Dosen Pembimbing :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat serta hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan salah satu tugas mata
kuliah Keperawatan Onkologi ini pada program S1 Pendidikan Ners Universitas
Airlangga dengan baik. Penyusun juga mengucap terimakasih kepada dosen mata
kuliah Keperawatan Onkologi, Dr. Tintin Sukartini, S.Kp., M.Kes, atas
bimbingan yang telah diberikan selama perkuliahan.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan untuk perbaikan baik dari
segi materi maupun teknik penulisan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 2
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 15
3.2 Saran.................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
meminimalkan paparan terhadap sel normal yang berdekatan dengan sel
kanker atau yang berada pada jalur radiasi, meskipun pada kenyataannya
radiasi juga mampu merusak sel kanker maupun sel normal (Nur dkk., 2017).
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian radiasi
b. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis radiasi
c. Mahasiswa dapat menjelaskan apliakasi radiasi dalam pengobatan kanker
d. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kemoterapi
e. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan kemoterapi
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara pemberian dan cara kerja kemoterapi
g. Mahasiswa dapat menjelaskan efek samping kemoterapi
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Mempunyai ukuran (volume) dan muatan listrik positif yang
besar dan tersusun dari dua proton dan dua neutron, sehingga identik
dengan inti atom helium. Daya ionisasi partikel alpha sangat besar,
kurang lebih 100 kali daya ionisasi partikel beta dan 10.000 kali
daya ionisasi sinar gamma. Karena mempunyai muatan listrik yang
besar maka partikel alpha tidak mampu menembus pori-pori kulit
kita pada lapisan yang paling luar sekalipun karena mempunyai
ukuran yang besar.
b. Partikel Beta
Mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih kecil dari partikel
alpha. Daya ionisasi di udara 1/100 kali daya ionisasi partikel alpha.
Partikel beta mempunyai daya tembus lebih besar dari partikel alpha
karena ukurannya lebih kecil.
c. Sinar Gamma
Sinar gamma tidak mempunyai besaran volume dan muatan
listrik sehingga dikelompokkan kedalam gelombang
elektromagnetik. Daya ionisasinya dalam medium sangat kecil.
Tidak terbelokkan oleh medan listrik yang ada disekitarnya,
sehingga daya tembusnya sangat besar dibandingkan dengan daya
tembus partikel alpha atau beta.
d. Sinar-X
Mempunyai kemiripan dengan sinar gamma, yaitu dalam hal
daya jangkau pada suatu media dan pengaruhnya oleh medan listrik.
Yang membedakan antara keduanya adalah proses terjadinya. Sinar
gamma dihasilkan dari proses peluruhan zat radioaktif yang terjadi
pada inti atom, sedangkan sinar-X dihasilkan pada waktu electron
berenergi tinggi yang menumbuk suatu target logam.
e. Partikel neutron
Partikel neutron mempunyai ukuran kecil dan tidak
mempunyai muatan listrik, serta memiliki daya tembus yang tinggi.
Partikel neutron dapat dihasilkan dari reaksi nuklir antara satu unsure
tertentu dengan unsure lainnya.
2) Radiasi non-pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan
efek ionisasi apabila bereaksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis
radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio, gelombang mikro
4
(yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone),
sinar inframerah (yang memberikan energy dalam bentuk panas), cahaya
tampak, sinar ultra violet (yang dipancarkan matahari).
a. Sinar inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang
gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari
radiasi gelombang radio. Sinar inframerah memiliki karakteristik,
yaitu: tidak dapat dilihat oleh manusiatidak dapat
menembus materi yang tidak tembus pandang, dapat ditimbulkan oleh
komponen yang menghasilkan panas, Panjang gelombang pada
inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding
terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang
gelombang mengalami penurunan.
b. Sinar ultraviolet
adalah radiasi elektromagnetis terhadap panjang gelombangyang
lebih pendek dari daerah dengan sinar tampak, namun lebih panjang
dari sinar-X yang kecil.
5
a. Radiasi prabedah, bertujuan baik menurunkan kemungkinan
metastasis iatrogenik (preoperasi dosis rendah) maupun
meningkatkan resektabilitas (preoperasi dosis tinggi).
b. Radiasi pascabedah, bertujuan menurunkan angka kekambuhan
lokal. Diberikan pada keadaan dimana radikalitas operasi tidak dapat
dicapai/diragukan, atau pada tumor tertentu yang diketahui
mempunyai angka kekambuhan lokal tinggi.
2) Sitostatika
Tujuan pemberian ini adalah :
a. Mematikan sel pada micrometastasis, misalnya keadaan lanjut lokal.
b. Meningkatkan efek radiasi. Beberapa sitostatika/bahan mempunyai
sifat sebagai radiosensitizer,misalnya Taxol, 5 Fluoro
uracil dan Mytomicyn C.
6
2.5 Interaksi Radiasi dengan Materi Biologi
Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan
lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan
sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit
fungsional terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap
dan sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel
terdiri dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus).
Sitoplasma mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur
berbagai fungsi metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur
biologic yang sangat kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai
peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua informasi genetika yang
berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom
manusia yang berjumlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan
suatu rantai pendek dari DNA (Deooxyribonucleic acid) yang membawa suatu
kode informasi tertentu dan spesifik. Interaksi radiasi pengion dengan meteri
biologic diawali dengan interaksdi fisika yaitu, proses ionisasi. Elektron yang
dihasilkan dari proses ionisasi akan berinteraksi secara langsung maupun tidak
langsung. Secara langsung bila penyerapan energi langsung terjadi pada
7
molekul organik dalam sel yang mempunyai arti penting, seperti DNA.
Sedangkan interaksi secara tidak langsung bila terlebih dahulu terjadi interaksi
radiasi dengan molekul air dalam sel yang efeknya kemudian akan mengenai
molekul organik penting. Mengingat sekitar 80% dari tubuh manusia terdiri
dari air, maka sebagian besar interaksi radiasi dalam tubuh terjadi secara tidak
langsung.
2. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet digunakan dalam bidang kesehatan untuk sterilisasi
alat dan Fototerapi. Sinar ini memiliki panjang gelombang 10 15-1016 Hz.
Cara kerja sterilisasi alat: lampu Germisida (pembunuh kuman)
memancarkan sinar ultraviolet gelombang pendek (disebut juga UVC)
mampu membunuh mikroorganisme dan berguna sebagai metode yang
berguna untuk sterilisasi alat.
Cara kerja fototerapi: bayi-bayi kuning (ikterik) disinari dengan
cahaya fluorensi kuat yang memancarkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu yang akan memecah bilirubin (dari sel darah merah
yang mati)yang berlebihan.
3. Sinar-X
Sinar-X ini banyak digunakan dalam bidang kesehatan, yaitu
digunakan untuk rontgen, CT scan.
Cara kerja rontgen: Sinar-X didapatkan dengan melewatkan sinar-X
yang terkontrol jumlahnya melalui bagian tubuh yang dinilai dan intensitas
sinar yang ditreruskan akan ditangkap oleh film fotografi yang terpapar
dengan sinar-X tersebut. Banyaknya sinar-X yang ditransmisikan
(diteruskan) tergantung dari zat yang harus ditembus (tulang akan leih
8
sedikit meneruskan dibandingkan jaringan), kemudian didapatkan gambar
bayangan foto sinar-X.
Cara kerja CT-scan: metode ini merupakan bentuk scan sinar-X yang
lebih canggih dengan menggunakan kekuatan komputasi modern untuk
menginterpretasikan sinat-X multiple yang membentuk gambaran potong
lintang dua dimensi dari jaringan tubuh dan organ.
2. USG
USG (Ultrasonografi). Pencitraan USG mendapatkan gambaran bagian
dalam tubuh manusia dengan menggunakan gelombang suara frekuensi
tinggi yang sama dengan gelombang sonar yang dikeluarkan kelelawar
dan kapal laut. Gelombang suara yang dipancarkan akan dipantulkan oleh
organ dalam dan gelombang pantulan yang kembali ini dapat digunakan
untuk identifikasi jarak, ukuran, dan keseragaman suatu benda.
Gelombang yang direkan ini akan diproses dan diperlihatkan oleh
computer membentuk suatu gambaran bergerak real-time pada monitor
yang dapat direkam dalam video. Tekhnik ini tidak menggunakan sinar X.
3. Sinar Inframerah
Sinar inframerah adalah sinar yamg mempunyai panjang gelombang 10 12-
1014 Hz. Sinar inframerah diaplikasikan pada penggunaan termografi.
Cara kerja: jaringan yang sakit akan memancarkan sinar inframerah yang
lebih besar daripada jaringan sehat. Detector infra merah dapat digunakan
untuk menentukan gambaran area jaringan yang sakit.
4. Cahaya Tampak
Cahaya tampak dibidang kesehatan digunakan untuk Endoskopi dan bedah
laser. Cahaya tampak ini memiliki panjang gelombang 1014 Hz.
9
sistemik, yang berarti obat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mencapai sel
kanker yang telah menyebar jauh atau metastase ke tempat lain (Rasjidi,
2007).
Obat-obat anti kaker ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal (active
single agents), tetapi kebanyakan berupa kombinasi karena dapat lebih
meningkatkan potensi sitotoksik terhadap sel kanker. Selain itu sel-sel yang
resisten terhadap salah satu obat mungkin sensitif terhadap obat lainnya
a. Terapi adjuvant :
b. Terapi neodjuvan :
c. Kemoterapi primer:
d. Kemoterapi induksi:
e. Kemoterapi kombinasi:
10
2.10 Cara Pemberian Kemoterapi
a. Pemberian per oral
Pemberian dengan cara ini relative lebih mudah dan sebaiknya suntikan
tidak diberikan pada lokasi yang sama dengan pemberian dua-tiga kali
berturut-turut yang dapat diberikan secara intra-muskulus antara lain
bleomicin dan methotrexate.
11
1. Fase G0, dikenal juga sebagai fase istirahat Ketika ada sinyal untuk
berkembang, sel ini akan memasuki fase G1.
2. Fase G1, pada fase ini sel siap untuk membelah diri yang diperantarai
oleh beberapa protein penting untuk bereproduksi. Fase ini berlangsung
18-30 jam.
3. Fase S, disebut sebagai fase sintesis. Pada fase ini DNA sel akan di kopi.
Fase ini berlangsung selama 18-20 jam.
4. Fase G2, sintesis protein terus berlanjut. Fase ini berlansung 2-10 jam.
5. Fase M. sel dibagi menjadi 2 sel baru. Fase ini berlangsung 30-60 menit.
12
penanganan yang baik dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien,
adapun dampak fisik kemoterapi adalah sebagai berikut.
b. Konstipasi
c. Neuropati perifer
d. Toksisitas kulit
g. Kelelahan (fatigue)
a. Ketidak berdayaan
b. Kecemasan
c. Rasa Malu
d. Harga Diri
e. Stres
f. Depresi
g. Amarah
13
C. Efek samping kemoterapi dipengaruhi oleh :
b. Dosis.
c. Jadwal pemberian.
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber
radiasi. Radiasi adalah setiap proses di mana energi bergerak melalui media
atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi dibedakan
menjadi radiasi pengion dan non-pengion. Radiasi pengion adalah jenis
radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan
ion negative) apabila berinteraksi dengan sebuah materi. Contoh radiasi
pengion yaitu: partikel alpha, partikel beta,, sinar gamma, sinar X dan
neutron. Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan
menyebabkan efek ionisasi apabila bereaksi dengan materi. Yang termasuk
dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio,
gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi
seluler handphone), sinar inframerah (yang memberikan energy dalam bentuk
panas), cahaya tampak, sinar ultra violet (yang dipancarkan matahari).
Radiasi terutama digunakan dalam pengobatan penyakit keganasan, dimana
14
radioterapi dapat digunakan sebagai pengobatan definitif, yakni merupakan
terapi utama. Akan tetapi pada kebanyakan penyakit radiasi dikombinasikan
dengan modalitas pengobatan lain (multimodalitas), yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil pengobatan.
1.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
(http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=319469&val=4547&title=Keefektifan%20Pelaksanaan%20Program
%20Proteksi%20Radiasi%20di%20Unit%20Kerja , diakses pada 03 September
2018).
16
17