BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menurunkan kadar gula darah, tubuh membuat insulin lebih banyak supaya sel
mendapat glukosa bagi memproduksi sumber energi.
Biasanya pankreas ibu mampu memproduksi insulin lebih (sekitar tiga kali
jumlah normal) untuk mengatasi efek hormon kehamilan pada tingkat gula darah.
Namun, jika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk
mengatasi efek dari peningkatan hormon selama kehamilan, kadar gula darah akan
naik, mengakibatkan GDM.
2.5 Patogenesis
Kehamilan merupakan suatu kondisi diabetagonik yang ditandai dengan
adanya resistensi insulin dan peningkatan respons sel B pancreas dan
hiperinsulinemia sebagai kompensasi. Resistensi insulin umumnya dimulai sejak
trisemester kedua kehamilan dan keadaan ini terus berlangsung selama sisa
kehamilan. Sensitivitas insulin selama kehamilan dapat menurun hingga 80%.
Hormon-hormon yang disekresi oleh plasenta seperti progesteron, kortisol, human
placental lactogen (hPL), prolaktin dan growth hormon merupakan faktor yang
berperan penting dalam keadaan resistensi insulin saat kehamilan.
Progesteron dan estrogen dapat berpengaruh mempengaruhi resistensi
insulin secara langsung maupun tidak langsung. Kadar hPL semakin meningkat
4
seiring bertambahnya usia kehamilan, hormon ini bekerja seperti growth hormone
yaitu meningkatkan lipofisis. Lipofisis menyebabkan bertambahnya kadar asam
lemak bebas yang beredar dalam darah yang pada akhirnya dapat menyebabkan
resistensi insulin di jaringan perifer. Pertumbuhan fetus bergantung pada kadar
glukosa plasma ibu. Adanya resistensi insulin menyebabkan tingginya kadar
glukosa plasma ibu yang kemudian berdifusi ke dalam aliran darah janin melalui
plasenta.
2.8.2 Farmakologis
- Insulin merupakan terapi farmakologis lini utama untuk diabetes
gestasional. Dapat digunakan baik dengan cara bolus maupun dengan
insulin pump. Penggunaan bolus analog (aspart, lispro) menunjukkan
perkembangan yang cukup signifikan dan aman digunakan saat kehamilan.
Kecuali pada dosis yang sangat tinggi, dipastikan tidak melewati plasenta.
Tidak ditemukan efek samping maternal maupun fetal sampai saat ini.
7
2.9 Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditemukan pada ibu antara lain: preeklamsia,
infeksi saluran kemih, persalinan seksio sesaria, dan trauma persalinan akibat bayi
besar.
Komplikasi pada bayi antara lain: makrosomia, hambatan pertumbuhan
janin, cacat bawaan, hipoglikemia, hipokalsemia dan hipomagnesemia,
hiperbilirubinemia, polisitemia hiperviskositas dan sindrom gawat nafas neonatal.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA