Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 3
Yuyun Oktafiah (126649)
M. Idris Bahtiar (126732)
Julian Yoga E. (126680)
M. Irham S. (126776)
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
membahas tentang “Animasi Sebagai Media Pembelajaran”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran serta
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pendalaman materi ini,
tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima
kasih yang sedalam-dalamnya kami ucapkan.
Materi yang penulis paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan untuk
kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat.
Medan , 2018-12-03
Kelompok 5
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi di era sekarang ini berdampak pada banyak hal. Salah satu
dampak kemajuan teknologi dapat kita rasakan pada dunia pendidikan. Banyak sekali muncul
berbagai macam media-media pembelajaran baru yang kita gunakan untuk mengoptimalkan
proses penyerapan materi dalam proses pembelajaran.
Semua proses pembelajaran yang ada tidak lepas dari campur tangan media sebagai
perantara dalam penyampaian informasi atau materi pelajaran kepada siswa. Media
pembelajaran ini pun sangat beragam kegunaannya. Dalam penggunaanya kita perlu memilih
dengan tepat media apa yang cocok dan sesuai serta layak digunakan dalam proses belajar
mengajar. Hal ini tidak lepas dari berbagai macam faktor seperti psikologi anak, kesiapan
belajar anak, dan penguasaan anak terhadap media tersebut. Oleh karena itu guru/fasilitator
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya proses
pembelajaran ini proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mudah di mengerti
oleh anak didik. Semua media pembelajaran dapat di gunakan dalam pembelajaran, sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan dari pembelajaran yang dapat di gunakan seperti media
animasi, gambar, film-film dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini kita akan
membahas media animasi sebagai media pembelajaran di Sekolah Dasar (SD).
Dan didalam makalah ini kita akan mengulas beberapa hal mengenai pengertian,
kelebihan dan kekurangan, manfaat serta bagaimana penggunaan media animasi ini dalam
proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaplikasian media animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaplikasian media animasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar?
BAB II
PEMBAHASAN
5. Antisipasi (Anticipation)
Pada dasarnya semua gerakan akan terjadi dalam 3 bagian, bagian awal yang disebut
antisipasi, gerakan itu sendiri dan gerakan akhir yang disebut gerakan penutup (follow
through). Misalnya pada saat kita meloncat kita akan menekuk kedua kaki kita,
membungkukkan badan dan menarik kedua tangan ke bawah, barulah kita meloncat. Gerakan
pendahuluan inilah yang disebut antisipasi.
Pada film animasi 2D sering kita melihat tokoh kartun yang menghilang dari layar dengan
meninggalkan segumpal asap tebal. Sebelum lari tokoh tersebut memasang pose persiapan,
kaki ditarik menjauh arah lari dan tangan merentang bersiap-siap lari dan kemudian tokoh
itupun melesat dan meninggalkan asap tebal.
6. Gerakan lanjutan dan perbedaan waktu gerak (Follow Through and Overlapping
Action)
Setiap benda yang bergerak akan cenderung tetap bergerak, bahkan setelah mendapat gaya
yang menghentikannya (hukum kelembaman Newton). Misalnya saat kita berlari dan tiba-
tiba berhenti. Badan kita akan sedikit terlempar ke depan, sebelum akhirnya kembali ke titik
seimbang. Perhatikan setiap gerakan yang kita lakukan, kita akan menemukan dan merasakan
"gerakan berlebih" pada setiap akhir gerakan yang kita lakukan. Gerakan tersebut yang
disebut sebagai gerak penutup (follow trough).
7. Penjiwaan Karakter
Kemampuan akting adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap karakter animator. Akting
memungkinkan animator menterjemahkan tingkah laku dan daya tarik karakter secara tepat,
sehingga penonton merasakan apa yang dimaui oleh seorang animator, bahkan walaupun
tanpa dialog sekalipun. Cara paling mudah menghayati suatu peran adalah dengan
membayangkan karakter kita sebagai seorang aktor. Bayangkan kita menjadi diri mereka dan
mulailah meniru tingkah laku dan ekspresi mereka. "Animator yang baik adalah animator
yang mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dan menterjemahkannya ke dalam
suatu karya animasi." Tanpa penjiwaan sebuah karakter akan terlihat datar, kaku dan tidak
manusiawi. Penjiwaan peran adalah "roh" dari setiap karakter.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini di harapkan para pembaca dapat mengetahui tentang
definisi, kelemahan dan kekurangan, serta penggunaan media animasi dalam mata pelajaran
di sekolah dasar. Dan juga dapat di jadikan referensi atau pedoman dalam memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan media animasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, 2005:6 dalam http://www.blogspot/2013/03/pengertian-media-pembelajaran.html
Briggs,1977 dalam http://www.ianblogspot/2012/03/pengertian-media-pembelajaran.html
http://www.sekolahdasar.net /2012/03/pengertian-media-pembelajaran.html.
Hallas and Manvell 1973 dalam http.//www.blogspot/2013/01/pengertian-animasi.html
Utami, D. 2007. dalam http//.www.uny.ac.id/akademik/default.php
http//.www.filan89.com/2010/10. Fungsi dan prinsip Animasi.html