Pengukuran Kinerja Kualitas
Pengukuran Kinerja Kualitas
Oleh :
Putu Bagus Sugi Prayuda
1607521070 / (04)
Om Swastyastu
Puji Syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan ide dan kehendak Nya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan ringkasan materi tentang “Pengukuran Kinerja
Kualitas”.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
dan menyempyrnakan ringkasan materi ini.
Akhir kata saya berharap ringkasan materi tentang “Pengukuran Kinerja Kualitas”
bisa bermanfat bagi para pembaca. Saya ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan
2.1 Pengukuran Kinerja Kualitas ............................................................................................. 2
2.2 Persyaratan Kondisional dalam Pengukuran Kualitas ...................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3 Pengukuran Kinerja Kulitas pada Tiga Tingkat
Pengukuran kinerja agar dapat menungkatkan kualitas baik dari kinerja perusahaan
sampai dengan produknya harus memperhatikan tiga tingkatakan berikut :
Pengukuran kinerja pada tingkat proses yang berarti mengukur setiap langkah atau
aktifitas di dalam proses dan karakteristik input yang diserahkan oleh supplier yang
mengendalikan karakteristik yang doutput yang diinginkan.
Pengukuran pada tingkat output berarti mengukur karakteristik output yang
diinginkan pelanggan.
Pengukuran pada tingkat outcome berarti mengukur bagaimana baiknya suatu
produk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan,jadi mngukur tingkat
kepuasan planggan dalam mengonsumsi produk yang diserahkan.Pengukuran pada
tingkat outcoe merupakan tingkat yang tertinggi di dalam pengukuran kinerja kualitas.
3
2.5 Contoh beberapa indikator pengukuran:
Perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas dari kinerjanya harus mengetahui setiap
indikator-indikator dalam pengukuran kunerja kualitas. Adapun indikatornya :
Penyerahan tepat waktu (perspektif eplanggan)
Pengiriman pesanan 100% benar (perspektif pelanggan)
Keluhan pelanggan (perspektif pelanggan)
Pendapatan operasional (perspektif finansial).
Pangsa pasar (perspektif finansial).
Biaya-biaya kegagalan Karen masalah kualitas. (perspektif finansial)
Biaya-biaya Manufaktur (perspektif finansial)
Tingkat keuntungan (perspektif finansial)
Return of Asset (prspektif finansial)
Utiliasi material (perspektif internal)
Produktifitas (perspektif internal)
Tingkat keselamaan (perspektif internal)
Inventori bahan baku dan barang jjadi (perspektif internal)
Efisiensi lini produksi (perspektif internal)
Pekerjaan ulang dan scrap (perspektif internal)
Peningkatan perputaran inventori (perspektif inventori dan belajar)
Pemberian saran-saran perbaikan per karyawan (perspektif inovasi dan belajar)
Peningkatan jam pelatihan kualitas per karyawan (perspektif inovasi dan belajar)
Peningkatan efisiensi dan penuunan pembrosan (perspektif inovasi dan belajar)
Dan lain lain
4
BAB III
3.1 Kesimpulan
Pengukuran kinerja kualitas merupakan suatu metode yang digunakan di dalam suatu
kegiatan produsi untuk mengetahui setiap kinerja agar berjalan secara efektif dan efisien
Pengukuran kualitas juga akan memberikan manfaat dalam membuat keputusan seperti
informasi tentang kinerja bisnis pada saat ini dan identfikasi untuk peningkatan kinerja
bisnis itu.
Dalam mengukur kinerja kualitas, seorang manajer operasi harus memenuhi syarat-
syarat agar sesuai dengan kondisi perusahaan diantaranya pengukuran harus dimulai pada
saat permulaan program, pengukuran kualitas harus dilakukan pada sistem itu,
pengukuran Kulitas harus melibatkan setiap individu yang terlibat pada proses itu,
pengukuran seharusnya dapat memunculkan data, pengukuran kualitas yang
menghasilkan informasi-informasi utama seharusnya dicatat tanpa distorsi, perlu adanya
komitmen secara menyeluruh untuk pengukuran kinerja kualitas dan peningkatanya, serta
program-program pengukuran dan peningkatan kualitas seharunya dapat dipecah-pecah
3.2 Saran
Sebaikya di dalam melakukan pengukuran kinerja kualitas seroang manajer
operasional harus memahami dengan baik situasi dari perusahaan tempatnya bekerja, hal
ini bertujuan agar dalam penentuan penggunaan metode pengukuraannya tepat sasaran
sehingga mampu meningkatkan kualitas dari perusahaan tersebut.
5
DAFTAR PUSTAKA