Anda di halaman 1dari 2

Tingkat Kesulitan Relatif

Berikut ini adalah tingkat kesulitan relatif untuk SNMPTN 2016 dan SBMPTN 2016, yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan fakultas/sekolah pada pelaksanaan
SNMPTN 2017 dan SBMPTN 2017 :

Fakultas/Sekolah (Urut Abjad) Tingkat Kesulitan Relatif

Fakultas Teknologi Industri Sangat Tinggi

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Sangat Tinggi

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Sangat Tinggi

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Sangat Tinggi

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Lebih Tinggi

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan – Kampus Ganesa Lebih Tinggi

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan – Kampus Jatinangor Lebih Tinggi

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Lebih Tinggi

Sekolah Farmasi Lebih Tinggi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Tinggi

Fakultas Seni Rupa dan Desain Tinggi

Sekolah Bisnis dan Manajemen Tinggi

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Program Rekayasa Tinggi

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Program Sains Tinggi


catatan :

 Sesuai dengan keputusan Pimpinan ITB, ITB melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru
Program Sarjana melalui sistem Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Gambaran mengenai pelaksanaan
SNMPTN 2016 dapat diperoleh di situs http://snmptn.ac.id/, sedangkan gambaran mengenai
SBMPTN 2016 dapat diperoleh di situs http://sbmptn.ac.id.
 Sehubungan dengan telah terbitnya SK Rektor ITB no. 071/SK/K01/PP/2006, tertanggal 17 Maret
2006, tentang Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru ITB, maka secara resmi, setiap mahasiswa
baru diterima menjadi mahasiswa fakultas/sekolah terlebih dahulu, sebelum akhirnya memilih salah
satu program studi serumpun dalam fakultas/sekolah yang sama, pada awal tahun kedua.
 Penempatan mahasiswa di salah satu program studi serumpun di fakultas/sekolah di ITB,
dilakukan oleh ITB sebelum masa perkuliahan tahun kedua dilaksanakan, berdasarkan minat
mahasiswa, kapasitas program studi yang bersangkutan, serta tergantung pada prestasi
mahasiswa di tahun pertama perkuliahan, bila kapasitas program studi yang bersangkutan lebih
kecil daripada jumlah mahasiswa yang memilih program studi tersebut. Kemungkinan bahwa
seorang mahasiswa akhirnya dijuruskan pada program studi bukan pilihan utamanya dapat saja
terjadi. Namun demikian karena pengelompokan program studi dalam suatu fakultas/sekolah
didasarkan atas ekserumpunan dan kontekstualitas keilmuannya yang sama, maka perbedaan
antara program studi yang satu dengan program studi yang lain dalam fakultas yang sama, tidak
signifikan. ITB menyarankan agar calon mahasiswa mempelajari sistem penerimaan mahasiswa
baru ini terlebih dahulu dan dapat membandingkannya dengan sistem yang diberlakukan di
perguruan tinggi lainnya.
 Sebagai informasi tambahan, pada kurikulum 2008, ITB mulai memperkenalkan mata kuliah
Mayor dan mata kuliah Minor. Dengan demikian, mahasiswa dari suatu program studi dapat
mengambil mata kuliah di program studi lainnya, dalam jumlah terbatas. Pendidikan di ITB lebih
diarahkan pada pendidikan kesarjanaan yang memberikan penguasaan ilmu yang komprehensif
disertai wawasan yang luas dibandingkan ke arah vokasional yang terfokus pada aplikasi suatu
bidang keahlian saja.

Anda mungkin juga menyukai