Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan: Burnout biasanya didefinisikan sebagai keadaan kelelahan fisik, emosional dan

mental yang diakibatkan oleh keterlibatan jangka panjang dalam situasi kerja yang secara
emosional menuntut. Banyak penelitian telah dikhususkan untuk memahami faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kelelahan dan efek negatif yang terjadi pada biaya dan kualitas layanan
kesehatan yang diberikan. Diskusi: Banyak peneliti percaya bahwa dalam kondisi kerja yang
sulit dan penuh tekanan, lingkungan kerja harus diubah agar tingkat burnout bisa berkurang.
Memang, studi terbaru telah menyoroti peran manajemen sumber daya manusia dalam
kelelahan. Telah diakui secara luas bahwa kebijakan pengelolaan sumber daya manusia harus
menjadi inti solusi berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja sistem perawatan
kesehatan dan efisien. Kesimpulan: Motivasi, kepemimpinan, pemberdayaan dan kepercayaan
merupakan faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam arah ini karena sangat
terkait dengan tingkat kelelahan.

Hasil

Perubahan demografis, pertumbuhan ekonomi dan intelektual dan revolusi teknologi di bidang
kesehatan, telah mengubah permintaan dan juga biaya operasional layanan kesehatan.
Tantangan baru yang terbentuk karena lingkungan dinamis yang terus-menerus sering
mendesak agar organisasi kesehatan dan sistem layanan kesehatan beralih ke perubahan input
yang radikal, sehingga arus keluar mereka (kepuasan pasien) berada pada tingkat tinggi. Faktor
manusia nampaknya memainkan peran kunci dalam upaya perbaikan. Tenaga yang
bermotivasi tinggi dan tepat signifikan terhadap keberhasilan perawatan kesehatan yang
diberikan. Meski begitu, kini hari sudah banyak dikenali poli

Cies of human resources management should in the core of any sustainable solution of healty
system performance. Its is commonly accepted that the human resource is what deter mines the
success or failure of any transformation in healthcare.

Pengelolaan sumber daya manusia harus menjadi inti dari solusi sistem healty yang berkelanjutan. Its
umum diterima bahwa sumber daya manusia adalah apa yang menghalangi tambang keberhasilan atau
kegagalan dari setiap transformasi dalam perawatan kesehatan

Leadership,motivation, empowerment and confidence are four important aspects towards this
direction. An effective leadership is taking into account such as the expectations and
motivations of their behavior as well as the conditions within the organization. The ultimate
objective of leadership is to mo tivate and empower employees, based on specific methods that
wil help improve employee efficiency without disturbing their mentality. Benchmark for an
affective leadership is to create a climate of confidence with employess. Without it many of the
efforts of the leadership would be unsuccessful.

Leadership, motivation, empowerment and confidence are four important factors that can
function as shield providing protection against burnout and promiting the mental health status of
the personel

Kepemimpinan, motivasi, pemberdayaan dan kepercayaan diri adalah empat aspek penting menuju arah
ini. Kepemimpinan yang efektif adalah memperhitungkan harapan dan motivasi perilaku mereka serta
kondisi di dalam organisasi. Tujuan utama kepemimpinan adalah untuk memberi semangat dan
memberdayakan karyawan, berdasarkan metode spesifik yang dapat membantu meningkatkan efisiensi
karyawan tanpa mengganggu mentalitas mereka. Benchmark untuk kepemimpinan afektif adalah
menciptakan iklim kepercayaan dengan karyawan. Tanpa banyak upaya kepemimpinan tidak akan
berhasil.

Kepemimpinan, motivasi, pemberdayaan dan kepercayaan diri adalah empat faktor penting yang dapat
berfungsi sebagai perisai yang memberikan perlindungan terhadap kelelahan dan status kesehatan
mental personel.

Anda mungkin juga menyukai