APBN mencakup seluruh penerimaan dan pengeluaran yang ditampung dalam satu rekening yang
disebut rekening Bendaharawan Umun Negara (rekening BUN) di bank sentral, yaitu Bank
Indonesia (BI). Pada dasarnya, semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah harus dimasukkan
dalam rekening tersebut. Sebagai pengecualian, pemerintah membuka beberapa rekening khusus
di BI atau bank pemerintah karena alasan-alasan berikut:
A. Untuk mengelola pinjaman luar negeri untuk proyek tertentu sebagaimana diisyaratkan
oleh pemberi pinjaman.
B. Untuk mengadministrasikan dan mengelola dana-dana tertentu (seperti dana cadangan dan
dana penjamin deposito)
C. Untuk nengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran lainnya yang harus dianggap
perlu untuk dipisah dari rekening BUN, di mana suatu penerimaan harus digunakan untuk
tujuan tertentu.
2. Format APBN
Perkiraan APBN terdiri atas penerimaan, pengeluaran, transfer,surplus/ defisit, dan plebeian.
Mulai tahun anggaran 2000, format APBN diubah menjadi akun I-account , disesuaikan dengan
Government Finance Statistic (GFS). Tujuan perubahan format dari T-account ke I-account
adalah:
Dengan struktur baru tersebut, format APBN Pemerintah Indonesia menjadi sebagai berikut: