Anda di halaman 1dari 6

Lampiran Keputusan

Direktur RS Penawar Medika Tulang Bawang


Nomor : SK/00 / /2018
Tanggal : 20-02-2018

BAB I
DEFINISI

1. Proses Keredensial (Credentialing): proses evaluasi suatu Rumah


Sakit terhadap seorang untuk menentukan apakah yang bersangkutan
layak diberi kewenangan klinis untuk menjalankan tindakan medis /
keperawatan tertentu dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk suatu
periode tertentu.
2. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing) : proses re-evaluasi oleh Rumah
Sakit terhadap perawat yang telah bekerja dan memiliki kewenangan
klinis (clinical privilege)) di rumah sakit tersebut untuk menentukan
apakah yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis
tersebut untuk suatu periode tertentu
3. Kewenangan klinis (clinical privilege) : kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan medis / Keperawatan tertentu dalam lingkungan
Rumah Sakit tertentu berdasarkan penugasan yang diberikan direktur
Rumah Sakit
4. Surat Penugasan (clinical Appointment) : surat yang diterbitkan oleh
Direktur Rumah Sakit kepada seorang Paramedis untuk melakukan
tindakan medis / Keperawatan di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar
kewenangan klinis yang ditetapkan baginya
5. Tenaga Paramedis :Perawat dan tenaga professional kesehatan lain
yang melakukan fungsi tugas keperawatan dan pelimpahan kewenangan dari
petugas medis.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

Kredensial dan Rekredensial Keperawatan dilaksanakan oleh Komite


Keperawatan dalam hal ini sub komite kredensial, terdiri dari ketua, sekertaris
dan anggota serta dibantu oleh Mitra Bestari keperawatan . Adapun tugas sub
komite kredensial adalah :
A. Menyusun dan membuat daftar kewenangan klinis sesuai jenjang karir,
berdasarkan masukan dari kelompok staf keperawatan.
B. Melakukan assesmen dan pemeriksaan :
a. Kelengkapan berkas kredensial
b. Kompetensi
c. Status kesehatan
d. Perilaku
e. Etika profesi
C. Melaporkan hasil assesmen dan pemeriksaan serta memberikan
rekomendasi kewenangan klinik kepada komite keperawatan.
D. Melakukan proses kredensial masa berlaku surat penugasan klinik dan
adanya permintaan khusus dari komite keperawatan.
E. Sub komite kredensial mempunyai kewenangan menilai dan memutuskan
kewenangan klinis yang adekuat sesuai kompetensi yang dimiliki setiap
perawat sesuai jenjang karir
Salah satu upaya Rumah sakit dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan menjaga
standar profesi dan kompetensi para perawat yang melakukan tindakan medis
dan / Keperawatan terhadap pasien di Rumah sakit. Upaya ini dilakukan agar
setiap tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien hanya dilakukan
oleh tenaga paramedis yang benar – benar kompeten. Persyaratan
kompetensi ini meliputi dua komponen (1) komponen kompetensi keprofesian
yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan perilaku professional ; dan
(2) komponen kesehatan yang meliputi kesehatan fisik dan mental.

2
BAB III
TATA LAKSANA

Proses utama kredensial ditujukan untuk mengendalikan


kewenangan melakukan tindakan keperawatan yang terinci (delination clinical
privilege) bagi setiap tenaga perawat yang bertumpu pada tiga tahap.
Pertama, perawat melakukan permohonan untuk memperoleh kewenangan
klinis dengan metode self assessment. Kedua, komite keperawatan dan sub
komite kredensial mengkaji dan memberikan rekomendasi rincian
kewenangan klinik keperawatan yang diajukan oleh pemohon. Ketiga,
Direktur rumah sakit menerbitkan surat penugasan (clinical appointment)
berdasarkan rekomendasi dari ketua komite keperawatan yang berlaku untuk
periode tertentu. Secara perodik, perawatakan melalui proses rekredensial
saat masa berlaku surat penugasannya berakhir, dimana tiga proses inti
tersebut akan berulang.

1. Tahap Pertama : Permohonan Untuk Memperoleh Kewenangan Klinis.


Setiap tenaga paramedis mengajukan permohonan kepada Direktur
rumah sakit untuk melakukan tindakan keperawatan. Perawat tersebut
mengisi beberapa formulir yang disediakan rumah sakit, antara lain daftar
kewenangaan klinik keperawatan yang ingin dilakukannya sesuai dengan
bidang keahliannya. Tenaga paramedis tersebut memilih tindakan
keperawatan yang tertera dalam formulir daftar tindakan keperawatan tersebut
dengan cara menconteng dan menyerahkan copy semua dokumen yang
dipersyaratkan kepada rumah sakit. Syarat – syarat tersebut meliputi
ijasah pendidikan, surat tanda registrasi perawat dan juga surat ijin perawat.
Setelah formulir lengkap rumah sakit menyerahkan kepada komite keperawatan
untuk ditindak lanjuti.

2. Tahap Kedua : Kajian Komite Keperawatan


Komite keperawatan bersama sub komite kredensial dan semua kepala
instalasi membicarakan setiap permohonan kewenangan klinik yang

3
diminta oleh perawat. Melalui intern keperawatan ini diputuskan
kewenangan klinik keperawatan yang diberikan kepada setiap perawat.
Setelah penentuan kewenangan klinik perawat, ditetapkan juga
pengkategorian sebagai perawat senior, medior dan yunior. salah satunya
ditentukan juga oleh masa kerja perawat di Rumah sakit Penawar Medika

3. Tahap Ketiga : Penerbitan Surat Penugasan.


Direktur Rumah Sakit menerbitkan surat penugasan kepada tenaga
paramedik pemohon berdasarkan rekomendasi tesebut. Direktur Rumah
Sakit dapat saja meminta komite keperawatan untuk mengkaji ulang
rekomendasi tersebut bersama pihak manajemen rumah sakit bila dianggap
perlu. Surat penugasan tersebut memuat daftar sejumlah kewenangan klinis
untuk melakukan tindakan keperawatan bagi tenaga paramedis yang
memohon.
Daftar kewenangan klinis seorang tenaga paramedis dapat
dimodifikasi setiap saat. Seorang tenaga paramedis dapat saja mengajukan
tambahan kewenangan klinis yang tidak dimiliki sebelumnya dengan
mengajukan permohonan kepada Direktur Rumah Sakit . Selanjutnya komite
keperawatanakan melakukan proses kredensial khusus untuk tindakan tersebut,
dan akan memberikan rekomendasinya kepada Direktur Rumah Sakit .
Namun sebaliknya, kewenangan klinis tertentu dapat saja dicabut, baik untuk
sementara atau seterusnya karena alasan tertentu seperti akan diuraikan
pada bab berakhirnya kewenangan klinis
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan (clinical
appointment) habis masa berlakunya atau dicabut oleh Direktur Rumah Sakit.
Surat penugasan untuk setiap tenaga paramedis memiliki masa berlaku untuk
periode tertentu, yaitu lima tahun. Pada akhir masa berlakunya surat
penugasan tersebut rumah sakit harus melakukan rekredensial ini lebih
sederhana dibandingkan dengan proses kredensial awal sebagaimana
diuraikan diatas karena rumah sakit telah memiliki informasi setiap perawat
yang melakukan tindakan keperawatan dirumah sakit tersebut. Penerbitan ulang

4
surat penugasan (reappointment).
Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila tenaga paramedis
tersebut dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan keperawatan
tertentu. Walaupun seorang tenaga paramedis pada awalnya telah
memperoleh kewenangan klinis untuk melakukan tindakan keperawatan
tertentu, namun kewenangan itu dapat dicabut oleh rumah sakit berdasarkan
pertimbangan komite keperawatan. Pertimbangan pencabutan kewenangan
klinis tertentu tersebut didasarkan pada kinerja profesi dilapangan, misalnya
tenaga paramedis yang bersangkutan terganggu kesehatannya, baik fisik
maupun mental. Selain itu, pencabutan kewenangan klinis juga dapat
dilakukan bila terjadi kecelakaan medis yang diduga karena inkompetensi atau
karena tindakan disiplin dari komite keperawatan
Namun demikian, kewenangan klinis yang dicabut tersebut dapat
diberikan kembali bila tenaga paramedis tersebut dianggap telah pulih
kompetensinya. Dalam hal kewenangan klinis tertentu seorang tenaga
paramedis diakhiri, komite keperawatan akan meminta subkomite peningkatan
mutu profesi untuk melakukan berbagai upaya pembinaan agar
merekomendasikan kepada direktur rumah sakit pemberian kembali
kewenangan klinis tertentu setelah melalui proses pembinaan.
Pada dasarnya kredensial tetap ditujukan untuk menjaga
keselamatan pasien, sambil tetap membina kompetensi seluruh tenaga
paramedis di rumah sakit. Dengan demikian jelaslah bahwa komite
keperawatan dan staf keperawatan memegang peranan penting dalam proses
kredensial dan pemberian kewenangan klinis untuk setiap tenaga keperawatan.

5
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua proses kredensial dan rekredensial harus tercatat dan di


simpan dalam file masing-masing tenaga paramedis

Anda mungkin juga menyukai