalam fontanel dan sutura dipalpasi untuk
menentukan presentasi, posisi, dan sikap janin. Pengkajian ukuran janin
memberi informasi usia dan kesejahteraan bayi baru lahir.
2. Presentasi
Presantasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas
panggul dan terus melalui jalan lahir saat persalian mencapai aterm. Tiga
presentasi janin yang utama ialah kepala (kepala lebih dahulu), sungsang
(bokong lebih dahulu), dan bahu. Bagian presentasi ialah bagian tubuh janin
yang pertama kali teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan periksa dalam.
Faktor-faktor yang menentukan bagian presentasi janin letak janin, sikap
janin,dan ekstensi atau fleksi kepala janin.
3. Letak janin
Presentasi ini tergantung pada struktur janin yang pertama memasuki panggul
ibu.
4. Sikap janin
Sikap ialah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bagian yang
lain. Janin mempunyai postur yang khas (sikap) saat berada didalam rahim.
Pada kondisi normal punggung janin sangat fleksi , kepala fleksi kearah dada,
dan paha fleksi ke arah sendi lutut. Tangan disilangkan di depan toraks dan
tali pusat terletak di antara lengan dan tungkai.
5. Posisi janin
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun jaringan lunak ,
khususnya lapisan – lapisan otot dasar panggul, ikut menunjang keluarnya bayi,
tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin harus
berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku. Oleh karena
itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan dimulai. Jalan
lahir dibagi atas :
Tulang panggul dibentuk oleh gabungan ilium, iskium, pubis, dan tulang
– tulang sakrum. Terhadap empat sendi panggul, yaitu simfisis pubis, sendi
sakroiliaka kiri dan kanan, dan sendi sakrokoksigeus.
Jaringan lunak pada jalan lahir terdiri dari segmen bawah uterus yang
dapat meregang, serviks, otot dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar
vagina). Saat persalinan dimulai, kontraksi uterus menyebabkan kontraksi
pada uteri berubah menjadi dua bagian yakni bagian atas berotot dan tebal dan
bagian bawah yang berotot pasif dan berdinding tipis. Kontraksi korpus uteri
menyebabkan janin tertekan ke bawah, terdorong ke arah serviks.
C. KEKUATAN (POWER)
His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang di
mulai dari daerah fundus uteri dimana tuba falopi memasuki dinding uterus,
awal gelombang tersebut didapat dari “pacemaker” yang terdapat dari dinding
uterus daerah tersebut. Pada waktu kontraksi, otot – otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna memiliki sifat :
a. Kontraksi simetris
b. Fundus dominan
c. Relaksasi
a. Involutir
b. Intermiten
c. Terasa sakit
d. Terkoordinasi
D. POSISI IBU
Posisi tegak juga menguntungkan curah jantung ibu yang dalam kondisi
normal meningkat selama persalinan seiring kontraksi kontraksi uterus
mengembalikan ke anyaman pembuluh darah. Posisi tegak juga membantu
mengurangi tekanan pada pembuluh darah ibu dan mencegah kompresi pembuluh
darah
Saat janin menuruni jalan lahir, tekanan bagian presentasi pada reseptor
regang dasar panggul meragsang refleks mengedan ibu. Rangsangan reseptor
regang ini akan merangsang pelepasan oksitosin dari hipofisis posterior (refleks
Ferguson). Pelepasan oksitosin menambah intensitas kontraksi uterus. Apabila
ibu mengedan pada posisi duduk atau berjongkok , maka otot-otot abdomen
bekerja lebih sinkron (saling menguatkan) dengan kontraksi rahim.
Nulipara Multipara
Tahap pertama
3. Tahap ketiga persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir.
Plasenta biasa lepas setelah tiga sampai empat kali kontraksi uterus yang kuat,
yakni setelah bayi lahir. Plasenta dilahirkan pada kontraksi uterus berikutnya.
Namun, kelahiran plasenta setelah 45 menit sampai 60 menit masih dianggap
normal.
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Aprilia Y. (2014). Gentle Birth Balance: persalinan holistik mind, body and soul.
Bandung: Qanita