Desain Dan Impleetasi Kontroler Prediktif Logika F PDF
Desain Dan Impleetasi Kontroler Prediktif Logika F PDF
Abstrak—Perkembangan teknologi otomotif semakin bakar disuaikan dengan jumlah udara yang masuk, sehingga
pesat diantaranya terdapat Electrical Control Unit (ECU). campuran ideal antara bahan bakar dan udara akan terpenuhi
ECU merupakan pusat kontrol mesin. ECU mendapat sesuai dengan kondisi beban dan putaran mesin. Jumlah
masukkan/input dari sensor-sensor yang terdapat pada aliran/massa udara yang masuk ke dalam silinder melalui
mesin kemudian mengolahnya dan memberi intake manifold diukur oleh sensor aliran udara (air flow
keluaran/output untuk waktu dan jumlah injeksi, saat sensor), kemudian informasikan ke ECU (Engine Control
proses pengapian. Pada paper ini akan membahas tentang Unit). Selanjutnya ECU menentukan jumlah bahan bakar yang
desain kontrol prediktif Fuzzy yang diimplementasikan harus masuk ke dalam silinder mesin. Idealnya untuk setiap
pada proses pengaturan injeksi. Pada proses pembakaran 14,7 gram udara masuk diinjeksikan 1 gram bahan bakar dan
sempurna, perbandingan antara udara dengan konsumsi disesuaikan dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar
bahan bakar yaitu 14,7 : 1 atau dalam pembacaan sensor serta beban kendaraan. Jika perbandingan udara dan bahan
terukur 0.5V. Saat diimplementasikan ke plant, nilai bakar tidak ideal (tidak dikendalikan) menjadikan bensin
lambda yang terukur berkisar antara 0.3 sampai 0.6 volt. boros pada campuran yang terlalu banyak bensin. Selain itu,
Saat starting awal, respon dari konrol ini terjadi overshoot pembakaran tidak sempurna, akibatnya emisi gas buang
karena injeksi yang diberikan berlebih. berlebihan dan tenaga tidak optimal karena energi kinetis yang
dihasilkan pun tidak maksimal. Kerusakan mesin pada jangka
Kata Kunci— ECU, Kontrol Prediktif Fuzzy, sensor lambda, pendek maupun jangka panjang lebih cepat terjadi[1].
pembakaran sempurna, waktu dan jumlah injeksi. Oleh sebab itu, perlu dirancang suatu sistem pengendali
yang mampu menyesuaikan waktu dan frekuensi injeksi
I. PENDAHULUAN dengan kondisi kecepatan putar mesin[2]. Salah satu cara
ESIN pembakaran busi merupakan salah satu jenis untuk menerapkannya adalah dengan menggunakan sistem
M motor bakar yang paling efisien dan banyak digunakan
pada sektor transportasi maupun penggunaan stasioner.
elektronik yang mampu diprogram dan algoritma kontroler
dapat ditanamkan ke dalam sistem tersebut, sehingga
Seiring dengan kemajuan teknologi khususnya di bidang meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel
otomotif, penelitian dan pengembangan terus dilakukan. Mulai efficiency), kinerja mesin lebih maksimal (optimal engine
dari pengembangan konstruksi mesin, aerodinamis, bahkan performance), memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan
sampai pada bagian elektroniknya. Salah satu hasil mesin (durability), serta emisi gas buang lebih rendah (low
pengembangan mesin pengapian busi ini adalah digunakannya emission).
sistem injeksi elektronik untuk mengatur banyak bahan bakar
yang digunakan dan penggunaan Engine Control Unit (ECU) II. DASAR TEORI
sebagai pengendali utamanya. A. Sistem Injeksi Bahan Bakar Elektronik (Electronic Fuel
Secara umum, ada dua sistem penting yang Injection (EFI)) [3]
mempengaruhi kinerja dan efisiensi mesin yaitu, sistem
Sistem injeksi bahan bakar pada mesin adalah sistem
pengapian dan sistem injeksi bahan bakar. Sistem pengapian
bagian utama dari mesin yang berfungsi untuk mengatur
pada mesin pengapian busi dirancang untuk menentukan
banyak bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran
waktu pengapian atau waktu saat dipicunya proses
di dalam ruang bakar. Sistem injeksi merupakan hasil
pembakaran dalam silinder. Sistem injeksi bahan bakar
pengembangan dari sistem sebelumnya yaitu, sistem
merupakan sistem yang bertugas untuk mengatur banyak
karburator. Pada sistem ini bahan bakar diubah menjadi
bahan bakar dan waktu penginjeksian yang digunakan oleh
bentuk kabut oleh nozzle injektor, agar mudah menyebar ke
mesin.
seluruh ruang bakar dan mempermudah proses pembakaran.
Tujuan pengaturan sistem injeksi adalah untuk mengatur
Bahan bakar dari tangki harus dipompa agar bisa mengalir ke
jumlah bensin yang harus masuk ke dalam silinder dengan
injektor dan memiliki tekanan yang cukup untuk
cara mengatur waktu dan frekuensi penginjeksian bensin
menyemprotkan bahan bakar. Pada pipa saluran bahan bakar
(injection duration and frequency). Bahan bakar diinjeksikan
sebelum masuk ke injektor terdapat komponen yang mengatur
ke dalam mesin menggunakan injektor dengan waktu
besar tekanan bahan bakar, yaitu yang disebut dengan Fuel
penginjeksian yang dikontrol secara elektronik. Injeksi bahan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-165
0.2 1
Ym( s ) xYref ( s ) (3)
0.15
s 1
0.1
0.5
Simulasi sistem dilakukan dengan menggunakan model
0.4
engine yang merepresentasikan plant nyata. Keluaran sensor
lambda plant tersebut diatur dengan menggunakan kontroler 0 5 10 15 20 25
Iterasi(Ts=200ms)
30 35 40 45 50
prediktif fuzzy. Berikut pada Gambar 7. yang merupakan Gambar 9. Respon Awal
respon dari simulasi engine menggunakan kontroler prediktif
logika fuzzy. Pada starting awal terjadi overshoot dan osilasi pada respon
awal, hal ini seperti pada simulasi kontroler. Respon keluaran
Respon Simulasi Plant
0.7
lambda berkisar antara 0.3 sampai 0.6 volt pada 3s.
0.6
set point
Pada saat diberi gangguan berupa perubahan nilai
prosentase bukaan stepper menyebakan nilai keluaran dari
keluaran sensor lambda(v)
0.5
0.4
sensor berubah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 10.
0.3
Respon Saat Diberi Gangguan
2.5
0.2
keluaran sensor lambda(v)
0
0 50 100 150
Iterasi(Ts=200ms)
Pada simulasi tersebut masih terjadi overshoot di awal Gambar 10. Respon Saat Diberi Gangguan
respon, namun tidak sebesar seperti plant tanpa kontroler. Hal
ini disebabkan kontroler prediktif akan mereferensi keluaran Saat diberi gangguan, keluaran dari sensor lambda
dari plant seperti pada model referensi yang diinginkan. cenderung berubah menjadi lebih besar karena jumlah dan
Respon kembali pada keadaan steady state pada detik ke 1.5s. durasi injeksi yang disemprotkan akan semakin banyak pula.
B. Hasil Implementasi Namun dengan adanya kontroler predktif logika fuzzy akan
Implementasi dilakukan dengan gangguan dari bukaan merespon keluaran dari senor lambda kemudian konroler akan
motor stepper yang diputar secara manual. Pada pengujian mempertahankan keluaran sensor lambda pada tegangan 0.5
ditampilkan respon dari sensor keluaran lambda. Berikut volt. Dari kondisi terkena gangguan dan kembali ke posisi
steady state diperlukan waktu 15s.
merupakan keluaran dari repon sensor lambda yang
ditunjukkan Gambar 8. Akibat dari perubahan bukaan stepper, juga akan
menyebabkan perubahan kecepatan putaran pada mesin. Pada
Gambar 11. akan diperlihatkan perubahan kecepatan yang
disebabkan oleh perubahan bukaan stepper.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-169
1000
Mobile Robot”, Department of Computer Science
500 University of Vermont, (2005).
40%
0
20% 60% [6] Santoso, Ari dkk. Experimen Awal: Pengaruh
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
Iterasi(Ts=200ms)
Membership Function Untuk Fuzzy Logic Control
Terhadap Sudut Pengapian pada Sistem Pembakaran SIE
Gambar 11. Respon Kecepatan Terhadap Bukaan Stepper (Spark Ignition Engine).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Zhai. Yu-Jia, Yu. Ding-Li, Neural Network Model-Based
Automotive Engine Air/Fuel Ratio Control And
Robustness Evaluation ,Elsevier Engineering
Applications of Artificial Intelligence, (2008).
[2] S.H.Lee, R.J.Howlett, and S.D.Walters, Engine Fuel
Injection Control Using Fuzzy Logic, In: Intelligent
Sistems & Signal Processing Laboratories, Engineering
Research Centre, University of Brighton, Moulsecoomb,
Brighton, (2004).
[3] Toyota Motor Sales Instruction Modules(Electrical,
Engine Performance 1&2), Toyota Motor Sales USA. Inc.