Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Injury” , makalah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun insprasi bagi pembaca.

Makassar, 05 November 2018

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. 2
1
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2

2.1 Anatomi Arteri Koroner ...............................................................................2

2.2 Definisi .........................................................................................................3

2.3 Patofisiologi ………………………….………………………………….. . 4

2.4 Etiologi ………………………………………………………...……...….. 7

2.6 Kriteria pada EKG………………………………………….…………..…8

BAB III PENUTUP.................................................................................................9


3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.2 Saran ……………………………………………………………………....9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………10

BAB I

PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu manifestasi klinis penyakit
jantung koroner (Fathoni, 2011). Infark miokard akut, yangdikenal sebagai serangan
jantung adalah terbentuknya suatu daerah nekrosis pada sel otot miokardium akibat
suplai darah yang tidak adekuat ke suatu daerah yang diawali dengan iskemik (Robbins
et al., 2007). Infark miokard akut adalah penyebab utama morbiditas maupun mortalitas
di seluruh dunia (Takii, 2009). Laju mortalitas awal yaitu 30 hari pada pasien IMA
sebesar 30% dengan lebih dari separuh terjadi kematian sebelum pasien mencapai
rumah sakit. Walaupun laju mortalitas menurun yaitu sebanyak 30% dalam 2 dekade
terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal
dalam tahun pertama setelah IMA (Alwi, 2009).
Infark miokard akut merupakan penyakit yang diagnosis rawat inapnya tersering
pada negara maju (Alwi, 2009). IMA ialah penyebab tunggal kematian di negara
industri dan risikonya meningkat secara progresif seumur hidup. Pasien yang terkena
IMA diperkirakan 1,5 juta orang dengan kematian sekitar 500.000 pasien setiap
tahunnya di Amerika Serikat. Usia yang sering menderita IMA berkisar antara 45 dan
54 tahun dan laki-laki memiliki kemungkinan terkena IMA empat sampai lima kali
dibandingkan perempuan. Risiko penyakit menjadi setara pada kedua jenis kelamin
setelah usia 80 tahun untuk penyakit sistemik secara umum (Robbins et al., 2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi injury?
2. Bagaimana patofisiologi injury?
3. Apa saja penyebab terjadinya injury?
4. Bagaimana kriteria EKG pada injury?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui dan memahami definisi injury
2. Mengetahui dan memahami patofifiologi injury
3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya injury
4. Mengetahui dan memahami kriteria EKG pada injury

BAB II

PEMBAHASAN

3
2.1 Anatomi Arteri Koroner

Jantung merupakan alat pompa manusia yang berfungsi untuk memompakan


darah keseluruh tubuh guna memenuhi transport oksigen untuk jaringan dengan
membawa nutrisi yang dibutuhkan oleh jaringan. Jantung membawa darah dari vena
pulmonalis menuju atrium sinistra kemudian ke venrikel sinista dan di keluarkan ke
aorta, artri dan arteriol kemudian di jaringan terjadilah perfusi oksigen dan
karbondioksida setelah itu venul, vena, vena kava dan atrium dekstra kemudian ke
arteri pulmonalis.
Fungsi dari jantung sendiri mengalirkan darah ke seluruh tubuh untuk
memenuhi kebutuhan jaringan namun tak lupa jantung itu sendiri juga mempunyai
otot yang juga harus disuplai nutrisi oleh darah, namun berbeda dengan arteri dan
vena yang lain jantung menerima darah bukan saat kontraksi namun pada saat
relaksasi, jantung memiliki aliran untuk menyuplai darah yang dinamakan arteri
koroner, dimana arteri koroner memiliki 2 cabang dekstra dan sinistra, cabang dari
arteri sinistra ada dua yaitu sirkumflexa dan arteri left descendend.
Arteri coroner dextra berjalan diantara atrium kanan dan ventrikel kanan
kemudian melingkari permukaan posterior jantung. Pada sebagian besar individu, ia
memberikan cabang descenden yang memasok darah pada nodus AV. Arteri coroner
sinistra bercabang menjadi ramus interventriculari anterior (Left Arteri Desendent)
dan ramus sircumflexus. LAD memasok dinding anterior jantung dan sebagian besar
septum interventricular. Ramus sircumflexus berjalan diantara atrium kiri dan
memasok dinding lateral ventrikel kiri pada sekitar 10% populasi, ia memberikan
cabang yang memasok nodus AV.
Kedua arteri ini tidak selamanya bisa berfungsi dengan baik, sama dengan
arteri – arteri pada umumnya pola hidup yang tidak sehat memicu pembentukan plak

4
terutama pada arteri koroner yang memungkinkan menimbulkan banyak gejala yaitu
ACS (Acute Coronary Syndrome).
ACS sendiri di sebabkan oleh penumpukan plak atau lemak kolesterol pada
arteri koroner yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga suplai darah
untuk otot jantung berkurang sehingga jantung akan mengalami masalah yaitu
kerusakan miokardium dan jika tidak segera ditanganio maka akan terjadi nekrosis
jaringan.

2.2 Definisi Injury


Injury Miokardium adalah kerusakan jaringan miokard akibat iskemia hebat
yang terjadi secara tiba-tiba. Kejadian ini berhubungan erat dengan adanya trombus
yang terbentuk akibat rupturnya plak ateroma. Selama berlangsungnya proses
agregasi, platelet melepaskan banyak ADP, tromboksan A2 dan serotonin. Ketiga
substansi ini akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah koroner yang
aterosklerotik.
Injury miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Klinis
sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak umumya pada pria 35-
55 tahun, tanpa gejala pendahuluan.

2.3 Patofisiologi Injury

Berawal dari proses aterosklerosis yang merupakan factor etiologi utama yang
mendasari terjadinya penyakit jantung koroner. Terbentuknya plaque dari
aterosklerosis menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah arteri, bila plaque
ini pecah dan berdarah menyebabkan thrombosis dan obstruksi arteri koroner.
Obstruksi pembuluh darah lebih dari 75% akan meningkatkan kematian (30 – 40%).

5
Penyempitan atau obstruksi total pembuluh arteri koroner akan mempengaruhi perfusi
koroner. Suplai oksigen yang kurang atau tidak ada menyebabkan iskemia miokard.
Pada iskemia memaksa miokardium mengubah metabolisme bersifat anaerob dimana
asam laktat yang dihasilkan tertimbun di sel-sel miokard akan menstimuli ujung saraf
dan menimbulkan rasa nyeri dada.

Injury miokard yang berlangsung lebih dari 35 – 45 menit menyebabkan


kerusakan sel-sel miokard yang irreversible dan nekrosis. Pada keadaan demikian
fungsi ventrikel terganggu, kekuatan kontraksi berkurang, penurunan stroke volume
dan fraksi ejeksi serta gangguan irama jantung.

Proses terjadinya infark miokard terbagi dalam tiga zona, yaitu zona nekrotik,
injury dan iskemia. Zona injury dan iskemia berpotensial dapat pulih kembali
tergantung pada kemampuan jaringan sekitar iskemia membentuk sirkulasi kolateral
untuk reperfusi cepat. Luasnya infark tergantung pada pembuluh darah arteri yang
tersumbat. Miokard infark paling sering mengenai ventrikel kiri. Dan area yang
terkena dapat seluruh otot jantung (infark transmural) atau hanya mengenai sebagian
dalam lapisan miokard (infark sub endokardial).

2.4 Penyebab Terjadinya Injury


Injury miokardium disebabkan oleh penyumbatan yang tiba-tiba pada salah
satu cabang dari arteri koronaria. Penyumbatan ini dapat meluas dan mengganggu
fungsi jantung atau mengakibatkan nekrosis miokardium. Penyumbatan arteri
koronaria dapat disebabkan oleh trombosis koronaria (terbentuknya embolus dalam
arteria kronaria), atau terjadinya proses ateroklerosis pada arteria koronaria. Sebelum
terjadi injury, trauma iskemik berlangsung beberapa jam, kemudian terjadi infrak atau
timbul nekrosis. Pada saat proses iskemia berlangsung, lapisan subendokardium
(karena sangat peka terhadap kekurangan oksigen) mengalaki hipoksia, kemudian
baru seluruh lapisan miokardium. Iskemia mengganggu permiabilitas sel-sel
miokardium terhadap elektolit-elektrolit yang menyebabkan menurunnya kontrak
tilitas miokardium. Proses iskemia yang berlangsunng lebih dari 35- 45 menit akan
menyebabkan kerusakan sel-sel yang ireversibel dan nekrosis miokardium.Kontrak
tilitas pada bagian dengan nekrosis berhenti total dan permanen.

2.5 Kriteria EKG pada Injury


Sel miokard yang mengalami injury tidak akan berdepolarisasi sempurna,
secara elektrik lebih bermuatan positif dibandingkan daerah yang tidak mengalami
6
injury dan pada EKG akan tampak gambaran elevasi segmen ST pada sadapan yang
berhadapan dengan lokasi injury. Elevasi segmen ST bermakna jika elevasi ≥ 1 mm
pada sadapan ektremitas dan ≥ 2 mm pada sadapan precordial di dua atau lebih
sadapan yang menghadap daerah anatomi jantung yang sama. Perubahan segmen ST,
gelombang T dan kompleks QRS pada injuri dan infark mempunyai karakteristik
tertentu sesuai waktu dan kejadian selama infark.

Selama injury gambaran EKG berubah melalui tiga stadium :


a. Gelombang T meninggi (T hiperakut) yang diikuti inversi gelombang T
b. Elevasi segmen ST
c. Munculnya gelombang Q baru (Q patologis)

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Injury Miokardium adalah kerusakan jaringan miokard akibat iskemia hebat
yang terjadi secara tiba-tiba. Kejadian ini berhubungan erat dengan adanya trombus
yang terbentuk akibat rupturnya plak ateroma. Selama berlangsungnya proses
agregasi, platelet melepaskan banyak ADP, tromboksan A2 dan serotonin. Ketiga
substansi ini akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah koroner yang
aterosklerotik.
Injury miokardium disebabkan oleh penyumbatan yang tiba-tiba pada salah
satu cabang dari arteri koronaria. Penyumbatan ini dapat meluas dan mengganggu
fungsi jantung atau mengakibatkan nekrosis miokardium. Penyumbatan arteri
koronaria dapat disebabkan oleh trombosis koronaria (terbentuknya embolus dalam

8
arteria kronaria), atau terjadinya proses ateroklerosis pada arteria koronaria. Sebelum
terjadi injury, trauma iskemik berlangsung beberapa jam, kemudian terjadi infrak atau
timbul nekrosis. Pada saat proses iskemia berlangsung, lapisan subendokardium
(karena sangat peka terhadap kekurangan oksigen) mengalaki hipoksia, kemudian
baru seluruh lapisan miokardium. Iskemia mengganggu permiabilitas sel-sel
miokardium terhadap elektolit-elektrolit yang menyebabkan menurunnya kontrak
tilitas miokardium. Proses iskemia yang berlangsunng lebih dari 35- 45 menit akan
menyebabkan kerusakan sel-sel yang ireversibel dan nekrosis miokardium.Kontrak
tilitas pada bagian dengan nekrosis berhenti total dan permanen.

3.2 Saran
Semoga makalah ini telah sesuai dengan apa yang diinginkan dan kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik dari segi materi
maupun tata bahasanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kedepannya, kurang
lebihnya mohon maaf dan terimakasih

DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Diterjemahkan
oleh: Brahm U Pendit. Jakarta: EGC

Thaler, Malcolm S. 2009. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan. Edisi 5. Jakarta:
EGC

Dharma, Surya. 2009. Sistematika Interpretasi EKG. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai