Orang Jawa
Orang Jawa
3
3
3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal
SMK;
4. Teknik Penyusunan Modul/Bahan Ajar;
5. Teknik Pelaksanaan Pengembangan Diri pada SMK;
6. Model-model Pembelajaran SMK;
7. Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik
SMK;
8. Implementasi Sistem Kredit Semester pada SMK
Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga
terwujud seri buku bahan bimbingan teknis ini, kami ucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
4
4
DAFTAR ISI
HAL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................... 1
B. Tujuan ......................................................................... 1
C. Ruang Lingkup ............................................................ 2
D. Sasaran Pengguna ..................................................... 2
BAGIAN 1
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
5
5
BAB III. PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi .... 37
B. Pemetaan Penilaian Standar Kompetensi
Komptensi Dasar, dan Indikator .....................
............................................................................
............................................................................
38
C. Penetapan Teknik Penilaian ............................... 39
D. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian ..... 39
BAB IV. PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Interpretasi Hasil Penilaian ................................. 43
B. Pemanfaatan Penilaian ………………………….
............................................................................
............................................................................
46
C. Pelaporan Hasil Penilaian ………………………..
............................................................................
47
BAGIAN 2
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
7
7
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Contoh Tabel Penilaian Sikap ................................... 93
2. Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal ............... 96
3. Contoh Format LEGER ………………………………. 97
4. Contoh Format RAPOR ………………………........... 99
5. Contoh Format
TRANSKRIP AKHIR TAHUN PENDIDIKAN ............ 101
6. Contoh Format PASPOR KETERAMPILAN ………. 102
7. Contoh Kartu Hasil Studi …………………………….
..................................................................................
..................................................................................
103
8. Contoh Perumusan Kalimat Soal
Sesuai Tingkat Kesulitan ……………………………... 104
8
8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai berikut.
1. Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru dalam
penilaian hasil belajar yang berbasis kompetensi.
2. Memberikan wawasan secara umum tentang konsep
penilaian internal dan eksternal.
3. Memberikan rambu-rambu proses penilaian hasil belajar.
4. Memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip
pengolahan dan pelaporan hasil penilaian.
1
1
5. Memberikan penjelasan tentang pengembangan butir
soal yang didalamnya mencakup pengembangan kisi-kisi dan
pengembangan soal, baik soal teori maupun praktik.
C. Ruang lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis penilaian ini meliputi konsep dasar
penilaian, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian,
pengelolaan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil
penilaian, dilengkapi dengan bagaimana cara mengembangkan
butir soal.
1. Konsep dasar penilaian menjelaskan tentang maksud
penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan rambu-
rambu penilaian.
2. Teknik penilaian menjelaskan berbagai cara dan alat
penilaian serta pengelolaan hasil penilaian yang memberikan
arahan dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan
nilai pada setiap proses dan hasil pembelajaran.
3. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan
arahan penetapan indikator, pemetaan kompetensi dan teknik
penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya.
4. Pemanfaatan hasil penilaian dan pelaporan hasil
penilaian mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil
penilaian, dan penentuan kenaikan kelas
5. Pengembangan butir soal yang didalamnya mencakup :
Kisi-kisi Soal, Penulisan Soal Pilihan Ganda, Penulisan Soal
Uraian, dan Penulisan Soal Pilihan Praktik.
D. Sasaran Pengguna
Petunjuk Teknis Penilaian ini diperuntukkan bagi pihak-pihak
berikut:
1. Para guru di sekolah sebagai petunjuk teknis dalam
menyusun serta melaksanakan program penilaian peserta didik.
2
2
2. Pembina/Penanggung jawab langsung sekolah
(pengawas dan kepala sekolah) bagaimana merancang dan
melibatkan program supervisi pendidikan di sekolah.
3. Para penentu kebijakan di daerah sebagai bahan
pertimbangan membuat kebijakan penilaian pendidikan bagi
sekolah kejuruan.
3
3
4
4
BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
A. Pengertian Penilaian
5
5
C. Prinsip Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara
terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan
memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program
pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi
tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta
didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan
yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta
didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi.
Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk
portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam
bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian
dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa
indikator atau satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah
semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa KD atau
satu stándar kompetensi (SK), ulangan akhir semester
dilakukan setelah menyelesaikan semua KD atau SK semester
bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan
pada akhir semester genap dengan menilai semua SK
semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada semester
genap.
8. Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan
pihak sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan
6
6
pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang
menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni
lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga
lain.
D. Kegunaan Penilaian
E. Fungsi Penilaian
F. Jenis-Jenis Penilaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tetang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis penilaian dan
bentuk pengadministrasiannya diuraikan seperti tabel berikut.
8
8
Tabel Jenis-jenis Penilaian
Bentuk Administrasi
Penilaian
Penilai Jenis Unsur yang Ruang lingkup
No Normatif
Penilaian terlibat materi
Produktif dan
Adaptif
Pendidik 1 Ulangan Harian (Penilaian
proses/akhir KD, sebagai Guru KD KHS KHS
tes formatif)
2 Guru
Ulangan Tengah Semester
(Internal/QA) KHS/Skill
(Penilaian SK setelah 8 – 9 SK KHS
dan Unsur Passport
minggu pembelajaran)
Eksternal/ QC
3 Ulangan Akhir Semester Guru, SK yang belum KHS/ Skills Raport
(penilaian SK diakhirr dan Unsur dinilai pada UTS
semester ganji, program Eksternal semester ganjil
Passport Leger
produktif hanya SK yang Laporan
belum dinilai pada ujian Hasil
tengah smester ganjil) Belajar
Leger
Pendidik 1 Ulangan Kenaikan Kelas/ Guru dan Unsur SK yang belum KHS/Skill Raport
(Satuan akhir semester genap Eksternal dinilai pada UTS
Pendidikan) (SK diakhir semester semester genap
Passport Leger
genap)
Laporan
Hasil
Belajar
9
9
Transkrip
Leger
Bentuk Administrasi
Penilaian
Penilai Jenis Unsur yang Ruang lingkup
No Normatif
Penilaian terlibat materi
Produktif dan
Adaptif
KHS/ Skills Ijazah
Sekolah, Mata pelajaran Passport Transkrip
yang tidak
Pemerintah Laporan Leger
diujikan dalam
2 Ujian Sekolah (Internal/QA dan UN untuk
Hasil
atau Belajar
seluruh SKL
Eksternal/QC) yang sudah Translrip
diajarkan Ijazah
Leger
Pemerintah 1 Ujian Nasional (UN) Pememrintah Seluruh SKL Ujian Transkrip Ijazah
dan Du/Di Nasional
Ijazah SKHUN
SKHUN Leger
Sertifikat
10
10
Kompetensi
11
11
Keterangan jenis penilaian:
1. Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
proses/akhir pencapaian kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) sebagai tes formatif.
2 Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian standar kompetensi (SK)
peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan
pembelajaran.
3 Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian standar kompetensi (SK) di akhir semester
ganjil. Untuk program produktif hanya SK yang belum dinilai pada
Ujian tengah semester ganjil.
4 Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian standar kompetensi (SK)
diakhir semester genap. Untuk program produktif hanya SK yang
belum dinilai pada ujian tengah semester genap.
5 Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan
merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, yang diatur
dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun
yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian
sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.
6 Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah
satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap
tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar (POS)
yang diterbitkan oleh BSNP.
12
G. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap
mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar
antara 0-100%.
1. KKM Program Normatif dan Adaptif
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
program normatif dan adaptif adalah 75%.
KKM program normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan
rincian sebagai berikut:
a. Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ”A”
Rata-rata nilai = 80 - 100, A diberi skor 3
Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2
Rata-rata nilai = < 60, A diberi skor 1
b. Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi ”B”
Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3
Kompleksitas/kesulitan sedang, B diberi skor 2
Kompleksitas/kesulitan tinggi, B diberi skor 1
c. Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat
dan bahan) ”C”
Dukungan tinggi, C diberi skor 3
Dukungan sedang, C diberi skor 2
Dukungan rendah, C diberi skor 1
13
Contoh penentuan KKM
Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran
memiliki kondisi: kemampuan rata-rata peserta didik ”65”,
tingkat kesulitan/kompleksitas ”sedang”, dan sumber daya
pendukung ”sedang”, maka nilai KKM-nya adalah :
(A + B + C)
KKM = ---------------- X 100
9
(2 + 2 + 2)
= ---------------- X 100
9
= 66,7 atau dibulatkan 67
H. Kriteria Penilaian
1. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, pendidik/guru ingin
menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika
menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis
penilaian tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan
perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal,
guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil
yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan
14
lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin
penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan
penskorannya harus jelas.
3. Berfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada
pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya
pada penguasaan materi (pengetahuan).
4. Menyeluruh/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam
cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau
kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil
kemampuan peserta didik.
5. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu,
penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi pendidik/guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi
peserta didik.
Penilaian Hasil Belajar Kelompok Mata Pelajaran adalah sebagai
berikut:
1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap
untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian
peserta didik.
b. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur
aspek kognitif peserta didik.
2.
15
3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan,
dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi
yang dinilai,
4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika
dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku
dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotorik peserta didik.
5. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan dilakukan melalui:
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap
untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi
peserta didik, dan
b. Ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur aspek
kognitif peserta didik.
16
17
BAB II
TEKNIK PENILAIAN
1. Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di
bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga,
presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang
dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan
peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai
dalam kinerja tersebut.
c. kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
18
d. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya
yang esensial), sehingga semua dapat diamati.
e. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan
urutan yang akan diamati.
2. Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai
konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan
tertentu. Misalnya, untuk menilai kemampuan berbicara peserta
didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi berbicara
yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil,
berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan
demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar cek (”ya”/”tidak”), terhadap indikator-indikator pada setiap
KD. Peserta didik dinyatakan ”kompeten” apabila seluruh
indikator terpenuhi (ya) dan ”tidak kompeten” apabila ada
indikator yang tidak terpenuhi.
Contoh
Format Penilaian Pembuatan Telor Asin
19
3. Pengolahan Data Penilaian Unjuk Kerja
Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari
pengamatan terhadap unjuk kerja peserta didik dari suatu
kompetensi. Skor diperoleh dari format penilaian unjuk kerja,
berupa daftar ceklist.
Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu unjuk kerja
adalah tingkat ketercapaian indikator pada setiap KD. Nilai
unjuk kerja suatu kompetensi ditetapkan berdasarkan skor KD
terendah.
B. Penilaian Sikap
1. Pengertian
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati sikap peserta didik dalam berperilaku di lingkungan
tempat belajar.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang
diinginkan.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik
perlu memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran.
Dengan sikap`positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh
dan berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi
motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran
yang diajarkan.
b. Sikap terhadap guru/pengajar; Peserta didik perlu
memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang
tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan cenderung
mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian,
peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru
20
akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh
guru tersebut.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran; Peserta
didik juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran di
sini mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi,
dan teknik pembelajaran yang digunakan.
Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan
menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal.
d. Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau norma-
norma tertentu berhubungan dengan suatu materi
pelajaran;
Misalnya: kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan
dengan materi Biologi atau Kimia. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai
positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan
pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya,
peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta
didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu
glondongan ke luar negeri.
e. Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan
pendidikan Misalnya: mandiri, kreatif, bertanggung jawab,
demokratis, dan lain-lain yang secara umum digunakan
pada unjuk kerja.
21
Berikut contoh penggunaan penilaian skala:
22
Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku
peserta didik. Kejadian yang ditulis mencakup sikap positif
maupun negatif peserta didik.
23
Contoh: Format Penilaian Sikap
Skor Perolehan
Aspek Sikap /ranah Believe (B) Evaluation (E)
No.
Non-instruksional/ (Preferensi oleh (Oleh Guru/
(n)
(Attitude) Peserta didik ybs.) mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kedisiplinan
2. Kejujuran
3. Kerja sama
Mengakses dan
4.
mengorganisasi informasi
5 Tanggung jawab
6 Memecahkan masalah
… Kemandirian
nmax Ketekunan
(Bn + En )
Nilai Attitude (NAt) = X Smax
(5 + 5) x nmax
Keterangan:
nmax = banyaknya aspek sikap (dalam contoh diatas n max = 8);
Smax = Skor maksimum; 10,00; 100; atau sesuai ketetapan tertentu.
Bn dan En : skor B dan E pada aspek sikap ke n;
Pesrta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian
diserahkan kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
Contoh deskripsi aspek sikap sebagaimana halaman berikut.
24
2 Kejujuran Selalu jujur Jujur selama diawasi23 Kadang-kadang jujur Ka
wa
3 Kerja sama Dapat bekerjasama dengan Bisa bekerjasama dengan Dapat bekerjasama dalam Ha
semua pihak (sesama teman group tertentu tanpa group kerja selama diawasi de
maupun guru, pegawai) pengawasan guru guru
4 Mengakses dan Dapat mengskses dan Dapat mengakses informai Kadang-kadang mencari Da
meng-organisasi memanfaatkan informasi terbaru tapi kurang informasi baru inf
informasi memanfaatkannya ter
5 Tanggung jawab Dapat bertanggung jawab dalam Bertanggungjawab tetapi Kadang kadang bertanggung- Be
segala kewajiban hanya sebagian saja jawab jika diawasi me
dia
6 Memecahkan Dapat memecahkan masalah Dapat memecahkan masalah Dapat memecahkan sebagian Da
masalah dengan baik tanpa bimbingan dengan baik atas bimbingan besar masalah tanpa se
bimbingan tan
7 Kemandirian Dapat belajar sendiri tanpa Dapat belajar sendiri dengan Kadang kadang dapat belajar Ka
pengawasan guru pengawasan guru mandiri jika
8 Ketekunan Tekun tanpa harus dibimbing Tekun selama dibimbing Kadang kadang tekun Ka
tek
25
3. Pengolahan Data Penilaian Sikap
Penilaian sikap memiliki dua makna, yaitu: sikap minat
mengikuti pembelajaran dan sikap (attitude) di lingkungan
pembelajaran (sekolah, masyarakat, dan DU/DI).
Nilai sikap mengikuti pembelajaran diperoleh dari data buku
catatan harian peserta didik. Penilaian sikap (attitude) idealnya
dilakukan oleh dua penilai atau lebih. Skor hasil penilaian
selanjutnya dimasukkan dalam fishbean analysis.
C. Penilaian Tertulis
1. Pengertian
Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan
menggunakan perangkat penilaian berupa soal dan jawaban
dalam bentuk tulisan (pen and paper test).
2. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu:
a. objektif meliputi:
1) pilihan ganda;
2) dua pilihan (”benar”/”salah”, ”ya”/”tidak”);
3) menjodohkan;
4) isian singkat atau melengkapi;
5) jawaban singkat atau pendek;
b. subjektif berupa uraian
Dalam mengembangkan instrumen butir/soal perlu memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada
kurikulum.
b. konstruksi: rumusan soal atau pertanyaan harus
jelas dan tegas.
c. bahasa: rumusan soal tidak menggunakan
kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
3.
4. Pengolahan Data Penilaian Tertulis
Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik
dari hasil tes tertulis pada setiap KD dan ulangan komprehensif.
1. Pengertian
Penilaian proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (barang
dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan
peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam
pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi.
2. Teknik Penilaian Projek
Komponen/kegiatan yang perlu dinilai: penyusunan disain atau
proposal, unjuk kerja, produk (barang/jasa), penyajian
hasil/produk, dan laporan tertulis.
Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan melaksanakan projek
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik / mencari
informasi, melaksanakan tugas/projek, mengelola waktu,
dan penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari
dengan jenis pekerjaan di masyarakat (Du/Di).
c. Keaslian produk
Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan
cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan
dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek
produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria
yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
E. Penilaian Portofolio
1. Pengertian
Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan dengan menggunakan bukti-bukti hasil belajar
(evidence) yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari. Evidence tersebut dapat berupa karya peserta didik
(hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik, atau bentuk informasi lain yang terkait dengan
kompetensi keahlian tertentu.
Kriteria
N Standar Kompetensi/
Periode Kualitas / Waktu Keterangan
o Kompetensi Dasar Keaslian Kesesuaian
Kerapihan Pembuatan
30/7
Menggambar macam-
1. 10/8
macam pondasi
dst.
Membuat analisa 1/9
2. perencanaan bangunan 30/9
gedung dst.
3. Dan seterusnya ...
Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor
untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0,00 - 0,00 atau 0 - 100. Semakin baik hasil
penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan
guru tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan bukti belajar (evidence) yang dinilai.
3. Pengolahan Data Penilaian Portofolio
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-
tahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, dan
pengolahan data, pelaksanaan pekerjaan dan penyajian
data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, pendidik dapat
menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1
merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi
untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan
tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16. Berikut tabel
yang memuat contoh deskripsi dan penskoran
F.
G. Penilaian Diri
1. Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian
diri dapat digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Tanggapa Verifikasi
Standar Kompetensi/ n Guru
No
Kompetensi Dasar 1 0 y tida
a k
1. Melakukan pemboran
untuk peledakan
dengan arah : vertikal,
miring, dan horisontal
2. Mengidentifikasi
perlengkapan dan
peralatan peledakan
yang diterapkan yang
sesuai dengan metode
peledakannya
3. dan seterusnya
Keterangan:
1 = Paham
0 = Tidak
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan
secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak
berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk
perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang
dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar
peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup
untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan,
keterampilan, pengetahuan, dan sikap seseorang. Lagi pula,
interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta
didik terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar
yang dialaminya.
Untuk menjamin obyektivitas hasil penilaian, dilakukan proses
verifikasi oleh pemeriksa (verifier), baik pemeriksa internal
maupun eksternal.
a. Verifikasi internal
Verifikasi internal sebagai proses penjaminan mutu (Quality
Assurance) dilakukan oleh unsur sekolah, bisa terdiri atas
guru kejuruan, ketua kompetensi keahlian, dan wakil kepala
sekolah, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memahami tujuan pembelajaran/kriteria unjuk kerja
yang harus dikuasai peserta didik;
2) Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan
oleh guru;
3) Memverifikasi hasil penilaian;
4) Menguji peserta didik secara sampling melalui
bukti fisik portfolio;
5) Menyusun umpan balik;
6) Mengkonfirmasikan hasil verifikasi penilaian
kepada guru, dan
7) Mengajukan hasil verifikasi kepada external
verifier.
b. Verifikasi eksternal
Verifikasi eksternal sebagai proses pengendalian mutu
(Quality Control) dapat dilakukan oleh penilai (assessor)
yang diakui lembaga sertifikasi profesi, DU/DI atau asosiasi
profesi, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memahami tujuan pembelajaran/kriteria kinerja yang
harus dikuasai peserta didik;
2) Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan
oleh guru;
3) Memverifikasi hasil penilaian guru, dan
4) Menguji peserta didik secara sampling melalui bukti
belajar berupa portfolio.
Pencapaian
Kompetensi
No. Indikator
Dasar
Ya Tidak
A Memilih telor: Telor dipilih berdasarkan
kesegarannya menurut
candle system dengan
tingkat ketelitian 100%
Telor dipilih berdasarkan
keutuhannya dengan
tingkat ketelitian 100%
B Membuat adonan Komposisi garam dan
bahan pembungkus 1:3
Dst.
C Dst.
Contoh: Lembar Penilaian Sikap
2. Kejujuran √ √
3. Kerja sama √ √
Mengakses dan
4. √ √
mengorganisasi informasi
5 Tanggung jawab √ √
6 Memecahkan masalah √ √
7 Kemandirian √ √
8 Ketekunan √ √
(Bn + En )
Nilai Attitude (NAt) = x Smax ; Smax = 9,00
(5 + 5) x nmax
(5+4) + (5+4) + (5+4) + (5+4) + (5+4) + (5+3) + (5+5) + (5+4)
NAt = x 9,00
(5 + 5) x 8
Penilaian
No Aspek Yang Dinilai Kriteria / Indikator Ya
Tidak
7 8 9
1
Keselamatan kerja
Pemakaian peralatan merakit Mengindahkan penggunaan gelang anti static atau
komputer dengan memegang casing terlebih dahulu
sebelum melakukan perakitan PC
2
Urutan Perakitan
a. Merakit Casing Sesuai SOP yaitu menyiapkan kebutuhan lubang
dan pemasangan Power Supply
Memasang motherboard di casing dan
b. Merakit Motherboard pemasangan kabel
Memasang Processor di Motherboard sesuai SOP
c. Merakit Processor
d. Merakit RAM Memasang RAM di slot yang sesuai SIMM dan
DIMM
Memasang peripheral di slot expantion ISA, PCI
e. Merakit peripheral lain (VGA, atau VGA
Waktu yang digunakan untuk Waktu perakitan dan pengujian sesuai dengan
perakitan konfigurasi dan spesifikasi PC
Kerapian
5 Rapi Pengkabelan pada PC tertata, merapikan kembali
peralatan dan bahan yang sudah tidak digunakan.
Keterangan:
a. Kolom penilaian : diberi tanda √ sesuai dengan pencapaian kriteria/indikator yang dipersyaratkan.
b. Batas minimal kompeten diberi nilai 7,00. Gradasi nilai dideskripsikan sebagai berikut:
7,00 (baik) = dengan tepat waktu dapat mencapai indikator sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan;
8,00 (amat baik) = lebih cepat dari ketentuan dapat mencapai indikator sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan;
9,00 (istimewa) = lebih cepat dari ketentuan mencapai indikator dan melebihi kualitas standar minimal yang ditetapkan.
c. Nilai produk/jasa (Npj) diambil dari nilai terendah diantara nilai pencapaian setiap indikator keberhasilan
Remadial
Dilakukan utamanya bagi siswa yang belum mencapai batas kompeten dan memenuhi persyaratan peraturan
akademik sekolah;
Materi remedial dirancang berdasarkan hasil diagnostik;
Pelaksanaanya diatur dengan kesepakatan guru, dapat dilaksanakan pada/diluar jam efektif;
Nilai prestasi peserta didik yang mengikuti remedial adalah nilai yang dicapai ≥ batas lulus (KKM)
BAB IV
PELAPORAN HASIL PENILAIAN
1
efektif. Bagi peserta didik yang secara konsisten selalu
mencapai kompetensi lebih cepat, dapat diberikan program
akselerasi.
3. Bagi Guru
Guru dapat memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
program dan kegiatan pembelajaran. Misalnya, guru dapat
mengambil keputusan terbaik dan cepat untuk memberikan
bantuan optimal kepada kelas dalam mencapai kompetensi
yang telah ditargetkan dalam kurikulum, atau guru harus
mengulang pelajaran dengan mengubah strategi pembelajaran,
dan memperbaiki program pembelajarannya. Oleh karena itu,
program yang telah dirancang, strategi pembelajaran yang telah
disiapkan, dan bahan yang telah disiapkan perlu dievaluasi,
direvisi, atau mungkin diganti apabila ternyata tidak efektif
membantu peserta didik dalam mencapai penguasaan
kompetensi. Perbaikan program tidak perlu menunggu sampai
akhir semester, karena bila dilakukan pada akhir semester bisa
saja berarti perbaikan itu akan sangat terlambat.
4. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penilaian dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk
menilai tingkat keberhasilan peserta didik, kinerja guru, dan
kinerja sekolah, serta sebagai bahan kajian dalam pengambilan
keputusan dalam rangka pembinaan sekolah yang dipimpinnya.
2
instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan hasil belajar peserta
didik merupakan sarana komunikasi dan sarana kerja sama
antara sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat
baik bagi kemajuan belajar peserta didik maupun
pengembangan sekolah.
Pelaporan hasil belajar hendaknya:
a. Merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, dikaitkan dengan penilaian
yang bermanfaat bagi pengembangan peserta didik.
b. Memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan
akurat.
c.Menjamin informasi yang akurat dan tepat waktu bagi
orang tua, dan secepatnya diketahui bilamana anaknya
bermasalah dalam belajar.
2. Bentuk Laporan
Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam
data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif disajikan dalam
angka (skor), misalnya seorang peserta didik mendapat nilai 6
(enam) pada mata pelajaran matematika. Baik peserta didik
maupun orang tua yang kurang memahami makna angka
tersebut dapat berkonsultasi dengan guru dan melihat buku
nilai. Hal ini perlu dilakukan agar orang tua dapat
menindaklanjuti, apakah anaknya perlu dibantu dalam bidang
aritmetika, aljabar, geometri, statistika, atau hal lain.
Agar peran serta masyarakat semakin meningkat, bentuk
laporan harus disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif
(memuat catatan guru/deskripsi), sehingga “profil” atau tingkat
kemajuan belajar peserta didik mudah terbaca dan dapat
dipahami oleh orang tua atau pihak yang berkepentingan
(stakeholder).
Dari laporan tersebut, orangtua dapat mengidentifikasi
kompetensi apa saja yang belum dikuasai anaknya.
Berdasarkan laporan tersebut, orangtua/wali dapat menentukan
jenis bantuan apa yang diperlukan anaknya, sedangkan di
pihak anak, yang bersangkutan dapat mengetahui kekuatan
3
dan kelemahan dirinya serta aspek mana yang perlu
ditingkatkan.
3. Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban akurat atas
pertanyaan berikut:
a. Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah
secara akademik, fisik, sosial dan emosional?
b. Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di
sekolah?
c. Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan belum
dikuasai dengan baik?
d. Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu
dan mengembangkan anak lebih lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan
kepada orang tua hendaknya:
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
b. Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah
dicapai anak.
c. Memberikan perhatian pada pengembangan dan
pembelajaran anak.
d. Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus
dicapai dalam kurikulum.
e. Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil
belajar.
4. Jenis Administrasi dan Pelaporan
a. Leger
Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam satu kelas, yang memberi
gambaran secara rinci tentang kemampuan prestasi
akademik maupun catatan pribadi dalam kurun waktu satu
tahun (Lampiran 3. Contoh Format Leger).
Leger ini dimaksudkan:
4
1) Untuk merekam perkembangan kemajuan belajar
peserta didik satu kelas yang berisi:
a) Identitas peserta didik;
b) Uraian mata pelajaran yang dipelajari;
c) Kelulusan dan tanggal perbaikan dari setiap
mata pelajaran yang dinyatakan belum lulus.
2) Memberi informasi tentang keadaan hasil belajar
peserta didik dalam satu kelas.
b. Buku Laporan (Rapor)
Rapor adalah buku laporan hasil belajar peserta didik yang
secara administratif dilaporkan setiap satu semester, untuk
semua mata pelajaran yang ditempuhnya dengan tuntas.
Bagi mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan
tidak dimasukan ke dalam rapor. Untuk mengatasi hal
tersebut sekolah dapat menerbitkan rapor sementara.
Format dan isi laporan disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi keahlian.
(Lampiran 4. Contoh Format Rapor).
Penjelasan dan contoh format rapor, serta tata cara
pengisiannya dapat dilihat pada Buku Petunjuk teknis
Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK
(Rapor SMK).
c. Transkrip
Transkrip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil
belajar pada akhir pendidikan, memberikan gambaran
secara rinci dan menyeluruh kompetensi dan prestasi
peserta didik selama proses pendidikan. Transkrip
dimaksudkan untuk memberi penjelasan secara rinci
prestasi peserta didik pada akhir pendidikan (Lampiran 5.
Contoh Format Transkrip).
Transkrip berisi komponen-komponen antara lain:
1) identitas sekolah;
2) identitas peserta didik;
3) uraian mata pelajaran yang dipelajari peserta didik;
4) uraian waktu pencapaian setiap mata pelajaran
5
5) kualifikasi dalam bentuk kompeten dan belum
kompeten;
6) keterangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
proses pencapaian prestasi;
7) pengesahan oleh kepala sekolah dan distempel.
6
e. Ijazah
Ijazah adalah surat pengakuan bahwa pemiliknya telah
menyelesaikan atau menamatkan belajar sekaligus lulus
jenjang pendidikan tertentu, dalam hal ini Sekolah
Menengah Kejuruan. Ijazah diberikan pada akhir jenjang
pendidikan (tingkat III atau tingkat IV) kepada setiap
peserta didik yang telah menyelesaikan semua program
dan lulus ujian yang diselenggarakan.
Ijazah setidak-tidaknya mengandung:
1) identitas lembaga yang mengeluarkan;
2) identitas pemegang;
3) jenjang dan jenis pendidikan yang ditempuh;
4) tanggal, bulan, dan tahun penerbitan;
5) bidang/program studi (keahlian);
6) daftar kompetensi yang dikuasai;
7) legalisasi oleh pejabat lembaga yang mengeluarkan.
f. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi merupakan bukti fisik lulus uji
kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi
profesi/asosiasi-profesi/DU/DI atau lembaga pendidikan
yang terakreditasi.
Sertifikat kompetensi memberikan legalitas (kewenangan)
bagi pemiliknya untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan kompetensi yang dikuasainya.
Sertifikat minimal berisi komponen-komponen antara lain:
1) Identitas lembaga yang mengeluarkan sertifikat;
2) Identitas pemegang sertifikat;
3) Judul kompetensi dan kualifikasinya;
4) Waktu pencapaian;
5) Legalitas oleh pejabat lembaga/perusahaan yang
mengeluarkan sertifikat.
7
Bila kegiatan penilaian dilakukan secara berkesinambungan,
sehingga tindakan perbaikan dan pengayaan diberikan sedini
mungkin dan tepat waktu, diharapkan tidak ada peserta didik
yang tidak mencapai kompetensi yang ditargetkan, walaupun
dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda satu dengan
lainnya. Kalau setiap peserta didik bisa dibantu secara optimal
sesuai dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu,
tidak perlu ada peserta didik yang tidak naik kelas (automatic
promotion). Namun apabila karena alasan yang kuat, misalnya:
karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental sehingga
tidak mungkin bisa berhasil mencapai kompetensi yang
ditargetkan, maka hasil penilaian bisa menjadi dasar peserta
didik tersebut tinggal kelas.
Automatic promotion, adalah bila semua indikator, hasil belajar
KD, dan SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi
ketuntasannya, maka peserta didik dinyatakan telah layak naik
ke kelas berikutnya.
Jika peserta didik belum menuntaskan indikator, KD, dan SK
kurang dari 3 (tiga) mata pelajaran(asalkan bukan program
produktif) samapai batas akhir tahun ajaran, maka peserta
didik dapat dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya.
Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas di kelas berikutnya
(XI dan XII) maksimal 20% dari jumlah mata pelajaran di tahun
berjalan (3 mata pelajaran)
Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, KD, dan
SK pada ≥ 3 (tiga) mata pelajaran (meskipun mata pelajaran
bukan dari program produktif) sampai batas akhir tahun ajaran,
maka peserta didik tersebut harus mengulang di kelas yang
sama.
Sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, SK, KD, dan
indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya
apabila nilai mata pelajaran yang telah tuntas tersebut lebih
rendah dari tahun ajaran sebelumnya.
8
9
10
11
BAB I
PENGEMBANGAN KISI-KISI SOAL
A. PENYUSUNAN KISI-KISI
1. Pengertian Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks berisi informasi yang
dapat dijadikan petunjuk teknis dalam menulis soal atau merakit
soal menjadi alat tes/evaluasi. Kisi-kisi disusun berdasarkan
tujuan evaluasi. Dengan demikian dapat diperoleh berbagai
macam kisi-kisi. Misalnya, kisi-kisi yang dimaksudkan untuk
mendiagnosis kesukaran belajar berbeda dengan kisi-kisi soal
yang dimaksudkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
(prestasi hasil belajar) peserta didik. Penyusunan kisi-kisi
merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum
penulisan soal, tanpa adanya indikator dalam kisi-kisi tidak
dapat diketahui arah dan tujuan setiap butir soal.
12
4. Komponen Kisi-kisi
Komponen terdiri atas dua kelompok, yaitu: identitas dan
matriks/format. Kelompok identitas dicantumkan di bagian atas
matriks, sedangkan matriks/format dicantumkan dalam baris-
kolom yang sesuai.
a. Kelompok identitas, antara lain :
1) Jenis /jenjang sekolah
2) Kompetensi Keahlian
3) Mata Pelajaran/SK
4) Alokasi waktu
5) Jumlah soal
6) Bentuk soal
b. Kelompok matriks/format isi, antara lain:
1) Standar Kompetensi (SK)
2) Kompetensi Dasar (KD)
3) Indikator / Kinerja
4) Indikator Soal
5) Nomor urut soal
Komponen SK/KD perlu dipilih mengacu hasil analisis dengan
memperhatikan kriteria sebagai berikut :
a. Urgensitas, yaitu SK/KD yang mutlak harus dikuasai
oleh siswa/peserta didik,
b. Kontinuitas, merupakan SK/KD lanjutan yang
merupakan pendalaman dari satu atau lebih SK/KD
yang sudah dipelajari sebelumnya,
c. Relevansi, SK/KD terpilih harus merupakan pokok
(core) yang diperlukan untuk menguasai kompetensi
keahlian,
d. Keterpakaian, SK/KD memiliki nilai terapan tinggi
dalam pekerjaan didunia usaha/industri atau kehidupan
sehari-hari.
Selain kriteria pemilihan di atas perlu pula diperhatikan bahwa
penguasaan materi SK/KD terpilih harus dapat diukur dengan
menggunakan bentuk soal yang sudah ditetapkan.
13
B. KISI-KISI SOAL
1. Kisi-Kisi Soal Teori
1.
2. Materi Soal
a. Soal harus sesuai dengan indikator.
Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang
hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator.
Indikator: Siswa dapat menerapkan konsep sifat-sifat cahaya yang
dihubungkan dengan fungsi bagian-bagian mata pada
manusia.
Contoh soal kurang baik:
Alat optik yang dapat membantu melihat sesuatu yang jauh menjadi
lebih jelas adalah ….
A. mikroskop
B. kamera
C. teleskop
D. proyektor
E. lensa
Soal yang sesuai dengan indikator:
Bagian mata yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk adalah ….
A. pupil
B. retina
C. kornea
D. iris
E. kelopak
b. Pengecoh berfungsi/Pilihan jawaban homogen dan
logis.
Semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang
sama, penulisannya harus setara, semua pilihan jawaban
harus logis/masuk akal dan berfungsi (diperkirakan peserta
uji yang tidak menguji materi dengan benar akan terkecoh)
Contoh soal kurang baik:
Ibu kota Amerika Serikat adalah ….
A. Washington
B. Los Angeles
C. Cicago
D. New York
E. John F. Kennedy
Penjelasan: pilihan E adalah nama orang, sedangkan pilihan lainnya
adalah nama kota.
A. Pengertian
Soal bentuk uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta
didik/siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-
gagasan atau hal-hal yang telah dipelajari, dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam
bentuk uraian tertulis.
Soal bentuk uraian yang dimaksudkan pada sekolah menengah
kejuruan (ujian kompetensi kejuruan) ini, disamping mengukur
kemampuan peserta didik/siswa dalam hal menyajikan jawaban
terurai secara bebas, juga menyangkut pengukuran kemampuan
peserta didik/siswa dalam hal menguraikan atau memadukan
gagasan-gagasan, atau menyelesaikan hitungan-hitungan terhadap
materi atau konsep tertentu yang terkait dengan atau merupakan
pengembangan dari soal uji kompetensi/praktek secara tertulis.
Berdasarkan cara pemberian skor, soal bentuk uraian dapat
diklasifikasikan atas soal uraian objektif dan uraian non-objektif.
Soal bentuk uraian objektif adalah soal atau pertanyaan yang
menuntut jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga
penskorannya dapat dilakukan secara objektif.
Soal bentuk uraian non-objektif adalah suatu soal yang menuntut
jawaban dengan pengertian/konsep menurut pendapat masing-
masing peserta didik/siswa, sehingga penskorannya mengandung
unsur subjektifitas.
2. = 150 cm x 80 cm x 75 cm 1
3. = 900.000 cm3 1
Skor maksimum 5
2. Pada suatu tebing yang mempunyai lereng 15O tersingkap lapisan
batubara dengan kemiringan 45O searah lereng. Jarak antara lapisan
bagian atas dan bawah dari lapisan batu bara 96 meter.
Buatlah : Sketsa penampang singkapan batubara tersebut dengan skala
1 : 1.000 dan hitung ketebalan lapisan batubara!
A
1
Skala : 1 : 1.000
B
Menghitung besarnya = Kemiringan lapisan –
2. kemiringan lereng 1
= 45O – 15O = 30O
3. 1
AB = tebal lapisan
AC = 96 meter.
AB
= 30O
Perhitungan :
AC
4.
1
Sin 30O = tebal = 96 m . ½ = 48 meter.
Skor maksimum 4
Soal Uraian Non-objektif
Butir Soal :
3. Mengapa kita perlu berbangga sebagai bangsa Indonesia ?
Jelaskan alasan Anda !
Jawaban boleh bermacam-macam, namun pada pokok
jawabannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Kunci Jawaban dan Pedoman Skoring
Rentang
Kriteria Jawaban
Skor
0 -2
Kebanggaan yang berkaitan dengan kekayaan alam
Indonesia.
Setelah diperoleh nilai pada setiap butir soal (N BS), maka dapat
dihitung total nilai butir soal sebagai nilai perolehan siswa (NPS)
untuk serangkaian soal dalam tes itu, dengan menggunakan rumus:
NPS = NBS
NPS
Dalam penghitungan nilai satu butir soal (NBS) dan skor perolehan
siswa (NPS) untuk suatu perangkat tes, tidak terdapat perbedaan
antara soal uraian objektif dengan soal uraian non-objektif.
BAB IV
PENULISAN SOAL PRAKTIK
A. Pengertian
Soal praktik adalah bentuk soal yang menuntut jawaban peserta
didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Peserta didik
melaksanakan kegiatan sesuai dengan apa yang ditugaskan,
diperintahkan, dan ditanyakan. Misalnya, penugasan projek:
Pembuatan daun pintu sesuai dengan gambar kerja yang telah
disediakan atau Pembuatan daun pintu dengan rancangan oleh
peserta uji (data teknis/kriteria produk telah ditentukan).
Nama
No. Spesifikasi Jumlah Keterangan
Alat/Komponen/Bahan
1 2 3 4
5
1. Standar 1 set
2. Alat Tes /Alat Tangan Pentium IV 1 unit
3. Toolkit 5Vdc, 24 Vdc/1A 1 buah
4. Komputer Digital ( standar ) 1 buah
5. Power Supply Standar 1 unit
6. Multimeter Standar 1 unit
Trainer PLC
Trainer Pneumatik
Elektro-pneumatik
1. Bahan RJ 45 1 buah
Kabel data
IV. Soal/Tugas
Suatu diagram langkah silinder seperti pada gambar di bawah.
1. Lengkapilah dengan tombol START, STOP dan
EMERGENCY STOP dengan ketentuan;
START ditekan mesin berjalan terus menerus
sampai tombol STOP ditekan, sesuai diagram langkah;
EMERGENCY STOP ditekan semua silinder kembali
ke posisi awal secara serentak.
Kecepatan maju silinder A dapat diatur.
2. Realisasikan dan implementasikan dengan program
PLC!
Kerjakan tugas-tugas dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buatlah rancangan gambar rangkaian sesuai dengan
gambar kerja!
2. Tentukan komponen-komponen yang diperlukan dan
lakukan pemasangan!
3. Lakukan uji coba rangkaian dan analisis rangkaian!
4. Lakukan pengukuran dan pengumpulan data!
Tidak
Ya
No Komponen/Subkomponen Penilaian
7,0-7,9
8,0-8,9 9,0-10
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja
1.1. Persiapan peralatan / komponen
1.2. Persiapan perlengkapan kerja
Skor Komponen :
II Proses (Sistematika dan Cara Kerja)
2.1. Menguasai perencanaan teknik pengontrolan
kontrol mekanik
2.1. 1. Mengoperasikan system pengontrolan
pada sistem instrumentasi
2.2. Menguasai konsep dasar microprossesor, micro
controller, dan PLC pada sistem kontrol
mekanik
2.2.1. Menguasai programable logic
control ( PLC ) pada sistem kontrol
mekanik
2.3. Menerapkan konsep pengontrolan pada sistem
instrumentasi
Dan seterusnya ...
Skor Komponen :
Penilaian hasil belajar peserta didik sebagai bagian integral dari proses
pembelajaran, merupakan peran yang merefleksikan standar kelulusan
dari suatu standar kompetensi. Penilaian harus dijadikan sebagai acuan
dalam membuat rancangan belajar dan proses pembelajaran, karena
pada hakikatnya pembelajaran itu merupakan upaya untuk memenuhi
permintaan penilaian. Apabila dalam penilaian yang dirancang
berdasarkan indikator dari sebuah KD mengandung aspek/ranah
pengetahuan, maka proses pembelajaran harus membahas tentang
pengetahuan, apabila ada penilaian motorik, maka proses pembelajaran
harus ada kegiatan praktik, dan apabila ada penilaian sikap, maka
dalam pembelajaran harus ada proses pembentukan sikap.
1 1
2 2
Lampiran 1
Contoh Tabel Penilaian Sikap
Jenis/Aspek Standar Pencapaian Strategi
No
Sikap Deskripsi Skor Penilaian
1 Beriman dan Melaksanakan kegiatan Observasi
bertakwa keagaman sesuai agama aktivitas
kepada Tuhan yang dipeluknya keagamaan
Yang Maha Esa Rutin, tidak ada yang 5 siswa
tertinggal Verifikasi jurnal
Rutin, tidak 4 kegiatan
melaksanakan 20 %
Rutin, tidak 3
melaksanakan 40 %
Rutin, tidak 2
melaksanakan 60 %
Rutin, tidak melaksanakan 1
80 %
2 Berakhlak mulia Berlaku hormat pada Observasi
masyarakat di ingkungannya aktivitas siswa
Selalu 5 dalam bermasya-
sering 4 rakat di sekolah
kadang-kadang 3
jarang 2
sangat jarang 1
3 Melaksanakan Observasi
Mandiri pekerjaan/tugas-tugas siswa aktivitas siswa
tanpa harus di dalam melaksa-
suruh/ditunggui nakan tugas
Selalu 5 Verifikasi
sering 4 rekaman
kadang-kadang 3 penyerahan
tugas-tugas
jarang 2
siswa.
sangat jarang 1
3 3
4 Menjadi warga Mampu menghargai Observasi
negara yang pendapat orang lain aktivitas siswa
demokratis Selalu 5 dalam berdiskusi,
sering 4 bermasyarakat di
sekolah
kadang-kadang 3
jarang 2
sangat jarang 1
4 4
penegakan harus di suruh/ditunggui dalam mengikuti
aturan-aturan Selalu 5 peraturan tata
sosial sering 4 tertib sekolah
kadang-kadang 3
jarang 2
sangat jarang 1
8 Kedisiplinan Kehadiran di sekolah/ Verifikasi presensi
masuk sekolah presensi siswa siswa
Selalu 5
Absensi 10 % 4
Absensi 10 % s.d 15 3
%
Absensi 15 % s.d 20 2
%
Absensi lebih dari 20 1
%
5 5
Jenis/Aspek Standar Pencapaian Strategi
No
Sikap Deskripsi Skor Penilaian
9 Menjaga Membuang sampah pada Observasi perilaku
kebersihan tempatnya, tidak mengotori siswa dalam
lingkungan lingkungan kehidupan di
Selalu 5 sekolah
Sering 4
Kadang-kadang 3
jarang 2
Jarang sekali 1
10 Menjaga Menggunakan alat Observasi
kesehatan dan keselamatan kerja dalam terhadap
keamanan diri, kegiatan pembelajaran kebiasaan siswa
praktik menggunakan
Selalu 5 keselamatan kerja
sering 4 dalam kegiatan
praktik.
kadang-kadang 3
jarang 2
sangat jarang 1
11 Memahami Menghargai hak orang lain, Observasi perilaku
hak dan memenuhi kewajiban, siswa dalam
kewajiban diri bersikap tegas dalam kehidupan
dan orang lain kebenaran bermasyarakat
dalam Selalu 5 (penegakan
pergaulan di Sering 4 aturan)
masyarakat
Kadang-kadang 3
jarang 2
Jarang sekali 1
12 Berempati Perduli terhadap masyarakat Observasi perilaku
terhadap sekolah siswa dalam
orang lain Selalu 5 keperdulian
Sering 4 terhadap sesama
Kadang-kadang 3
jarang 2
Jarang sekali 1
6 6
Lampiran 2
Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal
BAHASA INDONESIA
BAHASA INGGRIS
PEND. JAS & OR
Dan seterusnya
SENI BUDAYA
KERAPIHAN
TAHUN
KERAJINAN
KELAKUAN
NIS
AGAMA
No
SAKIT
ALPA
PKn
IJIN
IPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kelulusan
I Perbaikan
Tgl
Kelulusan
II Perbaikan
Tgl
BAHASA INDONESIA
BAHASA INGGRIS
PEND. JAS & OR
Dan seterusnya
SENI BUDAYA
KERAPIHAN
KERAJINAN
KELAKUAN
AGAMA
SAKIT
ALPA
PKn
IJIN
IPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Kelulusan
III Perbaikan
Tgl
Kelulusan
IV Perbaikan
Tgl
Kelulusan
Perbaikan
Tgl
Lampiran 4
Contoh Format R A P O R
Nama Peserta didik : .............................................. Nomor Induk : ................................
Bidang Studi Keahlian : .............................................. Program Studi Keahlian: ................................
Tahun Pelajaran : .............................................. Kompetensi Keahlian : ................................
Kelas/Semester : ................................
...
Dan seterusnya ...
...
Catatan: Lihat contoh Buku dan Petunjuk Pengisian Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Lampiran 5
Contoh Format
TRANSKRIP
AKHIR TAHUN PENDIDIKAN
Nama : ___________________________
NIS : ___________________________
Tempat/tgl lahir : ___________________________
Bidang/Program Studi Keahlian : ___________________________
Kompetensi Keahlian : ___________________________
N JML KK NILAI
MATA PELAJARAN
O JAM M ANGKA HURUF
NORMATIF
1
2
3
4
ADAPTIF
1
2
3
4
dst
PRODUKTIF
1
2
3
dst
IPK (Indeks Prestasi Komulatif)
_______ , ___________
Kepala SMK ___________
____________________
Lampiran 6
Contoh Format
PASPOR KETERAMPILAN (SKILL PASSPORT)
CAP
NAMA GURU/
STANDAR NILAI PENCAPAIAN KOMPETENSI INSTANS
QA/QC
NO KOMPETENSI/ INDIKATOR I
KOMPETENSI DASAR BELUM
TGL. KOMPETEN TGL.
KOMPETEN
Lampiran 7
Contoh
KARTU HASIL STUDI (KHS)
TAHUN PELAJARAN ………./…………
Nilai Kelulusan
No. Mata Pelajaran/Standar Kode Standar
Kompetensi Kompetensi/ KKM
Kompetensi Angka Predikat
Dasar
Program Normatif
1
2
3
Program Adaptif
1
2
3
Program Produktif
1
2
3
Lampiran 8
1. Membandingkan
- Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ... dan ....
- Bandingkan dua cara berikut tentang ....
2. Hubungan sebab-akibat
- Apa penyebab utama ....
- Apa akibat ....
3. Memberi alasan (justifying)
- Manakah pilihan berikut yang Anda pilih, mengapa?
- Jelaskan mengapa Anda setuju/tidak setuju dengan pernyataan
tentang ....
4. Meringkas
- Tuliskan pernyataan penting yang termasuk ....
- Ringkaslah dengan tepat isi ....
5. Menyimpulkan
- Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data ....
- Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa
berikut ....
6. Berpendapat (inferring)
- Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila ....
- Apa reaksi A terhadap ....
7. Mengelompokkan
- Kelompokkan hal berikut berdasarkan ....
- Apakah hal berikut memiliki ....
8. Menciptakan
- Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ....
- Lengkapilah cerita ... tentang apa yang akan terjadi bila ....
9. Menerapkan
- Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah ....
- Tuliskan ... dengan menggunakan pedoman ....
10. Analisis
- Manakah benih yang baik dari pernyataan pada tulisan
paragraf ....
- Daftarlah dan beri alasan singkat tentang ciri utama benih yang
baik ....
11. Sintesis
- Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ....
- Tuliskan sebuah laporan ....
12. Evaluasi
- Apakah kelebihan dan kelemahan ....
- Berdasarkan kriteria ..., tuliskanlah pandangan Anda tentang ....
1. Mengidentifikasi masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan deskripsi suatu situasi/masalah, siswa dapat
mengidentifikasi masalah yang nyata atau masalah apa yang harus
dipecahkan.
2. Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan yang berisi sebuah masalah, siswa
dapat merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan.
3. Memahami kata dalam konteks
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa masalah yang konteks kata atau kelompok
katanya digarisbawahi, siswa dapat menjelaskan maknanya yang
berhubungan dengan masalah itu dengan kata-katanya sendiri.
4. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa informasi yang relevan dan tidak relevan
terhadap masalah, siswa dapat mengidentifikasi semua informasi
yang tidak relevan.
5. Memilih masalah sendiri
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa masalah, siswa dapat memberikan alasan satu
masalah yang dipilih sendiri, dan menjelaskan cara
penyelesaiannya.