Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini ada kecenderungan manusia tidak lagi dapat menghargai orang
lain. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Ada banyak
kejadian yang menyedihkan, memilukan, dan mengerikan yang terjadi akibat manusia
tidak dapat menghargai orang lain. Ketidakmampuan menghargai orang lain dapat
terlihat dari bentuk dan cara yang paling sederhana seperti pelecehan sekual, sodomi,
dan lain-lain sampai ke hal yang paling kasar yaitu melakukan penyiksaan,
pembunuhan bahkan pembunuhan massal/sadis.
Stott (1994:194-195) mengatakan: “Masih banyak bentuk penyiksaan
/penindasan lain. Komisi hak asasi PBB menerima kira-kira 20 ribu pengaduan setiap
tahun. Perlakuan tidak adil terhadap golongan minoritas masih saja terjadi di mana-
mana.” Sebagai contoh, melalui media televisi disiarkan: seorang pemuda membunuh
majikan dan anaknya gara-gara dipecat dari pekerjaannya; Riyan membunuh orang-
orang terdekatnya secara sadis; pembunuhan massal yang mengerikan dimana
sebanyak 26 orang di Sekolah Dasar Sandy Hook, Newtown, Connecticut Amerika
Serikat dibunuh dengan senjata api membabi buta. Hal inilah yang mendorong tulisan
ini dibuat, untuk mengingatkan dan menggugah kembali hati semua orang akan
pentingnya menghargai orang lain. Dengan tujuan agar semua pihak perlu menjaga
dan meningkatkan penghargaan kepada orang lain secara nyata dan tulus untuk terus
menerus dari generasi ke generasi, dari lingkungan terkecil (keluarga) sampai
lingkungan yang lebih luas di mana saja. Inilah saatnya introspeksi diri untuk kembali
merenungkan dan mempertanyakan sudah sejauh mana dan sebesar apa penghargaaan
terhadap orang lain, seberapa besar usaha yang dilakukan untuk itu. Sesungguhnya
penghargaan terhadap orang lain, untuk mendorong dan memperkuat penghargaan
terhadap orang lain, seseorang perlu memahami arti menghargai dan pentingnya
menghargai orang lain. Penghargaan terhadap orang lain akan menciptakan kedamain
dan kebaikan serta meningkatkan kualitas kemanusian diri sendiri.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, adalah sebagai berikut :
1. Bentuk-Bentuk Penghormat Pada Orang Lain
2. Kepedulian Terhadap Kesehatan Sesama
3. Perilaku Hormat, Santun, Dan Kepedulian Sesama

C. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Bentuk-Bentuk Penghormatan Pada Orang Lain?
2. Bagaimana Kepedulian Terhadap Kesehatan Sesama?
3. Perilaku Hormat, Santun, Dan Kepedulian Sesama?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bentuk-Bentuk Penghormatan Pada Orang Lain


Menurut Thomas lickona (2013:96) bentuk-bentuk Penghormatan:
1. Hormatilah diri sendiri.
Oleh karena kita harus menghormati orang lain seperti kita ingin dihormati,
sangatlah penting bahwa kita menghormati diri kita sendiri sama seperti kita
bersikap hormat dan baik kepada orang lain.
Jika kita mempunyai pemikiran yang sepertinya mengatakan bahwa "Saya akan
menjadi orang yang mementingkan diri sendiri jika saya tidak memberikan seluruh
waktu saya untuk membantu orang lain" cobalah kita bentuk lagi pemikiran ini agar
kalimatnya menjadi seperti ini "Dengan memberikan waktu kepada diri sendiri,
saya akan bisa memperhatikan orang lain dengan lebih baik."
2. Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh.
Banyak orang yang tidak mampu mendengarkan dengan baik, karena mereka
mudah terganggu, selalu memeriksa ponsel mereka, atau sibuk memikirkan apa yang
selanjutnya ingin mereka katakan. Belajarlah untuk bisa sungguh-sungguh
mendengarkan pada saat orang lain sedang berbicara. Tataplah mata orang yang
sedang berbicara. Jangan biarkan pandangan kita berkeliaran ke seluruh ruangan,
atau mereka akan merasa bahwa kita tidak memperhatikan apa yang sedang mereka
katakan.
Berikanlah perhatian selama mereka berbicara. Matikan dulu ponsel kita, atau
matikan nada deringnya, dan jika kita menyadari bahwa pikiran kita teralihkan,
mintalah mereka mengulang apa yang baru saja mereka katakan agar kita bisa
kembali melanjutkan percakapan.
3. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.
Di jaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi
jika kita sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain, pastikanlah
bahwa hal ini memang benar-benar harus kita lakukan (misalnya karena rumahnya
terbakar, atau ada kecelakaan). Jangan mengganggu seseorang yang sedang
membaca di tempat umum, seperti di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman,
terutama jika mereka sedang memakai penyuara telinga.
Jika kita tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu sebelum
kita mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah, dan mintalah
persetujuannya.
4. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian.
Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat dari orang lain dengan pikiran yang
terbuka. Kita tidak harus setuju dengan mereka, tetapi berikanlah kesediaan kita
untuk memikirkan apa yang mereka katakan. Contohnya, jika seorang rekan kerja
menyampaikan kepada kita sebuah gagasan yang menurut kita sangat aneh, atau
tidak bisa diterapkan, berikanlah kesediaan untuk mendengarkan gagasannya dan
pertimbangkanlah pro dan kontranya.
Jika seseorang menyampaikan gagasan yang tidak sopan atau menyakiti perasaan
orang lain (misalnya mereka membahas tentang ras atau seksisme) kita tidak
mempunyai kewajiban untuk mendengarkan ucapan mereka dan jika kita bisa, kita
harus menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka katakan adalah
pandangan-pandangan yang tidak pantas untuk dibahas.
5. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.
Di jaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi
jika kita sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain, pastikanlah
bahwa hal ini memang benar-benar harus kita lakukan (misalnya karena rumahnya
terbakar, atau ada kecelakaan).
Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum, seperti
di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka sedang
memakai penyuara telinga. Jika kita tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan
terlebih dulu sebelum kita mengundang serombongan orang untuk berkumpul di
rumah, dan mintalah persetujuannya.
6. Budayakanlah perilaku yang baik.
Caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" pada saat kita
meminta sesuatu dari orang lain. Cara ini menunjukkan bahwa kita menghargai
waktu dan usaha yang orang lain berikan untuk menolong kita dan membuat mereka
merasa dihormati. Contoh lain dari perilaku yang baik misalnya dengan tidak
menyela sebuah pembicaraan. Jika ada yang harus kita sampaikan, tunggulah sampai
kita bisa menemukan waktu yang tepat untuk mulai berbicara.
Menurut Zubaedim (2012:28) mengemukakan bagaimana cara menghormati orang lain
yaitu sebagai berikut:

1. Hargai perbedaan
Ada banyak perbedaan pada setiap manusia, seperti kondisi sosial ekonomi,
pekerjaan dan peran. Misalnya, anak melihat tukang sampah di depannya, kemudian
ia merasa jijik dengan hal tersebut. Anak bisa saja mengeluarkan kata-kata yang
tidak baik.Nah, ibu bisa mengajaknya berdiskusi mengenai profesi orang tersebut.
Beri pandangan pada anak bahwa mengelola sampah merupakan tugas mulia
yang dijalankan oleh tukang sampah. Minta anak untuk membayangkan apa yang
terjadi jika tidak ada seorang pun yang mau menangani sampah. Dengan demikian,
diharapkan anak mampu berperilaku yang tepat saat melihat tukang sampah
2. Tumbuhkan rasa empati anak
Rumus sederhananya: jika orangtua berempati pada anak, maka anak akan lebih
mudah berempati pada orang lain. Hal-hal kecil yang bisa orangtua lakukan, ketika
anak sedang belajar kemudian ia mengantuk, sebagai orangtua bisa memberikannya
pengertian dengan berkata pada anak untuk melanjutkan belajarnya esok hari.
Mendengar hal itu, anak akan merasa dimengerti dan dihormati sebagai pribadi
3. Jangan lupa bilang “tolong” dan “terima kasih”
Sering kali kita meminta anak untuk mengucapkan kata “tolong” saat
membutuhkan bantuan dan mengucapkan “terima kasih” saat sudah diberikan
bantuan. Sayangnya, kita kerap lupa mengucapkan kata-kata ‘sakti’ tersebut . Kata
“tolong” dan “terima kasih” adalah kata-kata singkat, namun penting untuk
menunjukkan sikap hormat pada orang lain
4. Biasakan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan
Jika berjanji pada seseorang untuk mengajak ke arena bermain atau nonton
bioskop, ia tentunya berharap janji itu akan ditepati. Namun, suatu ketika orang tua
membatalkannya dan tidak jadi pergi karena sedang tidak enak badan misalnya.Hal
yang dapat kita lakukan adalah meminta maaf. Kita harus jujur mengakui bahwa diri
kita tidak bisa menepati janji akan menjadi ‘obat’ penghilang rasa kecewa.

B. Kepedulian Terhadap Kesehatan Sesama


Diantara kita, banyak sekali yang sekiranya kurang memperdulikan keadaan
jasmaninya, karena mereka menganggap bahwa itu hal yang tidak penting.Bagi mereka,
yang lebih penting adalah penunaian amanah-amanah dengan sukses dan sesuai dengan
aturan-aturan yang telah diketahui.Kurang peduli terhadap jasmani atau fisik bisa
seperti tidak menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi, sehingga seringkali
tubuh mudah terkena penyakit atau virus, kemudian tidak diobati dengan tuntas
sehingga menjadi penyakit yang begitu parah.(Sutrajo Adisusilo, 2013:65)
Kekurang pedulian yang lainnya seperti tentang kebersihan tubuh.Kebersihan
tubuh bisa seperti kebersihan pakaian, rumah tempat tinggal, kamar pribadi, kebiasaan
sehari-hari, pergaulan di luar, dan lain-lain.Termasuk kurang peduli kepada
penampilan, misalnya memakai pakaian dengan warna yang mencolok, tidak serasi,
memakai pakaian tidak sesuai dengan waktunya atau acaranya dan jilbab yang tidak
rapih.Tetapi banyak pula muslimah yang memperlakukan tubuhnya secara berlebihan,
sehingga cenderung berperilaku boros, baik untuk pakaian yang dikenakan, perawatan
tubuh mereka, aksesoris perhiasan, dan lain sebagainya.(M. AR. Gayo, 1990:34)
Sehingga pakaian muslimah yang digunakan tidak seusai lagi dengan syar’i
(penutup auratnya dengan tidak tipis/menerawang/ketat, berwarna mencolok mata).
Seorang muslimah yang mensyukuri nikmat tubuhnya, tentunya akan senantiasa
bersikap proporsional, menjaga dan merawat fisiknya dengan baik. Menjaga asupan
energi dari makanan dan minuman dengan memilih yang halal, bersih, serta
bergizi.Berolahraga dengan teratur agar kesehatan tetap terjaga.Porsi tidur yang cukup
dan berkualitas, bukan kuantitas.Karena kebersihan merupakan sebagian dari iman,
menjaga kebersihan diri (kebersihan kulit, wajah, rambut, kuku, bau aroma tubuh) dan
lingkungan (kamar tidur, toilet, pekarangan rumah) merupakan beberapa hal yang harus
dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan seorang muslimah.(Doni
Koesoema, 2010:38)
Kesehatan wanita di masa muda akan sangat berpengaruh bagi kehidupannya
kelak jika telah berkeluarga. Misalnya untuk kesehatan reproduksinya, kesehatan organ
seksualnya, kekuatan tubuhnya untuk hamil, menyusui, mengurus rumah tangga, dan
aktif di masyarakat. Dalam berpakaian pun senantiasa sesuai dengan syari’at, rapih,
bersih, sehingga menciptakan kesan yang baik di masyarakat, sebagaimana keharusan
sosok wanita muslim. Ini merupakan bagian dari wujud sebagai rasa syukur kita kepada
Allah SWT yang telah memberi kita nikmat hidup yang begitu berlimpah. (Doni
Koesoema, 2010:62)
Selain itu, M. AR. Gayo Mengatakan (1990:67) untuk menunjukan rasa kepedulian kita
kepada kesehatan sesama, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan misalnya :
1.Tidak Merokok Sembarangan
Semua orang, telah mengetahui dampak negatif rokok bagi kehidupan.Menurut
penelitian, bahwa kurang lebih 11.000 orang meninggal akibat rokok.Hal tersebut
terjadi karena setiap seseorang menyalakan sebatang rokok, setiap kali pula seseorang
tersebut terkena lebih dari 4.000 bahan kimia beracun yang membahayakan.
Rokok mengandung 8 hingga 20 mg nikotin.Setelah dibakar, sekitar 25 persen nikotin
masuk ke dalam sirkulasi darah, dan dengan waktu 15 detik sampai ke otak manusia.
Dengan demikian, penghisap asap sampingan (perokok pasif) memiliki risiko yang
lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Perokok pasif adalah
orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut
mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang diembuskan balik oleh
perokok).Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat
rokok lebih tinggi pada perokok pasif daripada perokok aktif. Dan bagi anak-anak di
bawah umur, terdapat risiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok.
2. Menjaga Kebersihan
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian
khusus karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan
sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak
estetika sekolah.,
Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah.mengakibatkan dampak buruk yaitu
pertama, terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit
infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena faktor pembawa penyakit
tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat sampah yang menggunung, khususnya
meningkatnya penyakit di TPA, demam berdarah, dsb
Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan ditumpuknya
dipinggir jalan, sehingga dapat mengganggu lancarnya arus transportasi, demikian juga
dengan lingkungan sekolah kita yang kadang-kadang kita semua tidak peduli terhadap
kebersihan lingkungan sekolah baik didalam maupun diluar.
Apalagi kalau ada sampah‐sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan
mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba, saluran
tidak bisa menahan air yang deras dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah atau teras
dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan baru, yang
akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir.
Begitupun dampak dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di
pekarangan rumah lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini
sebenarnya merugikan individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara
keseluruhan. Polusi yang kelihatannya sedikit ini lama‐lama menjadi bukit, karena
polusi ini perlahan‐lahan akan membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat
menjadi sakit, antara lain sakit gangguan pernafasan.
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak
manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian
besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal
inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia.Sehingga mereka dapat menjaga
kebersihan lingkungan disekitarya.Oleh karena itu peran masyarakat dan kepedulian
masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih agar
kita semua dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
3.Bahaya Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil
mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam
alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah
atau umbi umbian.
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor yaitu :
a. Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
b. Usia, berat badan, dan jenis kelamin
c. Makanan yang ada di dalam lambung
d. Pengalaman seseorang minum- minuman beralkohol
e. Situasi dimana orang minum
Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan
meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah.Sayangnya orang banyak
beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan mereka mengabaikan
efek buruknya. Resiko intoksikasi (”mabuk”) Gejala intoksikasi alkohol yang paling
umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehingga dapat menyebabkan kematian.
Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat
demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek alkohol
dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya ”teler, kecelakaan akibat
ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku kriminal.70 % dari
narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih
dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol. Pengaruh Jangka
Panjang Mengkonsumsi alkohol berlebiha dalam jangka panjang dapat menyebabkan
a. Kerusakan jantung
b. Tekanan Darah Tinggi
c. Stroke - Kerusakan hati
d. Kanker saluran pencernaan
e. Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung)
f. Impotensi dan berkurangnya kesuburan
g. Meningkatnya resiko terkena kanker payudara
h. Kesulitan tidur
i. Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
j. Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.
4. Bahaya Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif
berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia,
baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran,
suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan
dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Dari segi efek dan dampak yang ditimbulkan pada para pemakai narkoba dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan :
a. Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti sabu-
sabu, ekstasi dan amfetamin.
b. Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang memakai
jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif seperti
obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
c. Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat racunnya
dibandingkan dengan kegunaan medis.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.Secara
umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang. Dampak Fisik: Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti:
kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi. Gangguan
pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah.
Doni Kosoema mengatakan (2010:34) Upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pecandu narkoba adalah:
a. Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama
serta patuh terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat secara selektif dan
prioritas.
b. Melaksanakan bimbingan serta menyalurkan kegiatan masyarakat terutama
generasi muda yang ada kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan
lain-lain.
c. Melaksanakan kegiatan edukatif dengan sasaran menghilangkan faktor-faktor
peluang, pola hidup bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap
penyalahgunaan Narkoba

C. Perilaku Hormat, Santun, dan Peduli Kepada Sesama


1. Perilaku hormat
Menghormati seseorang berarti melayani dengan penuh sopan, memandang
tinggi kepadanya dan menghargai kebaikannya. Sikap sebegini telah lama
digariskan di dalam syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan melalui
contoh-contoh sikap Rasulullah SAW yang ditonjolkan kepada kita sejajar dengan
maksud sebuah hadis yang berbunyi: “Sesungguhnya akhlak Rasulullah itu ialah
seperti yang terdapat dalam al Quran” (Riwayat Bukhari Muslim). Allah SWT
menyuruh kita memandang kepada Nabi Muhammad SAW sebagai contoh terbaik
dalam kehidupan kita sebagaimana firmanNya di dalam surah al Qalam ayat 4: “Dan
bahawa sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad SAW) mempunyai akhlak yang
amat mulia.” (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:44)
Agama suci Islam telah memberi panduan yang jelas dalam aspek menghormati
sesama makhluk Allah sama ada menghormati sesama manusia mahupun makhluk-
makhluknya yang lain. Ini khususnya untuk memelihara hubungan yang baik kerana
keberadaan kita di muka bumi ini menuntut kerjasama yang telus buat penakatan.
Bahkan, lebih jauh lagi, menghormati sesama manusia mencakupi hormat kepada
yang tidak seusia iaitu antara yang muda kepada yang tua dan yang tua kepada yang
muda sebagaimana maksud hadis: “Barangsiapa tidak menaruh hormat kepada
orang yang lebih tua diantara kami atau tidak mengasihani yang lebih muda,
tidaklah termasuk golongan kami” (Hadis sahih riwayat Imam Ahmad dan
disepakati yang lain). (Agus Wibowo & Sigit Purnama, 2013:52)
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang lain. Baik itu
pendapat, sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki
keyakinan orang lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang
lain. Ada pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus
menghormati dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita aagar kita
bissa menghormati orang lain. (Wahyudin Sumpeno, 2009: 45)
2. Santun
Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam, berisi
nilai-nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif. Perilaku
positif lebih dikenal dengan santun yang dapat diimplementasikan pada cara
berbicara, cara berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan
diri dimanapun dan kapan pun. Santun yang tercermin dalam perilaku bangsa
Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya namun juga merupakan suatu proses
yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur. (Thomas Lickona,
2013:54)
3. Peduli Sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih individualis.
Kebersamaan dan saling tolong-menolong dengan penuh ketulusan yang dahulu
menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang.Kepedulian terhadap
sesamapun semakin menipis. Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang ini
didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialis. (Ngainun Naim,
2012:207)
Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah
faktor perubahan sosial yang berlangsung secara masif. Berhubungan dengan
sesama manusia senantiasa penuh dengan dinamika.Tidak selalu semuanya berjalan
baik dan harmonis.Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan
kekerasan yang belakangan banyak terjadi di daerah indonesia menunjukkan
bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai potensi untuk membangun kekayaan
khazanah hidup. Padahal perbedaan merupakan bagian dari hukum tuhan yang tidak
mungkin untuk dihindari.Oleh karena itu perbedaan harus dijadikan sebagai sarana
untuk memperkaya kehidupan. (Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011: 67)
Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat filsuf Deeepak
Chora.Beliau menyatakan “kalau kamu melayani sesama, kamu mendapatkan
balasan yang lebih banyak.Kalau kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik
akan mengalir kepadamu.”Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa
pamrih berarti tidak mengharapkan balasan atau pemberian apapun yang kita
lakukan kepada orang lain. Jadi saat melakukan aktivitas sebagai bentuk
kepedulian, tidak ada keenggenan atau ucapan menggerutu.(Toto Suharto, 2012:
59)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasa hormat memiliki pengertian sebagai suatu sikap untuk menghargai atau sikap
sopan. sikap hormat bersifat penting karena dengan sikap hormat mampu membangun
keteraturan di dalam kehidupan masyarakat dan mampu meningkatkan derajat seseorang
di hadapan masyarakat. rasa hormat meliputi empat hal, yaitu sikap hormat terhadap Tuhan,
sikap hormat terhadap diri sendiri, sikap hormat terhadap orang lain dan sikap hormat
terhadap lingkungan. Rasa hormat terhadap diri sendiri merupakan sikap hormat kita dalam
menghargai diri kita pribadi yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
mampu mencerminkan karakter kita sebagai manusia.
Untuk membentuk pribadi yang baik maka diperlukan sikap pengendalian diri.
Pengendalian diri adalah merupakan suatu keinginan dan kemampuan dalam menggapai
kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang pada hak dan kewajibannya sebagai individu
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Sikap-sikap pengendalian diri
dapat berupa: sikap sabar, sikap bekerja keras, sikap jujur, sikap disiplin, sikap teguh
pendirian dan percaya diri.
Kemudian sebagai manusia, kita wajib menghormati orang lain. Baik itu pendapat,
sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki keyakinan orang
lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada pepatah yang
mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus menghormati dulu. Mungkin
pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita agar kita bisa menghormati orang lain.
B. Saran
Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para pembaca, karena
kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna.Maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca yang dengan itu semua kami harapkan
makalah ini akan menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Samani, Muchlas, dkk. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya


Offset
Suharto, Toto. 2012. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: LKIS
Yogyakarta
Tim Kreatif LKM UNJ. 2011. Restorasi Pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media

Anda mungkin juga menyukai