Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 131511133019
Kelas : A2/2015
Komplikasi
Komplikasi dari tindakan PCI antara lain : komplikasi vaskular meliputi perdarahan,
hematoma, pseudoaneurisma dan fistula arteriovenous (2–3%), nefropati karena kontras
radiografi (2%) terjadi pada pasien insufisiensi renal, usia tua, dan shock kardiogenik.
Takikardi ventrikel dan fibrilasi ventrikel dilaporkan pada 4,3% pasien yang mendapatkan
terapi PCI.
Terapi Fibrinolitik
Definisi dan Indikasi
Fibrinolitik merupakan strategi reperfusi yang penting, terutama di layanan medis yang
tidak dapat melakukan IKP/ICP pada pasien IMA-EST dalam waktu yang disarankan.
Terapi fibrinolitik direkomendasikan diberikan dalam 12 jam sejak awitan gejala pada
pasien-pasien tanpa kontaindikasi apabila IKP primer tidak bisa dilakukan oleh tim yang
berpengalaman dalam 120 menit sejak kontak medis pertama (Kelas I-A). Fibrinolitik
bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk membentuk
plasmin, yang mendegradasi fibrin dan kemudian memecah trombus.
Jenis Terapi Fibrinolitik
Agen yang spesifik terhadap fibrin (tenecteplase, alteplase, reteplase) lebih disarankan
dibandingan agen-agen yang tidak spesifik terhadap fibrin (streptokinase). Harus
diberikan aspirin oral. Clopidogrel diindikasikan diberikan sebagai tambahan untuk
aspirin. Antikoagulan direkomendasika pada pasien-pasien IMA-EST yang diobati
dengan fibrinolitik sampai revakularisasi (bila dilakukan) atau selama dirawat di rumah
sakit hingga 5 hari (Kelas I-A). Antikoagulan yang digunakan dapat berupa:
1. Enoxaparin subkutan (lebih disarankan dibandingan heparin tidak terfraksi) (Kelas I-
A)
2. Heparin tidak terfraksi diberikan secara bolus intravena sesuai berat badan dan infus
selama 3 hari (Kelas I-C)
3. Pada pasien-pasien yang mendapatkan streptokinase, fondaparinux intravena secara
bolus dilanjutkan dengan dosis subkutan 24 jam kemudian (Kelas IIa-B)
Sumber:
M. Black. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular.
Jakarta : Salemba Medika
PERKI. 2018. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Indonesian Heart Association,
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI)
Rifqi, Sodiqur. 2012. Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI), Senjata
“Baru”untuk Melawan Serangan Jantung Akut. Jurnal Med Hosp 2012; vol 1 (2) : 139-
142
Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medik