Anda di halaman 1dari 2

Yudi Wahyudi 1102013

Pembimbing : dr. Iwan Abdurrakhman, Sp.A


Tugas

1. Perbedaan kelaianan genetik dan kromosom ?

Kromosom adalah struktur nukleoprotein yang membawa informasi genetik.


Struktur ini terletak di dalam inti sel dan berkumpul membentuk genom. Pada
organisme terdapat dua macam kromosom, yaitu kromosom seks (gonosom) yang
menentukan jenis kelamin dan kromosom tubuh (autosom) yang tidak menentukan
jenis kelamin. Kromosom memiliki dua fungsi utama, yakni untuk memastikan DNA
terpisah dalam porsi yang sama pada setiap pembelahan sel dan untuk menjaga
integritas dan ketepatan replikasi genom pada setiap siklus sel.

Abnormalitas kromosom di klasifikasikan menjadi dua bentuk kelainan yaitu


kelainan pada jumlah kromosom dan kelainan struktrual kromosom. Pada manusia
normal jumlah kromosomnya adalah 46 (diploid). Kelainan jumlah kromosom dapat
bermanifestasi sebagai aneuploidi atau poliploidi.

Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah sebuah kondisi yang disebabkan
oleh kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah
kondisi fenotipe klinis.

2. Komplikasi jangka pendek BBLR ?


a) Hipotermia
b) Hipoglikemia
c) Gangguan cairan dan elektrolit
d) Hiperbilirubinemia
e) Sindraoma gawat nafas
f) Paten duktus arteriosus
g) Infeksi
h) Pendarahan intraventrikuler
(Saifuddin, 2006)

3. Apa itu AOP?

Apnea prematuritas adalah jeda pernapasan pada bayi prematur. Apnea ini
haruslah memiliki satu atau lebih ciri-ciri berikut ini:

1. Bayi berhenti bernapas lebih dari 15-20 detik.


2. Menyebabkan warna kulit bayi berubah menjadi biru, ungu atau pucat.
Yudi Wahyudi 1102013
Pembimbing : dr. Iwan Abdurrakhman, Sp.A
3. Pada saat yang sama detak jantung juga melambat.

Apnea lazim dialami oleh bayi yang berada di kandungan kurang dari 34
minggu. Apnea terjadi karena bayi ini memiliki pusat pernapasan yang belum sempurna
di otaknya sehingga pusat pernapasan tersebut terkadang lupa mengirimkan pesan
teratur untuk bernapas. (NSW GOV, 2012)

4. Apa itu BBLR simetris dan asimetris ?

Di negara berkembang, BBLR terutama disebabkan oleh hambatan


pertumbuhan janin atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR) karena kekurangan
gizi selama kehamilan (Gibney et al, 2009). IUGR adalah salah satu penyebab
terjadinya kesakitan dan kematian perinatal (Visnjevac et al, 2011). Prevalensi kejadian
IUGR di negara berkembang 40 % lebih tinggi dari negara maju. IUGR memberikan
efek jangka pendek berupa peningkatan resiko kematian janin, neonatus dan bayi,
gangguan pertumbuhan setelah lahir, gangguan fungsi kekebalan dan perkembangan
intelektual (Fall et al, 2003).

IUGR adalah janin yang berat badannya sama atau kurang dari 10 persentil yang
tidak mencapai pertumbuhan optimal karena terhambat oleh faktor maternal, fetal, dan
plasenta (Tricia et al, 2013). Bayi kecil masa kehamilan (KMK) disebut juga Small for
Gestational Age (SGA) mewakili kejadian IUGR atau pertumbuhan janin terhambat
(Kozuki et al, 2012). Bayi dengan SGA merupakan bayi yang berat badannya di bawah
presentil ke-10 untuk usia gestasinya. Bayi seperti ini terbukti mengalami resiko
kematian neonatal (Cunningham et al, 2014). IUGR dan SGA seringkali disamakan,
walaupun berhubungan, mereka bukanlah sinonim. SGA menggambarkan bayi yang
beratnya lebih rendah dari pada populasi normal atau lebih rendah dari penentuan cut
off berat badan (Tricia et al, 2013).

Ada dua jenis IUGR yaitu simetris dan asimetris. Simetris IUGR terjadi jika
faktor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada awal kehamilan, ditandai dengan
ukuran lingkar kepala, panjang badan, berat yang kurang secara proporsional untuk usia
gestasi. Sedangkan asimetris Intrauterine Growth Restriction (IUGR) umumnya
disebabkan oleh insufisisensi plasenta, malnutrisi ibu, atau kondisi luar yang muncul
pada akhir kehamilan (Trica et al, 2013 ; Sulchan, 2011).

Anda mungkin juga menyukai