Anda di halaman 1dari 8

DEHIDRASI

Bab 2. Learning issue dan pembahasan.


2.1 Defenisi Dehidrasi

Defenisi Dehidrasi menurut sumber yang tertera di dalam makalah ini beragam,
namun memiliki konsep yang sama mengenai arti dari dehidrasi. Berikut defenisi dari
beberapa sumber. Menurut kamus Dorland, dehidrasi adalah keadaan yang diakibatkan
kehilangan cairan tubuh yang berlebihan. Keadaan saat kehilangan elektrolit lebih sedikit
dibandingkan kehilangan air. Menurut WHO, dehidrasi adalah suatu gangguan dalam
keseimbangan air yang disertai “output” yang melebihi “intake” sehingga jumlah air pada
tubuh berkurang.Meskipun yang hilang terutama cairan tubuh ,tetapi dehidrasi juga disertai
gangguan elektrolit.sedangkan menurut para ahli, Dehidrasi adalah keadaan dimana
seseorang invididu yang tidak menjalani puasa mengalmai atau beresikMI mengalmai
dehidrasi vaskuler, interstitial atau intra vaskuler (Lynda Jual Carpenito, 2000). Dehidrasi
adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada
jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati, 2003). Dehidrasi adalah suatu gangguan
dalam keseimbangan cairan yang disertai dengan output yang melebihi intaks sehingga
jumlah air dalam tubuh berkurang (Drs. Syaifuddin, 1992). Dehidrasi adalah kehilangan
cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan antrium dan air dalam jumlah yang relatif sama.
(Sylvia A. Price, 1994).2

2.2 Etiologi Dehidrasi


Etiologi (penyebab) Dehidrasi sangat beragam, banyak faktor yang dapat
menyebabkan tubuh kekurangan cairan, bahkan Dehidrasi bisa menjadi suatu gejala penyakit
seperti contohnya diare. Berikut penyebab- penyebab dari dehidrasi;

1. Akibat dari suhu yang panas, sehingga tubuh kekurangan zat natrium dan air.
2. Aktifitas yang berlebihan, sehingga tubuh memerlukan banyak cairan untuk
memfasilitasi kinerja dari jaringan dalam tubuh.
3. Diet keras dan drastis.
4. Suatu penyakit seperti diare.
5. Luka bakar.
6. Asupan cairan per hari yang tak tercukupi (minimal dua liter per hari).
Faktor- faktor yang dipaparkan diatas merupakan faktor- faktor yang secara umum
dapat menyebabkan dehidrasi bagi seseorang,

2.3 Patofisiologi dehidrasi

Kekurangan cairan atau dehidrasi terjadi jika cairan yang dikeluarkan tubuh
melebihi cairan yang masuk. Tentu, mekanisme tubuh manusia yang sangat dinamis menjaga
manusia untuk terhindar dari kekurangan banyak cairan. Ketika keseimbangan cairan dalam
tubuh mulai terganggu, misalnya rasa haus akan muncul.Tubuh lalu menghasilkan hormon
anti-diuretik (ADH) untuk mereduksi produksi kencing diginjal. Tujuannya menjaga agar
cairan yang keluar tidak banyak. Air yang kita minum umumnya cukup untuk mengganti
cairan yang hilang saat beraktivitas normal seperti bernapas, berkeringat, buang air kecil, atau
DEHIDRASI

buang air besar.Dehidrasi kebanyakan disebabkan kondisi tertentu. Misalnya penyakit macam
diare, muntah, dan diabetes, atau berkeringat berlebihan dan tidak segera menggantinya
dengan minum.Saat dehidrasi, tubuh tidak hanya kehilangan air, tapi juga kehilangan
elektrolit dan glukosa.
 Kehilangan sekitar 2 persen cairan tubuh. Mulanya adalah rasa haus yang teramat sangat.
Mulut dan lidah kering, air liur pun berkurang. Produksi kencing pun menurun.
 Apabila hilangnya air meningkat menjadi 3-4 persen dari berat badan, terjadi penurunan
gangguan performa tubuh. Suhu tubuh menjadi panas dan naik, biasanya diikuti meriang.
Tubuh menjadi sangat tidak nyaman.Nafsu makan hilang, kulit kering dan memerah, dan
muncul rasa mual.
 Ketika cairan yang hilang mencapai 5 persen- 6 persen dari berat badan,
frekuensinadimeningkat, denyut jantung menjadi cepat.Frekuensi pernapasan juga makin
tinggi, napas jadi memburu.Yang terjadi selanjutnya adalah penurunan konsentrasi, sakit
kepala, mual, dan rasa mengantuk yang teramat sangat.
 Kehilangan cairan tubuh 10 persen- 15 persen dapat menyebabkan otot menjadi kaku,
kulit keriput, gangguan penglihatan, gangguan buang air kecil, dan gangguan kesadaran.
 Apabila mencapai lebih dari 15 persen akan mengakibatkan kegagalan multi-organ dan
mengakibatkan kematian.

Berikut Skema/ bagan proses dari dehidrasi;

Faktor- faktor yang menyebabkan dehidrasi; Penguapan, luka bakar, aktifitas


berlebih, asupan cairan yang kurang dari dua liter, diet keras dan tak teratur, dan
lain- lain.

Tubuh kekurangan cairan akibat kegiatan yang disebutkan diatas

Otak memberi stimulus dan perasaan haus, agar tubuh bekerja mencari air
DEHIDRASI

Organela yakni vakuola, mengeluarkan cairan cadangan untuk menjaga homeostatis

Cadangan Cairan pada tubuh habis akibat tidak diberinya cairan dari luar tubuh

Tubuh mengalami Dehidrasi

2.4 Tanda dan Gejala Dehidrasi

Sebelum mengetahui tanda dan gejala daripada dehidrasi, terlebih dahulu harus
mengetahui faktor- faktor yang dipengaruhi oleh homeostatis di dalam tubuh beserta bagian
yang mana dipengaruhi sehingga dehidrasi terjadi, berikut faktor- faktor yang dipengaruhi
oleh homeostatis;

Faktor yang diatur homeostatis


- Konsentrasi molekul nutrien
- Konsentrasi molekul O2 dan CO2
- Konsentrasi zat sisa
- PH
- Konsentrasi air, elektrolit dan garam
- Volume dan osmolaritas

Bagian yang digaris bawah diatas adalah faktor- faktor yang paling terpengaruh
ketika terjadinya dehidrasi sehingga dapat mempengaruhi faktor- faktor lainnya. Kemudian
kita akan melihat sistem- sistem yang terpengaruh akibat dehidrasi;

Sistem tubuh terhadap homeostatis


- Sistem sirkulasi
- Sistem pencernaan
- Sistem pernafasan
- Sistem kemih
- Sistem tulang
- Sistem otot
- Sistem saraf
DEHIDRASI

- Sistem integumen (kulit)

Sistem- sistem diatas sangat terganggu dan saling mempengaruhi walaupun


melakukan fungsi yang beraneka ragam, namun merupakan satu kesatuan. Kemudian
Dehidrasi juga memiliki klasifikasi yang ditentukan oleh gejala yang timbul, berikut
klasifikasi dari dehidrasi;

Klasifikasi Dehidrasi

Gejala dan tanda Tanpa dehidrasi Ringan/ sedang Berat


Keadaan umum Baik, sadar Gelisah Tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Perasaaan haus Biasa, tidak haus Haus Tidak dapat
minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
lambat

Setelah mengetahui faktor dan sistem yang dipengaruhi homeostatis, maka dapat
dilihat tanda dan gejala yang terjadi ketika seseorang megalami dehidrasi;
Tanda dan gejala dehidrasi
- Bibir dan lidah kering
- Kulit kering
- Sakit kepala ringan
- Kurang/ susah buang air kecil
- Haus
- Tingkat kesadarn menurun
- Kram otot
- Mual dan muntah

2.5 Mekanisme dehidrasi pada sel

Mekanisme yang terjadi ketika dehidrasi terjadi adalah sebagai berikut;


 Kompartmen cairan: ekstrasel dan intrasel
 Ekstrasel dibagi menjadi: plasma(bagian cair darah) dalam pembuluh darah, dan cairan
interstial dalam interstisium jaringan.
 Cairan tubuh dibagi:
a. cairan intraseluler, yaitu cairan yang terdapat dalam sel-sel seluruh tubuh. Cairan yang
berada dalam sel dibaah bentuk pengendalian karena membran sel bersifat permiabel dan
cairan dalam sel harus mempunya mekanisme tertentu untuk mencegah masuknya ir yang
tidak terkendali.
b. Cairan ekstraseluler, cairan yang terdapat diluar sel tubuh, terbagi dalam:
Cairan intristial: cairan antar sel, yang berada diantara sel-sel jaringan.
Cairan intravaskuler(plasma): dalam pembuluh darah, berupa air dalam plasma darah.
Cairan limfe: dalam pembuluh limfe, mengangkut protein ke dalam pembuluh darah
Cairan transeluler: yang berada dalam rongga-rongga khusus.
DEHIDRASI

 Zat yang berada di cairan ekstraseluler: Natrium, Klorida.


 Zat yang berada di cairan intraseluler: Kalium, Fosfat, Magnesium
 2/3 bagian cairan tubuh berada didalam sel, 1/3 berada diluar sel.
 Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan ekstrasel, sedangkan dinding kapiler
memisahkan cairan ntersisial dengan plasma.
 Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan dan volume cairan antar kompartmen.
Bila terjadi perubahan konsentrasi/ tekanan disalah satu kompartmen, maka akan terjadi
perpindahan cairan/ion antar kompartmen sehingga terjadi keseimbangan kembali.
 Dua faktor yang mempertahankan keseimbangan cairan tubuh yaitu volume dan
osmolaritasnya. Dimana osmoliratis yang mempengaruh pengembangan dan pengerucutan
cairan didalam ekstrasel, sehingga kalau tidak ada air atau saat dehidrasi sel dapat mengecil.

Transpor Membran

Transport membrane terbagi menjadi 2 bagian

1. Aktif

Sel mengerlukaran energi untuk memindahkan partikel menembus membrane

2. Pasif

Partikel berpindah menembus membrane tanpa memerlukan energy dari sel

Transpor pasif dibagi atas

1. Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
 Difusi sederhana dapat terjadi melalui membrane sel dengan dua cara, yaitu
1. Melalui celah pada lapisan lipid ganda
Kecepatan difusi setiap at berbanding langsung dengan sifat kelarutan
lipidnya
2. Melalui kanal berair yang menembus beberapa protein transport yang
besar

 difusi terfasilitasi
zat yang ditranspor melalui membrane dengan bantuan protein pembawa yang
spesifik. Artinya, pembawa akan memfaslitasi difusi zat ke sisi lain.

2. Osmosis adalah perpindahan suatu zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
DEHIDRASI

Struktur sel

 Membran Sel yang terdiri dari lipid billayer dengan protein yang melintasi membran
sebagai protein transport, protein sruktural, dan reseptor mendeteksi sinyal dari luar sel.
 Mitokondria sebagai penghasil energi terbesar sel. Mitokondria juga merupakan
penyandi genetik karena di dalamnya terdapat dan disintesis DNA yang diturunkan
secara maternal (dari ibu ke anak).
 Retikulum Endoplasma (RE) sebagai tempat dimana ribosom mensintesis protein.
Terdiri atas RE kasar (Rough RE) dan RE halus (Smooth RE).
 Golgi Apparatus yaitu sebagai transport hasil sintesis protein dan lipid ke dalam dan
luar sel.
 Lisosom yaitu untuk mencerna organell sel yang tidak berfungsi lagi dan zat-zat
metabolit yang belum dapat diuraikan.
 Sitoskleton sebagai rangka pembentuk sel, pergerakan organella sel dan sel.
 Nukleus (inti sel)

2.6 Defenisi homeostatis dan mekanisme homestatis


Definisi
Istilah Homeostatis digunakan oleh ahli Fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan
aneka kondisi yang hampir selalu konstan dilingkungan dalam sel.Pada dasarnya, semua
organ dan jaringan tubuh melaksanakan aneka fungsi untuk membantu mempertahankan
kondisi yang konstan ini.
Homostasis adalah Mekanisme yang berlangsung untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh
mulai tingkatan ekstraseluler hingga intraseluler.

Mekanisme hemostasis
mekanisme Homeostasis bertujuan untuk menjaga keadaan setimbang dengan tiga komponen
vital yatu;
DEHIDRASI

 Receptor, memberikan informasi spesifik mengenai kondisi lingkungan internal.


 Set point, memberikan tinjauan klinis mengenai nilai batas semestinya. Seperti suhu
tubuh haruslah berada dikisaran 37 derajat celcius.
 Effector, tanggapan yang diberikan untuk merespon ketidak seimbangan kondisi
internal sel

sebuah mekanisme homeostasis bekerja beriringan dimulai dari reseptor yang


bekerja mengenali set point yang mulai tidak normal maka dengan sendirinya akan
mengaktifkan efektor yang memulai tugas mengembalikan ke keadaan semula. Jika berhasil
selanjutnya efektor akan dinonaktifkan kembali.

Homeostasis diatur di otak terutama pada bagian hypotalamus, yang apabila terangsang akan
merangsang koordinasi tubuh.

dua koordinasi yang terlibat adalah:

 koordinasi kimia; hormon


 koordinasi saraf; impuls saraf

2.7 Penatalaksanaan dan Pengobatan Diare


Rencana A
Terapi di rumah untuk mencegah dehidrasi
Pencegahan dengan memberikan air dan garam untuk mengganti elektrolit dalam tubuh1
Rencana B ( dehidrasi Ringan – sedang)
Terapi yang dilakukan untuk dehidrasi ringan – sedang dengan cara menghitung berat
badan, misalnya berat badan x 75 ml1
Rencana terapi C (dehidrasi Berat)
Terapi yang dilakukan untuk dehidrasi berat dengan cara memberikan oralit baru, Zinc
selama 10 hari berturut – turut dan antibiotik selektif1

Pengobatan dengan oralit merupakan penemuan terbesar jaman ini menurut WHO.
Tetapi banyak dokter dan pasien tidak sadar untuk memakai obat sederhana ini dari mulanya.
Hal ini agaknya disebabkan karena oralit tidak langsung dirasakan manfaatnya untuk
menghentikan diare dan malah dapat menginduksi muntah. Semua ini terjadi karena WHO,
UNICEF, dan Departemen Kesehatan tidak memberitahu cara pemakaian oralit yang benar.
Bila oralit dicampur 1 sachet dalam segelas (200 cc) air dan diteguk sekaligus maka sering
penderita akan muntah dan terasa akan buang air besar lagi. Cara minum oralit ini salah.
Yang benar ialah bahwa larutan oralit harus diteguk sedikit demi sedikit, 2-3 teguk dan
berhenti 3 menit untuk memberi kesempatan oralit diserap oleh usus dan menggantikan
garam dan cairan yang hilang dalam feses. Prosedur ini harus diulang terus menerus sampai 1
gelas habis.1
Bila diare masih berlanjut secara profus maka minum oralit harus diteruskan sampai beberapa
bungkus/gelas (3-8) sehari. Tindakan ini biasanya akan menghentikan diare dengan cepat dan
efisien.1
DEHIDRASI

Bab 3 Kesimpulan
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat dari pemcu dan pembahasan learning issue, bahwa anak
tersebut mengalami dehidrasi ringan.

Daftar pustaka
1. Repository USU
2. Sherwood, laurae. FISIOLOGI MANUSIA. 6th.ed. Jakarta; Buku kedokteran
EGC;2012. 8- 102p.

Anda mungkin juga menyukai