Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Injury” , makalah ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun insprasi bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. 2
1
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
Infark Miokard Akut (IMA) merupakan salah satu manifestasi klinis penyakit
jantung koroner (Fathoni, 2011). Infark miokard akut, yangdikenal sebagai serangan
jantung adalah terbentuknya suatu daerah nekrosis pada sel otot miokardium akibat
suplai darah yang tidak adekuat ke suatu daerah yang diawali dengan iskemik (Robbins
et al., 2007). Infark miokard akut adalah penyebab utama morbiditas maupun mortalitas
di seluruh dunia (Takii, 2009). Laju mortalitas awal yaitu 30 hari pada pasien IMA
sebesar 30% dengan lebih dari separuh terjadi kematian sebelum pasien mencapai
rumah sakit. Walaupun laju mortalitas menurun yaitu sebanyak 30% dalam 2 dekade
terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang tetap hidup pada perawatan awal, meninggal
dalam tahun pertama setelah IMA (Alwi, 2009).
Infark miokard akut merupakan penyakit yang diagnosis rawat inapnya tersering
pada negara maju (Alwi, 2009). IMA ialah penyebab tunggal kematian di negara
industri dan risikonya meningkat secara progresif seumur hidup. Pasien yang terkena
IMA diperkirakan 1,5 juta orang dengan kematian sekitar 500.000 pasien setiap
tahunnya di Amerika Serikat. Usia yang sering menderita IMA berkisar antara 45 dan
54 tahun dan laki-laki memiliki kemungkinan terkena IMA empat sampai lima kali
dibandingkan perempuan. Risiko penyakit menjadi setara pada kedua jenis kelamin
setelah usia 80 tahun untuk penyakit sistemik secara umum (Robbins et al., 2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi injury?
2. Bagaimana patofisiologi injury?
3. Apa saja penyebab terjadinya injury?
4. Bagaimana kriteria EKG pada injury?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui dan memahami definisi injury
2. Mengetahui dan memahami patofifiologi injury
3. Mengetahui dan memahami penyebab terjadinya injury
4. Mengetahui dan memahami kriteria EKG pada injury
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Anatomi Arteri Koroner
4
terutama pada arteri koroner yang memungkinkan menimbulkan banyak gejala yaitu
ACS (Acute Coronary Syndrome).
ACS sendiri di sebabkan oleh penumpukan plak atau lemak kolesterol pada
arteri koroner yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga suplai darah
untuk otot jantung berkurang sehingga jantung akan mengalami masalah yaitu
kerusakan miokardium dan jika tidak segera ditanganio maka akan terjadi nekrosis
jaringan.
Berawal dari proses aterosklerosis yang merupakan factor etiologi utama yang
mendasari terjadinya penyakit jantung koroner. Terbentuknya plaque dari
aterosklerosis menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah arteri, bila plaque
ini pecah dan berdarah menyebabkan thrombosis dan obstruksi arteri koroner.
Obstruksi pembuluh darah lebih dari 75% akan meningkatkan kematian (30 – 40%).
5
Penyempitan atau obstruksi total pembuluh arteri koroner akan mempengaruhi perfusi
koroner. Suplai oksigen yang kurang atau tidak ada menyebabkan iskemia miokard.
Pada iskemia memaksa miokardium mengubah metabolisme bersifat anaerob dimana
asam laktat yang dihasilkan tertimbun di sel-sel miokard akan menstimuli ujung saraf
dan menimbulkan rasa nyeri dada.
Proses terjadinya infark miokard terbagi dalam tiga zona, yaitu zona nekrotik,
injury dan iskemia. Zona injury dan iskemia berpotensial dapat pulih kembali
tergantung pada kemampuan jaringan sekitar iskemia membentuk sirkulasi kolateral
untuk reperfusi cepat. Luasnya infark tergantung pada pembuluh darah arteri yang
tersumbat. Miokard infark paling sering mengenai ventrikel kiri. Dan area yang
terkena dapat seluruh otot jantung (infark transmural) atau hanya mengenai sebagian
dalam lapisan miokard (infark sub endokardial).
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Injury Miokardium adalah kerusakan jaringan miokard akibat iskemia hebat
yang terjadi secara tiba-tiba. Kejadian ini berhubungan erat dengan adanya trombus
yang terbentuk akibat rupturnya plak ateroma. Selama berlangsungnya proses
agregasi, platelet melepaskan banyak ADP, tromboksan A2 dan serotonin. Ketiga
substansi ini akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah koroner yang
aterosklerotik.
Injury miokardium disebabkan oleh penyumbatan yang tiba-tiba pada salah
satu cabang dari arteri koronaria. Penyumbatan ini dapat meluas dan mengganggu
fungsi jantung atau mengakibatkan nekrosis miokardium. Penyumbatan arteri
koronaria dapat disebabkan oleh trombosis koronaria (terbentuknya embolus dalam
8
arteria kronaria), atau terjadinya proses ateroklerosis pada arteria koronaria. Sebelum
terjadi injury, trauma iskemik berlangsung beberapa jam, kemudian terjadi infrak atau
timbul nekrosis. Pada saat proses iskemia berlangsung, lapisan subendokardium
(karena sangat peka terhadap kekurangan oksigen) mengalaki hipoksia, kemudian
baru seluruh lapisan miokardium. Iskemia mengganggu permiabilitas sel-sel
miokardium terhadap elektolit-elektrolit yang menyebabkan menurunnya kontrak
tilitas miokardium. Proses iskemia yang berlangsunng lebih dari 35- 45 menit akan
menyebabkan kerusakan sel-sel yang ireversibel dan nekrosis miokardium.Kontrak
tilitas pada bagian dengan nekrosis berhenti total dan permanen.
3.2 Saran
Semoga makalah ini telah sesuai dengan apa yang diinginkan dan kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kesalahan baik dari segi materi
maupun tata bahasanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat kedepannya, kurang
lebihnya mohon maaf dan terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Diterjemahkan
oleh: Brahm U Pendit. Jakarta: EGC
Thaler, Malcolm S. 2009. Satu-satunya Buku EKG yang Anda Perlukan. Edisi 5. Jakarta:
EGC