Anda di halaman 1dari 36

Farmakognosi

Kuliah 9 - Tanin

Benbasyar Eliyanoor, M.Farm, Apt


Tujuan Pembelajaran
 Mahasiswa mengetahui definisi tanin
 Mahasiswa mengetahui sifat-sifat tanin
 Mahasiswa mengetahui klasifikasi tanin
 Mahasiswa mengetahui cara identifikasi tanin
 Mahasiswa mengetahui kegunaan tanin
 Mahasiswa mengetahui contoh tanaman yang mengandung
tanin
TANIN
 Secara kimia  merupakan zat yang
kompleks, biasanya terjadi dari campuran
polifenol dan sangat sukar dipisahkan karena
tidak dapat membentuk kristal
 Terdistribusi secara luas di tanaman dan
hampir seluruh familia, termasuk species
tanaman yang mengandung tannin
 Bila terdapatnya dalam tanaman dalam
jumlah cukup banyak, biasanya terlokalisir
dalam bagian tanaman tertentu seperti daun,
buah, kulit kayu dan batang
Pengertian Tanin
 Tanin adalah suatu senyawa polifenol yang berasal
dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan
dan menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik
lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.
SIFAT TANIN :
1. Zat yang tidak dapat membentuk kristal. Dengan air
membentuk larutan koloidal
2. Reaksi asam (bersifat asam) dan rasa berkerut tajam/mengelat
3. Mengendapkan : gelatin; alkaloid dan protein (sebagai
identifikasi)
4. Mengendap dengan garam Cu, Pb, Sn dan larutan K. dikromat
pekat
5. Mudah larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, amil
alcohol.
6. Tidak atau sukar larut dalam eter, petroleum eter, kloroform,
benzen.
7. Mempunyai berat molekul besar.
8. Mudah teroksidasi (karena mempunyai gugus-gugus fenol)
9. Rasa adstringen (sepat)
Pyrogallol
Klasifikasi Tanin
1. Tanin terkondensasi
(protoantosianidin) adalah
polimer dari flavonoid
Tanin terkondensasi
(Condensed tannin)
adalah berdasarkan
senyawa flavan-3-ols (-)-
epikatekin dan (+)-
katekin
 Struktur dari flavan-3-ols 1, 2 dan ent-flavan-3-ols 3, 4.

(1) 2R, 3S-Flavan-3-ol (2) 2R, 3R-Flavan-3-ol (3) 2S, 3R-Flavan-3-ol (4) 2S, 3S-Flavan-3-ol
(+)-Afzelechin R1,R2=H (-)-Epiafzelechin R1,R2=H (-)-Afzelechin R1,R2=H (+)-Epiafzelechin R1,R2=H
(+)-Catechin R1=OH, R2=H (-)-Epicatechin R1=OH, R2=H (-)-Catechin R1=OH, R2=H (+)-Epicatechin R1=OH, R2=H
(+)-Gallocatechin R1,R2=OH (-)-Epigallocatechin R1,R2=OH (-)-Gallocatechin R1,R2=OH (+)-Epigallocatechin R1,R2=OH
 Tanin terkondensasi secara biosintesis dapat dianggap
terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal
(galokatekin) yang membentuk senyawa dimer dan kemudian
oligomer yang lebih tinggi.
 Proantosianidin merupakan nama lain dari tanin
terkondensasi karena jika direaksikan dengan asam panas,
beberapa ikatan karbon penghubung satuan terputus dan
dibebaskanlah monomer antosianidin (Harborne, 1987).
Sifat Tanin Katekin
Bila dipanaskan menghasilkan cathecol
Bila dididihkan dengan HCl  phlobaphenes warna merah yang
tidak larut
Membentuk warna hijau dengan FeCl3
Membentuk endapan dengan Bromine
Klasifikasi Tanin
2. Tanin terhidrolisis adalah
turunan dari asam galat
(3,4,5-trihidroksi asam
benzoat).
Asam galat adalah hasil
esterifikasi menjadi tiol dan
galoil dapat selanjutnya
diesterifikasi atau secara
oksidatif berikatan
menghasilkan tanin
terhidrolisis yang lebih
komplek
 Tanin terhidrolisis adalah pecahnya karbohidrat dan asam
fenolik oleh asam lemah atau basa lemah (Hagerman, 1998).

 Gugus hidroksi pada karbohidrat sebagian atau semuanya


teresterifikasi dengan gugus karboksil pada asam gallat
(gallotanin) atau asam ellagat (ellagitanin). Tanin terhidrolisis
biasanya sedikit terdapat dalam tanaman (Giner-Chavez,
2001).
Sifat Pyrogallotannin
Sifat :
Bila dipanaskan membentuk pyrogallol
Bila dididihkan dengan HCl  gallic acid atau ellegic acid
Membentuk warna biru dengan FeCl3
Tidak membentuk endapan dengan bromine
Gallotanin
 Gallotanin terbentuk dari asam gallat dan gula, biasanya
glukosa.
 Beberapa asam gallat terikat pada satu molekul gula. Asam
gallat mungkin terikat bersama pada gugus ester yang
terbentuk antara gugus karboksil molekul satu dan gugus
hidroksi pada molekul lain
Sifat fisik gallotanin
 berupa polimer amorf,
 berwarna putih kekuningan,
 mempunyai bau spesifik,
 dapat larut dalam air, gliserol, dan sangat larut dalam alkohol,
aseton.
 tidak larut dalam benzen, kloroform, eter dan petroleum
eter, karbon disulfida, karbon tetraklorida.
Sifat kimia Gallotanin
 berwarna coklat jika terkena cahaya,
 dengan albumin, tepung, gelatin, alkaloid dan garam metalik
memberikan endapan yang tidak larut,
 dengan FeCl3 memberikan warna biru kehitaman,
 pada suhu 215 °C akan terdekomposisi menjadi pirogalol dan
CO2
Ellagitanin
 Ellagitanin merupakan jenis tanin yang terhidrolisis,
terbentuk dari asam heksahidroksi difenil dari terikatnya dua
molekul asam gallat melalui reaksi oksidasi
 Hidrolisis dengan asam kuat akan menghasilkan asam ellagat.
 Asam ellagat memberikan reaksi warna spesifik dengan
adanya asam nitrit (HNO2).
 dengan asam nitrat dalam lingkungan nitrogen akan
memberikan warna merah yang lama kelamaan berubah
menjadi biru. Bila ada udara dilingkungannya maka lama
kelamaan berubah menjadi kuning.
Identifikasi Tanin
1. Dengan garam Fe3+  biru gelap atau hitam kehijau-hijauan
2. Dengan larutan gelatin 10%  endapan putih
3. Dengan K. Ferry cianida dan ammonia  merah intensif (deep
purple)
Biosintesis Tanin :
Biosintesis Tanin :
Biosintesis Tanin :
Penetapan Kadar Tanin
 Lebih kurang 2 g serbuk yang ditimbang saksama panaskan
dengan 50 ml air mendidih diatas penangas air selama 30
menit sambil diaduk.
 Diamkan selama beberapa menit, enap tuangkan melalui
segumpal kapas ke dalam labu takar 250 ml.
 Sari sisa dengan air mendidih, saring larutan ke dalam labu
takar yang sama.
 Ulangi penyarian beberapa kali hingga larutan bila di
reaksikan dengan besi III amonium sulfat tidak menunjukkan
adanya tanin.
 Dinginkan cairan dan tambahkan air secukupnya hingga 250
ml.
Lanjutan..
 Pipet 25 ml larutan ke dalam labu 1000 ml, tambahkan 750
ml air dan 25 ml asam indigo sulfonat LP, titrasi dengan
kalium permanganat 0,1 N hingga larutan berwarna kuning
emas.
 1 ml kalium permanganat 0,1 N setara dengan 0,004157 g
tanin.
 Lakukan percobaan blanko
Lanjutan...
 Asam indigo sulfonat LP
 Larutkan 1 g indigo karmin dalam 25 ml asam sulfat P,
tambahkan 25 ml asam sulafat P lagi dan encerkan dengan air
secukupnya hingga 1000 ml.
(Pengenceran dilakukan dengan menuangkan larutan ke dalam
sebagian besar air, kemudian encerkan dengan air secukupnya
hingga 1000 ml)
Kegunaan tanin
 Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat pertumbuhan bagian
tertentu pada tanaman, misalnya buah yang belum matang.
 Sebagai anti hama bagi tanaman sehingga mencegah serangga dan
fungi
 Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu
tanaman
 Efek terapinya sebagai adstringen pada jaringan hidup, misalnya
pada gastrointestinal dan kulit
 Efek terapi yang lain sebagai antiseptik pada jaringan luka,
misalnya luka bakar, dengan cara mengendapkan protein
 Sebagai pengawet dan penyamak kulit
 Sebagai antidotum keracunan alkaloid
Contoh tanaman
No Nama tanaman Tanaman Asal
1. Psidii Folium (Daun Jambu Biji) Psidium guajava
2. Granati Fructus Cortex (Kulit buah Punica granatum
delima)
3. Sappan Lignum (Kayu Secang) Caesalpinia sappan
4. Murrayae Folium (Daun kemuning) Murraya paniculata
5. Polyanthi Folium (Daun salam) Eugenia polyantha
6. Arecae Semen (Biji Pinang) Areca cathecu
7. Cathecu (Gambir) Uncaria gambir
8. Paramariae Cortex (Kulit kayu rapat ) Paramaria laevigata
9. Parkiae Semen (Biji Kedawung) Parkia roxburghii
10. Guazumae Folium (Daun Jatiblanda) Guazuma ulmifolia
11. Nutgall (Manjakani) Quercus infectoria
12. Theae Folium (Daun teh) Camelia sinensis
Nut gall/Jenitri/Gallae/Manjakani
Nutgall/Manjakani
Suatu tonjolan pada ranting muda tumbuhan Quercus
infectorius Oliver dan species lainnya dari Quercus (Fagaceae)
yang terjadi karena adanya tusukan serangga hymenopterous
cynips tinctoria yang meninggalkan telur didalmnya.
 Karena kelembaban dan udara akan teroksidasi sebagian
menjadi produk yang tidak larut, gallae menjadi lebih
porious (berlubang-lubang) membentuk white gallae
(yang terdapat dalam perdagangan)
 Kandungan :
 Asam tanat 50-70%
 Asam galat 2 – 4%
 Amilum dan resin
Kegunaan
 Merupakan sumber utama asam tanat digunakan untuk
penyamakan dan pewarna pada industri-industri dan
pertama kali pada industri tinta
 Adsrigent
 Luka bakar (saat ini jarang digunakan, karena dapat
menyebabkan necroses pada jaringan hidup)
 Keracunan alkaloid (Terpenting)
Tugas :
 Buat makalah kelompok mengenai tanin dan khasiatnya yang
terdapat pada tanaman berikut ini :
1. Psidii Folium
2. Granati Fructus Cortex
3. Arecae Semen
4. Nutgall (Manjakani)
5. Paramariae Cortex

Anda mungkin juga menyukai