SJSN adalah program Negara yang bertujuan untuk memberi perlindungan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui program ini, setiap
penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak apabila
terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilangnya atau berkurangnya pendapatan,
karena menderita sakit, mengalami kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia
lanjut, atau pension (UU No. 40 Tahun 2004)
Ketiga asas tersebut dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan program dan hak peserta.
SJSN merupakan program Negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. SJSN bertujuan untuk memberikan
jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau
anggota keluarganya. Melalui program ini, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan
hilang atau berkurangnya pendapatan, karena menderita sakit, mengalami kecelakaan,
kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut, atau pensiun.
(UU No. 24 Tahun 2011 pasal 13) SEBELAS KEWAJIBAN BPJS18 Dalam
melaksanakan tugasnya, BPJS berkewajiban untuk:
(1) memberikan nomor identitas tunggal kepada Peserta;
(2) mengembangkan aset dana jaminan sosial dan aset BPJS untuk Paham SJSN 25
sebesar-besarnya kepentingan Peserta;
(3) memberikan informasi melalui media massa cetak dan elektronik mengenai
kinerja, kondisi keuangan, serta kekayaan dan hasil pengembangannya;
(4) memberikan manfaat kepada seluruh Peserta sesuai dengan UU SJSN;
(5) memberikan informasi kepada Pesertamengenai hakdan kewajiban untuk
mengikuti ketentuan yang berlaku;
(6) memberikan informasi kepada Peserta mengenai prosedur untuk mendapatkan hak
dan memenuhi kewajibannya;
(7) memberikan informasi kepada Peserta mengenai saldo jaminan hari tua dan
pengembangannya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
(8) memberikan informasi kepada Peserta mengenai hak pensiun 1 (satu) kali dalam
1 (satu) tahun;
(9) membentuk cadangan teknis sesuai dengan standar praktikum aktuaria yang lazim
dan berlaku umum;
(10) melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dalam
penyelenggaraan jaminan sosial;
(11) melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk kondisi keuangan, secara
berkala 6 (enam) bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN.
5. Apa saja tindakan pasien yg ditanggung BPJS?
Ada 155 jenis penyakit yang ditanggung BPJS di faskes tingkat 1
Berikut ini adalah jenis operasi yang ditanggung BPJS Kesehatan.
2. Accountability (Akuntabilitas)
Accountability atau disebut dengan akuntabilitas ialah suatu kewajiban hukum dan
juga moral, yang dimana melekat untuk setiap individu, kelompok ataupun sebuah
perusahaan dalam memberikan penjelasan bagaimana dana ataupun suatu kewenangan
yang telah diberikan oleh pihak ke-3 dipergunakan. Pada Setiap pihak harus
memberikan penjelasan dalam mengenai penggunaan sumber daya dan apa yang telah
dicapai suatu bentuk pertanggung jawaban kepada suatu yang berkepentingan, agar
semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu dipergunakan.
3. Transparancy (Transparansi)
Transparancy atau yang dsebut dengan transparanasi ialah suatu prinsip yang mana
setiap dalam suatu kegiatan manajemen harus terbuka baik dalam memberikan sebuah
informasi tentang rencana dan segala aktivitas bagi yang berkepentingan, termasuk
pada laporan keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yang bisa diakses
dengan mudah oleh yang berkepentingan, jika tidak transparan maka akan berdampak
suatu penyelewengan dalam kegiatan perusahaan.
5. Integrity (Integritas)
Integrity atau yang disebut dengan integritas ialah pada setiap individu wajib memiliki
tingkat integritas yang memumpuni dalam menjalankan sebuah kegiatan operasional.
Tidak hanya itu, dalam pencatatan dan laporan keuangan harus terjaga integritasnya
dengan kelengkapan dan tingkat keakuratan dalam suatu pencatatan keuangan.
6. Stewardship (Pengelolaan)
Stewardship atu disebut dengan pengolaan ialah suatu prinsip yang dimana bisa
mengelola dengan baik dana yang telah didapatkan dan dalam memberikan jaminan
akan dana yang diperoleh tersebut untuk direalisasikan tujuan yang telah ditetapkan,
didalam prateknya dilakukan dengan hati-hati dengan membuat sebuah perencanaan
strategis, mengidentifikasi risiko keuangan yang ada serta untuk menyusun dan
membuat sistem pengendalian keuangan yang sesuai.
- Berbasis volum/jumlah:
a. simple distribution distribusi biaya2 di pusat biaya penunjang, cth: rawat inap,
radiologi (pusat pendapatan) apotik (pusat biaya)
b. step down method, untuk mengurangi kelemahan simple distribution
c. double distribution method, akurat dan mudah dilakukan di Indonesia
- berbasis aktivitas:
a. activity base cost, lebihsering dipakai di RS
b. real cost
9. Apa saja komponen yg berpengaruh dalam INA CBG’s?
Komponen Medis Tarif INA-CBGS
Tarif INA-CBG’s adalah tarif dengan sistem paket yang dibayarkan per episode pelayanan
kesehatan, yaitu suatu rangkaian perawatan pasien sampai selesai, besar kecilnya tarif tidak akan
dipengaruhi oleh jumlah hari perawatan.
komponen-komponen medis yang sudah terhitung ke dalam tarif ini CBG's adalah sebagai
berikut:
Konsultasi dokter,
Pemeriksaan penunjang, seperti laboratorium, radiologo (rontgen), dll,
Obat Formularium Nasional (Fornas) maupun obat bukan Fornas,
Bahan dan alat medis habis pakai,
Akomodasi atau kamar perawatan
Biaya lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan pasien.
Metode perhitungan biaya menggunakan SISTEM INA-CBG’S yang digunakan oleh Rumah
Sakit maupun pihak pembayar (pemerintah selaku pihak BPJS) tidak lagi merinci tagihan
berdasarkan rincian pelayanan yang diberikan, tapi ditentukan oleh beberapa data penting
yaitu :
STEP 4
Landasan filosofi, yuridis, sosiologi
SJSN
BPJS
Kesejahteraan rakyat RS
System pembiayaan metode penyusunan tariff (retrospektif, prospektif, analisis unit cost)
System pelayanan