Anda di halaman 1dari 9

PENGUKURAN KINERJA KUALITAS

Tugas mata kuliah : Manajemen Kualitas


Dosen Pengampu : I Nyoman Nurcaya, S.E., M.M.

Oleh :
Putu Bagus Sugi Prayuda
1607521070 / (04)

Program Studi Manajemen Reguler


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2018
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji Syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, saya panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan ide dan kehendak Nya kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan ringkasan materi tentang “Pengukuran Kinerja
Kualitas”.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
dan menyempyrnakan ringkasan materi ini.
Akhir kata saya berharap ringkasan materi tentang “Pengukuran Kinerja Kualitas”
bisa bermanfat bagi para pembaca. Saya ucapkan terima kasih.

Om Shanti Shanti Shanti Om

Denpasar, September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... i

Daftar isi ...................................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 1

BAB II Pembahasan
2.1 Pengukuran Kinerja Kualitas ............................................................................................. 2
2.2 Persyaratan Kondisional dalam Pengukuran Kualitas ...................................................... 2

2.3 Pengukuran Kinerja Kualitas pada Tiga Tingkat ............................................................... 3


2.4 Pengukuran Kinerja Kualitas dalam Empat Dimensi......................................................... 3
2.5 Contoh Indikator Pengukuran ............................................................................................ 4

BAB III Kesimpulan dan Saran


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 5
3.2 Saran ................................................................................................................................... 5

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan di dalam memenuhi kebutuhan konsumen harus terus berproduksi.
Perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi seperti material, alat produksi, tempat
produksi, pemasok, dan saluran pemasaran guna mencapai keuntunngan yang diinginkan.
Operasional perusahaan merupaan salah satu hal yang mendukung agar dapat
memproduksi suatu produk. Konsumen pastinya menginginkan produk yang mereka beli
dapat memenuhi kebutuhan mereka, maka dari itu kualitas dari suatu produk sangatlah
penting. Kualitas merupakan salah satu indikator kepuasan pelanggan terhadap suatu
produk. Manajer operasi di dalam mengelola atau memanajemen kualitas suatu produk
memerlukan banyak sekali data yang dihasulkan melalui suatu pengukuran. Pengukuran
yang dimaksud memiliki tujuan agar dalam setiap kegiatan produksi dari suatu
perusahaan dapat meningkat. Hal ini merujuk kepada kinerja suatu perusahaan. Jika suatu
perusahaan memiliki kinerja yang baik maka perusahaan tersebut dapat menghasilkan
produk yang berkualitas akan tetapi jika perusahaan di dalam kinerja nya selalu
mengalami masalah baik secara internal maupun eksternal sudah dapat dipastikan
perusahaan tersebut tidak akan mampu menghasilkan suatu produk yang berkualitas,
sehingga pandangan konsumen terhadap kinerja perusahaan tersebut menjadi negatif
1.2 Rumusan Masalah
 Apa saja persayaratan kondisional dalam pengukuran kualitas ?
 Bagaimana pengukuran kinerja kualitas pada proses, output dan outcome ?
1.3 Tujuan
 Mengetahui setiap persayaratan kondisional dalam pengukuran kualitas
 Mengetahui pengukuran kinerja kualitas pada setiap proses, output dan outcome

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengukuran Kinerja Kualitas


Pengukuran kinerja kualitas merupakan suatu metode yang digunakan di dalam suatu
kegiatan produsi untuk mengetahui setiap kinerja agar berjalan secara efektif dan efisien
tanpa adanya penambahan biaya dalam kegiatan produksi di suatu perusahaan.
Pengukuran kinerja kualitas yang dilakukan oleh pihak produsen akan sangant bermanfaat
sebagai tanda bahwa produsen berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan juga
memacu kinerja bisnis itu sendiri.
Pengukuran kualitas juga akan memberikan manfaat dalam membuat keputusan
seperti:
 Informasi tentang kinerja bisnis pada saat ini.
 Identfikasi untuk peningkatan kinerja bisnis itu.

2.2 Persyaratan kondisional dalam pengukuran kualitas


Dalam mengukur kinerja kualitas, seorang manajer operasi harus memenuhi syarat-
syarat agar sesuai dengan kondisi perusahaan. Berikut syarat-syarat kondisional dalam
pengukuran kualitas :
 Pengukuran harus dimulai pada saat permulaan program.segala permasalahan
yang ada kaitanya dengan kualitas sekaligus peluang untuk memperbaikinya harus
dirumuskan secara jelas.
 Pengukuran kualitas harus dilakukan pada sistem itu.fokus dari pengukuran
kualitas adalah sistem secara keseluruhan.,tidak hanya pada proses akhir yang telah
menghasilkan produk tetapi harus dimulai dari mulai perencanaan awal pembuatan
produk
 Pengukuran Kulitas harus melibatkan setiap individu yang terlibat pada proses
itu.Maka dengan demikian proses pengukuran akan bersifat partisipatif
 Pengukuran seharusnya dapat memunculkan data.dan data itu nantinya akan
dapat ditamplkan dalam bentuk peta,iagram,tabel,hasil perhitungan statistic,dll.Data
harus dipresentasikan dalam cara yang termudah.
 Pengukuran kualitas yang menghasilkan informasi-informasi utama seharusnya
dicatat tanpa distorsi,jadi harus akurat.
 Perlu adanya komitmen secara menyeluruh untuk pengukuran kinerja kualitas
dan peningkatanya.Kondisi seperti ini sangat penting sebelum melakukan aktifitas
pengukuran kualitas.
 Program-program pengukuran dan peningkatan kualitas seharunya dapat
dipecah-pecah atau diuraikan dalam batas-batas yang jelas sehingga tidak tumpang
tindih dengan program yang lain.

2
2.3 Pengukuran Kinerja Kulitas pada Tiga Tingkat
Pengukuran kinerja agar dapat menungkatkan kualitas baik dari kinerja perusahaan
sampai dengan produknya harus memperhatikan tiga tingkatakan berikut :

 Pengukuran kinerja pada tingkat proses yang berarti mengukur setiap langkah atau
aktifitas di dalam proses dan karakteristik input yang diserahkan oleh supplier yang
mengendalikan karakteristik yang doutput yang diinginkan.
 Pengukuran pada tingkat output berarti mengukur karakteristik output yang
diinginkan pelanggan.
 Pengukuran pada tingkat outcome berarti mengukur bagaimana baiknya suatu
produk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan,jadi mngukur tingkat
kepuasan planggan dalam mengonsumsi produk yang diserahkan.Pengukuran pada
tingkat outcoe merupakan tingkat yang tertinggi di dalam pengukuran kinerja kualitas.

2.4 Pengukuran Kinerja Kualitas Dalam Empat Dimensi

Kelompok Siapa yang dihubungi Ukuran-ukuran Kunci


Pelanggan  Pelanggan  Kepuasan pelanggan
 Karakteristik output
ang diinginkan oleh
pelanggan
Pemegang saham  Pemilik perusahaan  Indikator
 Pimpinan perusahaan keuangan:biaya
penjualan,keuntungan
,dll.
 Sasaran dan tujuan
yang didefinisikan
oleh manajemen.
Karyawan/pekerja  Karyawan/pekerja  Kepuasan karyawan
 Faktor-faktor yang
berkontribusi pada
kepuasan kerja
Masyarakat  Pemerintah  Kesesuaian pada
 Lembaga Pelayanan peraturan peraturan
Sosial yang ada
 Kelompok  Faktor-faktor yang
professional berdampak pada
 Kelompok media masyarakat
massa
 Kelompok akademik

3
2.5 Contoh beberapa indikator pengukuran:
Perusahaan yang ingin meningkatkan kualitas dari kinerjanya harus mengetahui setiap
indikator-indikator dalam pengukuran kunerja kualitas. Adapun indikatornya :
 Penyerahan tepat waktu (perspektif eplanggan)
 Pengiriman pesanan 100% benar (perspektif pelanggan)
 Keluhan pelanggan (perspektif pelanggan)
 Pendapatan operasional (perspektif finansial).
 Pangsa pasar (perspektif finansial).
 Biaya-biaya kegagalan Karen masalah kualitas. (perspektif finansial)
 Biaya-biaya Manufaktur (perspektif finansial)
 Tingkat keuntungan (perspektif finansial)
 Return of Asset (prspektif finansial)
 Utiliasi material (perspektif internal)
 Produktifitas (perspektif internal)
 Tingkat keselamaan (perspektif internal)
 Inventori bahan baku dan barang jjadi (perspektif internal)
 Efisiensi lini produksi (perspektif internal)
 Pekerjaan ulang dan scrap (perspektif internal)
 Peningkatan perputaran inventori (perspektif inventori dan belajar)
 Pemberian saran-saran perbaikan per karyawan (perspektif inovasi dan belajar)
 Peningkatan jam pelatihan kualitas per karyawan (perspektif inovasi dan belajar)
 Peningkatan efisiensi dan penuunan pembrosan (perspektif inovasi dan belajar)
 Dan lain lain

4
BAB III

Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Pengukuran kinerja kualitas merupakan suatu metode yang digunakan di dalam suatu
kegiatan produsi untuk mengetahui setiap kinerja agar berjalan secara efektif dan efisien
Pengukuran kualitas juga akan memberikan manfaat dalam membuat keputusan seperti
informasi tentang kinerja bisnis pada saat ini dan identfikasi untuk peningkatan kinerja
bisnis itu.
Dalam mengukur kinerja kualitas, seorang manajer operasi harus memenuhi syarat-
syarat agar sesuai dengan kondisi perusahaan diantaranya pengukuran harus dimulai pada
saat permulaan program, pengukuran kualitas harus dilakukan pada sistem itu,
pengukuran Kulitas harus melibatkan setiap individu yang terlibat pada proses itu,
pengukuran seharusnya dapat memunculkan data, pengukuran kualitas yang
menghasilkan informasi-informasi utama seharusnya dicatat tanpa distorsi, perlu adanya
komitmen secara menyeluruh untuk pengukuran kinerja kualitas dan peningkatanya, serta
program-program pengukuran dan peningkatan kualitas seharunya dapat dipecah-pecah

3.2 Saran
Sebaikya di dalam melakukan pengukuran kinerja kualitas seroang manajer
operasional harus memahami dengan baik situasi dari perusahaan tempatnya bekerja, hal
ini bertujuan agar dalam penentuan penggunaan metode pengukuraannya tepat sasaran
sehingga mampu meningkatkan kualitas dari perusahaan tersebut.

5
DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz,Vincent 2011.Total Quality Management.Jakarta:Vinchistro Publication


Heizer, J. & Render, B. 2006. Manajemen Operasi,. Edisi 9. Salemba Empat. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai