Bod Dan Do Sari PDF
Bod Dan Do Sari PDF
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar
Ahli Madya
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
PENENTUAN KEKERUHAN PADA AIR RESERVOIR
DI PDAM TIRTANADI INSTALASI PENGOLAHAN AIR SUNGGAL
MEDAN METODE TURBIDIMETRI
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar
Ahli Madya
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Disetujui di
Medan, Mei 2008
Komisi Pembimbing :
Diketahui / Disetujui oleh
Ketua Departemen Kimia FMIPA USU Dosen Pembimbing
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa Karya Ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Dalam penulisan Karya
Ilmiah ini penulis memilih judul PENENTUAN KEKERUHAN PADA AIR
RESERVOIR DI PDAM TIRTANADI INSTALASI PENGOLAHAN AIR
SUNGGAL MEDAN METODE TURBIDIMETRI yang merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Kimia Analis.
Penulis
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
DETERMINATION OF TURBIDITY ON RESERVOIR WATER AT PDAM
TIRTANADI WATER PROCESSING INSTALLATION IN SUNGGAL
MEDAN BY TURBIDIMETRY METHOD
ABSTRACT
Turbidity define the water optic determined based on amount of lihgts absorbed by
materials in water. Turbidity caused by organic and inorganic materials which
suspended and solved (such as mud and smooth sand), also organic and inorganic
materials which in form of plankton and other microorganism. In this case, PDAM
Tirtanadi Water Processing Installation in Sunggal Medan analyze the turbidity on
reservoir water using Turbidimetry method. Effort to degrade the turbidity done by
pouring some chemical substance with certain kinds that called floculant. Value of
turbidity based on Keputusan Menteri Kesehatan RI No : 907/MENKES/VII/2002 is 5
NTU, which this determination value show that the turbidity on reservoir water still
away under water quality standard that certified so that the water that analyzed by
PDAM Tirtanadi Water Processing Installation in Sunggal Medan still in good
condition and deserve to consumed by people.
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak iv
Abstract v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan 3
1.3. Tujuan 4
1.4. Manfaat 4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 1
PENDAHULUAN
Air adalah kehidupan, boleh dikatakan semua kehidupan dijagad raya ini
bergantung pada ketersediaan air. Oleh karena itu air menjadi indikasi utama adanya
kehidupan di suatu tempat di jagat raya.Air merupakan sumber daya alam yang
diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh
karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan
baik oleh manusia dan makhluk hidup yang lain. Air digunakan manusia untuk air
minum, kebutuhan rumah tangga, maupun keperluan industri. Tanpa air manusia dan
Di Indonesia dengan penduduk 220 juta jiwa lebih, kebutuhan air sangat
bergantung kepada sumber air baku yang didapat langsung dari alam, seperti air hujan,
sungai, dan air tanah (sumur bor dan sumur gali). Oleh karena itu kelestarian sumber
tinggi, sediaan air adalah salah satu masalah yang sangat pokok . Pengadaan air
minum yang didominasi oleh pengolahan air baku dari air permukaan merupakan
suatu pekerjaan yang relatif kompleks. Sumber air baku yang masih banyak
kimia yang terdiri dari koagulan, pH dan desinfektan. Air hasil olahan harus
Bahan kimia maupun materi ataupun energi yang umum digunakan dalam
pengolahan air adalah tawas, PAC, bentonite dan lainnya yang berfungsi sebagai
koagulan; klorin, kaporit, sinar UV dan bahan lainnya sebagai desinfektan; kapur,
Pada Instalasi Pengolahan Air yang dimiliki PDAM Tirtanadi, koagulan yang
digunakan adalah tawas. Tawas ini berfungsi mengikat partikel-partikel koloid dan
logam-logam maupun zat-zat pencemar tertentu yang ada dalam air baku. Klor
maupun kalsium hipoklorit atau yang sering kita sebut kaporit digunakan sebagai
pengoksidasi logam-logam seperti besi dan mangan, juga untuk mendegradasi bentuk-
bentuk alga dan plankton pada proses sebelum penambahan klor. Proses sterilisasi
patogen yang dikandung air baku. Selanjutnya kapur digunakan untuk menjaga
kesadahan air pada tingkat pH antara 6,5-8,5. pH air hasil olahan perlu dijaga karena
pengolahan air baku dengan menggunakan tawas sebagai koagulan dapat menurunkan
pH air.
Penggunaan zat-zat kimia tersebut biasanya aman, namun pada kadar tertentu
konsentrasi tinggi menjadikan air berasa asin dan kapur yang lebih dapat mengurangi
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
daya kerja deterjen untuk menurunkan tegangan pemukaaan air. Pada air dengan
tingkat kesadahan tinggi diperlukan lebih banyak deterjen untuk keperluan mencuci.
sumber daya alam yang aman dan efisien terus digali demi kesejahteraan umat
manusia. Diversifikasi dan intensifikasi pengolahan air minum dan limbah domestik
bahkan limbah industri terus dilakukan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
meminimalisir penggunaan zat kimia. Bahan yang berasal dari alam untuk
mengurangi efek negatif dari penggunaan zat-zat kimia merupakan alternatif dalam
menjawab tantangan. Dengan demikian harapan untuk kehidupan yang lebih baik
Sesuai dengan kebutuhan manusia akan air yang akan di olah menjadi air
di tetapkanlah standar air minum yang ditetapkan oleh Dep.Kes.R.I., mencakup tiga
Air yang diolah di PDAM Instalasi Sunggal berasal dari sungai Belawan yang
sewaktu-waktu air sungai tersebut dapat keruh pada musim penghujan, sehingga
penyaringan dan penambahan bahan-bahan kimia sehingga diperoleh air yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat. Maka dari itu penulis memilih untuk menganalisis nilai
kekeruhan dari air reservoir yang terdapat di PDAM Instalasi Sunggal dengan
memakai alat Turbidimeter. Dan tentunya telah disesuaikan dengan standar mutu air
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
1.2. Permasalahan
Medan masih memenuhi standar kualitas air minum yang telah ditetapkan dalam
1.3. Tujuan
reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal Medan dengan standar mutu air
1.4. Manfaat
- Dengan mengetahui kadar kekeruhan dalam air hasil olahan maka dapat
diketahui sejauh mana kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat.
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Air merupakan bagian yang terpenting dalam budidaya lobster air tawar
tersebut. Air yang berkualitas baik akan membuat pertumbuhan lobster menjadi baik
dan terhindar dari penyakit. Maka air yang akan dipakai dalam budidaya sebaiknya
Kualitas air ini harus senantiasa diperiksa untuk memastikan tidak ada
kandungan yang melebihi ambang toleransi dari pada lobster tersebut. Kandungan
yang perlu diperiksa umumnya adalah pH, oksigen terlarut dan kekeruhan setiap
minggu serta amoniak setiap bulannya. Alat ukur ini dapat didapatkan ditoko ikan hias
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Kualitas air yang baik ini minimal mengandung oksigen terlarut sebanyak
lebih 5 mg/l. Oksigen terlarut ini dapat ditingkatkan dengan menambah oksigen ke
dalam air dengan menggunakan aerator atau air yang terus mengalir. Kelebihan
Kandungan amoniak yang tinggi pada air dapat membuat lobster tidak dapat
bertahan hidup. Kandungan amoniak sebaiknya kurang dari 0.05 mg/L. Pakan yang
tidak habis dimakan oleh lobster dapat membusuk di dasar kolam dan menjadi busuk.
Busuknya pakan ini akan meningkatkan amoniak terutama pakan yang berasal dari
pellet komersial
Keasamaan air atau biasanya disebut pH yang baik untuk budidaya lobster air
tawar adalah stabil diantara 7 sampai 8.5. Keasaman ini dapat dijaga dengan total
alkalinitas, jumlah plankton yang tidak berlebihan dan kebersihan dari dasar kolam.
Keasaman yang tinggi ini juga dapat dilakukan penggantian sebagian dari air pada
kolam tersebut.
Kekeruhan air ini dapat di pantau dengan menggunakan piringan Secci pada
kedalaman antara 20 sampai 40 cm. Kekeruhan air ini juga bisa disebabkan oleh
plankton yang berlebihan seperti pitoplankton. Sebagai gantinya piringan Secci ini
dapat menggunakan CD bekas dengan bagian kilap / cermin ke atas. Jika dalam
kedalaman 20 sampai 40 cm kita masih dapat melihat CD tersebut maka kekeruhan ini
masih dalam batas yang baik. Untuk mengatasi kelebihan plankton ini adalah dengan
mengurangi nutrisi yang dimasukkan ke dalam kolam tersebut atau dengan mengganti
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Tingkat keasinan air atau salinitas dalam budidaya air tawar ini sebaiknya
tidak melebihi 5 ppm. Semakin asin air maka tingkat pertumbuhan juga akan semakin
melambat hal ini ditandai dengan semakin jarangnya lobster tersebut mengganti kulit
dan tingkat keberhasilan hidupnya juga tinggi. Lobster air tawar akan tumbuh optimal
debit air yang cukup banyak untuk pengisian kolam yang luas. Penggunaan air sungai
ini sebaiknya melihat kebersihan daripada sungai tersebut. Limbah dari industri dan
rumah tangga dapat meracuni lobster yang kita pelihara. Hal lain yang perlu
Air tanah merupakan sumber air yang banyak dipergunakan. Penggunaan air
tanah ini juga sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu. Kandungan zat air yang
tidak sesuai dengan ambang budidaya lobster juga dapat merugikan peternak.
Pengujian air yang lengkap ini dapat dilakukan di laboratorium perusahaan air minum.
Air dari perusahaaan air minum juga banyak digunakan oleh peternak
budidaya pembenihan terutama pada lokasi yang sulit mendapatkan air yang sesuai
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
dengan kualitas yang diinginkan. Karena budidaya lobster air tawar dapat dilakukan di
rumah maka banyak diantaranya yang tidak bisa mendapatkan air tanah yang baik.
Penggunaan air dari perusahaan air minum ini harus terlebih dahulu dilakukan
aerasi selama 24 jam untuk menghilangkan kandungan kaporit yang ada pada air
tersebut. Kandungan kaporit ini juga dapat dihilangkan dengan mengunakan filter
kimia dengan bahan-bahan seperti karbon aktif dan batu zeolit. Karena bahan filter ini
ada masa aktifnya maka pencucian dan penggantian berkala harus dilakukan.
Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan fungsi filterisasinya menjadi tidak
bekerja (http://www.budidayalobsterair.com).
A. Kekeruhan
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri.
B. Temperatur
Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap
C. Warna
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan
tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-
tumbuhan.
turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar Matahari
kedalam air.
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga
serta oleh adanya gas seperti H2S yang tebentuk dalam kondisi anaerobik dan oleh
A. pH
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa bersifat lebih toksik dalam
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah oksigen terlarut maka kualitas air
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
secara biologi. Kebutuhan oksigen biologi dan kebutuhan oksigen kimia umumnya
Reaksi :
E. Kesadahan
sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa segar. Di dalam pemakaian untuk
industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah
dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut
Kehadiran unsur Arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu perlu pembatasan yang agak ketat (±0,05 mg/L).
Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau
ligam, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
2.5.1. Syarat – Syarat Fisika
Syarat-syarat kekeruhan dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia
sekali dan tak boleh mengandung bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar (faeces) dan tanah. Bakteri
• Bakteri typhsum
• Vibrio colerae
• Bakteri dysentriae
• Entamoeba hystolotica
bakteriologik, tidak langsung diperiksa apakah air itu mengandung bakteri patogen
Berbagai macam kegiatan industri dan teknologi yang ada saat ini apabila
tidak disertai dengan program pengelolaan limbah yang baik akan memungkinkan
terjadinya pencemaran air, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Bahan
buangan dan air limbah yang berasal dari kegiatan industri adalah penyebab utama
berikut :
Bahan buangan padat yang dimaksudkan disini adalah bahan buangan yang
berbentuk padat, baik yang kasar (butiran besar) maupun yang halus (butiran kecil).
Kedua macam bahan buangan padat tersebut apabila dibuang ke air lingkungan
Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk
atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena bahan buangan organik dapat
membusuk atau terdegradasi maka akan sebaiknya bahan buangan yang termasuk
kelompok ini tidak dibuang langsung ke air lingkungan karena dapat menaikkan
mikroorganisme di dalam air maka tidak tertutup pula kemungkinan untuk ikut
organik sebaiknya dikumpulkan untuk diproses menjadi pupuk buatan (kompos) yang
didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air
lingkungan maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air. Bahan
buangan anorganik biasanya berasal dari industri yang melibatkan penggunaan unsur-
unsur logam seperti Timbal (Pb), Arsen (As), Kadmium (Cd), Air raksa (Hg), Kroom
(Cr), Nikel (Ni), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Kobalt (Co), dan lain-lain. Apabila
ion-ion logam yang terjadi di dalam air berasal dari logam berat maupun logam ringan
Apabila bahan buangan olahan bahan makanan mengandung protein dan gugus
amin maka pada saat didegradasi oleh mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa
yang mudah menguap dan berbau busuk. Mengingat akan hal ini maka pembuangan
limbah yang berasal dari industri pengolahan bahan makanan perlu mendapat
pengawasan yang seksama agar bakteri patogen yang berbahaya bagi manusia tidak
Minyak tidak dapat larut didalam air, melainkan akan mengapung di atas
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
a. Lapisan minyak pada permukaan air akan menghalangi difusi oksigen dari
udara ke dalam air sehingga jumlah oksigen yang terlarut di dalam air akan
berkurang.
b. Adanya lapisan minyak pada permukaan air akan menghalangi masuknya sinar
matahari ke dalam air sehingga fotosintetis oleh tanaman air tidak dapat
berlangsung .
c. Tidak hewan air saja yang terganggu akibat adanya lapisan minyak pada
permukaan air tersebut, burung air pun ikut terganggu karena bulunya jadi
lengket.
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi yang dimaksudkan dalam
sangat rendah. Hal itu disebabkan karena oksigen yang terlarut di dalam air diserap
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
oleh mikroorganisme untuk memecah/mendegradasi bahan buangan organik sehingga
menjadi bahan yang mudah menguap (yang ditandai dengan bau busuk).
(Wardhana, 2001).
a. Bendungan
Sumber air baku adalah air permukaan dari Sungai Belawan yang berhulu di
Kecamatan Pancur Batu dan melintasi Kecamatan Sunggal. Untuk menampung air
tersebut, dibuat bendungan dengan panjang 25 m (sesuai dengan lebar sungai) dan
tinggi ± 4 m. Pada sisi kanan bendungan, dibuat sekat (channel) berupa saluran
penyadap yang lebarnya 2 m dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian air masuk
merupakan saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen (saringan
kasar), berfungsi untuk mencegah masuknya sampah-sampah berukuran besar dan fine
maupun sampah berukuran kecil yang terbawa arus sungai. Masing-masing saluran
dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian air (sluice gate) dan penggerak
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Raw Water Tank merupakan bangunan yang dibangun setelah intake / pipa
masuk yang terdiri dari dua unit (4 sel). Setiap unit berdimensi 23,3 m x 20 m, tinggi
± 5 m yang dilengkapi dengan dua buah pintu masuk, dua buah pintu keluar, pintu
dan lumpur-lumpur yang terbawa dari sungai dengan sistem gravitasi. Di Instalasi
Sunggal, volume air baku pada dua buah tampungan air terbuka memiliki volume ±
1400 m3. Waktu pengendapan (detention time) untuk air baku yang akan diolah di
penampungan air terbuka Instalasi Sunggal kurang dari 15 menit agar menghasilkan
air baku dengan nilai kekeruhan yang lebih rendah (Gani, 2006).
Raw Water Pump (Pompa Air Baku) berfungsi untuk memompa air dari
RWT ke penjernihan. RWP ini terdiri dari 16 unit pompa air baku. Kapasitas setiap
pompa 110 L/det dengan rata-rata kepala 18 m memakai motor AC dengan daya
nominal 75 KW.
e. Clearator / Penjernihan
unit dengan kapasitas masing-masing 350 L/det. Clearator berfungsi sebagai tempat
pemisah antara flok yang bersifat sedimen dengan air bersih sebagai effluent (hasil
olahan). Alat penjernihan air ini dilengkapi dengan pengaduk lambat dan selanjutnya
antara flok yang bersifat sedimen dengan air bersih sebagai effluent (hasil dahan) dan
Concentrator / Pemekat.
f. Filter / Penyaring
penyaringan flok-flok sangat kecil dan sangat ringan yang tidak tertahan (lolos) dari
clearator. Filter yang dipakai dalam pengolahan air minum di Instalasi Sunggal
adalah sistem penyaringan permukaan (surface filter). Media filter tersebut berjumlah
32 unit yang prosesnya berlangsung secara pararel, menggunakan jenis saringan cepat
berupa pasir silika, menggunakan motor AC dengan daya nominal 0,75 KW.
permukaan air adalah 5,05 m dan tebal media filter 120 m dengan susunan lapisan
sebagai berikut :
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam jangka waktu tertentu, permukaan filter akan tersumbat oleh flok yang
masih tersisa dari proses. Pertambahan ketinggian permukaan air di atas media filter
flok. Selanjutnya dilakukan proses backwash, yaitu pencucian media filter dengan
menggunakan sistem aliran balik dengan menggunakan air yang disuplai dari pompa
(Fauzan, 2007).
Banyaknya air yang dibutuhkan untuk pencucian kembali satu buah filter
adalah 200 – 300 m3 dan pencucian dilakukan 1 x 24 – 72 jam, tergantung pada lancar
tidaknya penyaringan.
distribusi di berbagai cabang. Air yang mengalir dari filter ke reservoir, sebelumnya
dibubuhi klor (post chlorination) dengan pembubuhan ± 2 gr/m3 air dan untuk proses
netralisasi dibubuhkan larutan kapur jenuh (soda ash) dengan kebutuhan pada kisaran
5 – 7 gr/m2 air. Secara periodik reservoir ini dicuci dengan mempergunakan pompa
Finish Water Pump Instalasi Sunggal berjumlah 14 unit yang berfungsi untuk
kapasitas 150 L/det. Total kepala menggunakan motor AC rata-rata dengan daya
penampungan untuk didaur ulang. Daur ulang merupakan cara yang tepat dan aman
dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah diterapkan
sejak tahun 2002 di unit Instalasi Sunggal dengan membangun unit pengendapan
petugas dilakukan secara langsung juga dilakukan denga sistem pengawasan secara
tidak langsung. Fasilitas ini dapat memperlihatkan secara langsung kondisi proses
pengolahan dari ruang tertentu baik terhadap berbagai kuantitas, kualitas maupun
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahana-bahan yang terdapat
dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang
tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan anorganik
SiO2. Peralatan yang pertama kali digunakan untuk mengukur turbiditas atau
baku atau standar bagi pengukuran kekeruhan. Satu Unit turbiditas Jackson Candler
diukur dengan metode Nephelometric. Pada metode ini, sumber cahaya dilewatkan
pada sampel dan intensitas cahaya yang dipantulkan oleh bahan-bahan penyebab
adalah NTU (Nephelometric Turbidity Unit). Satuan JTU dan NTU sebenarnya tidak
dapat saling mengkonversi, akan tetapi Sawyer dan MC Carty (1978) mengemukakan
Menurut Lloyd (1985), peningkatan nilai turbiditas pada perairan dangkal dan
turbiditas sebesar 5 NTU di danau dan sungai dapat mengurangi produktivitas primer
padatan tersuspensi, nilai kekeruhan juga semakin tinggi, tetapi tidak berarti memiliki
Kekeruhan pada air yang tergenang (lentik), misalnya danau, lebih banyak
disebabkan oleh bahan tersupensi yang berupa koloid dan partikel–partikel halus.
Sedangkan kekeruhan pada sungai yang sedang banjir lebih banyak disebabkan oleh
bahan-bahan tersuspensi yang berukuran lebih besar, yang berupa lapisan permukaan
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
tanah yang terbawa oleh aliran air pada saat hujan. Kekeruhan yang tinggi dapat
lihat organisme akuatik, serta dapat menghambat penetrasi cahaya kedalam air.
Tingginya nilai kekeruhan juga dapat mempersulit usaha penyaringan dan mengurangi
bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel kecil yang
Kekeruhan tidak merupakan sifat dari air yang membahayakan, tetapi ia menjadi tidak
disenangi karena rupanya. Untuk membuat air memuaskan untuk penggunaan rumah
Standar yang ditetapkan oleh U.S. Public health Service mengenai kekeruhan
ini adalah batas maksimal 10 ppm dengan skala silikat, tetapi dalam angka praktik
angka standar ini umumnya tidak memuaskan. Kebanyakan bangunan pengolahan air
yang modern menghasilkan air dengan kekeruhan 1 ppm atau kurang. Menurut Clair
N Sawyer dkk. Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan
dalam penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa kekeruhan tersebut akan
mengurangi segi estetika, menyulitkan dalam usaha penyaringan dan akan mengurangi
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air
permukaan seperti sungai, danau dan sebagainya. Salah satu langkah penting
pengolahan untuk mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air
baku tersebut. Kekeruhan ini sendiri diakibatkan oleh adanya partikel-partikel kecil
dan koloid yang berukuran 10 nm sampai 10 µm. Partikel-partikel kecil dan koloid
tersebut tidak lain adalah kwarts, tanah liat, sisa tanaman, ganggang dan sebagainya.
sifat tertentu yang disebut flokulan. Umumnya flokulan tersebut adalah tawas, namun
dapat pula garam Fe (III), atau salah satu polielektrolit organis. Selain pembubuhan
3. Warna air.
dimana masih ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan
mana yang tidak keruh, agak keruh, dan paling keruh. Air yang tidak terlampau keruh
dan tidak pula terlampau jernih baik untuk kehidupan ikan dan udang budidaya
(Ghufron, 2007).
2.9. Turbidimetri
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Beberapa senyawaan yang tak dapat larut, dalam jumlah-jumlah sedikit, dapat
sebagian dari energi radiasi yang jatuh didisipasi (dihamburkan) dengan penyerapan
dipandang dengan sudut tegak-lurus terhadap arah cahaya yang jatuh, sistem nampak
opalesen (berpendar seperti mutiara) disebabkan oleh pantulan cahaya dari partikel-
partikel suspensi itu (efek Tyndall). Cahaya dipantulkan tak beraturan dan membaur,
sehingga istilah cahaya-baur ini ( dengan sudut tegak lurus terhadap arah jatuh cahaya
jatuh) sebagai fungsi dari konsentrasi fase-terdisfersinya adalah dasar dari analisis
nefelometri (Gr nefhele= awan). Analisis nefelometri adalah paling peka untuk
suspensi-suspensi yang sangat encer (>100 mg per liter). Teknik-teknik untuk analisis
dan turbidimetri, karena hubungan antara sifat-sifat optis suspensi dan konsentrasi
fase terdisfersinya paling jauh adalah semi-empiris. Agar kekabutan atau kekeruhan
bergantung pada banyaknya dan ukuran partikel-partikel dalam suspensi, dan asalkan
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
ukuran rata-rata dari pertikel-partikel itu cukup dapat diulang, aplikasi secara analitik
adalah dimungkinkan.
3. Banyaknya garam-garam dan zat-zat lain yang ada serta, terutama koloid-
4. Temperatur.
turbidimeter. Filter biru biasanya menghasilkan kepekaan yang lebih besar. Sebuah
kurva kalibrasi harus dibuat dengan memakai beberapa larutan standar karena cahaya
yang ditransmisi oleh suatu larutan yang keruh umumnya tak mengikuti hukum Beer-
Turbiditas merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas
cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-
tiga golongan :
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
2. Pengukuran perbandingan cahaya yang diteruskan terhadap cahaya
yang datang.
Dalam instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefalometer,
ketebalan, tetapi turbiditas bergantung juga pada warna. Untuk partikel yang lebih
kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat tiga dari ukuran partikel dan
partikel yang teragregasi dalam bentuk suspensi atau koloid yang pertikel-partikelnya
lebih besar dari ukuran molekul. Sifat hamburan Tyndall ini adalah frekuensi dan
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
Sampel yang dipergunakan adalah sampel dari air reservoir yang diperoleh di
PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Sunggal yang terdiri dari air reservoir I dan
- Turbidimeter 2100 N
- Kuvet
- Tissue
- Beaker gelass
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
3.3. Bahan – bahan
- Air Reservoir I
- Air Reservoir II
3.4. Prosedur
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 4
4.1. Hasil
KEKERUHAN (NTU)
NO JAM (WIB)
RESERVOIR I RESERVOIR II
1 08.00 1,02 0,32
2 09.00 1,41 0,18
3 10.00 0,30 0,18
4 11.00 0,59 0,20
5 12.00 0,30 0,17
6 13.00 0,55 0,32
7 14.00 0,57 0,29
8 15.00 0,86 0,32
9 16.00 0,40 0,39
10 17.00 0,46 0,44
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
4.2. Pembahasan
Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap air reservoir di PDAM Tirtanadi
Instalasi Pengolahan Air Sunggal Medan diperoleh nilai kekeruhan yang cukup tinggi
pada air reservoir I, yakni pada jam 08.00 dan jam 09.00 yaitu sebesar 1,02 dan 1,41.
Hal ini disebabkan karena pada salah satu filter / penyaring yang akan diteruskan ke
reservoir I kehilangan tekanan (loos of head) dari air diatas saringan yang terlalu
tinggi, yaitu karena adanya lapisan lumpur pada bagian atas dari saringan, maka
saringan dicuci kembali (back wash) dengan air bertekanan dari bawah sehingga nilai
Kekeruhan tidak merupakan sifat dari air yang sangat membahayakan, tetapi
satu hal yang harus dipertimbangkan karena sifat optiknya tersebut membuatnya
Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa tingkat kekeruhan pada air
reservoir sudah baik, ini disesuaikan dengan standar mutu air. Dibandingkan dengan
maka air tersebut tidak melampaui kadar maksimum standar mutu yang ditetapkan
sehingga air tersebut mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk dikonsumsi oleh
masyarakat.
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 5
5.1. Kesimpulan
Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Sunggal Medan diperoleh nilai kekeruhan yang
masih jauh dari ambang batas standar mutu air yang ditetapkan dalam Keputusan
5.2. Saran
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
- Disarankan kepada masyarakat yang berada di dekat sumber air pengolahan
- Disarankan kepada bagian pengendali mutu hendaknya lebih cermat dan teliti
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan. 2007. Buletin Tirtanadi (Butir). Selayang Pandang IPA Limau Manis. No 2.
Medan.
Gani, K. A. 2006. Buletin Tirtanadi (Butir). Belajar dari Proses Pengolahan Air
Ghufron, M. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budi Daya Perairan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Hefni, E. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan lingkungan
Perairan.Yogyakarta : Kanisius.
Vogel, A.I. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Penerbit Andi.
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Lampiran 2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 907/MENKES/VII/2002
Tanggal 29 Juli 2002
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Persyaratan Kualitas Air Minum
A. Kimia
1. Bahan-bahan inorganik (yang memiliki pengaruh langsung pada kesehatan)
Kadar maksimum yang
Parameter Satuan Keterangan
diperbolehkan
1 2 3 4
Antimony (mg/liter) 0,005
Air raksa (mg/liter) 0,001
Arsenic (mg/liter) 0,01
Barium (mg/liter) 0,7
Boron (mg/liter) 0,3
Cadmium (mg/liter) 0,003
Kromium (mg/liter) 0,05
Tembaga (mg/liter) 2
Sianida (mg/liter) 0,07
Fluorida (mg/liter) 1,5
Timah (mg/liter) 0,01
Molybdenum (mg/liter) 0,07
Nikel (mg/liter) 0,02
-
Nitrat (Sebagai NO3 ) (mg/liter) 50
-
Nitrit ((Sebagai NO2 ) (mg/liter) 3
Selenium (mg/liter) 0,01
B. Bakteriologis
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009
Kadar maksimum
Parameter Satuan Keterangan
yang diperbolehkan
1 2 3 4
a. Air Minum
C. Fisik
Kadar maksimum
Parameter Satuan Keterangan
yang diperbolehkan
1 2 3 4
Kekeruhan NTU 5
Rasa - -
Bau - -
o
Temperatur C Suhu udara ± 3 oC
Warna TCU 15
Ahmad Kali Ansori Nst. : Penentuan Kekeruhan Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air
Sunggal Medan Metode Turbidimetri, 2008.
USU Repository © 2009